NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona CEO Dingin

Terjerat Pesona CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: ella ayu aprillia

Ayunda Anindita, seorang gadis yatim piatu yang hidup menderita di kota Bandung. ia memiliki bibi dan sepupu yang jahat kepadanya. suatu saat ia bertemy dengan pria tampan yang kaya raya. mampu kah Ayunda hidup bahagia dengan seorang pria kaya atau justru ia hanya di jadikan asisten?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ella ayu aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

"Putriku sangat menyukai mu dan mengagumimu dengan segala kepintaran dan ketegasanmu dalam mengambil keputusan. Dan dia sangat ingin bisa mengenal lebih jauh lagi dengan. Saya berniat menjodohkan putriku denganmu jika kau bersedia. Bagaimana menurutmu Nathan. Saya jamin kamu tidak akan menyesal mengenal putriku lebih dalam lagi. Dia anak putri kesayanganku yang sangat pintar, baik, dan cantik."tutur pak Ricky penuh percaya diri.

Mendengar penuturan sangat ayah, Shafia tersenyum malu - malu sambil memperhatikan na

Nathan dengan tatapan kagum. Namun berbeda dengan Nathan, pria tersebut terlihat sangat muak dengan ocehan pak Ricky yang seolah sedang mempromosikan sebuah produk sehingga seseorang harus berniat membelinya.

Dengan enggan, Nathan menanggapi niatan itu dengan senyum tipis sambil berkata.

"Maaf Pak Ricky, tujuan saya ke sini sedang tidak mencari jodoh melainkan untuk mengurus masalah yang sedang perusahaan saya alami. Dan secara kebetulan bertemu dengan anda dan karena saya menghormati anda maka saya bersedia memenuhi undangan untuk makan malam. Tapi bukan berarti juga saya harus menerima tawaran anda yang sangat konyol ini.

Anda seperti seorang sales yang sedang menawarkan produk nya untuk menarik pembeli."

Mendengar ucapan tersebut, sontak membuat pak Ricky dan Shafia syok bukan main. Terlihat jelas di wajahnya kalau Shafia merasa kecewa dan terhina atas ucapan Nathan tersebut. Dengan penuh rasa kecewa Shafia berkata dengan tegas namun bergetar menahan tangis dalam suaranya.

"Saya memang mengagumi dan sangat menyukai anda tuan Nathan. Namun saya salah dalam menilai anda. Saya pikir anda adalah seseorang yang bijak dan pintar dalam segala hal. Namun nyatanya anda adalah orang yang tidak punya hati sehingga mampu membuat seseorang yang sangat menyukai anda merasa terluka."

Setelah mengucapkan itu, Shafia mengajak pak Ricky untuk segera pergi dari sana dengan membawa kekesalan yang teramat dalam dan luka yang menganga dalam hatinya. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Ricky bangkit dari duduknya dan segera menyusul putrinya yang lebih dulu berjalan keluar. Jujur saja Ricky juga merasa kecewa dengan ucapan Nathan yang terkesan begitu kasar dan tak menghargai perasaan orang lain. Ia yakin saat ini pasti hati putri kesayangannya itu sedang terluka parah karena ditolak mentah - mentah oleh orang yang sangat dikaguminya.

Sementara itu, Nathan dan Zaky hanya saling melempar pandang satu sama lain. Mereka tak habis pikir kenapa di pertemuan pertama seperti ini pak Ricky langsung memiliki niat terselubung dengan berniat menjodohkan dia dengan anaknya yang sama sekali tidak ia kenal. Bahkan hanya untuk menatapnya saja ogah. "Zaky apa menurutmu aku ini orang yang sangat jelek sehingga daddy dan rekan kerjaku pun sibuk menjodohkan aku dengan para wanita." Mendengar pertanyaan itu sontak Zaky langsung tertawa lebar sehingga membuat matanya mengeluarkan air matanya.

"No.. Boss.. Justru kamu itu sangat tampan sehingga banyak rekan kerja yang ingin memiliki mantu seperti mu yang kaya raya dan memiliki wajah yang begitu tampan."

Nathan hanya melengos mendengar jawaban dari sahabat serta asistennya itu.

Setelah beberapa saat seorang pelayanan menghampiri dengan membawakan pesanan mereka. Mereka pun akhirnya hanya makan malam berdua setelah itu kembali ke hotel. Sesuai rencana Nathan dan Zaky hanya 3 hari di Bandung dan besok mereka sudah harus kembali ke Jakarta.

