NovelToon NovelToon
Istri Warisan Adik

Istri Warisan Adik

Status: tamat
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Obsesi / Naik ranjang/turun ranjang / Tamat
Popularitas:832k
Nilai: 4.8
Nama Author: Noor Hidayati

Seorang kakak yang terpaksa menerima warisan istri dan juga anak yang ada dalam kandungan demi memenuhi permintaan terakhir sang Adik.

Akankah Amar Javin Asadel mampu menjalankan wasiat terakhir sang Adik dengan baik, atau justru Amar akan memperlakukan istri mendiang Adiknya dengan buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merasa Bersalah

Sesampainya di rumah, Amar yang mengira Mahira akan marah padanya ternyata bersikap seperti biasa seakan tak pernah terjadi apa-apa. Mahira tetap menyambut kepulangan Amar dengan senyum manisnya, membawakan tas kerjanya serta menyiapkan makan malam yang ia masak sendiri.

"Ini tidak terlalu dingin kan?" tanya Mahira sambil memegang mangkuk sayur yang masih terasa hangat.

"Mahira..." tidak mempedulikan apa yang Mahira katakan, Amar menatap Mahira yang seakan menyembunyikan kesedihannya.

"E-kenapa, ini kurang panas yah, b-biar aku panaskan lagi." ujar Mahira mengambil mangkuk sayur itu. Namun langsung di hentikan oleh Amar.

"Mahira!"

Mendapati tangannya di genggam oleh Amar, Mahira langsung menarik tangannya dengan mata yang berkaca-kaca menahan rasa yang sebenarnya tengah di sembunyikan.

"Mahira aku minta maaf."

"Minta maaf kenapa, Kak Amar tidak melakukan kesalahan apapun. Aku yang salah. Sejak awal kak Amar sudah mengatakan jika kita tidak perlu melakukan tugas dan tanggungjawab sebagai suami istri. Tapi aku malah bersikap seperti istri yang sesungguhnya."

"Mahira... bukan begitu tapi..."

"Tidak papa Kak Amar, mulai besok aku tidak akan membawakan bekal lagi."

Mendengar kata demi kata yang Mahira katakan, entah mengapa hatinya terasa nyeri, ada perasaan bersalah dan juga kasihan meskipun Mahira berusaha keras menyembunyikan kesedihannya. Namun rasa takutnya memiliki rasa cinta di dalam hatinya, membuat Amar menepis keraguannya.

Karena masih tinggal di kamar yang terpisah dengan Amar, Mahira lebih memilih tidur bersama baby Emir daripada harus tidur sendiri. Karena tidur sendiri membuat Mahira kembali merasakan kesedihannya kehilangan Amir dan membandingkan dengan Amar suaminya sekarang. Meskipun tidak ada niatan untuk membandingkan antara kakak dan adik itu, tapi hati kecilnya merasakan perbandingan yang sangat jauh diantara keduanya. Dimana Amir sangat mencintainya dan memperlakukannya bak Ratu, Sementara Amar begitu dingin dan memperlakukannya sesuai mood nya.

"Mahira..."

Lamunan Mahira buyar ketika mendengar Amar memanggilnya.

"Apa kamu sudah tidur?"

Mengetahui Amar berada dibalik pintu, Mahira turun dari ranjang dan membukakan pintu untuknya.

Begitu pintu terbuka Amar terlihat gugup karena ditengah malam datang ke kamar Mahira padahal baby Emir tak terdengar menangis.

"A-eum... hari ini aku belum melihat Emir, aku hanya ingin melihatnya sebentar agar aku bisa tidur."

Mendengar alasan Amar, Mahira hanya mengangguk kecil dan mempersilahkan Amar masuk melihat baby Emir yang tengah tidur pulas di ranjangnya.

Amar duduk di tepi ranjang menatap lekat baby Emir yang dimatanya terlihat begitu mirip dengan Amir sang Adik.

Tak terasa sudah berapa lama Amar menatap baby Emir sampai saat ia menoleh kearah Mahira, Mahira sudah tertidur di sofa.

Melihat itu, perlahan Amar melangkah mendekati Mahira. Menatap wajah Mahira, ada rasa kasihan karena sudah memperlakukan Mahira jauh dari apa yang Adiknya lakukan selama ini.

Setelah menatapnya cukup lama, Amar bangkit, mengangkat tubuh Mahira dan memindahkan ke ranjang, di samping bayinya yang masih tertidur pulas.

Namun saat Amar mencoba melepaskan tangannya yang tertindih tubuh Mahira, di buat terkejut ketika tiba-tiba Mahira mengalungkan tangannya ke leher Amar

"Mas Amir..." lirih Mahira dengan mata yang masih terpejam.

