"Batalkan pernikahanmu dengan Mas Radit,karena Aku sedang mengandung anaknya,jika kamu tetap menikah,Aku akan menghancurkan semuanya".
Kinaya bergetar saat membaca pesan yang masuk kedalam ponselnya,Ia berkali-kali membaca berharap apa yang Ia baca salah,tapi nyatanya justru kembali mendapatkan pesan sebuah foto yang memperlihatkan kemesraan calon suaminya dengan wanita lain.
Waktu yang tinggal 1 bulan lagi menuju pernikahan membuat Kinaya benar-benar hancur dan bingung secara bersamaan,terlebih kedua orang tuanya tetap memaksa melanjutkan pernikahan karena tak ingin malu dengan tetangga dan keluarga besar yang sudah mengetahui akan adanya pernikahan.
Bagaimana Kinaya akhirnya melepaskan semuanya?Apa yang akan Ia perbuat untuk membalas rasa sakitnya?
Ikuti kisahnya disini ya!!
Terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tangisan Kinaya
Kinaya menunggu Radit dengan rasa kesal,jika bukan karena keinginan Ayahnya,Kinaya enggan untuk menemui Radit kembali.
Namun sampai 30 menit menunggu,Radit tak kunjung datang dan juga tidak ada kabar lewat pesan atau telpon ke siapapun.
Kinaya yang kesal memilih pergi dengan menggunakan mobilnya,Ia tidak peduli jika nantinya Radit atau Ayahnya marah karena Kinaya yang pergi tanpa pamit.
Kepergian Kinaya kali ini karena akan menemui Pak Candra dan akan membicarakan pengunduran diri Kinaya sebagai Manager diPerusahaan Pak Candra.
Direstoran yang berada dipusat kota,Kinaya melajukan mobilnya dengan kencang,Ia menikmati hari-hari terakhir sebelum Ia akan menepi sejenak dari masalah yang ada.
Kepergian yang cukup mendadak membuat Kinaya merasa bersalah dengan pengunduran diri yang tiba-tiba Ia lakukan,tapi bagaimanapun langkah ini harus Ia ambil karena tidak ingin larut dalam kesedihan yang harus Ia tanggung dan suara-suara aneh yang masuk ketelinganya.
Apalagi jika nantinya Ayu muncul disaat masalahnya dengan Radit belum usai,Kinaya tidak ingin dipandang kasian maupun dipandang sedih karena gagalnya hubungan dengan Radit.
Dan juga kepergian Kinaya juga ingin menunjukkan bahwa Ia baik-baik aja dan akan lebih memperbaiki hidupnya demi masa depan yang lebih baik,karena bagi Kinaya cara terbaik untuk balas dendam adalah tetap bersikap baik-baik saja bahkan jauh lebih sukses kedepannya.
Kinaya akhirnya sampai direstoran tempat janjiannya dengan Pak Candra,Ia memesan meja makan yang cukup Privasi karena ini berkaitan dengan obrolan Perusahaan dan beberapa masalah yang akan Kinaya ceritakan kepada Pak Candra.
Diruangan yang cukup besar Kinaya masuk seorang diri,Ia juga memesan makanan sebelum Pak Candra tiba,karena bagaimanapun pertemuan ini karena keinginan Kinaya yang sebenarnya tidak baik untuk ditiru.
Kinaya bukannya enggan untuk berbicara dikantor,tapi karena ada beberapa yang bersifat rahasia,Ia memilih langkah ini karena tidak ingin ada yang mendengarnya.
Kinaya memainkan ponselnya sambil menunggu makanan tiba dan juga Pak Candra yang tidak ada kabarnya,tapi Ia akan memaklumi keterlambatan Pak Candra karena jalanan yang begitu macet dan juga acara yang begitu dadakan.
Jam 8 malam Pak Candra akhirnya tiba,Ia mengenakan celana bahan dengan kaos polos berwarna hitam serta cardigan dengan warna yang sama,Ia tersenyum saat membuka pintu ruangan dengan Kinaya yang terlihat sedikit terpesona karena Ia tidak pernah mengenakan pakaian seperti itu sebelumnya.
"Hai Kinaya.....,Maaf aku terlambat datang",sapa Pak Candra dengan tersenyum.
Kinaya kembali tersadar mendengar sapaan dari Pak Candra,karena sebelumnya Ia sedikit terpesona karena Pak Candra terlihat lebih muda dari biasanya yang selalu mengenakan stelan jas kerjanya.
Mereka duduk berhadap-hadapan dengan saling diam,sampai akhirnya makanan dan minuman yang Kinaya pesan akhirnya datang.
