NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Tuan Muda

Mengandung Benih Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: rafizqi

Seorang wanita miskin bernama Kirana secara tidak sengaja mengandung anak dari Tuan Muda Alvaro, pria tampan, dingin, dan pewaris keluarga konglomerat yang kejam dan sudah memiliki tunangan.

Peristiwa itu terjadi saat Kirana dipaksa menggantikan posisi anak majikannya dalam sebuah pesta elite yang berujung tragedi. Kirana pun dibuang, dihina, dan dianggap wanita murahan.

Namun, takdir berkata lain. Saat Alvaro mengetahui Kirana mengandung anaknya. Keduanya pun menikah di atas kertas surat perjanjian.

Apa yang akan terjadi kepada Kirana selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 – Malam Tanpa Ingatan

Cahaya matahari pagi menyelinap masuk dari celah tirai kamar yang tidak dikenalnya.

Kirana mengerjap pelan, kelopak matanya terasa berat. Kepalanya pusing, tubuhnya terasa lemas, seperti habis berlari jauh atau… sesuatu yang lebih buruk.

Ia menoleh ke kanan, lalu ke kiri, mencoba mengenali ruangan yang ia tempati—namun semuanya terlihat sangat asing.

Seprai putih yang berantakan, bantal berserakan di lantai, dan aroma samar parfum maskulin menyengat hidungnya. Ia meraih selimut, menariknya menutupi tubuh yang hanya terbungkus gaun tipis yang sudah kusut. Hatinya mulai dilanda panik.

"Apa yang terjadi semalam…?"

Ia mencoba duduk, namun rasa nyeri di tubuh bagian bawah membuatnya mengerang pelan. Pandangannya menurun, dan saat itulah ia melihat—noda darah di seprai. Dadanya seketika terasa sesak, dan hawa panas menjalar ke wajahnya.

"Aku... aku tidak mungkin...," gumamnya, panik.

Kirana memejamkan mata, memaksa mengingat tentang apa yang terjadi. Potongan-potongan ingatan kabur muncul— Dirinya yang diberikan minuman oleh pria asing, Dirinya yang ingin dinodai, lari di lorong hotel... lalu gelap. Tidak ada wajah, tidak ada suara, hanya rasa takut dan dorongan untuk menyelamatkan diri. Dan.... satu yang ia tidak tau siapa pria yang bersamanya malam itu?

Tubuhnya gemetar. Wajahnya sangat panik. Kirana merasa sangat kacau, "Apa aku melakukannya?" Gumamnya, ragu.

Ditengah kepanikan dan rasa taku, Tangannya tanpa sengaja menyentuh sesuatu di ranjang—sebuah jam tangan pria yang terlihat sangat mahal. Tali kulit asli dan rangka emas mewah dengan inisial "A.W." terukir di bagian belakang.

Kirana menatap jam tangan itu seperti sedang memegang bom waktu. Pikirannya kacau. Siapa pemiliknya? Apakah dia... yang bersamanya semalam?

Kirana bangun dari ranjang asing itu, tubuhnya lemas, dan tidak tahu apa yang terjadi saat ini. Sebuah jam tangan mahal dan noda darah menjadi satu-satunya petunjuknya.

...----------------...

Jam sudah menunjukan pukul sembilan pagi. Kirana buru-buru pergi dari tempat itu, sebelum seseorang datang dan membuat keadaan semakin kacau.

Selain itu, Kirana panik karena harus memikirkan cara untuk menjelaskan kepada majikannya kenapa ia pulang terlambat dari pesta itu.

"Kirana!" Seru seseorang setelah dirinya masuk ke dalam rumah.

Sesuai dugaannya. Ny. Arita menunggunya datang dan kini sedang menatapnya tajam meminta penjelasan.

"Kata supir, setelah masuk ke pesta, kamu tidak kembali lagi. Sekarang kamu baru pulang jam segini, darimana saja kamu?" ucapnya tajam.

Kirana diam, bingung harus menjelaskannya dari mana?

"Jawab Kirana?" Desak Arita.

"Nyonya Arita… saya…"

"Kamu hanya saya suruh pergi ke pesta sebentar, tapi kenapa kamu baru pulang? Kamu tahu jam berapa sekarang?"

Kirana menggigit bibirnya. Jantungnya berdetak kencang, rasa takut dan malu saling bertabrakan di dada. Ia tidak mungkin bilang bahwa semalam ia terjebak di hotel bersama pria asing—tanpa tahu siapa orang itu—dan bangun dengan tubuh penuh luka serta bukti yang tak terbantahkan bahwa ia telah... dinodai.

"Anu nyonya.... saya....Maaf, Nyonya... semalam paman saya tiba-tiba sakit parah. Setelah pesta, Saya pergi karena panik dan ikut mengantar ke klinik. Lalu saya tertidur karena kecapekan," katanya akhirnya, dengan suara lirih.

