Luka hati yang begitu dalam dan bahkan hampir saja membunuh dirinya, membuat seorang wanita hampir saja menyerah, namun sebuah kenyataan di dapati, dimana dirinya akan membalaskan dendamnya dengan Cinta lama yang datang kembali.
Bagaimana seorang wanita bernama Victoria akan menjalani kehidupan selanjutnya, sanggupkah dia memberikan hatinya kembali setelah menerima pengkhianatan dari suaminya sendiri.
Victoria dengan semua luka dan putus asa, merubah takdirnya bersama dengan identitas baru sebagian Rosanda.
Salam sehat dan jangan lupa bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
VicRos 8
Victoria menghentikan langkah, menajamkan mata saat melihat seseorang disana.
"Gracia?" ucapnya dalam hati.
Sejenak kemudian, Victoria melanjutkan langkahnya kembali, kali ini tatapannya bukan hanya tertuju pada satu orang, tapi menyapu ke semua ruangan, "Ada yang aneh" batinnya.
Duduk di kursi yang disediakan, Victoria kini memberikan salam, meminta maaf sebelumnya karena tidak tau akan pertemuan yang di agendakan sebelumnya.
"Sebagai pengganti almarhum suami saya yaitu Ricardo Casella, saya tidak mengerti apapun akan pertemuan hari ini, bisa di jelaskan?" tanya Victoria menekankan.
"Maaf sebelumnya Nyonya Victoria, terus terang kami juga tidak mengerti, sepertinya Almarhum suami anda belum mengatakan apapun tentang Restoran ini, apa benar begitu?" tanya salah satu dari mereka.
"Kondisi yang seperti apa maksud anda tuan?" tanya Victoria dengan wajah seriusnya.
"Bahwa sebenarnya Restoran ini sudah beralih secara otomatis saat Tuan Ricardo tidak ada, artinya Restoran ini akan menjadi milik seseorang yang sudah menjadi hak nya"
"Hak nya?, maksud anda siapa?"
"Mungkin perlu saya jelaskan" kini Gracia masuk dalam pembicaraan, kemudian berdiri dan menyerahkan berkas bersampul keemasan.
"Apa ini?"
"Silahkan di buka dan baca isinya" jawab Gracia.
Victoria merasakan ada yang tidak beres, dan ini sesuatu yang tidak menyenangkan tentunya, tangannya segera membuka berkas itu, dan beberapa saat membaca terlihat ketegangan di wajahnya.
"KAU!!"
Victoria menatap tajam ke arah Gracia yang sudah duduk kembali di tempatnya.
"Iya, aku pemiliknya mulai hari ini, seperti perjanjian yang ditandatangani dengan sah oleh Tuan Ricardo Casella"
"Ini tidak mungkin!" teriak Victoria.
"Silahkan anda cek kembali Nyonya Victoria" Jawab Gracia dengan senyumannya.
Saat Victoria akan berdiri, anggota rapat lainnya segera membenarkan isi pengalihan Restoran atas nama Gracia jika terjadi sesuatu dengannya, dan hal itu sudah di bahas di rapat sebelumnya, bahkan semua orang menyaksikannya.
Victoria tak bisa berkata-kata, tak ada satu orang pun yang bisa membelanya, atau paling tidak bersikap netral saat ini, sepertinya semua sudah di rencanakan dengan matang, entah oleh siapa, yang jelas saat ini Gracia menatap puas Victoria dengan senyuman yang menjijikkan.
"Saya akan membawa berkas ini, untuk mengecek keasliannya, dan maaf, saya belum bisa menerima hal ini sampai jalur hukum yang akan memutuskan"
"Silahkan, saya hanya menyarankan, jangan membuang uangan anda Nyonya Victoria"
"Kau_" Victoria hanya bisa menatap Gracia dengan tajam saat ini.
Pertemuan dengan durasi kurang lebih satu jam itu pun segera di bubarkan, Victoria yang sudah tak tahan segera meninggalkan Restoran, berada satu tempat dengan wanita ular seperti Gracia itu benar-benar membuatnya panas.
Bukan Rumah tujuannya saat ini, Victoria segera menghubungi pengacara keluarga yang sudah lama dikenalnya.
"Ada apa lagi?" tanya seorang laki-laki yang selalu terlihat senang saat Victoria datang.
"lihat berkas ini, asli atau palsu?" segera Victoria memberikannya.
"Duduk dulu"
"Aku tidak bisa, Wanita itu benar-benar _"
"Lanjutkan saja, Aku tidak keberatan mendengar sumpah serapah mu Vic" ucap seorang laki-laki yang kini mulai membaca dan mempelajari isi berkas yang tengah berada di tangannya.