Mendengar itu, Amar yang sebelumnya merasa kaget merasa lega karena ternyata Mahira masih tidur dan mungkin tengah memimpikan Amir.

Perlahan, Amar melepaskan tangan Mahira dari pundaknya tapi lagi-lagi Mahira kembali menariknya hingga tubuh Amar menimpanya. Dan karena itu juga Mahira yang merasa tubuhnya tertimpa benda berat membuka matanya.

Kedua netranya seketika membulat sempurna ketika Mahira melihat Amar diatasnya. Jarak yang sangat dekat hingga keduanya sama-sama terdiam saling memandang lekat untuk pertama kalinya.

Bersambung...

1
yuning
akhirnya dilanjut
yuning: ceritanya dan ceritanya tentunya 😁
Itsmenoor (Author Gragas): dilanjut apanya nih? 😁
total 2 replies
Sutarwi Ah
smg witing tresno jalaran soko kulino. tumbuhnya cinta karna biasa.
Sutarwi Ah
dari zaman baholak lambe turah pasti tukang nyinyir.
Sutarwi Ah
yg namanya wasiat wajib hukumnya tuk dilaksanakan.
TS
ini Amarnya yg bodoh ap gimana ya
Airin Mukherjee
sabar ya amar tahan dulu sampe mules🤣🤣🤣
Fera Damayanti
Luar biasa
Sutarwi Ah
baru 1episod kok banyak banget bawang merahnya.
Heryta Herman
waaahh...klo melihat kondisi tuan Rustam..yg kurang sehat....dpt di pastikan si nyonya Rustam rupanya jadi tante girang...Rian jadi piaraan nyonya Rustam nih...
Rian diam diam menghanyutkan...istri orang mau di embat juga...
yg jadi musuhndlm selimut di rmh Amar,mungkin baby sitter Lia..
Heryta Herman
baca parti ni di siang hari yg panas...eeehhh semakin panasa sekujur tubuh ku thor..
harreeeuudaang.../Facepalm/
Itsmenoor (Author Gragas): hahaha... coba dini hari bacanya 😆
total 1 replies
Heryta Herman
hahaha...Amar amar...akhirnya merasakan surga dunia,sdh di rasa sekali mau lagi dan lagi...bikin nagih yaaa...
Airin Mukherjee: amar malah ketagihan 🤣🤣
total 1 replies
Heryta Herman
akhirnya...apa yg harus teradi sejak lama,terlaksana...aaaa...ikutan panas dingin bacanya thor../Chuckle/
Airin Mukherjee: akhirnya amar unboxing juga🤣🤣🤣😝
total 1 replies
Heryta Herman
hihihi...bener thor..malu" tapi mau.. ga cinta tapi nyosor terooos...
Airin Mukherjee: alaahhhh mar mar bilang aja mau
total 1 replies
Heryta Herman
harus ada kejadian yg tdk menyenangkan sprti ini, barulah kamu menyadari betapa berharganya istrimu,Amar...
Heryta Herman
sungguh miris nasibmu Mahira..rmh yg harusnya tmpt ternyaman untuk tinggal malah menimbulkan trauma...
Heryta Herman
beri pelajaran pada Amar..abaikan keberadaan nya di sekitarmu..egois banget jadi laki"...
klo sllu bertengkar hanya krna mslh yg sengaja di caei" sama Amar..untuk apa menikah?mau di bawa sampai kemana peenikahan ga sehat itu yg akhirnya hanya menyakiti kalian berdua...
Airin Mukherjee: enaknya tinggalin aja dulu si amar biar mampus to kesepian baru nyaho
total 1 replies
Heryta Herman
Kau sendiri yg mengajak istrimu ke pesta,kau sendiri yg cari masalah,sdhnya kau salahkan istrimu krna trauma mu...maumu apa Amar..klo tdk bisa menjalani pernikahan itu krna trauma mu,jngn paksakan dirimu...bebaskan Mahira..biarkan dia bahagia dgn caranya...
Airin Mukherjee: makanya amar punya istri itu di perhatiin bukan di cuekin
total 1 replies
Heryta Herman
karena trauma masa lalu??klo begitu...jngn ksh harapan yg tak pasti pada Mahira.. lepaskan mahira...biar mahira bahagia bersama emir si buah hati...
Heryta Herman
Mahira cuma mimpi...mimpi mengharap yg tak pasti...
Heryta Herman
hadduuuh si author...bikin gemes bacanya...kita teebawa suasana yg di ciptakan author nih.../Curse/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!