Arita menyipitkan mata, seperti sedang menimbang apakah akan percaya atau tidak.

"Kenapa kamu tidak menghubungi saya? Atau paling tidak kirim pesan?"

"Ponsel saya kehabisan baterai, nyonya… saya benar-benar minta maaf. Saya tahu saya salah." Kirana menundukkan kepala.

Arita mendengus pelan, lalu memalingkan wajah.

"Kamu tahu sendiri saya ini orangnya nggak suka dibohongi. Tapi karena ini menyangkut keluarga, saya masih bisa toleransi. Lain kali, jangan seenaknya, Kirana. Kamu bukan gadis remaja yang bisa keluyuran sembarangan."

Kirana menunduk lebih dalam.

"Iya, nyonya. Saya janji."

Arita berbalik masuk ke dalam rumah, suaranya terdengar dari ruang dalam.

"Cepat ganti baju dan mulai bersih-bersih ruang tamu. Hari ini ada tamu penting dari kantor suami saya."

"Iya, Nya.... "

Kirana berdiri mematung beberapa saat sebelum akhirnya melangkah ke kamarnya. Begitu pintu kamar tertutup, air mata yang ia tahan sejak tadi pun tumpah.

Sebelah tangannya mengambil Jam tangan disakunya. Ia menatap jam tangan yang ia temukan itu dengan seribu pertanyaan.

Apa yang harus ia katakan kepada Bram, pacarnya, tentang semua ini? Apakah dia harus mengatakan bahwa dirinya sudah tidak perawan lagi? atau dia harus menyembunyikan semuanya? lalu bagaimana jika Bram mengetahui kebohongannya?

Kirana terpaksa berbohong. Jika ia mengatakan kebenarannya, maka pekerjaannya lah yang menjadi taruhannya. Dan pengobatan pamannya yang sakit akan terhenti karena terkendala keuangan. Tak hanya itu, hubungannya bersama Bram juga akan kandas setelah nya.

"Kirana? Kamu sedang apa? Aku boleh masuk?"

Kirana terkejut. Buru-buru ia menyembunyikan jam tangan itu.

Rani masuk setelah mengetuk pintu, "Apa aku mengganggu mu?" tanya Rani.

Kirana segera tersenyum, lalu mempersilahkan Rani untuk duduk.

"Ada apa, Ran?" tanya Kirana.

"Bagaimana pesta semalam? Maaf ya, karena aku harus merepotkan kamu lagi" kata Rani, merasa bersalah.

Rani adalah anak majikan yang paling baik kepadanya, sebab itulah Kirana akan melakukan apapun untuknya.

"Tidak masalah Ran. Cuma pergi ke pesta, itu tidak masalah untuk ku selagi bisa membantu mu" jawab Kirana tulus.

"Kamu sudah merasa baik sekarang?" tanya Kirana.

"Hmmm. Sudah sedikit lebih baik. Mungkin besok aku sudah akan kembali bekerja"

"Aku gak enak jika harus berlama-lama cuti. Ya, walaupun tempat aku magang itu adalah perusahaan kakakku" tambahnya.

"Kamu memang gadis yang pekerja keras. Tidak melihat status, dan tetap ingin melakukan yang terbaik. Aku yakin, suatu saat kamu akan menjadi wanita hebat" puji Kirana.

"Aku gak sehebat kamu, Kirana. Jika saja kamu bisa kuliah sepertiku, mungkin suatu saat kamu akan menjadi orang yang lebih hebat dariku" balas Rani saling melempar pujian.

"Kirana, ada yang mencarimu....... " Nyonya Arita mengejutkan keduanya.

"Siapa yang mencarimu, Kirana?" Rani bertanya-tanya. Sebab tidak seorang pun pernah datang untuk mencari Kirana.

.

.

.

Bersambung.

1
Ma Em
Kirana kamu jgn lemah Kirana hrs berani lawan mereka yg merendahkan kamu kalau Kirana lemah siapa yg mau melindungi Arya dari orang2 yg tdk menyukainya , Kirana hrs bangkit tegas dlm bertindak dan berani dlm mengambil keputusan 💪💪💪
Ma Em
Clarissa kamu cuma tunangan sedangkan Kirana adalah istri sah Alvaro siapa yg paling berhak tinggal bersama Alvaro , dasar ulat bulu yg tdk tau malu .
Ma Em
Syukurlah Kirana bertemu dgn Bram , semoga Bram bisa melindungi Kirana dari niat jahat Clarisa .
Ma Em
Kirana kamu jgn percaya dgn omongan beracun Clarisa dia hanya akan memecah belah hubungan mu dgn Alvaro, jgn terlalu polos dan bodoh karena bisa dihasut sama wanita ular seperti Clarisa .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!