NovelToon NovelToon
DUA RATU DI KAKI CEO

DUA RATU DI KAKI CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Engga Jaivan

Mengapa mereka memeluk kakiku? Pertanyaan itu menghantui Arion (25) setiap hari."
​Arion memiliki dua adik tiri yang benar-benar mematikan: Luna (20) dan Kyra (19) yang cantik, imut, dan selalu berhasil mengacaukan pikirannya. Pagi ini, adegan di depan pintu mengonfirmasi ketakutannya: mereka bukan hanya menggemaskan, tapi juga menyimpan rahasia besar. Dari bekas luka samar hingga gelang yang tak pernah dilepas, Arion tahu obsesi kedua adiknya itu bukan hanya sekadar kemanjaan. Ini adalah kisah tentang seorang kakak yang harus memilih antara menjaga jarak demi kewarasannya, atau menyelami rahasia gelap dua bidadari yang mati-matian berusaha menahannya agar tak melangkah keluar dari pintu rumah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Engga Jaivan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XI: Konfrontasi di Kafe Mata Air

Arion mengemudi dalam kecepatan yang terkontrol, menghindari setiap peraturan lalu lintas sambil tetap menjaga penampilan yang tenang. Di kursi penumpang, ia meletakkan kotak hitam Ayahnya yang ia temukan di gudang—hanya beberapa sentimeter dari dasbor. Ia tidak akan membawa silet atau catatan mengerikan itu, tetapi ia membawa sebuah benda yang ia yakini akan menjadi senjata terkuatnya: foto lama Luna dan Kyra dalam seragam aneh mereka.

Kafe Mata Air adalah tempat yang tenang, berlokasi di sudut jalan yang teduh, dikelilingi oleh tanaman hijau yang rimbun. Arion memarkir mobilnya di seberang jalan, memberinya pandangan jelas ke teras kafe.

Pria itu ada di sana. Duduk sendirian di meja sudut, membaca koran yang dilipat rapi. Usianya mungkin akhir 40-an atau awal 50-an. Pakaiannya polos—kemeja biru pudar, celana khaki—membuatnya mudah luput dari perhatian. Tetapi Arion, berkat peringatan Kyra, melihatnya dengan jelas: postur tubuhnya tegang, matanya sesekali melirik ke arah rumah Arion di kejauhan, dan di jari manisnya, cincin perak dengan simbol Mata Terbuka Kyra terpampang jelas.

Dia adalah Pengawas yang lebih senior. Jaringan pengawas Kyra.

Arion menarik napas. Ia adalah seorang arsitek. Ia merancang strategi dan konfrontasi ini haruslah terstruktur dan tanpa kekerasan.

Ia berjalan menyeberangi jalan. Pria itu mengangkat kepalanya, matanya yang tajam langsung mengunci pandangan Arion. Arion merasakan sensasi dingin—seolah tatapan pria itu sudah tahu segalanya, termasuk alasan Arion datang.

Arion berjalan lurus ke meja pria itu, tidak tergesa-gesa, tetapi penuh kepastian.

"Permisi," sapa Arion, suaranya tenang. "Bolehkah saya duduk?"

Pria itu melipat korannya dengan gerakan lambat dan sangat disengaja. Ia menatap Arion dengan senyum tipis—senyum yang tidak mencapai matanya.

"Tentu saja. Kau pasti Arion Dwiputra. Jangkar yang baru," kata pria itu, suaranya pelan dan berwibawa, penuh nada ejekan halus.

Penggunaan kata Jangkar mengonfirmasi semua kecurigaan Arion.

Arion duduk, meletakkan kunci mobilnya di meja. "Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan, Tuan. Tapi aku akan langsung ke intinya. Kau mengawasi rumahku, Luna, dan Kyra."

Pria itu tertawa pelan, suara renyah seperti daun kering diinjak. "Kami tidak 'mengawasi', Tuan Arion. Kami hanya 'memastikan' bahwa properti yang sangat berharga tetap dalam kondisi aman. Kami adalah Ikatan Mata, dan kami hanya melihat apa yang perlu dilihat."

"Aku adalah wali mereka," potong Arion tegas. "Mereka bukan properti. Mereka adalah keluargaku."

Pria itu mengangguk, seolah setuju dengan anak kecil. "Begitu, ya? Elara Sasmita juga berpikir begitu, sampai dia... menghilang. Dan suamimu, Ayahmu... dia juga berusaha menjadi jangkar sepertimu. Tapi Jangkar pada akhirnya akan tenggelam."

Arion merasakan amarah naik, tetapi ia menahannya. Ia harus tetap logis.

"Aku sudah tahu tentang gelang Luna, bekas luka Kyra, dan surat Ibu mereka. Aku tahu Luna dan Kyra adalah buronan dari kelompok Anda," kata Arion.

