NovelToon NovelToon
Bukan Lagi Gadis Lemah

Bukan Lagi Gadis Lemah

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Shanum disiksa sampai matii oleh dua kakak tirinya. Sejak ibunya meninggal, dia memang diperlakukan dengan sangat tidak baik di rumah ayahnya yang membawa mantan kekasihnya dan anak haramnya itu.

Terlahir kembali ke waktu dia masih SMA, ketika ibunya baru satu tahun meninggal. Shanum bangkit, dia sudah akan membiarkan dirinya dilukai oleh siapapun lagi. Dia bukan lagi seorang gadis yang lemah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Mereka yang Terbiasa Menyakiti, tapi tak ingin Tersakiti

Di rumah sakit, setelah sadar. Yuyun malah heboh mencari keberadaan Diana.

"Kenapa kalian meninggalkan Diana di rumah sendirian. Dia pasti di masukkan ke dalam ruangan bawah tanah oleh anak buah Dimas itu!" Yuyun menangis mengkhawatirkan anaknya itu.

Ricky sendiri bingung, dia kan khawatir pada Yuyun yang pingsan, malah disalahkan karena meninggalkan Diana.

"Ibu, Diana sudah dimasukkan ke dalam ruangan itu. Kita tidak bisa mengeluarkannya dari sana sebelum 24 jam. Aku tadi sudah menghubungi penjaga di rumah. Mereka bilang, kalau anak buah Dimas itu bahkan meminta empat orang penjaga menjaga disana!" ujar Dion yang juga terlihat kebingungan.

Tangisan Yuyun makin menjadi, mendengar apa yang dikatakan Dion. Wanita itu, yang kerap memperhatikan penampilannya agar tetap terlihat cantik apapun yang dia lakukan. Sudah tak perduli lagi maskara nya mau luntur atau alisnya terhapus sebagian. Dia tidak bisa menahan dirinya. Dia sangat emosional.

"Diana, kasihan sekali! apa yang akan terjadi padanya. Diana pasti ketakutan! suamiku lakukan sesuatu, minta pada Shanum melepaskan Diana, anak kita itu pasti sangat ketakutan" kata Yuyun yang sudah turun dari tempat tidur pasiennya dan ingin pulang melihat bagaimana kondisi Diana.

Sangat tertekan, sangat khawatir, dan sangat sedih. Saat ini seperti itulah yang Yuyun rasakan. Dia mengkhawatirkan anaknya yang dikurung di ruangan bawah tanah untuk pertama kalinya. Dia yakin anaknya itu pasti sangat ketakutan.

Tanpa dia pernah berpikir. Saat dia berkali-kali mengurung Shanum di ruangan itu hanya karena kesalahan sepele memecahkan piring tanpa sengaja atau memecahkan gelas karena di jegal kakinya oleh Diana. Padahal semua barang itu juga barang peninggalan Sofia. Ibu kandung Shanum.

Mereka sama sekali tidak pernah berpikir. Kalau Shanum juga sangat takut saat itu. Shanum juga merasa sangat tertekan. Dia terus menangis dan berteriak minta maaf, minta di bukakan pintu. Berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya lagi. Tapi, tak satupun dari mereka yang mendengarkan Shanum. Tak ada yang perduli. Bahkan bukan hanya satu dua kali. Shanum berkali-kali di kurung disana hanya ketika Diana dan Dion merasa tidak senang atas kehadiran Shanum di rumah itu. Padahal rumah itu adalah rumah ibu kandung Shanum.

Tak butuh alasan bagi ke empat orang itu untuk mencari kesalahan dan mengurung Shanum. Tapi mereka tidak pernah berpikir sampah kesana, betapa takutnya Shanum saat itu.

Yuyun sangat histeris.

"Mas, ayo pulang mas. Kita harus melihat Diana mas!"

Ricky mengangguk setuju. Mereka segera kembali ke rumah. Baru dua jam berlalu. Dan sudah tidak ada suara lagi terdengar dari dalam ruangan bawah tanah.

Beberapa menit pertama tadi, Diana masih terus menggedor pintu dari dalam, dan minta di bukakan pintunya. Tapi sekarang benar-benar sunyi. Tentu saja, sangking ketakutannya, Diana sudah pingsan di dalam sana.

Tak berselang lama, mobil yang membawa keluarga Ricky sudah kembali. Yuyun dengan dramatis segera berlari ke arah ruang bawah tanah itu.

Namun saat akan mendekat ke arah ruangan itu. Dua penjaga paling depan merentangkan tangan mereka. Sesuai perintah Leo. Bahkan tidak boleh ada yang mengajak bicara Diana di dalam sana, dari luar.