"Bagaimana Grey?" Victoria nampak tak sabar melihat teman dari suaminya sekaligus pengacara keluarga selama ini, Grey Harison seorang pengacara yang cukup terkenal dan usianya hampir sama dengan almarhum Ricardo.
"Semuanya benar, dan ini asli, tanda tangan ini seratus persen milik Ricardo"
"Apa?!"
"Begitulah Vic"
Victoria tertegun, lalu duduk dengan berat hati, tangannya mengambil kembali berkas itu dan melihatnya, rasanya ingin berteriak untuk bertanya pada suaminya yang sudah terkubur.
"Apa yang sudah kau lakukan honey?" gumamnya lirih, lalu Victoria mendekap berkas itu, menyandarkan punggungnya ke sofa sambil memejamkan mata.
Sesaat Grey terdiam, menunduk dalam, lalu beranjak dan mengambilkan air minum hangat untuk Victoria.
"Minumlah, untuk menenangkan mu" ucap Grey ambil menyodorkan air hangat dalam gelas.
Victoria mengambilnya, lalu kemudian meminum perlahan, sedikit tenang, dan kemudian mengucapkan terimakasih.
"Jadi sekarang ini status Restoran itu bukan milik Ricardo lagi?"
"Hem, begitulah dari yang bisa aku lihat dalam surat itu"
"Kenapa?" Victoria merasa begitu putus asa akan masalah ini.
"Aku tidak tau apapun Vic, selama ini Ricardo tak pernah membicarakan hal ini, tapi semua yang ada dalam berkas itu Asli tulisan tangan dan tanda tangannya"
"Katakan, bagaimana caraku merebutnya kembali Grey?"
Grey terdiam, jelas sekali disana ada kekuasaan sah yang sudah di limpahkan, dan itu sangat sulit untuk menyebutnya palsu atau sebuah permainan.
"Itu_, sangat sulit, dan aku tak menemukan celah apapun saat ini"
"Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi, kenapa sampai seperti ini, dan kenapa Ricardo melakukan hal ini?"
Grey terdiam, hanya menatap Victoria yang semakin tak mengerti, lalu memberikan saran untuk mendatangi Gracia, menanyakan yang sebenarnya.
"Aku benar-benar tak menyangka" ucap Victoria.
"Soal uang dan kekuasaan tak ada sesuatu yang tak mungkin di lakukan Vic, sebaiknya segera dituntaskan masalah ini, setidaknya kita segera tau cerita yang sebenarnya, kenapa harus Gracia?"
Deg!
Victoria mulai merasakan sesuatu, seperti yang baru saja di dengarnya, kenapa harus Gracia, dan sepatu merah itu muncul di kepalanya, mimpi itu juga, seolah semua seperti terhubung.
"Apa mungkin Ricardo mempunyai hubungan gelap dengan_"
"Sorry, aku tidak tau sama sekali" sahut Grey segera, tau benar mengarah ke siapa pembicara Victoria.
"Ya Tuhan, ini tidak mungkin, selama ini Ricardo tak menunjukkan perubahan apapun, dia menyayangiku, menyayangi keluarganya, tak pernah sekalipun berbuat hal yang menyakiti kami, bahkan waktu liburnya untuk kegiatan bersama di rumah, katakan Grey, ini tidak mungkin bukan?, kau juga sangat mengenal suamiku"
Grey segera mendekat, berusaha menenangkan Victoria yang kini mulai menangis dan panik menghadapi dugaan yang ada dalam pikirannya.
"Tenanglah Vic, aku tau apa yang kamu rasakan, itu belum suatu kepastian, seperti yang aku katakan, hanya Gracia yang bisa menjelaskan hal ini"
Victoria berusaha meredakan tangisnya dan emosinya, semua terasa begitu berat, namun harus tetap di selesaikan, sebuah kenyataan yang sebenarnya harus tetap dia dapatkan.
"Aku akan menemanimu saat bertemu Gracia nanti" Grey menawarkan bantuan.
Victoria mengangguk, mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang, namun suara panggilan lebih dulu di dapatkan.
Victoria terkejut, sebuah nomor dari kepolisian yang disimpan membuatnya bergerak cepat untuk menjawab.
"Iya Pak"
"Kami sudah menemukan seorang gadis kecil yang sangat mirip dengan anak anda"
"Baik pak, saya datang"
Victoria segera menutup ponsel, dan berdiri dari tempatnya.
"Ada apa?" Grey terkejut.
"Sella di temukan"
"Ditemukan?, apa maksud nya?"
"Dia hilang dari kemaren"
"Apa?!, aku ikut" Grey segera menyambar kunci mobil Victoria, kali ini dia yang akan menyetir.
Jangan lupa like Vote Komen dan tonton iklannya.
Bersambung.