NovelToon NovelToon
Hidden

Hidden

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Spiritual / Romansa Fantasi / Cinta Terlarang / Identitas Tersembunyi / Kontras Takdir
Popularitas:913
Nilai: 5
Nama Author: иⱥиⱥツ

Fracture Luigi von Rosario, atau yang lebih dikenal dengan nama Frac, merupakan seorang pemuda yang dibesarkan dalam sebuah keluarga bangsawan pihak ibunya yang keras dan dingin, keluarga Rosario. Di sepanjang hidupnya, Frac merasa ada sesuatu yang salah di dalam dirinya—kekuatan aneh yang muncul saat emosinya sedang tidak stabil, mimpi-mimpi aneh yang terus berulang seperti sebuah memori yang menghantui. Frac akhirnya mengetahui sebuah kebenaran saat dirinya berulang tahun yang ke-21. Karena muak dengan segala konflik di dalam keluarga Rosario dan kebenaran akan dirinya sendiri, Frac melarikan diri dari dunia bangsawan. Dalam pelariannya, dia bertemu dengan seorang wanita Elf, pewaris Hutan Suci Priestess Elsie, Araya Khavira Lizie. Penasaran dengan kisah lengkapnya? Ikuti terus cerita novel Hidden.

Novel ini menciptakan nuansa hangat, konflik dingin antara politik dan keluarga, romansa fantasi menyentuh sekaligus gelap, serta beberapa hal yang tidak cocok untuk anak di bawah umur.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon иⱥиⱥツ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(7) - Hal Manis

Marigold ragu-ragu. Dia tak yakin apakah dia harus mengiyakan tawaran dari Spirus. Dia takut jika semuanya tidak seperti yang dia harapkan.

"Tidak perlu takut, Nona," kata Spirus, seperti dapat membaca pikiran Marigold. "Aku tidak memiliki niat yang jahat. Aku hanya menawarkan sesuatu yang kau inginkan. Jika kau menolak, tidak apa."

Marigold menundukkan kepala. Dia merasa tidak aman dan tidak nyaman di dalam kegelapan, tapi juga tidak berani melihat sesuatu yang ada di dalamnya. Nyalinya menciut. Dia tidak berdaya, tidak dapat melakukan sesuatu. Yang bisa dilakukannya hanya pasrah dan menunggu seseorang mengeluarkannya dari kegelapan—dalam kasus ini, Marigold berharap kalau Spirus bisa menjadi lebih peka terhadap sensitivitas dan perasaannya.

🌼 🔅 🌼 🔅 🌼 🔅 🌼 🔅 🌼 🔅

Spirus telah benar-benar menghilang, lenyap. Tidak ada lagi jejak kehadirannya, bahkan partikel debu pun tidak ada yang tersisa. Yang tertinggal hanyalah kekosongan yang menggantung di dada Frac, seperti beban yang mustahil untuk diangkat.

Frac masih berlutut di lantai yang dingin, matanya kosong dan air matanya sudah kering. Napasnya tersengal-sengal dan terdengar berat, seperti sesak oleh kenyataan yang tak bisa terbantahkan. Semua kebohongan yang mengekangnya, semua kebenaran yang sudah terungkap, seluruh tahun yang sudah dia jalani seperti bukan miliknya sejak awal.

Raya mendekati Frac dan menyentuh lembut pundaknya, dia berlutut di hadapan pemuda itu dan memeluknya.

Frac membalas pelukan dari Raya. Dia sangat membutuhkan pelukan itu. Dia meremas punggung Raya hingga mungkin ada bercak di sana. Ada banyak hal yang berkecamuk di dalam kepalanya. Dia mendendam tapi hal itu tidak membutakan matanya.

Frac sangat tahu jika dia menyerah sekarang, maka semua luka yang diterimanya itu akan sia-sia. Tapi, jika dia tetap berjalan, meskipun pincang dan tertatih, mungkin saja luka itu akan membentuk jalan baginya yang tidak dapat dihancurkan oleh siapa pun.

Bagi Frac, pelukan dari Raya, adalah sebuah jembatan agar dia tidak terjatuh ke dalam jurang kehancurannya sendiri. Pelukan itu begitu hangat, lembut, tapi juga sangat kuat, sebuah pelukan yang mengingatkan bahwa dirinya masih hidup. Dia memang merasa sangat terluka, tapi juga mungkin belum hancur sepenuhnya. Dia menarik napas panjang di bahu Raya, mencoba menenangkan denyut jantungnya yang berdebar tidak menentu.

Raya tahu kalau dia tidak perlu berkata apa-apa. Dia tahu, kata-kata itu seperti bilah pisau, jika salah meletakkan dan diucapkan saat hati sedang retak, hal itu sangat tidak baik. Maka, dia hanya bisa mendekap Frac lebih erat, membiarkan kehangatan tubuhnya menyampaikan hal yang tidak bisa diutarakan oleh kata-kata.

Setelah berlalu beberapa saat, Frac perlahan-lahan melepaskan pelukannya dengan Raya. Manik mata ruby-nya kembali ke amber. Dia mungkin masih berkabut oleh luka batin, tapi di sana ada tekad yang baru.

