(🌶️🌶️🌶️🌶️)
cerita mengandung cabe rawit. Pandai lah dalam membaca.
Matahari pagi baru saja menampakan diri Gea sudah dikejutkan dengan lamaran yang datang menghampirinya bagaikan Sambaran petir.
Ia dipaksa menikahi calon pamannya yang dinyatakan cacat setelah kecelakaan yang menimpahkannya.
tak bersanding dengan pria cacat, sang Tante pun memilih kabur membawa uang sebesar 5 trilliun.
Bagaimana kelanjutannya?
yuk mampir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa tuh?(゚ο゚人))
...🚩🚩🚩...
...(Di sekolah)...
...Akibat terus berkeliling di jalanan mencari plester ukuran besar untuk menutupi leher, Gea sampai terlambat masuk kelas, saat ia tiba pelajaran sudah dimulai....
Tok... tok... tok.
"Selamat pagi Pak," sela Gea berdiri diambang pintu kelas.
Sang Guru yang hendak memulai pelajaran melirik ke arahnya."Kamu terlambat, Gea" ucapnya singkat.
"Maaf Pak, aku terlambat karena macet," elak Gea berbohong.
"Baiklah, lain kali jangan lakukan lagi, ingat ujian sudah semakin dekat," ujar Guru memperingati.
"Baik Pak, terima kasih." Gea segera melangkah masuk, lalu duduk.
...Dari kejauhan, kening Niko bertaut melihat begitu banyak plester menghiasi leher Gea....
"Apa dia sakit?" pikir Niko dalam hati tak bisa mengalihkan pandangannya dari Gea.
*
*
*
...(Di perusahaan pusat keluarga Lycan)...
...Tepatnya di ruang meeting yang dipenuhi oleh para karyawan beserta Alby, tak ada yang berani membuat suara, saat melihat Alby dengan serius menatap dingin layar yang sedang menampilkan hasil laporan bulanan hasil kerja mereka selama dua bulan ini. Bahkan batuk pun terpaksa mereka tahan....
Brak!
...Para karyawan tersentak kaget saat lengan kekar Alby mendarat keras diatas meja, mereka semua beramai-ramai menelan luda dengan susah payah sambil menunduk takut....
"Kalian semua dibayar mahal setiap bulan, dan ini hasil yang aku dapatkan!" bentak Alby memenuhi ruang meeting.
...Mereka semua terdiam membisu, tak ada yang berani membuka suara, atau menatap Alby, dalam hati, hari ini merasa merasa Alby dingin dingin dan arogan dari biasanya....
"Revisi kembali semuanya, dan kalian semua akan lembur selama satu mingu ke depan, jika ada yang keberatan, silahkan keluar, disana pintunya, aku tidak punya waktu untuk bermain dengan kalian," ucap Alby menunjuk ke arah pintu ruang meeting.
...Tak ada yang bergerak, karena mereka semua tau resikonya, kalau mereka dikeluarkan dari perusahaan keluarga Lycan, maka mereka dianggap sebagai karyawan gagal, alias tidak berguna, karena perusahaan Lycan adalah perusahaan yang dipercayai oleh banyak perusahaan besar kota S....
"Cepat bubar, lakukan tugas kalian, kita akan meeting lagi mingu depan," ucap Alby.
...Para karyawan segera meraih berkas milik mereka masing-masing bergegas keluar dari ruang meeting itu dengan wajah lesu....
"Farhan," panggil Alby.
"Iya, Tuan," sahut Farhan segera mendekat.
"Bagaimana perkembangan bisnis bawa tanah?" tanya Alby dingin sambil memainkan penanya.
"Semuanya lancar Tuan, sebentar lagi, senjata yang diproduksi oleh kita akan dikirim ke luar negeri, namun ada satu hal yang menganggu, Tuan," lapor Farhan.
"Apa itu?" Alby menghentikan penanya yang sedang berputar di tangannya, lalu melirik ke arah Farhan.
"Tuan Axel Jensen, beliau ingin bertemu dengan Anda," ucap Farhan.
"Baiklah, siapkan pertemuan kami setelah semua senjata yang di impor tiba dengan aman," perintah Alby.
"Baik, Tuan." Farhan segera membuat jadual dan mengirimnya ke asisten Tuan Axel.
*
*
*
...(Kembali ke sekolah)...
...Waktu menunjukan pukul sepulu siang, bel istirahat pun berbunyi nyaring, para murid segera berlari keluar meninggalkan kelas, namun tidak dengan Niko, ia segera menghampiri Gea dan duduk di meja belajar Gea....
"Kamu gak ke kantin?" tanya Gea mendongak menatap Niko.
"Aku gak lapar. Kamu kenapa, sakit?" Niko segera meletakan tangannya di dahi Gea.
