Apakah kau tau? setidaknya 25% - 50% penduduk di muka Bumi ini adalah seorang introvert...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Forallchannel.com, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2
Saat ini aku sedang berada di ruang perawatan,bersama dengan Simon tentunya.
"Shhhh.."(aku mendesis ringan menahan rasa perih yang timbul dari dahi ku).
"Apa kau kesakitan?,kau bisa bilang jika bagian yang disentuh terasa sakit"(ucap seorang guru perawat yang ada disekolah ku dan aku menjawabnya dengan sebuah dengungan kecil).
"Nah ini mungkin sudah cukup,kau boleh beristirahat untuk saat ini"
Aku hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan kecil disana.
Setelah guru itu pergi aku sedikit memegangi dahi ku sejenak dan menekannya dengan tiga jari tengahku.Aku sedikit meringis kesakitan disana.
Itu lumayan sakit kurasa.
5 menit kemudian.
"cekrek.."
Seseorang membuka pintu di tempat aku sedang dirawat.
"Apa kau sudah baikan?"(tanyanya)
Dia wali kelas ku David,dan sejenak aku berpikir apa yang baru saja kualami sebelumnya,dan aku tersadar sepertinya aku berada dalam masalah yang cukup serius disini.
Ahh... sepertinya hari hari sialku akan segera datang.
Aku menganggukkan kepala atas pertanyaan yang dia lontarkan sebelumnya.
"begitu yaa...baiklah, mungkin kau bisa pulang dulu setelah ini.Apa kau memiliki seseorang di rumah mu?,aku bisa menelponnya untukmu, atau kau ingin ku antar saja?".
Aku berpikir sebentar.
Tidak mungkin aku menyuruh Marie kesini untuk menjemput ku,dia bahkan tak ingat jalan menuju sekolah ku ,ahh tidak dia memang wanita tua yang pikun.
"Kau boleh mengantar ku"(ucap ku pelan).
"Baiklah aku akan mengantarmu pulang,kau bisa memberi tauku dimana arah jalan pulang kerumahmu di perjalanan nanti".(ucapnya sambil meninggalkan ruangan).
Aku menoleh ke sebelah barat ranjang yang sedang aku tempati.
Hah...ini masih pagi dan aku sudah mendapat beberapa kejadian menyebalkan.
...----------------...
Seminggu kemudian...
Hari ini aku bersama dengan Marie berada di ruang kantor sekolah,yah seperti yang kalian tau,aku bertengkar dengan teman sekelas ku Simon kemarin
ohh tidak,aku bahkan tidak memiliki seorang teman, bagaimana bisa aku menyebutnya sebagai teman ku itu sungguh konyol.
"Jadi...,emm... bersama dengan Nenek Arthur?"(tanya kepala sekolah yang duduk didepan ku dan Marie).
"Aku pembantunya,dan kau bisa memanggilku Marie"
"Oke Nona Marie, seperti yang kita semua tau Arthur telah berkelahi dengan teman sekelasnya yakni Simon"
Hei aku bahkan tak pernah bilang bahwa dia temanku sampai saat ini
"Ya..."
"Menurut kesaksian beberapa murid yang ada di sana dan tinjauan dari Cctv yang ada di tempat kejadian tersebut disini Arthur tidak bersalah,tapi...."(dia sedikit menahan ucapannya).
"Simon mengalami cedera yang cukup serius.Setidaknya dia mengalami patah tulang hidung, pendarahan yang cukup serius, dan beberapa tulang rusuk yang patah.Itu membuatnya tak bisa pergi ke sekolah untuk beberapa bulan,dan karena ini kejadian yang sangat mengejutkan kita semua sebisa mungkin kami tidak akan menghukum Arthur untuk saat ini,kami mungkin hanya akan meminta Anda dan Arthur untuk menjenguk Simon dan mencoba meminta maaf kepadanya"
Orang ini sepertinya sudah tidak waras, mengapa aku harus meminta maaf kepada Simon sementara dia yang membuat semua ini terjadi?,aku tidak mengerti di mana jalan pikirnya.
Aku sedikit menoleh ke arah Marie,dia sepertinya sedang memikirkan sesuatu,aku tak tau jelas apa yang dia pikirkan yang pasti mukanya terlihat kelelahan.
"Baiklah mungkin kami akan menjenguknya, tapi kami tak bisa memberi kepastian kapan kami akan pergi ke sana entah itu besok,lusa,ataupun Minggu depan".
"Anda tidak perlu buru buru, anda bisa pergi ke sana ketika anda dan Arthur sudah cukup siap untuk pergi ke sana".
"Baik,aku akan menghubungimu jika waktunya tiba"
Dia menganggukkan sedikit kepalanya kebawah dan berkata.
"Baik,anda bisa pulang sekarang,dan untuk Arthur dia akan tetep tinggal karena dia masih harus mengikuti kelasnya"
Marie hanya mengangguk dan berdiri meninggalkan ruangan.
Kenapa dia diam saja?,dia biasanya selalu cerewet terhadap ku,ini aneh tidak biasanya dia seperti itu.(ucapku dalam hati).
"Dan Arthur kau bisa kembali ke kelas"
"baik"
Aku berdiri dan langsung meninggalkan ruangan itu, membuka pintu berjalan menuju lorong lorong sekolah sebelum...
"Hei bukankah dia anak yang mengamuk Minggu lalu?"
"Kau benar"
"Kalau tidak salah namanya Arthur kan?"
"Bagaimana mungkin sekolah membiarkan seekor monster berada di sini,apa mereka tidak waras?!"
"Kita sebaiknya jangan terlalu dekat dengannya, atau kita semua akan berakhir seperti Simon"
Setidaknya itulah yang kudengar dari mereka semua yang sedang membicarakanku,apa aku kesal?,ya itu mungkin,aku tak bisa menutupinya,tapi aku hanya bersikap tak peduli terhadapnya,dan hal yang paling tidak kuduga adalah ...
YA...
MEREKA SEMUA MELAKUKANNYA HINGGA KAMI LULUS!.