“Diana … kamu akan diberi hukuman mati karena telah melakukan percobaan pembunuhan.”
Diana yang sudah sangat lemah diikat dan di arak ketengah tempat eksekusi. semua rakyat dan bangsawan melihatnya, mereka melemparnya dengan batu dan mengumpat kepadanya.
Kepala Diana ditaruh di tiang untuk di penggal.
Diana melihat kearah Wanita yang dicintai suaminya dan melihat ayah serta kakaknya yang masih tetap membencinya hingga akhir hayatnya.
“Kenapa kalian sangat membenciku?” gumam Diana.
Jika aku bisa mengulang waktu, maka aku tidak akan lagi mengemis cinta kepada kalian.
KRAK. Suara alat penggal terdengar keras memenggal kepala Diana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ellani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 Diana Eldenhart
“Duke telah Kembali.”
Semua orang Bersiap untuk mempersiapkan kedatangan Duke dan Tuan muda.
Ditengah kesibukan para pelayan. Ada seorang gadis yang sudah berdiri didepan pintu untuk menyambut Duke dan kakaknya.
TUK. Terdengar suara pintu terbuka.
“Selamat datang,” ucap gadis itu.
Duke dan putranya hanya meliriknya dan pergi begitu saja.
Gadis itu melihat kebelakang. “Kakak.”
Dorian berhenti sebentar. “Jangan memanggilku kakak,” ucapnya dengan jijik.
Gadis itu sedikit bergidik. “A-aku membuatkan ini untukmu.” Gadis itu mengeluarkan saputangan yang dia rajut sendiri.
Dorian mengerutkan keningnya dan melempar saputangan itu. “Jangan beri aku barang seperti ini lagi dimasa depan.” Segera setelah melakukan itu, Dorian pergi ke atas mengikuti ayahnya.
Gadis itu mengambil saputangan yang jatuh dan membersihkan saputangan itu dengan jarinya.
“Nona Diana … sebaiknya anda pergi untuk mempersiapkan debutante anda dalam beberapa hari,” ucap kepala pelayan.
Diana menatap saputangan itu dengan sedih. Dia mendengar dari pelayan kalau kakak suka dengan saputangan hasil rajutan sendiri. Kakak menghargai buatan tangan yang diberikan banyak Wanita kepadanya. “Apa itu bohong?” gumam Diana.
Diana Adalah putri dari Duke Eldenhart. Ayahnya Bernama Garrick Eldenhart dan kakaknya Bernama Dorian Eldenhart, jarak umur Dorian dan Diana Adalah tujuh tahun.
Duke dan Dorian tidak menyukai Diana karena Wanita yang mereka cintai meninggal saat melahirkan Diana ke dunia. Bagi mereka Diana Adalah penyebab kematian Wanita yang mereka cintai.
Meskipun begitu, Diana tidak membenci mereka. Diana terus berusaha untuk membuat ayah dan kakaknya menyukainya.
“Nona … apa yang nona lakukan disini?”ucap Olim.
“Olim … sepertinya kali ini aku gagal lagi,” ucap Diana.
Olim Adalah pelayan pribadi Diana. Dalam rumah yang luas ini, hanya Olim satu – satunya yang baik kepada Diana.
“Nona … ayo kita Kembali.” Olim membantu Diana untuk berdiri dan membersihkan gaunnya.
Melihat Nona nya yang di abaikan lagi, Olim sangat sedih. Namun, dia tidak bisa berbuat apa – apa. Dia ingin sekali menyuruh Nona nya untuk berhenti.
Diana Kembali kekamar dan duduk didepan jendela. Sebentar lagi Adalah Debutante nya, dia tidak boleh mengecewakan ayahnya.
SRING. Diana melambaikan tangannya dan mengeluarkan bunga yang sangat indah dan menaruhnya kedalam vas bunga. Sudah dua bulan Diana memiliki kekuatan ini, kekuatan yang diturunkan dari ibunya.
Diana tidak memberitahu ayahnya tentang kekuatan ini, karena dia tahu ayahnya pasti akan sangat membencinya. Jadi Diana memutuskan untuk menyembunyikannya.
