NovelToon NovelToon
TOLONG CABUT PAKU DI KEPALA KAMI

TOLONG CABUT PAKU DI KEPALA KAMI

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata Batin / Hantu / Tumbal
Popularitas:77.5k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

“Tolong cabut paku di kepala kami! Tolong! Argh sakit!”
“Tolong aku! Paku ini menusuk otak hingga menembus batang tenggorokan ku! Tolong!”

Laila baru saja dimutasi ke wilayah pelosok. Dia menempati rumah dinas bekas bidan Juleha.

Belum ada dua puluh empat jam, hal aneh sudah menghampiri – membuat bulu kuduk merinding, dan dirinya kesulitan tidur.

Rintihan kesakitan menghantuinya, meminta tolong. Bukan cuma satu suara, tetapi beriringan.

Laila ketakutan, namun rasa penasarannya membumbung tinggi, dan suara itu mengoyak jiwa sosialnya.

Apa yang akan dilakukan oleh Laila? Memilih mengabaikan, atau maju mengungkap tabir misterius?

Siapa sebenarnya sosok bidan Laila?

Tanpa Laila tahu, sesungguhnya sesuatu mengerikan – menantinya di ujung jalan.

***

Instagram Author ~ Li_Cublik

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tolong : 21

Ruangan yang tadi gelap gulita, kini terang benderang. Di sepanjang dinding batu terselip gantungan obor yang nyala apinya tenang.

Bau bunga melati kian semerbak bercampur dengan aroma dupa, minyak misik.

Sosok tak sadarkan diri setelah tengkuknya dipukul yang menyebabkan aliran darah ke otak terhenti sepersekian detik – terbaring di atas meja pipih batang pohon coklat mengkilap.

Kedua tangan Laila direntangkan, diikat rantai, kakinya juga dilebarkan dan dirantai, bagian perut dipasung besi. Dia tidak lagi mengenakan kaos dan celana, melainkan bra kemben, dan bawahan kain jarik.

Mata tadi terpejam, terlihat mulai mengerjap dan terbuka. Pandangan Laila buram, hidungnya mencium aroma lembut, bercampur wewangian menusuk hidung.

Saat tatapannya sudah berhasil beradaptasi dengan cahaya kuning kemerahan – alangkah terkejutnya dia mendapati dirinya dipasung, tak bisa bergerak bebas, nyaris tanpa busana, bagian perut tidak tertutup kain.

‘Aku dimana? Di kerajaan iblis atau dedemit jadi-jadian?’ dia dapat mendengar suara napasnya memburu, detak jantung berpacu, dan derasnya air terjun.

'Ini mengingatkan ku pada suster Ineke saat dieksekusi.'

“Sudah bangun cah Ayu?”

Hatinya mencelos, menatap sengit wanita berambut putih digulung dengan konde bunga melati segar. Aura Mbah Patmi, yang sebelumnya tidak terdeteksi oleh mata Laila – kini terlihat jelas kabut hitam pekat membayang di belakang tubuh tua dengan bahu sedikit membungkuk itu.

“He he he … ternyata aku masuk jebakan kalian.” Dia terkekeh masam, sekarang dirinya dapat menyambung kejanggalan yang akhir-akhir ini dirasakannya.

Mpah Patmi menyeringai, langkahnya sangat ringan, jari telunjuk berkuku hitam pada ujungnya itu – membelai sisi pipi Laila. “Bukan menjebak, sedari awal kami memang mengundangmu untuk datang ke desa ini, cah Ayu.”

Kening Laila berkerut, tiba-tiba matanya terbelalak kala mengingat mimpi sebelum dia memutuskan untuk menggantikan rekannya.

‘Betapa tidak pintarnya kau Laila Ngatemi!’ rutuknya dalam hati.

Dia bermimpi bertemu ribuan Kunang-Kunang mengelilingi tubuhnya, menuntun hingga melewati gapura bertuliskan ‘Selamat datang di kelurahan Sumberejo’.

“Sudah ingat kah?” Mbah Ngatemi kembali berdiri tegak. Tangan kanannya terangkat tinggi.

Tiba-tiba papan tempat dimana Laila berbaring, mulai bergerak, berdiri menghadap dinding batu.

Mata Laila membola, bibirnya terkatup rapat, dia menggigit pipi bagian dalam agar tidak berteriak.

Memandang lekat peti kaca tanpa tutup, yang mana terdapat kerangka manusia mengenakan baju kurung berbahan satin berwarna putih, dan bawahan senada.

Rambut panjangnya terurai, terlihat berkilau meskipun sudah tidak menempel sempurna di tempurung kepala, jelas dirawat menggunakan bahan-bahan alami.

Di atas kerangka berbaju satin itu, terdapat kerangka bertulang kecil, dipakaikan gaun mengembang, tertidur di atas perut. Selayaknya bayi di timang-timang ibunya .

