NovelToon NovelToon
Istri Lemah Kesayangan Presdir

Istri Lemah Kesayangan Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Janda / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:476.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lunoxs

Seumur hidupnya Anne selalu hidup dalam tekanan, dia tumbuh menjadi gadis lemah dan penakut. Kata-kata andalannya hanya satu, "Maafkan Saya."
Anne percaya hanya kata maaf yang mampu membuat hidupnya selamat.
Hingga sebuah peristiwa membuatnya terjebak dengan seorang Presdir dingin, Jackson Wu.
"Maafkan Saya, Tuan. Saya mohon jangan pecat Saya. Saya mohon maaf."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ILKP Bab 11 - Kucing Anggora Yang Patuh

Huh! Jackson menghela nafasnya dengan kasar setelah Anne pergi. Sungguh, niat awalnya tidak seperti ini. Dia menikahi Anne hanya sekedar untuk menikah tanpa terlibat banyak pembicaraan atau perhatian.

Tapi sikap wanita itu ternyata benar-benar tak mampu diabaikan. Bagaimana bisa abai, jika semua tingkahnya membuat Jackson geleng-geleng kepala.

Dan karena buru-buru menuju kamar mandi, Anne sampai lupa membawa baju ganti. Hanya ada handuk kimono yang bisa dia gunakan untuk keluar dan menuju ruang ganti. Tapi penampilan seperti ini sudah seperti telanjjang baginya.

"Ya Tuhan, bagaimana ini?" gumam Anne, dia melihat baju kotornya sudah ada di keranjang khusus baju kotor. Rasanya tidak mungkin jika harus menggunakan baju itu lagi.

"Semoga tuan Jackson sedang pergi keluar," ucapnya kemudian, meskipun tidak merasa yakin dengan pemikirannya sendiri. Setelah menarik dan membuang nafasnya beberapa saat untuk menenangkan diri dari rasa malu akhirnya secara perlahan Anne membuka pintu.

Namun tubuhnya tidak langsung keluar, melainkan kepalanya melongok sedikit untuk melihat situasi kamar.

Jackson yang duduk di sofa dan memang sengaja menunggu kembali dibuat heran dengan tingkah wanita tersebut. 'Coba ku lihat, apalagi yang akan dilakukannya?' batin Jackson, sampai menunggu gebrakan baru Anne.

Jackson menunggu bukan tanpa sebab, tapi dia ingin membicarakan banyak hal tentang pernikahan mereka dan sandiwara ketika berada di rumah ini.

Sepertinya harus ada peningkatan hubungan untuk membungkam mulut semua orang. Willy melaporkan bahwa mendengar pembicaraan beberapa pelayan, bahkan para pelayan pun meragukan pernikahan tersebut.

mereka semua menilai bahwa pernikahan ini hanyalah pernikahan sandiwara yang diatur Jackson untuk menghindari pertunangannya dengan Deinara.

Jika para pelayan saja memiliki pemikiran seperti itu apalagi keluarganya. Karena itulah Jackson tidak bisa tinggal diam. Tak ingin Yessa menganggap sepele semua keputusan yang telah dia ambil.

Dilihat oleh Jackson, Anne yang menatap sekeliling dengan hati-hati. Hingga tanpa sengaja tatapan mereka bertemu.

Deg! Hanya Anne yang merasa kaget sendirian. Dia nyaris kembali menutup pintu dan tidak jadi keluar. Tapi untungnya pergerakan seperti itu tidak sempat dia lakukan. Anne hanya sesaat mematung.

"Apa yang kamu lakukan? Cepat keluar," titah Jackson, dia bicara lebih tinggi mengingat jarak mereka yang cukup jauh.

Namun Anne tidak langsung melaksanakan perintah tersebut, dia malah sibuk berpikir harus keluar atau tidak.

Sementara pergerakan yang lama itu membuat Jackson gemas sendiri, sampai rasanya dia ingin menarik Anne agar secepatnya keluar.

"Anne!"

"Maaf Tuan, bisakah anda menutup mata sebentar."

