Sejak kecil Adrian Pratama Putra hidup di lingkungan keluarga yang menuntut kesempurnaan, dimana Orangtuanya selalu menetapkan standar yang sangat tinggi kepadanya, karena itulah Adrian setiap hari bekerja mati-matian agar bisa menjadi seorang anak yang diinginkan orangtuanya.
Hingga dimana Adrian telah berada dititik keputusasaan total — Telah menyerah dan tidak lagi mengejar dengan apa yang namanya keluarga. Di saat itulah dia mulai mengenal yang namanya novel yang selalu menjadi tempat hati Adrian yang dulunya retak kini mulai terpasang kembali berkat membaca novel.
Mungkin Akibat kebanyakan membaca sebuah novel Reyan tiba-tiba masuk kedalam salah satu novel yang pernah ia baca. Tapi masalahnya novel yang dia masuki itu ... dark fantasi!! Sebuah webnovel yang terakhir kali dia baca.
Terlebih lagi dia masuk kedalam tubuh lemah yang sebentar lagi akan menjemput ajalnya!?
Halo para readers. Ini karya pertamaku, jadi mohon maaf bila banyak kesalahan dan typo yang bersebaran😓
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NoxVerse, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10: Duel Yang Sengit!
Yang pertama kali menyerang Adalah Charlotte, dengan gesit berlari ke arahku dengan serangan horizontal, .
Tidak tinggal diam, aku menangkis serangan Charlotte, dentang!! Menghasilkan bunyi akibat gesekan kedua logam.
"kegh!!" tanganku mati rasa menahan serangan Charlotte.
Charlotte sepertinya menyadarinya. "Apa cuma ini batas kemampuan Pangeran?" Charlotte membentuk seringainya.
Meski mengatakan seperti itu, Charlotte tidak menghentikan serangannya, kembali melancarkan tusukan lurus ke depan, menargetkan salah satu titik vital Sean.
Dengan refleks tubuhku ku buat menyamping menghindar, tapi Charlotte sudah memprediksi nya dengan satu gerakan, segera mengubah arah serangannya.
Gawat! Alarm sinyal berbahaya muncul di otakku, jika aku tidak menghindar lagi aku akan mendapat luka fatal.
Tidak ada cara lain selain kembali menangkisnya. Srrrett! Bunyi logam sekali lagi saling bertabrakan, sedikit mengeluarkan percikan api.
Aku sedikit terhuyung ke belakang, sedangkan Charlotte melompat ke belakang dengan anggunnya.
Kakinya bergerak cepat Kembali menyerang, melancarkan serangan bagian leher, tidak memberi kesempatan Sean memberi istirahat.
'Dia kuat' batin Sean, sambil menggeretakkan giginya.
Dia terlalu meremehkan kemampuan Charlotte.
Padahal dia sudah menyalurkan mana ke pedang yang bisa lebih meningkatkan kekuatannya lebih jauh, tapi dia masih saja kalah jauh.
Yang bisa Sean lakukan hanyalah bertahan, sebisa mungkin sedikit menjauh dari jarak serangan.
......................
Di dalam cerita, Charlotte di juluki Maestro Segala Bilah karena telah berhasil menguasai seluruh aliran pedang yang ada di dunia.
Dia adalah seseorang yang memiliki semangat bertarung yang sangat tinggi. Dia akan melakukan apapun untuk mendapat pertempuran yang sengit, sekalipun itu membunuh manusia.
Pergi berkeliling untuk menemukan lawan yang sepadan dengannya, bisa memuaskan hasrat bertarung nya yang selama ini dia tidak bisa keluarkan.
Tapi ... Nihil, semua pendekar pedang yang Charlotte tantang tidak ada yang bisa memuaskan hasrat bertarungnya, mereka semua hanya menerima, pedang Charlotte sudah kotor dengan darah saat itu saat menghabisi para penantang nya.