Kini Laila mempercayai bahwa Mbah Patmi adalah seorang dukun sakti. Wanita gila menurut Laila – melakukan segala cara agar tulang belulang wujud manusia itu tetap utuh tidak bercerai berai.

‘Ibu dan bayinya. Istri serta putri Pramudya, apa untuk ini aku dipasung? Hendak di tumbalkan demi membangkitkan mereka? Jangan harap aku mau menyerahkan diri dengan mudah. Awas kalian, begitu ada kesempatan – akan ku bakar!’

“Ya, tebakanmu benar. Dia isteri saya, dan bayi perempuan dalam gendongannya – anak semata wayang kami, Naina namanya, kalau ibunya Nilam.” Sosok berada dibalik dinding batu, keluar menampakkan diri. Tak mengenakan baju, cuma bawahan celana hitam panjang.

Laila menatap benci pada pria yang sebelumnya beraura abu-abu, kini seratus persen hitam pekat. Memandang jijik bekas luka terlihat jelas.

Pramudya membalas tatapan sengit itu dengan sorot mata tajam.

“Dasar gila kalian! Orang mati seharusnya dikubur bukan mau dibangkitkan lagi. Meskipun dia bisa hidup kembali, tetap saja seperti manusia bodoh, linglung, dan harus memberinya makan dengan tumbal _”

Dia teringat sesuatu. Amarahnya menggelegak, perasaannya campur aduk, Laila kehilangan kendali diri.

"Jadi kalian dalang dibalik kematian para gadis dan remaja laki-laki berweton Jumat Kliwon?!"

Tak ada jawaban, tapi seringai yang bagi Laila ditafsirkan sebuah pengakuan itu – berhasil meledak kan rasa amarah membuncah. "Dasar Iblis!"

“Yang lama terkubur di dasar sanubari, tertimbun mantra-mantra sakti, bangkitlah! Terobos lapisan segel itu! LEPASKAN! HEMPASKAN!”

Akh!

Sesuatu terjadi, asap hitam keluar dari pori-pori kulit Laila. Tubuhnya kaku, ujung jari kaki menekuk dan tangannya terkepal erat. Raut Laila bukan lagi wanita ceria, tapi bengis.

Mbah Patmi menatap takjub bercampur puas, dapat dirasakan olehnya aura jahat menyelimuti gadis cantik memiliki keistimewaan, tapi tersegel dikarenakan tidak mampu mengendalikan.

Bunyi rantai ditarik lalu putus terdengar menggema, kedua tangan Laila terbebas – dapat dirasakan olehnya kekuatan magis besar sedang berusaha menerobos segel buatan sang Uyut.

Bumi seolah bergetar, tanah bergerak, bunyi retakan amatlah keras.

Mbah Patmi melakukan sesuatu, keringat dingin bercucuran di kening dan juga pelipis, mulutnya membaca mantra aksara Nusantara.

Pramudya mengikis habis jarak, dia berdiri tepat di samping Laila – menarik benang jimat menggunakan tenaga dalam dan ilmu hitam warisan kakeknya, seorang dukun sakti.

Konsentrasi Laila terpecah, napasnya tercekat, lehernya seperti dicekik dan ruhnya seolah hendak dicabut dari raga.

Argh!

Wanita itu melolong kesakitan, urat lehernya menonjol dan tangannya sama sekali tidak dapat digerakkan. Anggota geraknya dikunci oleh Pramudya.

Pria perkasa, terdapat luka bakar di lengan dan hampir seluruh kulit bagian perut keatas itu – melempar jimat ke dinding batu.

Bruk!

Argh.

Besi dingin berubah wujud menjadi Jin bersayap, berwajah menyeramkan. Pelindung Laila maju menyerang Pramudya.

Namun, pria itu bukanlah sosok biasa. Dia dapat dengan mudah menangkis setiap serangan.

Laila mengendalikan pikirannya, menatap tajam obor, berkonsentrasi memerintahkan anggota geraknya maju, meraih dan melempar obor ke peti.

Berhasil, satu bambu obor melayang, belum berhasil menggapai peti sudah dipadamkan oleh kekuatan magis Mbah Patmi.

Rantai-rantai putih bercahaya biru keluar dari dalam batu, mengikat wujud iblis bertelinga runcing, lidah seperti kadal.

Argh!

'Dasar Jin Kampret tidak berguna!' batin Laila memaki saat melihat pelindungnya kalah telak, berlutut, terkulai lemah.

Mbah Patmi dan juga Pramudya maju, berdiri di depan wanita menebarkan aura angkara murka.

Pria tanpa ekspresi itu mengeluarkan belati dibalik pinggang, tanpa ragu menarik ujung jari telunjuk Laila lalu menusuknya, kemudian dia berjongkok dan kembali menusuk telapak kaki.

