NovelToon NovelToon
BISMILLAH CINTA

BISMILLAH CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Berkali-kali dikhianati membuat Marwah mengalami trauma, dia tidak mau menjalin hubungan dengan pria mana pun juga. Hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang pengusaha berkedok ustaz yang sedang mencari orang untuk mengurus ibunya.

Nahyan ternyata tidak jauh berbeda dengan Marwah. Keduanya tidak beruntung dalam hal percintaan.

Akankah Allah menjodohkan mereka berdua dan saling mengobati luka satu sama lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 11 Cobaan atau Ujian?

Setelah selesai makan, Marwah pun membawa makan untuk Halimah. Sesampainya di depan pintu kamar Halimah, jantung Marwah berdebar sangat kencang. Dia harus siap-siap jika nanti ada sesuatu hal yang tidak diinginkan.

"Bu, makan dulu," ucap Marwah hati-hati.

Belum juga Marwah meletakan nampan di atas meja, tangan Halimah dengan cepat menepisnya sehingga lagi-lagi nasi itu berserakan di lantai. Marwah menghela napas, tanpa banyak bicara dia pun mengambil kain lap dan membersihkannya. "Pergi, saya tidak lapar!" bentak Mama Halimah.

Marwah tidak bisa membantah lagi, dari pada dirinya kena lemparan gelas lebih baik dia keluar. "Saya ada di depan kamar Ibu, jika Ibu butuh sesuatu Ibu bisa panggil saya," ucap Marwah.

Marwah pun keluar. Dia mengambil kursi dan menyimpannya tepat di depan kamar Halimah. Dia mendudukan tubuhnya, terdengar beberapa kali hembusan napas dari Marwah.

"Astagfirullah, kuatkan hati Hamba ya, Allah," batin Marwah.

Tidak lama kemudian Isah naik ke atas dengan membawa makan siang. Ternyata Halimah menghubungi Isah untuk membawa makanan ke kamarnya. Marwah merasa bingung, kenapa Halimah tadi membuang makanan yang dibawakan dirinya kalau sekarang dia menyuruh Isah untuk membawakan makanannya lagi.

Seharian Marwah duduk di kursi, dia pergi hanya saat waktunya shalat setelah shalat dia akan kembali duduk. Hingga malam pun tiba dan Nahyan baru saja pulang. Malam ini Marwah harus tidur di kamar Halimah karena dia harus menemani Halimah walaupun Halimah menolaknya.

Tiba-tiba pintu kamar Halimah terbuka membuat Marwah yang merebahkan tubuh di atas sofa langsung bangun. "Ustaz," seru Marwah.

"Bagaimana hari ini, apa Mama kasar sama kamu?" tanya Nahyan.

Marwah menggelengkan kepalanya. "Tidak kok Ustaz, semuanya baik-baik saja," dusta Marwah.

"Alhamdulillah kalau begitu," sahut Nahyan.

Halimah yang pura-pura memejamkan matanya, sedikit mengerutkan kening. Dia tidak menyangka jika Marwah akan berbohong kepada Nahyan. Nahyan menghampiri Mamanya lalu menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Nahyan sayang sama Mama, walaupun Mama membenci Nahyan tapi Nahyan tidak akan membenci Mama. Semoga suatu saat nanti, Allah segera kembalikan Mama Halimah yang dulu, yang penyayang," seru Nahyan.

Marwah yang mendengar ucapan Nahyan hanya bisa tersenyum kecil. Dia tahu bagaimana rasanya dibenci oleh Mamanya sendiri tapi Nahyan begitu sabar bahkan dia tidak pernah mengeluh untuk mencari orang yang mau merawat Ibunya. Nahyan membalikan tubuhnya dan Marwah dengan cepat menunduk.

"Terima kasih sudah merawat dan menjaga Mama, lebih baik sekarang kamu istirahat," ucap Nahyan.

"Iya, Ustaz."

Nahyan pun dengan cepat keluar dari kamar Mamanya. Marwah kembali merebahkan tubuhnya di atas sofa. Saking lelahnya, tidak membutuhkan waktu lama akhirnya dia pun memejamkan matanya.

***

Keesokan harinya....

Marwah kaget saat mendengar suara adzan mengumandang. Dia bangkit dari tidurnya, tapi dia lebih terkejut lagi saat melihat Halimah sudah hampir terjatuh karena ingin meraih kursi rodanya. "Ya, Allah Bu, kenapa Ibu tidak memanggil saya?" ucap Marwah sembari membatu Halimah mendekatkan kursi rodanya.

Tidak ada jawaban sama sekali. "Biar saya bantu." Marwah menyimpan tangan Halimah di pundaknya lalu membantu Halimah untuk duduk di kursi roda.

"Ibu mau wudhu?" tanya Marwah kembali.

Halimah masih dengan kebisuannya, dia pun melakukan kursi rodanya menuju kamar mandi. Marwah hanya bisa mengikuti dari belakang. Pada saat pintu kamar mandi terbuka, sudah ada air di ember yang sudah disediakan. Ternyata selama ini Isah yang sudah menyiapkannya, hanya Isah yang tidak pernah mendapat bentakan dari Halimah.

Isah sudah bekerja puluhan tahun di rumah itu, selama ini yang membantu Halimah duduk di kursi roda adalah Isah. Yang terserang stroke hanya kaki Halimah saja, selain kaki semuanya masih normal. Marwah hendak membantu Halimah untuk wudhu tapi tangan Halimah tiba-tiba mendorong Marwah.

"Keluar kamu!" dingin Mama Halimah.

"Tapi, Bu----"

Ucapan Marwah terhenti kala melihat tatapan tajam Halimah yang menusuk sampai hati itu. "Baiklah, saya keluar," sahut Marwah.