Setelah itu dia mendapat julukan yang baru, Maniak Pertempuran karena rasa sukanya akan bertempur melawan orang-orang kuat.
Tapi hal itu baru akan terjadi sekitar 12 tahun lagi saat itulah cerita novelnya akan di mulai, sekarang usia Charlotte baru 13 tahun sama seperti usia Darian yang 13 tahun juga.
Jadi Sean kira dia masih bisa mengimbangi Charlotte yang kekuatannya belum matang sempurna.
Tapi pemikirannya mengkhianatinya, bahkan di usia yang beda 2 tahun saja dengannya sudah memiliki potensi yang luar biasa.
"Berhati-hatilah pangeran, kita memakai pedang asli loh," ucap Charlotte tersenyum memperingatkan.
Sial!!
Dia tidak bisa membalas kembali serangan apapun, cuma bertahan dan terus bertahan.
"Jika terus seperti ini, aku pasti akan kalah!" Sean menggertak giginya.
[menambah +1 Kekuatan]
[Menambah +1 ketahanan]
Suara sistem berbunyi di tengah-tengah sparing, Sean tentu terkejut dan bingung kenapa tiba-tiba ada tambahan di statusnya.
Tapi Sean tidak bisa lama memikirkannya, masih ada Charlotte yang terus menerus menyerangnya, Tidak mempunyai waktu dengan apa yang terjadi pada Sistem.
Serangan demi serangan Charlotte lancarkan.
[Menambah +1 Ketahanan]
[menambah +1 Ketahanan]
Di setiap berlanjutnya Pertarungan suara terus berbunyi di telinga Sean, akhirnya Sean mengetahui kalau dia bisa menambah poin statusnya dari melawan Charlotte.
"Bagus! Jika aku terus mengulur pertempuran selama mungkin, statusku bisa bertambah banyak," ujar Sean kegirangan.
Ctang!!
Charlotte mendekat menyerang. "Tidak baik memikirkan hal lain di saat kita berduel pangeran."
[Menambah +1 Kekuatan]
Dentang!!
Pedang Sean dan Charlotte sekali lagi bertabrakan, kali ini Sean bisa membalas serangan.
Terkejut ... Charlotte sungguh tidak menduga serangannya bisa kembali di balas.
Muncullah senyum kegirangan di wajah Charlotte. "Bisa beradaptasi dengan secepat ini, sungguh mengesankan pangeran."
"Kegh! Terima kasih atas pujianmu!" ujarku dengan masih kesusahan.
Sparing yang di lakukan dari kedua bangsawan tinggi beda kelamin ini lama kelamaan menjadi lebih intens, bahkan ini bukan lagi di sebut sparing, melainkan ... Pertarungan
[Mendapat +1 Kekuatan]
[Mendapat +1 Kekuatan]
[Mendapatkan +1 ketahanan]
Semakin lamanya berjalan, Sean jadi bisa mengimbangi dengan baik serangan Charlotte, sekarang mereka terlihat seperti lawan yang setara.
Selama melihat pertarungan berkedok sparing, seluruh ksatria yang ada di sana sangat takjub melihat penampilan Sean dan Charlotte.
"Nona Charlotte sungguh hebat! Meski beliau seorang wanita tapi tingkat nya melebihi kita semua!" ucap Veynt, matanya berbinar seakan mengidolakan seorang artis.
"Pangeran kedua juga tidak kalah hebatnya, meski di awal dia tidak di untungkan, lama kelamaan bisa kembali mengimbangi permainan." Sir Lathan berkata ringan, tapi perkataannya sedikit memuji Sean
"Apa yang di katakan ketua benar, rumor kalau pangeran memiliki tubuh yang sangat lemah itu tidak benar." Aldren menambahkan, setuju dengan perkataan Sir Lathan.