"Kenapa?"

"Maaf, saya lupa tidak membawa baju."

"Kamu telan_"

"Tidak! Saya memakai handuk!" balas Anne dengan cepat, bahkan sedikit membentak. Sebab tak ingin Jackson sampai berpikir terlalu jauh.

"Kalau begitu keluarlah Apa masalahnya."

"Saya ... malu." ucap Anne dengan kepalanya yang menunduk semakin dalam sementara sejak tadi tubuhnya masih terus bersembunyi di balik pintu.

'Astaga,' batin Jackson, sampai kehabisan kata-kata. Padahal Jackson bahkan sering melihat yang lebih parah daripada itu, para wanita menggunakan bikini juga adalah pemandangan yang sering Jackson lihat.

Sementara Anne yang sudah menggunakan handuk saja masih malu. Lagi-lagi kepala Jackson menggeleng kecil, tak habis pikir.

Daripada perdebatan ini berlangsung lama dan membuat kepalanya pecah akhirnya Jackson langsung menurut, dia menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan memejamkan mata. "Cepat," titah Jackson kemudian.

Setelah memastikan bahwa Jackson benar-benar memejamkan mata, Anne langsung keluar dan berlari menuju ruang ganti. Dia mana tahu jika saat itu Jackson justru sedikit membuka mata dan mengintip.

Melihat kaki putih Anne yang tellanjang, berlari cepat sekali. Sepertinya wanita itu hanya memiliki satu keahlian, yaitu berlari.

Setelah beberapa saat akhirnya Anne keluar dengan penampilannya yang sudah rapi. Dia terpaksa menuju sofa di mana Jackson duduk karena di sanalah tempat istirahatnya, tempat tidurnya.

"Duduklah, Ada yang ingin aku bicarakan," ucap Jackson, bicara lebih dulu sebelum Anne kembali membuat ulah.

Tanpa banyak kata Anne mengambil posisi duduk di paling ujung, tempat paling jauh dari duduknya Jackson.

"Keluargaku mencurigai tentang pernikahan kita, mereka seolah tahu bahwa semuanya hanyalah pura-pura," jelas Jackson, dia terus menatap Anne lekat. Meskipun wanita itu tidak pernah benar-benar menetap ke arahnya. Anne lebih banyak menatap ke arah bawah ataupun ke sembarangan tempat, asal tidak bersitatap dengan Jackson.

"Aku tidak ingin hal seperti ini terjadi, aku ingin mereka benar-benar menganggap pernikahan kita adalah pernikahan yang sesungguhnya," ucap Jackson lagi.

"La-lalu, Apa yang harus kita lakukan, Tuan."

"Tunjukkan kepada mereka bahwa pernikahan kita nyata."

"Ca-caranya?"

Jackson menghela nafas pelan, bahkan untuk hal seperti ini dia harus menjelaskan secara rinci. Padahal seharusnya Anne sudah bisa menebak kemana arah pembicaraannya. Artinya mereka harus menunjukkan kemesraan di hadapan semua keluarga.

"Kita keluar kamar dan ikut makan malam bersama, kita tunjukkan bahwa hubungan kita dekat," ucap Jackson kemudian, memilih penjelasan yang paling aman dan bisa diterima oleh Anne.

Sepertinya hanya umur saja yang terlihat dewasa dari wanita itu, sementara pemikirannya masih belum matang.

Anne seperti masih membutuhkan banyak bimbingan tentang hidup.

Bahkan tentang Bagaimana caranya dia harus mengangkat wajah ketika berhadapan dengan orang lain. Jangan terus menunduk seperti itu.

'Astaga,' batin Jackson, masih tidak menyangka dia menemukan wanita seperti ini untuk jadi istrinya. Sementara semuanya sudah terjadi dan tidak mungkin akan mengganti dengan wanita yang lain.

Dan mendengar penjelasan Jackson tersebut, Anne langsung meremat kedua tangannya sendiri di atas pangkuan. Belum apa-apa dia sudah merasa gemetar sendiri.

