NovelToon NovelToon
Kembalinya Ratu Iblis

Kembalinya Ratu Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Iblis / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: CancerGirls

"A-apa ini?" lirih An Yue menatap sendu sosok pria di depannya.
Demi membuat kekasihnya menjadi seorang Kaisar An Yue, Ratu lblis di Dunia bawah dengan suka rela turun dari tahtanya lalu memberikannya pada kekasihnya.
Namun, apa yang dia dapatkan setelah
melakukan banyaknya pengorbanan untuk pria itu?Hanya sebuah pengkhianatan yang tak pernah An Yue duga dan tak akan pernah An Yue lupa.
Di hari pernikahannya bukannya mendapatkan sebuah kehidupan yang indah An Yue harus merenggang nyawa di tangan calon suaminya sendiri.
"Di kehidupan ini aku kalah tapi di kehidupan
selanjutnya aku akan menjadi Dewi Kehancuran untuk kalian semua!"
************
"Aku kembali, tunggu akan kedatanganku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Kelahiran Kembali

Di sebuah ruangan terdengar suara rintihan

kesakitan dari seseorang yang tengah terbaring di atas ranjang dengan peluh yang membasahi pipi dan seluruh tubuhnya.

di dalam ruangan itu tak hanya dirinya seorang melainkan ada beberapa orang lainnya yang menggunakan pakaian pelayan.

" AAAARG SAKIT...!" wanita yang berada di atas ranjang itu berteriak sakit merasakan

sesuatu dibawah sana seperti di paksa untuk robek.

" Ayo Yang Mulia Sedikit Lagi! Ayo Dorong Yang Mulia, Kepalanya Telah Terlihat Ayo

Dorong! Sedikit Lagi." ucap wanita paruh baya yang menanti kedatangan sosok malaikat

mungil keluar dari tempatnya.

ternyata wanita yang sedang berbaring di atas ranjang itu sedang berjuang melahirkan, terlihat sekali jika wanita itu tengah kesakitan tapi demi buah hatinya dia tak menyerah terus berjuang.

hingga setelah beberapa saat berjuang akhirnya suara sang tabib menyadarkannya jika sang bayi telah lahir namun ucapan sang tabib membuat semua orang yang ada di dalam ruangan itu menegang.

bagaimana tidak, biasanya bayi yang baru lahir biasanya akan langsung menangis keras

namun bayi yang dilahirkan wanita itu bahkan tak membuka suara apapun.

" Tabib Ba-bayiku Ti-tidak..." wanita yang baru saja melahirkan itu terlihat pucat dengan nafas yang melemah.

" Yang Mulia Bayi Anda.." sang tabib langsung

menghentikan kalimatnya saat melihat mata sang bayi terbuka namun cukup terkejut dengan tatapan tajam dari sang bayi.

" Yang Mulia Putri Anda Baik-baik Saja," ucap sang tabib dengan senang.

" Syukurlah, Berikan Padaku!" wanita yang baru melahirkan itu meminta putri kecilnya untuk diberikan padanya.

sang tabib dengan telaten memberikan bayi perempuan itu pada wanita yang melahirkannya, terlihat sang bayi menatap tajam ke arah wanita yang menggendong itu

tapi dia merasakan tatapan kasih sayang dari wanita itu.

" Apa Dia Ibuku?" guman bayi dalam hati hingga terdengar sebuah suara kecil darinya.

" Putri Ibunda Sangat Cantik, Maafkan Ibunda Yang Tak Bisa Bersamamu Lebih Lama Lagi Yah? Ibunda Sudah Berjuang Tapi Tidak Bisa, Apapun Yang Terjadi Kamu Harus Menjadi Putri Yang Cantik Dan Tangguh," ucap wanita itu dengan lemah.

" Apa Yang Kau Katakan?" bayi itu bertanya tapi yang keluar hanyalah suara tangisan bayi.

Oekkk oeeek oekkk

" Sialan, Bukan Itu Yang Ingin Aku Katakan!" teriak bayi itu lagi tapi kembali suara tangisan yang semakin keras.

OEEEEK OEEEEK

melihat dan mendengar suara tangisan bayi dalam pelukannya wanita itu ikut menangis mendekap putrinya dengan lemah, dia ingin bersama putrinya tapi saat ini kondisinya sudah di ambang kematian.

" Namamu Adalah An Yue," bisik sang wanita dengan sisa-sisa tenaganya mengecup kening sang bayi.

" An Yue Ibunda Menyayangimu Nak," ucap sang wanita yang menutup matanya selamanya bersamaan dengan itu pintu kamar terbuka.

Braakkk...

pintu terbuka lalu munculah seorang pria dengan pakaian yang masih lengkap dengan zirah perangnya lalu di belakangnya di ikuti dua orang putra yang memiliki wajah hampir mirip.

" Salam Yang Mulia Kaisar Zhu Sang Matahari Kekaisaran, Salam Yang Mulia Putra

Mahkota Sang Mentari Kekaisaran, Salam Pangeran Kedua!" ucap semua orang yang

berada di dalam ruangan itu yang langsung bersujud.

tubuh mereka semua menggigil ketakutan melihat bagaimana pria yang mereka panggil Kaisar itu masuk ke dalam kamar sang Permaisuri dengan baju perang dan jangan

lupakan pedangnya bahkan masih berlumuran darah.

pria yang paling depan adalah Kaisar Zhu Du Ming yang merupakan Kaisar yang memimpin Kekaisaran Zhu selama ini.

