NovelToon NovelToon
Pemain Terahir DiGame Sampah Mendapatkan Class Dewa!

Pemain Terahir DiGame Sampah Mendapatkan Class Dewa!

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nocturnalz

Di dunia yang dipenuhi oleh para gamer kompetitif, Kenji adalah sebuah anomali. Ia memiliki satu prinsip mutlak: setiap game yang ia mulai, harus ia selesaikan, tidak peduli seberapa "ampas" game tersebut. Prinsip inilah yang membuatnya menjadi satu-satunya pemain aktif di "Realms of Oblivion", sebuah MMORPG yang telah lama ditinggalkan oleh semua orang karena bug, ketidakseimbangan, dan konten yang monoton. Selama lima tahun, ia mendedikasikan dirinya untuk menaklukkan dunia digital yang gagal itu, mempelajari setiap glitch, setiap rahasia tersembunyi, dan setiap kelemahan musuh yang ada.
Pada sebuah malam di tahun 2027, di dalam apartemennya di kota metropolitan Zenith yang gemerlap, Kenji akhirnya berhasil mengalahkan bos terakhir. Namun, alih-alih layar ending credit yang ia harapkan, s

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nocturnalz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7: Surga di Ujung Jalan

Perjalanan tiga blok di Zenith yang telah berubah terasa seperti melintasi seluruh benua. Setiap langkah adalah pertaruhan, setiap bayangan adalah potensi musuh. Dunia di sekitar kami adalah kanvas sureal dari kehancuran dan penciptaan kembali. Di satu sisi jalan, sebuah mobil terbang mewah yang terbakar masih mengeluarkan asap tipis, sementara di sisi lain, jamur-jamur raksasa setinggi tiang lampu berpendar dengan cahaya biru yang lembut, menerangi puing-puing dengan cara yang indah sekaligus menakutkan.

Kerja sama kami dengan cepat menjadi sebuah ritme yang alami. Aku berjalan di depan, mataku terus-menerus memindai lingkungan dengan [Observer's Eye], membaca data dari setiap objek aneh atau jejak monster. Di belakangku, Anya bergerak nyaris tanpa suara, telinga kucingnya berputar seperti radar mini, menangkap setiap bisikan angin atau gemerisik puing yang tak bisa kudengar. Kami tidak banyak bicara, komunikasi kami sebagian besar terdiri dari sinyal tangan dan bisikan singkat.

"Kiri. Tiga puluh meter," bisik Anya tiba-tiba, menunjuk ke sebuah gedung apartemen dengan jendela-jendela yang pecah. "Aku mencium bau... seperti tembaga dan ozon."

Aku segera berhenti dan fokus ke arah yang ditunjuknya. [Observer's Eye] menembus kegelapan di dalam gedung. Di lantai dua, aku melihatnya. Sesosok makhluk yang melayang-layang, berbentuk seperti bola logam melayang dengan satu mata merah besar di tengahnya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Nama: Sentry Drone (Corrupted)

Level: 6

HP: 200/200

Skill: [Laser Beam], [Self-Destruct]

Kelemahan: Listrik, Kerusakan Hantaman (Blunt).

Deskripsi: Drone keamanan dari dunia lama yang telah dirasuki oleh mana liar. Sangat agresif terhadap semua makhluk hidup. Akan meledak saat HP rendah.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Level 6. Aku menelan ludah. Monster itu adalah ancaman yang tidak bisa kami hadapi sekarang. Terutama dengan skill [Self-Destruct]-nya.

"Kita putar arah," kataku tegas. "Kita lewati jalan belakang. Jangan menarik perhatiannya."

Anya mengangguk tanpa bertanya. Kami mundur perlahan dan mengambil rute yang lebih panjang melalui gang belakang yang dipenuhi sampah dan mobil-mobil yang ditinggalkan. Inilah inti dari bertahan hidup di dunia baru ini: mengetahui pertarungan mana yang harus diambil, dan mana yang harus dihindari. Pengetahuan dari game-ku tidak hanya memberitahuku cara menang, tetapi juga kapan harus lari.

Setelah perjalanan yang terasa seperti satu jam, kami akhirnya melihatnya. Di seberang persimpangan yang sunyi, sebuah bangunan kecil yang familier berdiri, logonya yang berwarna-warni masih bersinar redup oleh sisa-sisa daya darurat. '24/7 Mart'.