Raya tersenyum miring. "Apa yang akan kamu lakukan sekarang?" tanyanya.

"Aku akan menghentikan si Tua Gila itu. Dia benar-benar harus dihentikan. Bukan hanya untuk memuaskan dendamku. Tapi, juga untuk semua yang dia hancurkan," jawab Frac. "Aku tahu jalan ini tidak akan mudah." Dia bangkit perlahan-lahan. "Aku berharap kau bisa membimbingku. Ayahku percaya kepadamu, maka begitu juga denganku. Aku akan mempercayai dirimu, seperti yang ayahku lakukan."

Raya menatap Frac lama. Dia sedikit tertegun dengan permintaan dari pemuda itu. Dia tentu saja senang karena Frac bisa mempercayai dirinya, tapi sebenarnya ada juga kesedihan yang sangat sulit untuk dijelaskan. Dia sangat paham, beban yang ditanggung Frac tidak bisa dianggap enteng.

"Aku akan membantu," kata Raya. "Bukan karena Tuan Imperial mempercayai diriku, tapi karena aku juga ingin menghentikan pamanmu. Aku ingin dunia yang lebih baik dan aku merasa kalau kamu bisa menciptakan kedamaian itu."

Mereka bertukar pandang selama sesaat. Mereka berdua tahu kalau jalan yang akan dilalui ke depannya tidaklah mudah. Mereka harus mulai bergantung antara satu dengan yang lain.

"Benar, untuk mengantisipasi pengkhianatan antara aku dan kamu, akan lebih baik jika kita melakukan sebuah kontrak," Raya membalikkan badannya. Sebenarnya, dia sendiri tidak yakin dengan apa yang diucapkannya, tapi dia ingin Frac tahu kalau dia tidak mungkin mengkhianatinya. Apalagi Spirus adalah gurunya dan Frac adalah anak dari gurunya sendiri. "Tentu saja, jika kamu tidak masalah!" Dia tampak malu-malu. Wajahnya memerah dan telinga panjangnya turun.

Frac berpikir sambil membungkuk dan mengambil patung tanah liat yang kini telah hancur, menyisakan debu di dalam genggaman tangannya. Dia menyeringai dingin dan menaburkan debu itu ke atas tanah, membiarkannya bercampur ke atas tanah yang dingin dan sunyi. Dia tahu sekelam apa pun masa lalu, semuanya tetap harus dilepaskan.

"Itu merupakan sesuatu yang adil. Aku tidak masalah jika kau menginginkan hal itu," balas Frac sambil mendekati Raya. Dia menyudutkan Gadis Elf itu ke dinding. "Tapi, apakah kau yakin kalau kau bisa bertahan dan mengendalikan dirimu jika aku sedang kehilangan kendali?" Suaranya sangat rendah dan menggoda.

Raya mengalihkan pandangannya ke arah lain, denyut jantungnya sangat cepat, bahkan mungkin saja Frac mendengarnya dengan jelas.

"Aku… tapi, kalau salah satu dari kita mati, yang lain juga mungkin ikut layu," kata Raya. Dia terasa tidak begitu nyaman dengan perlakuan Frac. "Aku tidak masalah tentang emosimu. Kamu tidak perlu khawatir tentang hal itu."

Frac mendekatkan wajahnya ke arah Raya. Dia mencengkram lembut dagu si Gadis Elf dan mencium bibirnya singkat.

Raya membulatkan matanya. "Apa… apa yang kamu lakukan…?" tanyanya. Wajahnya semerah tomat matang.

Frac tersenyum samar. "Aku hanya memastikan bahwa kau tahu apa yang sedang kau pertaruhkan," bisiknya. Dia seperti seseorang yang baru saja mencicipi sesuatu yang asing, tapi sangat memikat.

Raya menatap Frac dengan manik amethyst-nya yang memancarkan kebingungan, amarah, dan keberanian, yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain. Dia langsung mendorong tubuh Frac menjauh. "Aku tidak akan pernah lupa posisiku," katanya pada akhirnya. "Aku tahu kamu hanya ingin memastikan apakah aku berharga atau tidak. Aku paham."

Ucapan Raya membuat Frac terdiam, dengan senyuman yang mulai memudar. Dia merasakan retakan kecil di sudut hatinya. "Mungkin seperti itu," ucapnya.

Raya menghembuskan napas panjang. Pipinya masih panas. "Lebih baik kita ikat kontraknya sekarang," katanya dengan suara yang hampir berbisik. "Kalau kamu terjatuh, aku bisa menarikmu kembali. Dan, kalau aku tersesat, kamu bisa menyusulku dan membawaku kembali ke jalan yang benar."

"Setiap keturunan darah Imperial memiliki banyak sekali kontrak," lanjut Raya. Dia bahkan masih bisa mendengar suara jantungnya sendiri. "Kamu tentukan saja sendiri kontrak apa saja yang kamu inginkan dan kontrak yang membuatmu nyaman."

"Bukankah hal itu terbalik?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!