Kaisar Zhu di kenal sebagai Kaisar yang paling kejam dan sadis, tak pernah pandang bulu jika ingin membunuh maka akan dia

bunuh wanita dan pria yang dia tak sukai.

di belakang Kaisar Zhu ada Putra Mahkota yang bernama Zhu Gu Lian sama seperti

ayahnya, dia juga merupakan orang yang sangat amat kejam pada siapapun itu.

lalu di sebelahnya ada Pangeran Kedua

Zhu Jun Hui sama seperti Kaisar Zhu dan Putra Mahkota Pangeran Kedua juga sangat

dingin bedanya dia masih memiliki sifat yang sedikit memiliki hati.

Putra Mahkota Zhu Gu Lian dan Pangeran

Kedua Zhu Jun Hui adalah saudara kembar dan kini usia mereka sudah 12 tahun tapi

mereka sudah turun di medang perang bersama ayah mereka yakni Kaisar Zhu.

" Ada Apa Dengannya?" Kaisar Zhu bertanya dengan melirik bayi yang dilahirkan oleh wanita yang berstatus permaisurinya itu terus

menangis sedari tadi.

" Yang Mulia Putri Mungkin Merasakan Jika Yang Mulia Permaisuri Sudah Tidak Ada Lagi," ucap sang tabib dengan tubuh gemetar.

" Apa Dia Sudah Mati?" suara itu begitu dingin

dengan pandangan datar seperti tak merasakan apapun.

dia bukan Kaisar Zhu melainkan Putra Mahkota Gu Lian, sudah dikatakan jika mereka itu memang tidak punya hati.

" Yang Mulia Menghembuskan Napas

Terakhirnya Setelah Melahirkan Sang Putri Yang Mulia Putra Mahkota," jawab sang tabib.

" Bawa Ulat Itu Kemari!" kali ini Kaisar membuka suara.

" Ulat?" sang tabib dan semua pelayan langsung bingung mendengar akan permintaan Kaisar Zhu.

namun, tak ayal mereka segera mencari ulat

yang di maksud oleh Kaisar Zhu.

" Apa Yang Kalian Lakukan? Aku Meminta Kemarikan Ulat Itu Kenapa Mencari Sesuatu!"

bentak Kaisar Zhu.

mereka yang mendengarnya langsung terlonjak kaget, sang tabib melihat akan arah tatapan Kaisar yang ternyata tertuju pada bayi yang baru lahir itu.

dengan tangan gemetar sang tabib mengambil bayi itu lalu membawanya ke hadapan sang Kaisar.

" Putri Semoga Anda Selamat Dan Tidak Berakhir Seperti Saudara Anda Yang Lainnya" ucap sang tabib di dalam hati.

kenapa seperti itu, karena ini bukan pertama kalinya Kaisar Zhu membunuh putri dan

putranya sendiri, pria itu benar-benar kejam dan sadis.

dia memiliki beberapa selir namun ketika mereka sudah melahirkan maka Kaisar Zhu

tanpa ragu membunuh anak yang lahir itu beserta selirnya hingga akhirnya tak ada lagi

selir tersisa Permaisurinya saja.

tak ada lagi anak selain kedua putranya yang tak lain dan tak bukan adalah Putra Mahkota

dan Pangeran kedua.

apakah hanya anak dari permaisurinya yang dia biarkan hidup?salah, sudah l anak dari

Permaisurinya juga dia bunuh di depan Permaisurinya sendiri lantaran anak itu terlalu berisik katanya dan anak itu seorang Putri atau bayi perempuan.

Kaisar menggendong bayi yang baru lahir itu dengan satu tangan karena tangan satunya

sedang memegang pedang, terlihat bayi itu masih terus menangis membuat Kaisar menjadi kesal.

" Diam!" bentak Kaisar.

Plakkk....

OEKKK

semua orang langsung saja membelalakan mata melihat bayi perempuan itu yang tiba-tiba saja sudah menampar mulut

Kaisar Zhu yang membuat Kaisar Zhu menjadi kaget sendiri.

" Kau Menamparku?" Kaisar Zhu menatap tajam sang bayi.

namun bukannya menangis atau takut bayi itu

justru balik melototi Kaisar membuat lagi lagi Kaisar Zhu heran, akan tetapi tak lama itu dia langsung menyeringai dingin dengan menatap ulat di tangannya itu.

" Kau Berani Menamparku Dan Sekarang Melototiku Apa Kau Pikir Kau Akan Aku Ampuni," desis Kaisar Zhu yang mengangkat bayi itu.

lalu tangannya dilepaskan dan bayi itu langsung jatuh tapi bukannya mengenai lantai bayi itu justru jatuh di gendongan Kaisar lagi.

" Kau Takut Ulat Kecil?" Kaisar tersenyum sinis ke arah bayinya tapi apa yang dia lihat

membuat matanya melotot.

bagaimana tidak bayi kecil itu melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan

olehnya.

" Kau Membalasku? Baiklah Mari Kita Lihat Seberapa Beraninya Kamu," Kaisar melemparkan bayi perempuan itu di lantai lalu mengangkat pedangnya lalu menebaskannya pada sang bayi.

semua orang menahan napas akan hal itu.

Trraaaanggggg....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Cha Sumuk
bagus ceritanya krna mc ceweknya kuat tdk mudah di tindas tp bikin bingung dgn tulisan nya thor putus putus bait nya trs kebanyakan spasi,,titik komanya jg
Yuli: di aku gak gitu ya ka 😔 mungkin dari sistem nya ka padahal aku gak banyak pake spasi...
total 1 replies
Cha Sumuk
bagus tp tulisan nya susah untuk di bc bikin bingung... trlalu bnyk spasi nya bikin bingung
Yuli: di aku gak gitu ka.. itu otomatis dari sistem nya kali ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!