Nadia seorang istri yang rela kembali pada suaminya yang berkali-kali selingkuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda nadhifa akmal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11
Aku berlari dan menangis,aku begitu kecewa dengan mas Bram,bisa bisanya dia mengkhianati kepercayaan aku
Saat aku mendengar suara mas Bram memanggil namaku,aku dengan segera bersembunyi
Aku tak mau bertemu dengannya saat ini,aku memutuskan untuk menginap di rumah teman kuliahku
Sesampainya di sana aku menangis sejadi jadinya,Indira mencoba untuk menenangkan diriku, gawaiku terus menerus berdering
nama mas Bram muncul di gawaiku
Aku langsung membanting gawaiku,hancur berantakan
Aku tertidur dalam tangisan,saat pagi hari badanku tampak demam, kepalaku benar benar pusing
Aku meminta izin pada temanku untuk beristirahat,aku memutuskan untuk tidak kuliah hari ini
"kamu baik baik saja Nadia"
Aku hanya mengangguk saja
"aku belikan bubur ya,kamu makan dulu lalu kita ke dokter"
Aku menggelengkan kepalaku,aku hanya ingin sendirian saat ini
"Indira,aku ingin sendirian dulu,aku akan pulang setelah hatiku membaik"
Indira meninggalkanku sendirian,dia pergi kuliah,aku tak bernafsu makan sama sekali
Aku memutuskan menghilang dari mas Bram aku tak pernah kembali ke apartemen mas Bram lagi
Kini aku tinggal dekat dengan kampus
Dua Minggu berlalu
"Nadia"
Aku langsung menghentikan langkahku,aku menolehkan wajahku,mas Bram kini nampak di depan mataku
saat mas Bram akan menyentuh tanganku,aku langsung menepisnya
"Nadia, tolong dengar penjelasan mas"
Aku hanya tersenyum sinis,apa yang harus di jelaskan, semua sudah terlihat jelas batinku,aku meninggalkan mas Bram sendirian,aku berlalu begitu saja
Sore harinya aku akan pulang ke apartemen,aku akan membawa bajuku dan barangku yang ada di sana
Saat aku membuka pintu apartemen aku terkejut melihat banyak buket bunga dan banyak coklat di sana
Tulisan yang manis,mungkin saja membuat hatiku luluh
Aku tak memperdulikan semua yang ada di sana,aku segera berkemas dan pergi
Mas Bram begitu gigih meminta maaf padaku,aku tak bergeming sama sekali,aku tak mau punya hubungan dengannya lagi
Aku memblokir nomor mas Bram,agar dia tak mengangguku lagi
aku teringat dengan laptopku yang tertinggal di apartemen mas Bram,aku segera memesan taksi online
Sesampainya di sana,aku terkejut saat melihat mas Bram sedang melihat bunga bunga yang layu dan coklat yang meleleh
Mas Bram menolehkan kepalanya,dia berdiri dan berjalan menuju pintu keluar, wajahnya penuh kekecewaan
"mas"gumamku,mungkin mas Bram tak mendengarnya atau mas Bram tidak perduli denganku
Saat itu hatiku begitu sakit,aku menatap mas Bram keluar pintu,ingin aku memeluk mas Bram
Aku tahu pasti hatinya begitu kecewa denganku,dia berjuang untuk mendapatkan maaf dariku, apapun dia lakukan untukku
Tapi aku tak perduli dengan perasaannya,aku begitu egoisnya,apa salahnya jika aku memaafkannya
Mungkin saja mas Bram benar khilaf saat itu, air mataku menetes
Aku memandangi semua bunga yang telah layu, coklat yang meleleh
Mungkin saja cinta mas Bram telah layu untukku seperti saat mas Bram melihat bunga pemberiannya telah layu
Aku merogoh gawaiku,aku membuka blokiran mas Bram, dengan segera aku bergegas mengirimkan pesan pada mas Bram
[mas,aku ingin segera bertemu denganmu,aku ingin bicara]
Pesanku terkirim pada mas Bram,aku segera membuang bunga yang telah mengering dan membereskan semua ruangan
Malam ini aku memutuskan untuk tidur di apartemen