Hari debutante telah tiba.
Malam ini Diana menggunakan gaun pink yang Anggun dan sangat elegan. Diana menaiki kereta kuda Bersama ayahnya.
Diana sangat senang karena ini pertama kalinya dia pergi Bersama ayahnya.
“Jangan mempermalukan keluarga Eldenhart,” ucap Duke.
Senyum diwajah Diana seketika menghilang. “Baik ay- Duke,” ucap Diana.
Disaat sedih Diana akan mengeluarkan bunga yang layu. Diana segera menyembunyikan tangannya karena dia masih belum bisa mengontrol kekuatannya. Biasanya Diana memakai sarung tangan untuk menyembunyikannya, namun ayahnya melarang Diana memakai sarung tangan karena itu terlihat tidak bagus.
Beberapa saat kemudian kereta sudah tiba diistana.
Duke membantu Diana turun dari kereta.
Diana melihat ke istana. Ini adalah awal dari hidupnya sebagai keluarga Eldenhart.
Didalam istana banyak sekali bangsawan yang debut. Diana melirik dengan tenang, meskipun banyak yang membicarakannya.
Setelah memberi hormat kepada Raja, Duke menyuruh Diana untuk berbaur dengan yang lain. Namun, tidak ada yang mau berbicara dengannya. Akhirnya Diana memustuskan untuk pergi berjalan ke taman.
Saat berjalan, Diana melihat orang – orang berkumpul.
Diana mengintip dari balik pohon dan melihat pria yang sangat tampan. Jantungnya berdegup kencang. Ini pertama kalinya dia melihat pria yang begitu tampan selain ayah dan kakaknya. Pria itu memiliki rambut berwarna silver dengan mata biru yang indah.
“Yang mulia .. apa anda sudah memutuskan siapa yang akan menjadi tunangan anda?”
“Belum,” ucap pria itu dengan wajah tenangnya.
Wajah Diana memerah. “apa itu putra mahkota?” gumam Diana.
Diana ingin sekali berkumpul disana, namun dia tidak ingin merusak suasana. Setelah cukup untuk melihat, Diana akhirnya Kembali ke ruangan pesta untuk menemui ayahnya.
Setelah beberapa saat Diana akhirnya pulang Bersama ayahnya. Mereka Kembali seperti biasa tanpa berbicara apapun.
Beberapa hari kemudian, Duke memanggil Diana untuk menyampaikan kalau dia akan dinikahkan dengan putra mahkota. Mendengar ini Diana merasa tidak percaya. Dia akan menikahi putra mahkota?!
Diana sangat senang meskipun ini Adalah pernikahan politik.
Beberapa kali Diana datang ke istana untuk melihat putra mahkota. Namun, selalu ditolak.
Hingga tiba saatnya hari pernikahan, diana belum pernah berbicara dengan putra mahkota. Itu membuat Diana sedikit sedih.
Diana sedang berada didalam ruang pengantin Wanita.
“Saatnya pengantin Wanita keluar,” ucap seorang pengurus.
Diana segera berdiri dan berjalan menuju putra mahkota didampingi ayahnya Duke Eldenhart.
Didepan, terlihat putra mahkota sudah berdiri didepan pendeta. Diana tersenyum di balik selendang yang menutupi wajahnya.
Saat Diana tiba di depan Putra Mahkota, pendeta mulai membacakan ayat – ayat.
Setelah beberapa tahap selesai.
“Pengantin pria boleh mencium pengantin Wanita.”
Putra Mahkota membuka selendang yang menutupi wajah Diana.
Wajah putra mahkota semakin mendekat, Diana memejamkan matanya dengan gugup.
“Jangan harap aku akan mencintaimu,” bisik Putra Mahkota.
Diana terkejut dan menatap mata Putra Mahkota.
Setelah itu Putra Mahkota menjauhkan wajahnya dan tersenyum lembut kepada Diana.
Semua orang bersorak dan bertepuk tangan. Wajah Diana menjadi kaku, dia melihat kearah ayahnya.
Duke Eldenhart membuka mulutnya tanpa suara. “Jangan membuat masalah.”