"Ish! Apaan sih?! Minggir kamu, aku sedang gak mood," desis Gea mengibas tangan Niko.
"Ok, maaf primadona." Niko mengangkat kedua tangannya keatas dan menjauh."Bagaimana kalau malam ini kita balap, soalnya malam ini Jumat malam, gimana?" lanjut Niko.
"Ide bagus, ayo." Gea segera mengangguk girang dan mood kembali.
...Disaat Niko dan Gea sedang bercengkrama mereka tidak menyadari, kalau ada seorang gadis yang tengah mengintip mereka dari pintu kelas, ia nampak marah melihat kedekatan Gea dan Niko....
"Lihat saja kamu, akan kubuat kamu menyesal," gumamnya penuh dendam.
*
*
*
...(Sore harinya di mansion)...
...Hari mulai sore, namun tidak ada tanda Alby pulang kerja, padahal Gea sudah menantinya dengan obat herbal plus jarum akupuntur, walaupun saat ini dia sedang kesal terhadap Alby. Bagi Gea tugas adalah tantangan....
"Kemana sih, Pak Tua itu?" gumam Gea berdiri diambang pintu mansion menatap lurus ke arah pintu gerbang.
"Nyonya."
"Aaaaa! Pak Frank!" teriak Gea lagi-lagi terkejut setengah mati.
"Maaf," ucap Pak Frank membungkuk hormat.
"Pak, lama-lama aku bisa mati karena serangan jantung," kelu Gea mengusap dadanya.
"Maaf, lain kali saya akan berusaha berjalan membuat suara agar tidak lagi membuat Nyonya terkejut." Pak Frank merasa bersalah menatap Gea.
"Huf... baiklah, cepat katakan, untuk apa Pak mencariku?" tanya Gea menghela nafas kasar, ia tidak mungkin lanjut memarahi Frank yang sudah berumur.
"Nyonya sedang menunggu siapa?" Pak Frank ikut menatap ke arah pintu gerbang akibat penasaran.
"Siapa lagi, kalau bukan Alby, Pak Frank." Gea langsung kesal."Dia itu harus minum obat tepat waktu dan melakukan terapi jarum akupuntur, tapi sekarang dia malah menghilang," gerutu Gea melipat kedua tangannya di dada.
"Kenapa Nyonya tidak menelfon Tuan saja," usul Pak Frank.
"Gimana mau telfon, kan tadi pagi kami baru saja berdebat, yah malu lah," batin Gea canggung.
"Bisakah Bapak yang menelfon, soalnya aku-" Gea menjadi bingun sendiri mencari alasan.
"Baiklah," sela Pak Frank paham segera mengeluarkan ponsel miliknya dan menelfon.
📱"Ada apa mencariku?" Suara Alby dari seberang ponsel.
📱"Maaf Tuan, ini Nyonya-" Pak Frank terdiam memperhatikan Gea yang terus memberi instruksi agar tidak menyebut dirinya.
📱"Frank, jika kamu sudah bosan berkerja, maka aku kan mengirim mu ke Antartika, memberi makan para pinguin disana," ucap Alby kesal.
📱"Ehem... maaf Tuan, maksudku, sekarang waktunya minum obat," ujar Pak Frank berdehem pelang.
📱"Aku sibuk."
...Alby segera mematikan panggilan begitu saja, membuat Pak Frank memasan wajah lesu menatap Gea....
"Maaf, Nyonya..." lirih Pak Frank.
"Benar-benar ya pria tua itu." Gea mendengus kesal mengepalkan kedua tangannya."Aku akan pergi menemuinya, dan aku akan menancap jarum akupuntur itu di otak nya juga, awas dia." Gea segera berbalik berjalan pergi menuju kamarnya.
...Dari belakang, diam-diam Pak Frank tersenyum puas berjalan pergi sambil bersiul kecil, karena ia berhasil menjadikan Alby kambing hitam. Padahal ia tidak pernah memasan wajah sedih hanya ucapan sepele seperti tadi....
"Maaf Tuan, ini demi kelanjutan keturunan keluarga Lycan," gumamnya.
(Bersambung)
ayo up lg yg banyak
di tunggu yaaaaaaaaa
kami dah nungguuuuuuuuuuuuu dengan gelisah.
menunggu kelanjutannya.
ayo semangat semangat semangat
bagus. seru.
aku suka.
terus terus terus.....
teruskan lagi doooooong ceritaanya.
dan yang banyak biar kami puas membacanya.
seru banget, aku sukaaaaaaaaaaa
up yang banyaaaaaaak biar puas.
kasihan gea. mungkin saat ini gea sudah ada perasaan suka dan cinta sama alby. makanya saat ini gea merasa ada yg hilang dalam dirinya.