Pria itu kini bersandar, tampak terkesan. "Kau cepat sekali, Tuan Arion. Kami mengira kau hanya akan menjadi jangkar yang buta selama beberapa tahun lagi. Mereka berdua memang memilih dengan baik. Mereka memilih mata yang cepat belajar."

"Kenapa kalian menginginkan mereka kembali? Dan apa arti gelang dan bekas luka itu?" desak Arion.

Pria itu tersenyum dingin. "Gelang itu bukan pelacak, Tuan Arion. Itu adalah kunci pelepas. Selama Luna terkendali emosinya oleh kehadiranmu, gelang itu akan tetap terkunci. Tetapi jika dia kehilangan kendali, gelang itu akan terlepas. Dan ketika rantai itu terlepas, Ikatan Mata akan tahu bahwa 'potensi' mereka telah matang. Bekas luka Kyra? Itu hanya ritual pengingat kepatuhan. Mereka sangat berharga, Tuan Arion. Mereka memiliki potensi emosional yang kami butuhkan untuk... proyek kami."

"Aku tidak akan membiarkan kalian menyentuh mereka," Arion mengancam, tangannya terkepal di bawah meja.

"Tentu saja tidak. Kau tidak mengerti, Arion. Kami tidak akan mengambil mereka secara paksa. Kami akan menunggu sampai mereka siap kembali. Dan mereka akan siap ketika jangkar mereka—yaitu dirimu—gagal."

Arion tersentak. Kegagalan.

"Bagaimana aku gagal?"

"Coba kau bayangkan," kata pria itu, nadanya kini persuasif dan berbahaya. "Dua gadis muda, cantik, sangat terikat pada satu-satunya pria yang mereka percayai. Kau adalah satu-satunya sumber ketenangan mereka. Apa yang terjadi jika kau memperkenalkan orang ketiga? Seorang kekasih, tunangan, atau bahkan istri? Orang lain yang membagi perhatianmu, yang mengancam peranmu sebagai Jangkar tunggal?"

Pria itu memiringkan kepalanya. "Emosi Luna akan meledak. Dia akan merasa dikhianati dan ditinggalkan. Rantai itu akan terputus. Dan saat Ikatan Mata melihat sinyal pelepasan emosi itu, kami akan datang menjemput mereka. Ini adalah takdir, Tuan Arion. Kau bisa menjadi jangkar yang hebat, tetapi kau harus mengorbankan kehidupan pribadimu selamanya."

Pria itu tersenyum lebar. "Atau, kau bisa mengembalikan mereka kepada kami. Kami menawarkan uang yang sangat besar. Mereka adalah investasi."

Arion menyadari perangkap ini. Ini bukan tentang pertarungan fisik. Ini adalah pertarungan psikologis yang dirancang untuk menghancurkan kehidupannya sendiri.

Arion meletakkan tangan di kotak kecil Ayahnya yang ia bawa. Ia mengeluarkannya, membuka tutupnya, dan mengambil foto Luna dan Kyra dalam seragam aneh mereka. Ia meletakkan foto itu di meja.

Pria itu terkejut. Ekspresi tenangnya runtuh.

"Kau... darimana kau mendapatkan ini?" suaranya kini bergetar.

"Aku Jangkar mereka, Tuan. Aku memiliki semua kuncinya," kata Arion dingin. "Aku tahu apa yang kau dan kelompokmu lakukan pada mereka. Kau tidak akan pernah mendapatkan mereka kembali. Aku tidak akan pernah gagal. Dan aku tidak akan pernah mengorbankan hidupku untuk memenuhi takdir yang kau rancang."

Arion mengambil napas dalam-dalam. "Berikan satu pesan kepada Ikatan Matamu: Jangkar ini tidak bisa dipindahkan. Dan jika aku melihatmu lagi di dekat rumahku, aku akan mengirimkan foto ini, bersama surat Ibu mereka, ke pihak berwenang."

Pria itu menatap foto itu, matanya dipenuhi ketakutan dan kebencian.

"Kau akan menyesalinya, Arion Dwiputra. Anak-anak itu... mereka akan menjadi kehancuranmu sendiri. Mata Terbuka akan selalu melihatmu," ancam pria itu.

"Aku sudah tahu itu," balas Arion. Ia bangkit, mengambil kembali foto itu, dan berjalan pergi tanpa menoleh ke belakang.

Ia telah memenangkan konfrontasi itu, tetapi ia kini telah membuat dirinya menjadi target utama.

Saat Arion kembali ke mobilnya, ia menyadari bahwa ia telah mengunci nasibnya. Ia harus hidup dalam kesendirian, tanpa cinta, tanpa kehidupan normal, selamanya terikat pada dua bidadari yang merupakan kunci menuju kekacauan.

Ia kembali ke rumah, ke sangkar yang penuh wangi vanilla dan strawberry. Ia harus menghadapi Luna dan Kyra, yang kini bukan hanya menjadi beban, tetapi juga menjadi alasan baginya untuk terus hidup.

[Bersambung ke Bab XII: Ujian Kesetiaan]

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!