Diana mengigit bibirnya berusaha untuk mengatur ekspresinya.
Saat malam pertama pernikahan, Diana sudah mulai pindah kedalam Istana. Semua orang bersikap formal kepadanya. Diana membawa Olim bersamanya.
Diana di antar menuju kamarnya. “Dimana Putra Mahkota?” tanya Diana.
“Putra Mahkota pergi ke perbatasan untuk berperang,” ucap pelayan Kerajaan.
Diana ingin membuka mulutnya, tapi dia tutup Kembali. “Baiklah,” ucap Diana dan masuk kekamarnya.
“Putri,” panggil Olim dengan sedih.
Diana berbalik dan tersenyum kepada Olim mengisyaratkan kalau dia baik – baik saja.
Lima tahun telah berlalu, suaminya Putra Mahkota Rowan tidak kunjung Kembali. Selama ini dia telah mengambil hati para pelayan di istana dan juga dia juga dipercayakan beberapa tugas oleh Raja. Oleh karena itu para bangsawan tidak merendahkannya lagi, kecuali ayah dan kakaknya yang masih sama seperti sebelumnya.
Satu tahun kemudian Raja meninggal karena serangan jantung.
“Diana … jagalah Rowan dan Kerajaan ini,” ucap sang Raja.
Diana menggenggam erat tangan sang Raja dan menangis di saat terakhir sang Raja. beberapa tahun ini Raja telah membimbingnya dengan baik dan menganggapnya seperti putrinya sendiri.
Dua tahun telah berlalu setelah kepergian sang Raja. Diana telah berkonstribusi banyak untuk Kerajaan ini sehinga beberapa bangsawan yang menolaknya kini berpihak kepada Diana.
Saat ini Diana berada ditaman Kerajaan. Ini adalah taman yang Diana rawat sendiri dengan kekuatannya. Diana sudah bisa mengontrol kekuatannya, tetap dia tidak memberitahukannya kepada siapapun. Di taman yang indah ini, Diana berharap akan terjadi hal yang indah juga disini.
“Yang mulia … apa anda akan membuat ayunan disini?” tanya Olim.
“Ya …” ucap Diana dengan senyum diwajahnya.
“Aku akan menyuruh petugas untuk membuatkannya,” ucap Vilan.
Vilan Adalah kepala pelayan pria yang sudah berpuluh tahun bekerja di istana.
“Terimakasih,” ucap Diana. Dia membuat taman ini agar suaminya saat pulang dari perang dapat menenangkan diri disini.
Vilan dan Olim saling tatap dengan tatapan sedih. Mereka tahu apa yang dipikirkan Putri Diana.
“Yang mulia … yang mulia …”
Terdengar seorang prajurit berteriak.
“Putra … Putra Mahkota telah Kembali!!” teriaknya.
“Mereka dalam perjalanan menuju Istana!”
Mata Diana seketika berbinar hampir menangis. Suaminya Kembali!
“Siapkan pakaian untukku secepatnya.” Diana berlari dengan senyum diwajahnya.
Vilan dan Olim tersenyum. “Yang mulia pelan – pelan.”
Beberapa saat kemudian pasukan Putra Mahkota tiba di gerbang Istana.
Diana telah menunggu di depan gerbang untuk menyambut suaminya.
DUUUUK. Terdengar suara gerbang terbuka.
Diana tersenyum sampai dia melihat ada seseorang yang menaiki satu kuda dengan Putra mahkota.
“Selamat datang yang mulia,” Ucap para pelayan dan prajurit.
Diana melihat suaminya membantu Wanita lain turun dari kuda.
Tangan itu, dia bahkan belum pernah menyentuh tangan suaminya.
Diana mengepalkan tangannya.
Rowan melihat Diana. “Berikan Selena gaun,” ucapnya.
“Y-ya?” Diana terkejut.
“Saya akan menyiapkannya yang mulia,” ucap Vilan dengan cepat.
“Maaf merepotkanmu … aku adalah Selena,” ucap Wanita itu dengan senyum manis diwajahnya.
Diana melihat suaminya menatap Wanita itu dengan lembut.
jangan lengah jangan lelah