***

Ayunda dan Siska menghabiskan sisa waktunya dengan mengobrol di ruang tamu sambil menonton TV. Siska menceritakan banyak hal yang ada di kampusnya sedangkan Ayunda juga menceritakan tentang pria tampan yang sudah mencuri hatinya. Ya.. Ayunda merasakan hatinya berdebar saat mengingat pria tersebut. Ayunda berharap suatu saat nanti bisa bertemu lagi dengannya dengan situasi yang lebih baik dan tidak membuat kacau keadaan.

Siska pulang dari rumah Ayunda pukul 7 malam namun sebelum pulang, mereka menyempatkan diri makan malam bersama dengan membeli makanan lewat aplikasi. Setelah kepergian Siska, Ayunda merasakan sepi yang teramat. Kemudian dia memutuskan masuk kamar untuk membersihkan diri lalu melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda karena kedatangan sahabatnya.

***

Keesokan paginya bu Sumini datang kerumah Ayunda saat gadis itu sedang menyiram bunga - bunganya. "Pagi Ayunda,.."sapa bu Sumini. "Eh bu Sumini, pagi bu. Mari silahkan masuk." Meskipun deadlinenya masih 2 hari lagi nyatanya bu Sumini datang untuk melihat sudah berapa persen Ayunda menyelesaikan pesanannya. "Ini masih tinggal 1 lagi bu yang belum untuk anak ibu yang masih sekolah itu." Setelah beberapa saat mengobrol bu Sumini pun pamit untuk pulang dan Ayunda kemudian memasak untuk sarapan sebelum melanjutkan pekerjaannya. Meskipun ia hidup sendiri dan kadang merasa kesepian, ia selalu berusaha untuk tetap selalu ceria dan semangat dalam kehidupannya.

Ia berusaha mengasah kemampuannya dalam menjahit dan membuat desain karena ia mempunyai mimpi suatu saat bisa mempunyai butik sendiri dengan baju yang ia desain dengan tangannya sendiri.

Ayunda berusaha menjadi orang yang sukses agar kedepannya bisa membuat hidupnya lagi bahagia lagi dan lebih mapan.

Baru saja Ayunda akan masuk ke kamar untuk mandi, pintu digedor - gedor dan seseorang berteriak tidak sabar untuk segera dibukakan pintu. "Ayunda cepat buka pintunya."teriak seseorang dibalik pintu tersebut. Dengan enggan akhirnya Ayunda putar balik dan segera membuka pintu.

"Kenapa lama sekali kamu membuka pintu nya, tanya bibi Yati dengan kacak pinggang."

"Aku sedang di dapur bi. Ada apa bibi datang marah - marah tidak jelas begini." Dengan begitu percaya diri bibi minta uang untuk bayar sekolah Eka. Bulan ini dia harus bayar karena akan segera ujian. "Kenapa bibi minta sama aku, aku tidak punya uang. Aku hanya punya uang untuk kehidupanku sehari hari aja. Bibi kan bisa kerja tanpa harus meminta uang aku terus."

"Hei kamu lupa kalau bukan karena bibi, dulu juga tidak bisa lulus sekolah. Siapa yang dulu minjami uang orang tuamu untuk membayar biaya sekolahmu?"cecar bi Yati. "Tapi itu dulu sudah aku lunasi saat bibi menyuruhku menjual sawah peninggalan ayah bi, bahkan bibi hampir mengambil semua uangnya. Kenapa bibi masih selalu saja meminta uang tanpa henti."

"Karena gara - gara kamu, suamiku meninggal ayunda. Gara - gara kamu suamiku meninggal saat pulang dari menjual sawahmu itu. Gara - gara kamu saya tidak bisa mendapat yang lagi untuk kehidupanku dan Eka."

"Tapi kan itu semua bibi yang meminta paman untuk segera menjual sawah peninggalan ayah.

Padahal saat itu, paman tidak ingin menjualnya tapi bibi selalu mengancam paman akan meminta bercerai jika tidak mau menjual sawah itu."

"Berani kami membantah omongan saya Yunda. Berani kamu sekarang membalik omongan bibi." Dengan gerakan cepat bi Yati menampar pipi Ayunda dengan keras sehingga wajah Ayunda menoleh ke kiri. "Kamu memang harus diberi pelajaran biar kamu tidak se enaknya begini." Bi Yati kemudian mendorong Ayunda sampai gadis itu terduduk di sofa yang tersedia di ruang tamu.

"Kenapa bibi selalu begini terhadapku bi? Apa salah aku sama bibi?" Ucap Ayunda dengan tangis.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!