Di Klan Xiao, nama Xiao Chen adalah sinonim dari kegagalan. Pernah menjadi jenius, kultivasinya tertahan di Lapisan ke-3 Ranah Kondensasi Qi selama empat tahun. Dia menjadi aib, dihina oleh sepupunya, Xiao Long (seorang jenius di Lapisan ke-14), dan pertunangannya dengan Su Qingyue (seorang ahli muda di Ranah Pembangunan Fondasi) dibatalkan secara publik.
Di ambang keputusasaan, dia membangkitkan roh Kaisar Alkemis kuno, Yao Huang, dan mempelajari kebenaran tentang fisiknya yang legendaris. Dibimbing oleh Yao Huang, Xiao Chen bangkit dari keterpurukan. Perjalanannya membawanya ke dalam konflik dengan faksi-faksi kuat, membentuk aliansi tak terduga dengan Lin Zihan dari Paviliun Harta Karun, dan akhirnya menaklukkan panggung yang lebih besar.
Setelah melalui berbagai pertarungan hidup dan mati, dari arena turnamen hingga belantara liar Pegunungan Binatang Jatuh, Xiao Chen terus menempa dirinya. Dia tidak hanya mengandalkan kekuatan, tetapi juga kecerdasan dan keterampilan alkimia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6: Menempa Tubuh, Menempa Hati
Kembali di halamannya yang sunyi, Xiao Chen dengan hati-hati meletakkan ramuan obat di atas meja batu yang bersih. Di satu sisi ada tiga jenis ramuan berkualitas rendah dari Gudang Obat, dan di sisi lain, tergeletak dengan tenang, adalah sebatang Rumput Jiwa Bulan yang tampak seperti ranting mati.
"Senior, bagaimana saya harus memulai?" tanya Xiao Chen dalam benaknya.
Suara Yao Huang terdengar, sedikit geli. "Pertama, kau butuh wadah untuk mandi obat. Di zamanku, aku menggunakan Kuali Sembilan Naga Langit yang bisa memurnikan esensi surga dan bumi... tapi kurasa gentong air retak di sudut halamanmu itu harus cukup."
Mengabaikan sindiran itu, Xiao Chen membersihkan sebuah gentong air besar yang sudah lama tidak terpakai. Dia mengisinya dengan air bersih dan dengan susah payah menyalakan api di bawahnya menggunakan kayu bakar. Ini adalah metode alkimia paling primitif yang bisa dibayangkan, tetapi ini adalah satu-satunya pilihannya.
Saat air mulai menghangat, Yao Huang menginstruksikan, "Masukkan ramuan biasa itu terlebih dahulu. Gunakan Qi Kekacauan-mu untuk menghancurkan dan melepaskan esensi obatnya ke dalam air."
Xiao Chen mengikuti perintah. Dia memasukkan Rumput Tulang Besi dan ramuan lainnya. Dengan kendali yang cermat, dia menyalurkan seutas tipis Qi Kekacauan dari dantian-nya. Seketika, ramuan-ramuan layu itu hancur menjadi bubuk dan larut, mengubah air menjadi keruh berwarna coklat kehijauan. Energi obat yang lemah menyebar di air.
"Sekarang, yang paling penting," suara Yao Huang menjadi serius. "Energi di dalam Rumput Jiwa Bulan ini sangat murni dan liar. Saat kau membangunkannya, kendalikan dengan segenap jiwamu. Jika gagal, energi itu akan merobek meridianmu dari dalam."
Xiao Chen menarik napas dalam-dalam, menenangkan hatinya. Dia mengambil Rumput Jiwa Bulan dengan kedua tangan dan perlahan menyalurkan Qi Kekacauan-nya ke dalamnya.
WENGGG!
Seolah-olah seekor naga kuno terbangun dari tidurnya. Ranting yang tampak mati itu tiba-tiba melepaskan cahaya perak yang lembut namun menyilaukan! Udara di seluruh halaman terasa dingin, dan energi spiritual yang sangat murni dan agung meledak keluar dari rumput itu. Energi ini jauh lebih kuat dari yang Xiao Chen bayangkan, seperti sungai deras yang mengancam akan menenggelamkannya.
"Fokus!" perintah Yao Huang.
Xiao Chen mengertakkan gigi, mengerahkan seluruh konsentrasinya untuk membungkus energi liar itu dengan Qi Kekacauan-nya dan dengan paksa menuntunnya masuk ke dalam air.