Akhirnya, Ksatria mulai kagum sekaligus rasa hormat muncul setelah melihat keterampilan Sean yang memukai mereka, mulai mengakui Bahwa pangeran kedua adalah keluarga kekaisaran yang agung.
...Kembali ke pertarungan .......
serangan demi serangan saling beradu menghasilkan bunyi logam yang terus menerus bertabrakan.
Jika Charlotte lebih mendominasi dalam kekuatan fisik murni, maka Sean akan memainkan kecepatan dan reflek secara bersamaan, dengan gerakan gesit menghindari setiap serangan Charlotte dengan gerakan memutar dan zig-zag.
Ctang ... Ctang ... Ctang
Pertarungan antara mereka berdua meningkatkan ke tingkat yang lebih tinggi, semangat Charlotte semakin membara karena Sean, ambil melancarkan serangan, Charlotte berkata. "Saya mencari seseorang yang sangat kuat sedang bersembunyi, ingin menjadikannya sekutu ..."
Perkataan Charlotte terjeda sejenak, kemudian kembali melanjutkan. "Tapi ... Yang saya dapat hanyalah penolakan kasar darinya—sungguh ironi."
Ctang ...
"Aku tidak tau kenapa kau ingin memberitahuku hal seperti itu," jawab Sean membalas, menangkis pedang yang hampir mengenai nya.
Ctang ...
"Apa kau tidak tau siapa orang ku Maksud?" Charlotte saat ini terkejut Sean tidak mengetahui orang yang dia maksud.
Sean sedikit kesal dengan perkataan Charlotte, membalas dengan nada jengkel. "Bagaimana caraku mengetahui siapa orang yang kau maksud jika kau tidak memberitahuku!"
Wush~
Angin terhembus kencang saat Charlotte menghentikan ayunan pedangnya yang tadi menargetkan tengah badan Sean.
"Ah! Begitu yah ..." ucap Charlotte Menarik kembali pedangnya, menyudahi pertarungan.
Sean melap keringat yang muncul di sekitar dahinya, sedikit terengah-engah. "Apa sudah selesai?"
Bahkan saat Sean sudah kelelahan Charlotte sama sekali tidak mengeluarkan setetes keringat, seolah itu tidak lebih dari permainan biasa.
Gila! Seberapa banyak stamina yang dimilikinya batin Sean merasa ngeri.
"Eh? Kenapa berhenti?" Beberapa ksatria bingung kenapa Charlotte berhenti menyerang.
Menyimpan kembali pedangnya, Charlotte kembali ke sifat yang selalu dia gunakan, tersenyum menawan dan membuka suara. "Saya mengaku kalah."
[Ding! Host telah mengalahkan Charlotte Earlene Theodore, mendapat 1.000 Poin, 1 item legendaris acak dan Skill Mana Killing!]
[Host Bisa memulai 1x gacha untuk mendapat item legendaris, apa anda ingin memulainya?]
Bunyi sistem kembali terdengar setelah Charlotte mengumunkan kekalahannya.
"Nanti saja," ujarku yang masih kelelahan pada Sistem.
Sean sangat lelah baik secara fisik maupun batin. Setelah semuanya selesai Sean ingin secepatnya kembali beristirahat untuk memulihkan kondisi tubuh nya,
[Baik Host!]
Charlotte sedikit membungkuk badannya pada Sean. "Kalau begitu saya pamit kembali Pangeran."
Aku menganggukkan kepalaku. "Kalau begitu pergilah."
"Baik pangeran."
Charlotte melangkah keluar dari lapangan setelah mendapat izin pamit dari Sean.
"haaah ... Itu tadi sungguh melelahkan." Akhirnya selesai juga penderitaan yang di alami Sean, dia sekarang tidak mau lagi berbuat macam-macam kepada Charlotte, dia sudah kapok menerima ajakan duel dari wanita itu.
Setelah menyimpan pedangnya, Sean melangkah berjalan kembali ke kamarnya setelah semuanya selesai.
