NovelToon NovelToon
The Price Of Affair

The Price Of Affair

Status: tamat
Genre:Poligami / Selingkuh / Pelakor / Suami Tak Berguna / Tamat
Popularitas:479.6k
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

Sinopsis

Arumi Nadine, seorang wanita cerdas dan lembut, menjalani rumah tangga yang dia yakini bahagia bersama Hans, pria yang selama ini ia percayai sepenuh hati. Namun segalanya runtuh ketika Arumi memergoki suaminya berselingkuh.

Namun setelah perceraiannya dengan Hans, takdir justru mempertemukannya dengan seorang pria asing dalam situasi yang tidak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab: 27

"Ini data-datanya, Pak."

Ryan, asisten pribadi Elfando, menyerahkan sebuah map hitam yang berisi informasi lengkap tentang perempuan yang mereka cari: Arumi.

Elfando menerimanya dengan tenang, lalu membuka halaman demi halaman. Tatapannya tajam, alisnya sedikit berkerut saat membaca baris-baris awal.

Dari data-data itu, Elfando akhirnya tahu, perempuan itu bernama Arumi Nadine. Seorang janda muda yang baru sebulan lalu resmi bercerai. Tidak memiliki aset, tidak menuntut harta gono-gini, dan kini menumpang tinggal di apartemen sahabatnya.

“Baru bercerai, ternyata.” gumamnya pelan, matanya masih menatap data di tangannya.

“Benar, Pak,” sahut Ryan singkat, tetap berdiri tegak di sampingnya.

Elfando mengangguk perlahan, belum berkata apa-apa. Jarinya mulai mengetuk pelan permukaan meja kerjanya.

Ryan melanjutkan dengan nada hati-hati, “Menurut informasi yang saya dapat, suaminya berselingkuh, dengan sahabatnya sendiri.”

“Menarik,” gumamnya pelan, lebih kepada dirinya sendiri.

Ryan melirik ke arah bosnya, lalu berpaling lagi, menahan komentar.

“Apa kamu sudah bertemu dengan Niko?” tanya Elfando. Suaranya datar namun tajam, dingin namun terkendali.

“Sepertinya Pak Niko sedang, takut menemui Anda, Pak.” Ryan menjawab pelan.

Elfando menyipitkan mata, tapi tidak terkejut.

“Perlu saya bawa paksa?” tawar Ryan hati-hati.

Elfando menggeleng ringan. “Tidak perlu. Biarkan saja.”

Nada suaranya tetap tenang, namun mengandung makna. Dia tahu Niko sedang menghindar. Takut karena sudah ketahuan memasukkan sesuatu ke dalam minuman malam itu.

“Nanti juga dia akan datang sendiri.” ucapnya sambil menatap kosong ke arah jendela kantor, memperhatikan langit yang mulai mendung.

Ryan hanya mengangguk kecil. Ia sudah lama bekerja untuk Elfando dan tahu persis, pria itu tidak pernah perlu berteriak untuk membuat orang merasa takut, atau menyesal.

Elfando menyandarkan tubuh ke kursi, lalu mengambil napas pendek. Tapi pikirannya kini sudah menjauh dari urusan Niko. Ia kembali pada satu nama yang entah mengapa mengusik kepalanya, Arumi.

Beberapa detik kemudian, Elfando berdiri. Gerakannya tenang, namun tegas. Jasnya dirapikan sekilas, lalu ia menatap Ryan yang langsung siaga.

"Aku akan pulang lebih awal malam ini," ucapnya singkat.

"Baik, Pak. Akan saya siapkan mobilnya," jawab Ryan cepat.

Elfando meninggalkan ruang kerjanya tanpa bicara lagi.

Vila pribadi Elfando berada di kawasan perbukitan eksklusif, dengan pagar besi tinggi dan akses keamanan yang nyaris tak bisa ditembus tanpa izin. Mobil hitam yang ditumpanginya meluncur mulus melewati jalanan pribadi, sebelum berhenti tepat di depan beranda utama bangunan dua lantai bergaya Eropa modern dengan batu alam berwarna hangat dan kaca besar.

Gerbang terbuka otomatis setelah sistem mengenali plat mobilnya. Lampu taman menyala lembut, memberikan nuansa tenang dan elegan meski langit mulai gelap.

Ryan segera turun dan membukakan pintu belakang.

Elfando melangkah keluar dengan sikap tenang. Matanya menyapu halaman yang tenang, lalu menatap fasad vilanya yang kokoh dan hening.

Ia membuka kancing jasnya dan melangkah masuk, disambut oleh aroma lembut kayu dan parfum ruangan favoritnya. Beberapa asisten rumah tangga membungkuk hormat dari kejauhan, namun tak ada yang berani menyapa lebih dulu.

Elfando langsung menuju ruang duduk yang luas dan tertata rapi. Ia menjatuhkan tubuh ke sofa panjang, lalu menatap ke langit-langit tinggi vila itu.

Sunyi. Selalu begitu.

Tangannya meraih kembali map hitam yang sempat dibawa dari kantor. Ia membuka lagi halaman demi halaman, dan kali ini, matanya berhenti lebih lama di satu foto itu.

*****

Support author dengan like, komen dan vote cerita ini ya, biar author semangat up-nya, terima kasih....

1
Anifa Anifa
Hilda emang nyusahin banget
Anifa Anifa
sukurun bener keguguran makanya mulut jangan lemes Hilda
Anifa Anifa
lagian Hilda juga kurang kerjaan, mulut dia yang lemess sekarang sukurin semoga Rumi keguguran
Anifa Anifa
sumpah jijik banget
Anifa Anifa
novel nggak bermutu
Wayan Sucani
Gila... tegang bgt...
Wayan Sucani
Kok Ryan tak muncul2...
Wayan Sucani
Dimana Ryan dan Nikko disaat ini?
Wayan Sucani
Jgn sampai yemannya berhianat jg
Tita Ningsih
Waduh.... baca yg halu tingkat dewa ternyata mengasyikkan /Tongue/
💞Aulia Adriani💕
recommended
Tyas Djuliarko
iyaa ngapain Arumi itu aneh
Tyas Djuliarko
ngeselin sekali arum ini
Tyas Djuliarko
capeklah nangis trs..ambil keputusan dong jgn lola
Ulla Hullasoh
karya yang bagus cerita nya Thor. .trims ya
Ulla Hullasoh
tega banget ya
Ulla Hullasoh
nyesek bangetttt
ttiarapearl_
/Frown/
Nur Aiysah
aku kalau baca novel tentang peeselingkuhan suka ikut gemeter sumapah...apa masi ada trauma kali ya
Duwie Sartika
salah Nayla, KL aja Arumi ga keguguran. mungkin Alfando ga sekejam itu... 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!