Bagaimana caranya agar hubungan mereka terlihat dekat? apakah harus saling menggenggam?

Apakah terus saling bicara? atau hanya cukup saling menatap.

Anne bingung sekali.

Padahal seharusnya dia tidak perlu memikirkan semua itu terlalu dalam, cukup percayakan saja semuanya pada Jackson.

"Apa kamu bisa memahaminya?" tanya Jackson kemudian, setiap kali bicara dengan Anne mendadak pada bicaranya pun berubah jadi begitu lembut.

Padahal selama ini dia dikenal sebagai pria yang dingin dan tegas.

"Maaf Tuan, tapi Bagaimana caranya?"

"Nanti pertama kali datang kita saling menggenggam, bisa?"

Anne mengangguk, genggaman tangan terlihat baik-baik saja. Asalkan bukan ciuman apalagi sampai tidur bersama.

"Selebihnya tidak perlu kamu cemaskan, di meja makan nanti kamu hanya perlu melihatku. Jangan pedulikan yang lain, ya?"

Anne mengangguk lagi.

Di mata Jackson terlihat persis seperti seekor kucing anggora yang patuh.

"Kalau begitu kita keluar sekarang."

"Ba-baik Tuan."

"Jangan gugup."

"Akan saya usahakan."

Jackson bangkit dari duduknya lebih dulu dan Anne mengikuti, setelah keluar dari dalam kamar Jackson mengulurkan tangannya dan Anne menyambut dengan ragu.

ketika kedua tangan mereka saling menggenggam Anne dapat merasakan kehangatan Jackson, sementara Jackson jelas merasakan dinginnya tangan Anne.

"Jangan takut," ucap Jackson.

"Baik, Tuan."

"Ingat untuk memanggilku apa?"

"Ingat."

"Apa?"

"Kakak."

1
nimaz
wkwkwkw modus sekali kau jack😃😃😃 tp aku suka caramu untuk lebih dekat dengan Anne dan menunjukkan betapa kau bucin padanya
Naufal Affiq
modus kamu bos
Hasanah Purwokerto
Javkson said : Sekali.lagi bilang maaf,,tak cium kamu ya An....gemesh aku...
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Imas Kartini
tungguin tuh sampe jamuran diluar deinara🤣🤣
Hasanah Purwokerto
Bagus An...lawan....jgn mau ditindas terus menerus....
Hasanah Purwokerto
Tak kasih tau ya Jack...Anne itu memang jandaahhhh,,tp jandaahhh pewrawan lho...🤫🤫🤫🤫🤫
Eity setyowati
anne memang takdirmu nikah dengam paksaan
sabar ya semoga ini awal kebahagiaanmu
Eity setyowati
ini anne yg ditukar vaxena ya ?
yanahana
Lo sama Andreas aja yg kurang kerjaan orang pasutri lagi mesra2an malah di tungguin 😝😝😝😝😝😝
Eka ELissa
lma Yo biarinn.....mng knpa kn ma bini cndiri lok ma kmu tuuu....Bru mreshkn...tau...dri....😏😏
Eka ELissa
berakhir apa berkahi Mak.....
Eka ELissa
mklum Jack dia janda TPI perawan tau Lom di sntuh ma spa2 bhkn Arga suami nya dulu aj....GK prnah....jdi kmu tu dpt jecpot beruntung kmu dptin ane tau .. Jackson
Uci
bagus, makanya selalu ditunggu update ny thor
Inah Ilham
nama anu ter unik 😅😅
3sna
kok jd aku yg merem hahahahaha
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
hais polos bgt anne. modus itu moduusss
Defvi Vlog
wkwkwk bisa aja jacson modus 🤣🤣🤣
Ny Rudi Harianto
kantor siapa kok kamu yg ribut .... si ulet bulu memang hmmmmm
Ny Rudi Harianto
modus nya Jasper pas sekali
Joni Fitriyadi
Andreas dan deinara kurang kerjaan nungguin orang lgi bermesraan ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!