Darah mulai menetes, bau anyir berhasil menggetarkan peti kaca.

Selanjutnya Pramudya melangkah kebelakang, menurunkan papan, menjambak rambut Laila.

Tubuh sang bidan bergetar hebat, giginya bergemelatuk, dia menggigil kedinginan. Wajahnya pucat pasi seperti tidak dialiri darah.

Mbah Patmi terus membaca mantra, seraya menatap lekat sosok Laila yang kejang-kejang.

"Sekarang waktunya!"

Pramudya menyayat kulit leher Laila Ngatemi. Tak sampai di sana, benda tajam itu diangkat tinggi-tinggi dan diarahkan ke pucuk kepala yang rambutnya masih dia jambak, dan ....

.

.

Bersambung.

1
imau
berarti kurang lebih sdh 30 orang perawan atau perjaka yg mereka tumbal kan,
iya kah?
Liani purnafasary☺
Smoga nanti saat dlm misi menyelamatkan para korban selanjutnya, Fram brsama Laila ya. 😄
imau
ooh aku g tega 😭
tapi kalau g dibaca malah penasaran
imau
janda yg kau bilang seperti orang tak waras ini mungkin jodoh kedua mu pak duda 😌
Alif 33
seru ihhh
Liani purnafasary☺
Yaelah trnyata Fram itu gak jahat yo😂🙏maaf ya juragan, rupa nya yg jahat itu Bpk mu. 🤦‍♀️
Smoga Fram dan Laila jodoh ya. 😆
isya🌀
Ternyt mbah patmi dan juragan pram korban fitnah para reader😃 justru mereka yg berniat menolong para korban... Ayo laila kurangi ceroboh dan penakutmu atau perlu ditemani juragan pram ya😄
jekey
mak lagi lagi lagi /Hey//Hey/
Arryanti Ar
aku paling fans dah sama cerita ka cublik,bikin penasaran penuh teka teki dan serruuuu...
di tunggu kelanjutan intan paok ya ka
FiaNasa
ternyata Ida & suaminya bukan orang jahat ya
jeje kwok 12🌹
ah gara gara hujan kejebak macet pulang kerja jadi baru tau up kan,padahal udah nunggu dari pagi lihat hp udah up apa belum ini sekalinya lihat udah malam..biar lah msh tetap setia nunggu siapa tau ada lagi ..salam sayang buat mas duda ku seorang pram😘
jeje kwok 12🌹: ih jangan julid kaka nanti jodoh aku makin panjang lagi ama dia..aku suka karyamu kaka semoga makin sukses ya ,🤲 di setiap kerjaan kaka
Cublik: Jangan percaya Mas Pram ... kemarin Kakak ini, ngehujat dirimu ✌️🤣
total 2 replies
nara 🇮🇩 🇹🇼
apakah jodohnya laila pramudya ,,,
neni nuraeni
lnjut thor...aduuh lagi seru"nya malah up sikit mana pnasaran thor
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
itulah mengapa orang orang tua zaman dulu sangat merahasiakan weton kelahiran kita.
salah satunya antisipasi untuk hal seperti ini.
bahkan kita sendiri kadang tidak tahu weton kita apa,karena ditakutkan kita akan sembarangan bicara dengan orang lain.
waspada dan berhati hati itu sangat di perlukan .

tapi di zaman digital sekarang ,orang orang malah pada pamer weton kelahirannya sendiri🤣
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
haduhhh semakin seru ini kak, boleh minta lagi🤭
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ: ditunggu kak, kalo gak keburu tumbang itu juga 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
Cublik: Boleh boleh boleh Kakak 😊
total 2 replies
Wanita Aries
Biadabnyaaa ehhhh 😤
Cublik: Gak ada obat 😁
total 1 replies
Kanti Mega Lesmayanti
lanjut thoooor crazy up...
aciye ciyeeeee si juragan udh kesemsem sama janda perawan
Kanti Mega Lesmayanti: wkwkw luvlcu banget bisa ngbrol dalam hati...
kapal ini harus berlayar sih ya hehe
Cublik: Sampai terpancing untuk menjawab ya Kak 😁
total 2 replies
Atieh Natalia
Laila ayo tunjukan aksimu

Thor lagi donk
Atieh Natalia: siap KA d tunggu
Cublik: Di usahakan ya Kak ❤️
total 2 replies
Mega keysya
☕☕☕☕☕kopine WIS tak kirim kanggo sangu lembur mangke ndalu Ben update maleh Yo kak author 💪🏻💪🏻💪🏻
Mega keysya: nggeh sami" selalu di tunggu update selanjutnya 🙏🏻💪🏻💪🏻
Cublik: Maturnuwun Mbak yu ❤️‍🔥
total 2 replies
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
ngeri banget cara mereka bunuh korbannya 😱😱😤😤
Cublik: Sadis bener ya Kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!