SSSHHHHH...
Saat energi perak itu menyentuh air, seluruh isi gentong langsung berubah. Warna coklat keruh itu lenyap, digantikan oleh cairan perak cemerlang yang berdenyut dengan kekuatan hidup, mengeluarkan uap yang harum dan menenangkan.
Mandi obat telah siap.
Tanpa ragu, Xiao Chen menanggalkan pakaian luarnya dan melangkah masuk ke dalam gentong.
"ARRRGGGHHH!"
Sebuah erangan kesakitan lolos dari bibirnya. Ini bukan mandi yang menenangkan. Rasanya seperti melompat ke dalam lautan ribuan jarum es yang membara. Energi yang murni namun tajam itu menyerbu masuk melalui setiap pori-pori di tubuhnya, menusuk kulit, daging, dan bahkan sampai ke tulangnya.
Rasa sakit yang luar biasa menyiksa setiap sarafnya. Meridiannya terasa seperti ditarik dan direntangkan, sementara tulang-tulangnya terasa seperti sedang dihancurkan dan ditempa ulang. Kesadarannya beberapa kali hampir memudar, tetapi bayangan wajah Su Qingyue yang dingin dan senyum mengejek Xiao Long melintas di benaknya, menyalakan kembali api tekadnya.
"Aku... tidak akan... menyerah!"
Dia meraung dalam hati, mengabaikan rasa sakit dan mulai mengedarkan Sutra Hati Naga Langit. Dia harus tetap sadar untuk memandu energi ini. Dia menggunakan rasa sakit itu sebagai bahan bakar, menuntun aliran energi perak itu untuk memperkuat setiap inci tubuhnya.
Proses itu terasa seperti selamanya. Perlahan tapi pasti, kotoran berwarna hitam dengan bau yang menyengat mulai merembes keluar dari pori-porinya, mencemari cairan perak yang tadinya murni. Ini adalah kotoran dan kelemahan yang terakumulasi di tubuhnya selama bertahun-tahun.
Setelah entah berapa lama, ketika rasa sakit yang menusuk itu akhirnya mereda dan berubah menjadi perasaan hangat yang nyaman, Xiao Chen perlahan membuka matanya. Dia melihat ke bawah dan terkejut. Air di dalam gentong telah berubah menjadi hitam pekat dan berbau busuk.
Dia bangkit berdiri. Rasa lelah yang luar biasa menyelimutinya, tetapi di bawah kelelahan itu, dia merasakan kekuatan yang belum pernah ada sebelumnya. Tubuhnya yang kurus kini tampak lebih padat, kulitnya memancarkan kilau sehat seperti giok. Dia mengepalkan tangannya dan bisa merasakan kekuatan mentah yang terkandung di dalam otot-ototnya.
Tiba-tiba, dia merasakan sesuatu yang lain. Sebagian kecil dari energi murni Rumput Jiwa Bulan yang belum sepenuhnya terserap oleh tubuhnya masih tersisa di meridiannya. Di bawah panduan Sutra Hati Naga Langit, sisa energi ini mengalir seperti sungai deras menuju dantian-nya!
BOOM!
Sebuah getaran halus menjalari tubuhnya. Sumbatan tak terlihat yang memisahkannya dari tingkat berikutnya hancur seketika. Dantian-nya sedikit mengembang, dan volume Qi Kekacauan di dalamnya meningkat pesat.
Dia telah menerobos.
Alam Pengumpulan Qi, tingkat keempat!
Xiao Chen berdiri di bawah sinar bulan, merasakan kekuatan baru yang mengalir di tubuhnya. Ini bukan hanya peningkatan kekuatan spiritual; fondasi fisiknya telah terlahir kembali. Dia melayangkan sebuah pukulan lurus ke udara.
WHOOSH!
Pukulan itu menciptakan suara angin yang teredam dan berat, jauh lebih kuat dari sebelumnya.
Sebuah senyum tajam dan penuh percaya diri terukir di wajahnya. Empat tahun... telah dihancurkan dalam satu malam. Ini adalah buah dari rasa sakit dan ketekunan. Ini adalah rasa manis pertama dari kemenangannya.
Jalan di depannya masih panjang dan penuh duri, tetapi sekarang, dia memiliki pedang untuk menebasnya.