"Minggir kalian! ini rumahku. Siapa kalian seenaknya saja menghalangi aku bertemu anakku. Minggir!" Yuyun berteriak.

Sayangnya Diana yang sudah tak sadarkan diri di dalam sana tak bisa mendengarkan apa yang ibunya itu teriakan.

"Minggir!" Yuyun bahkan berusaha memberikan dorongan dan cakaran pada salah satu penjaga yang mencegahnya menghampiri ruangan itu.

Namun salah satu penjaga yang berada di belakangnya langsung mengeluarkan senjata api dan mengacungkan ke arah Yuyun.

Yuyun langsung panik, wajahnya menjadi pucat seketika. Bahkan tangannya mendadak menjadi dingin. Kakinya juga lemas, sampai dia terjatuh ke lantai.

Brukk

Teriakan wanita paruh baya itu bahkan langsung menghilang. Yuyun langsung seperti kehabisan darah dan bisuu. Saat senjata api salah atau penjaga itu mengarah ke arahnya.

"Apa-apaan kalian?" pekik Dion yang tidak terima penjaga itu menakuti ibunya.

Benar-benar heboh. Padahal ini baru awal, ini sungguh masih sangat awal dari pembalasan Shanum untuk keluarga ini. Tapi keluarga ini sudah sangat heboh.

"Apa yang kalian lakukan?" Ricky juga datang di belakang Dion.

Dan pria itu langsung membantu Yuyun untuk bangkit. Tapi, meskipun dibantu untuk bangun, Yuyun yang masih sangat shock. Karena itu kali pertama dia ditodong senjata api, wanita paruh baya itu masih sangat lemas tak berdaya untuk berdiri sendiri.

"Ibu, ibu tidak apa-apa?" hanya Dion khawatir.

"Keterlaluan kalian! kalian sudah melakukan pengancaman. Aku akan laporkan kalian pada polisi!" pekik Ricky tak terima.

Pria itu sudah meraih ponselnya. Dia segera menghubungi petugas. Tapi ke empat penjaga itu sama sekali tidak terlihat khawatir. Mereka sudah menjalankan semuanya sesuai perintah. Dan Leo pasti akan melindungi mereka selama apa yang mereka lakukan masih dalam SOP yang diatur oleh Leo.

"Lihat saja, sebentar lagi para petugas akan datang. Lihat apa yang bisa kalian lakukan?" kata Ricky yang berpikir, dia sudah berhasil memanggil petugas datang dengan laporan pengancaman pada istrinya, dan mengurung anaknya di ruang bawah tanah secara paksa.

Namun ke empat penjaga itu sama sekali tidak bereaksi. Salah satu yang memegang senjata itu bahkan belum menyimpan senjatanya. Kalau salah satu dari tiga orang itu memaksa masuk, Leo bahkan memperbolehkannya untuk menembak terlebih dahulu salah satu tangan atau kaki, baru melaporkannya pada Leo.

Ricky dan Dion tampak sangat yakin kalau anaknya akan dilepaskan sebentar lagi. Setelah dia melaporkan masalah ini pada petugas. Sepertinya mereka lupa, mereka sedang berhadapan dengan siapa. Mereka itu sedang berhadapan dengan Dimas Megantara.

Seseorang, yang bahkan jika ingin mereka masuk penjara saat ini, mereka benar-benar akan mendekam di balik jeruji dengan mudahnya.

***

Bersambung...

1
Azahra Rahma
untung ada Bu regina yg menjaga shanum ,, sehingga rencana Dion dan Diana gagal
partini
good story
partini
keluarga gedeng terobsesos sekaleeeee bikin huru hara
Azahra Rahma: ya betul kak keluarga gendeng mereka ,,,
total 1 replies
Azahra Rahma
iya itu bisa menular, makanya kalian jgn dekat² dengan Diana ya
Noer: wkwk 🤣🤣🤣
total 1 replies
Erchapram
Aku ngakak bacanya, terkontaminasi kotoran tikus? Astaga... 🤣🤣🤣
Noer: ho'oh 🤣
total 1 replies
partini
hadiah apa sih penasaran akuhhhhhh
Noer: wkwk 🤣🤣🤣
total 2 replies
Nesia
semangat terus thor
Rara
keren dan seru cerita nya
Oneng
lanjutkan up nya kak
Fida
💪💪💪💪👍
Irena
keren banget
Irena
semangat terus thor
Jovanca
hadirrr kak
Jovanca
mantul mantap betul
Sandi
keren banget
Sandi
semangat terus thor
Nuwow
lanjutkan kak updatenya
Uhud
bagus banget lanjut kan kak
Badrun
semangat kak
Badrun
keren banget nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!