"Mau makan dulu atau kita ngobrol dulu?",tanya Kinaya mengalihkan kecanggungan diantara mereka
Pak Candra melepas Cardigan yang Ia kenakan,Ia berpikir bahwa ada obrolan penting yang Kinaya akan katakan,karena Ia tidak menyangka bahwa Kinaya sampai memesan ruangan khusus untuk mereka berbicara.
Setelah meletakkan Cardigan dan menikmati segelas air mineral,Pak Candra lebih dulu membuka obrolan diantara mereka.
"Apa ada hal penting yang ingin kamu katakan Kina..?Aku akan mendengarkan dalam diam apa yang akan kamu katakan,karena pasti kamu telah memikirkan matang-matang sebelum mengajak aku bertemu disini".
Kinaya menghirup nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan sebelum memulai obrolan serius terhadap Pak Candra.
"Pak Candra....,Saya minta maaf sebelumnya jika apa yang saya katakan nanti akan mengejutkan untuk Bapak,tapi saya melakukan ini bukan tanpa alasan,Saya menyanyangi diri saya sendiri melebihi apapun,jadi saya akan mengejar apa yang menjadi mimpi saya untuk masa depan yang lebih baik".
Pak Candra mengernyitkan keningnya bingung dengan apa yang dikatakan oleh Kinaya.
"Kina...,jelaskan semuanya tanpa ada yang ditutup-tutupin,Saya akan menghargai apa yang kamu katakan asal aku tau alasan apa yang menjadi penyebabnya".
"Baik Pak....".
"Pak Candra....,Saya berniat mengundurkan diri dari pekerjaan saya diPerusahaan Bapak,Saya berencana akan tinggal diluar negri untuk beberapa tahun karena akan kembali berkuliah,jika Bapak berpikir bahwa tindakan saya ini karena gagalnya rencana pernikahan saya,Maka jawabannya adalah benar,Mental saya cukup terguncang karena masalah ini,terlebih alasan pembatalan pernikahan saya dengan mantan saya juga karena ada kesalahan fatal yang tidak bisa saya terima,jadi daripada saya hidup dalam lingkaran yang cukup menyedihkan,Saya lebih baik menepi sejenak dengan tinggal diluar negri,Saya berpikir ini keputusan terbaik daripada Saya terus-terusan hidup dalam kenangan yang menyakitkan".
Pak Candra sangat terkejut mendengarnya,Ia mengambil satu gelas air minum untuk menenangkan jiwanya yang entah kenapa Ia merasa keberatan atas keputusan yang Kinaya lakukan.
Cukup lama Pak Candra terdiam,sampai Kinaya merasa takut dan terus menunduk.
Tapi sebagai Pemimpin sekaligus pemilik Perusahaan,Pak Candra harus menunjukkan sikap profesional dihadapan karyawannya.
"Kina...,boleh tau kesalahan fatal apa yang Radit lakukan sampai kamu harus pergi jauh seperti ini?Apa memang tidak bisa diselesaikan dengan baik sampai kamu harus mengorbankan dirimu yang tidak tau apa-apa?,Aku tidak mempermasalahkan jika kamu memang ingin resign dari kantor,tapi jika kamu pergi seperti ini Radit akan senang karena dia berpikir kamu sangat terpuruk sampai harus pergi jauh seperti ini,Apa memang ini jalan terbaik?Atau sebenarnya kamu ingin menghindari masalah sampai kamu benar-benar sembuh dan orang-orang lupa dengan apa yang terjadi dalam kehidupan kamu?,Coba pikirkan lagi Kina....,Masih ada orangtuamu yang akan terus menyanyangimu,ada teman-teman dan sahabat yang akan terus menghiburmu jika memang kamu masih belum menerima takdir ini,tapi jangan menghukum dirimu sendiri atas perbuatan yang tidak kamu lakukan,karena seharusnya yang pergi jauh itu si Radit bukannya kamu".
Airmata tiba-tiba menetes diwajah Kinaya yang terlihat sendu,Pak Candra yang melihat itu bisa merasakan bahwa Kinaya sebenarnya sangat hancur,tapi Kinaya berusaha bersikap baik-baik saja didepan semua orang karena dia enggan ditatap kasian.
Kinaya terus menangis meluapkan perasaannya,ucapan dari Pak Candra cukup menyadarkan Kinaya bahwa Ia sebenarnya butuh orang untuk mendengar apa yang Ia rasakan sesungguhnya.
Pak Candra yang melihat Kinaya terus menangis tetap membiarkan sampai nantinya Kinaya berhenti dan merasakan kelegaan pada hatinya,tapi sebagai lelaki yang tidak tegaan,Pak Candra memberikan tissue dan segelas air mineral dihadapan Kinaya.
"Menangislah Kina....,Aku akan mendengarkan semua apa yang kamu rasakan",ucap Pak Candra tiba-tiba.
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...
terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️