Marwah pun melipat selimut dan keluar dari kamar Halimah. Dia masuk ke dalam kamarnya dan segera mandi dan mengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat subuh. Dia memang mempunyai kamar sendiri tapi pada saat malam tiba, dia akan tidur di kamar Halimah atas perintah Nahyan.

Setelah selesai, Marwah segera ke dapur untuk mengambil sarapan untuk Halimah. Namun, pada saat melewati kamar Nahyan, Marwah menghentikan langkahnya. Dia pun mendekat ke arah pintu dan menempelkan telinganya.

"Masya Allah, bagus sekali suaranya," batin Marwah.

Ternyata Marwah mendengar Nahyan sedang melantunkan ayat suci Al-Qur'an. Sehabis shalat subuh, Nahyan memang sudah biasa ngaji sebelum dia melanjutkan kerja. Marwah tersenyum, bahkan suara Nahyan sampai bisa menggetarkan hatinya.

Marwah tersenyum, dia pun tidak mau lama-lama di sana karena harus membawakan sarapan untuk Halimah. Seperti biasa Marwah masuk ke dalam kamar Halimah, terlihat Halimah sedang duduk merenung di depan jendela. Kali ini Marwah sembari membawa kain lap karena dia takut jika Halimah melempar lagi sarapan yang dia bawa.

"Ini sarapannya, Bu," ucap Marwah.

Marwah menyimpan sarapan Halimah di atas meja yang ada di hadapannya. Marwah mundur dan duduk di atas sofa sembari memperhatikan Halimah. Cukup lama Marwah terdiam, tidak ada reaksi sama sekali dari Halimah tatapan Halimah kosong.

"Sepertinya Ibu sedang memikirkan sesuatu. Terlihat sekali Ibu menyimpan beban yang begitu sangat berat," batin Marwah.

Helaan napas terdengar dari mulut Halimah. "Tinggalkan saya sendiri," seru Mama Halimah dingin.

"Baik, Bu. Saya duduk di depan pintu, kalau butuh sesuatu Ibu panggil saja saya," ucap Marwah.

Marwah pun keluar dari dalam kamar Halimah lalu duduk di depan pintu kamar Halimah. Tidak lama kemudian Nahyan keluar dengan penampilan sudah rapi. "Mama mengusir kamu lagi?" tanya Nahyan.

"Iya," sahut Marwah.

"Lebih baik kamu sarapan dulu," ucap Nahyan.

"Iya, Ustaz. Nanti saja," sahut Marwah sembari menunduk.

"Kamu ikut sarapan dengan saya, soalnya si bibi kalau buat sarapan suka banyak," pinta Nahyan.

"Ah, tidak Ustaz. Nanti saja," tolak Marwah.

"Tidak usah sungkan, ayo kita sarapan," ajak Nahyan.

Akhirnya mau tidak mau, Marwah pun ikut sarapan bersama Nahyan. Marwah begitu sangat canggung, dia merasa tidak enak jika harus sarapan bersama dengan Nahyan. "Makanlah yang banyak, saya sudah janji kepada kedua orang tua kamu untuk menjaga kamu jadi kamu harus sehat selama tinggal di sini walaupun saya tahu, kamu berat menjalani hari-hari kamu," ucap Nahyan.

Marwah hanya bisa tersenyum kecil, yang dikatakan Nahyan memang benar jika hari-hari dia begitu berat padahal dia baru 2 hari di rumah Nahyan tapi rasanya dia bingung harus bagaimana karena Halimah sama sekali tidak bisa diluluhkan. Marwah tidak tahu, itu cobaan atau ujian yang jelas Marwah tidak tahu apa dia bisa melewati semua ini.

1
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
idih nazwa nya beggok masa masih cinta dah di gebukin juga....makan tuh cinta
Imas Fatimah
semangat up lg thor
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
double up authorr
Rahma Inayah
nazwa sdh babak belur spt samsak tinju di buat iwan msh gk tega iwan di penjara cnt boleh tp jgn bodoh
ꪶꫝNOVI HI
semoga cepat tertangkap iwak peyek 😂🤭
ꪶꫝNOVI HI
stress iwan
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Nah ini cocok untuk mu juga Nahyan 🤣🤣
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Senyuman mu bikin aku penasaran Nahyan 🤣🤣🤣🤭
Patrick Khan
naswa ternyata cinta sekonyong konyong koder ke iwan .. pdhl lakik nya modelan gitu🤣🤣🤣
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻: semoga cepat dapat jodoh lagi si Nazwa😁
total 7 replies
Naysila mom's arga
semoga iwan segera di tangkap polisi
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
wah author libur padahal menunggu di update cerita Nahyan dan Marwah/Facepalm//Drool/
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya elah laki2 mokondo benalu gak tau diri ...gak mau modar sisan
Patrick Khan
aku suka😍😍😍
Rahma Inayah
pasti nahyan akn membantu kel marwah buat laporin iwan ke polisi kasus kdrt.alhamdulillah iwan tdk jd nikah sm marwah .iwan kd lelaki sok kedean mmg km pny apa yg bs di banggakan makan jg nazwa yg nanggung
Cindy
lanjut kak
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Semoga ini awal yang baik untuk Nahyan supaya cepat memperistri Marwah biar Marwah ada yang melindungi dan menjaganya
Naysila mom's arga
si iwan gila bgt ya,, nekat sekali
Patrick Khan
iwan bener2 dah gila
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
berani Iwan ke rumah Nahyan bikin onar Marwah mangsa keadaan.. Marwah enggak ada salah..gara2 Iwan akan jadi keributan kericuhan dan salah sangka..harap ustaz Nahyan tidak salah faham
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
Iwan melampaui batas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!