Tempat itu tampak seperti sebuah pulau kecil yang tenang di tengah lautan kekacauan. Pintu kaca otomatisnya tertutup rapat, dan lampu di dalamnya sebagian besar padam, kecuali satu lampu neon di atas mesin kasir yang berkedip-kedip dengan menyedihkan. Tidak ada tanda-tanda kerusakan parah, tidak seperti bangunan-bangunan lain di sekitarnya.

"Itu dia," bisikku. "Markas kita."

Tapi aku tidak gegabah. Di "Realms of Oblivion", tempat yang terlihat paling aman sering kali adalah jebakan yang paling mematikan.

"Anya, gunakan [Indra Tajam]," perintahku. "Dengarkan baik-baik. Cium baik-baik. Apa yang kau rasakan dari sana?"

Anya menutup matanya, berkonsentrasi penuh. Telinganya berkedut beberapa kali. "Sunyi," lapornya setelah beberapa saat. "Sangat sunyi. Tidak ada suara monster besar. Tapi... ada bau aneh. Bukan seperti monster yang tadi. Baunya seperti... logam berkarat, debu, dan sesuatu yang sedikit manis tapi busuk."

Bau yang aneh. Itu adalah bendera merah.

Aku menggunakan [Observer's Eye] pada bangunan itu dari jarak jauh. Tidak ada monster yang terlihat melalui jendela kaca depannya yang besar. Tapi aku bisa melihat sesuatu yang lain. Di rak-rak yang berantakan, beberapa tumpukan barang—kaleng makanan, bungkus keripik, botol minuman—tampak tidak pada tempatnya, membentuk gundukan-gundukan kecil yang aneh.

"Ada sesuatu di dalam," kataku. "Mereka bersembunyi. Kecil dan mungkin banyak."

Kami harus masuk, tapi menyerbu lewat pintu depan adalah ide yang buruk. Kami butuh rute alternatif. Mataku memindai bangunan itu dan menemukan sebuah jendela kecil di samping, mungkin untuk ruang penyimpanan atau kamar mandi staf. Kaca jendela itu retak, tapi masih utuh.

"Kita masuk lewat sana," aku menunjuk. "Aku akan memecahkan kacanya. Begitu kita masuk, tetap waspada. Mereka mungkin akan langsung menyerang."

Kami menyeberang jalan dengan hati-hati, bayangan kami memanjang di bawah cahaya dua bulan. Aku menggunakan gagang kapak besiku untuk menghantam jendela itu. Kaca pecah dengan suara yang terdengar sangat keras di keheningan malam. Kami tidak membuang waktu. Aku melompat masuk lebih dulu, mendarat di dalam ruangan kecil yang gelap dan penuh kotak kardus. Anya menyusul di belakangku.

Ruangan itu adalah gudang. Rak-rak logam berjejer, dipenuhi persediaan yang belum dibuka. Bau aneh yang digambarkan Anya jauh lebih kuat di sini. Aku memberi isyarat agar Anya tetap diam, dan aku mengintip melalui pintu gudang yang sedikit terbuka, melihat ke arah area toko utama.

Di sanalah aku melihat mereka.

Makhluk-makhluk kecil, kurus, setinggi lututku, dengan kulit abu-abu yang tampak seperti karet. Mata mereka yang besar dan hitam legam tidak memiliki pupil, memantulkan cahaya yang berkedip-kedip seperti manik-manik. Mereka bergerak dengan cara yang gelisah dan cepat, memanjat rak-rak dengan cakar-cakar panjang mereka, mengambil barang-barang berkilauan dan menumpuknya di sarang-sarang kecil yang terbuat dari sampah.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Nama: Gremlin Scavenger

Level: 4

HP: 80/80

Skill: [Camouflage], [Pilfer]

Kelemahan: Area of Effect (AoE) attacks.

Deskripsi: Makhluk pengganggu yang terobsesi dengan mengumpulkan barang. Mereka menggunakan lingkungan untuk bersembunyi dan menyerang dalam kelompok besar saat mangsanya lengah.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Ada setidaknya sepuluh dari mereka yang bisa kulihat. Dan di dekat area kasir, di atas tumpukan sampah terbesar, duduk seekor Gremlin yang lebih besar. Ia mengenakan tutup panci sebagai helm dan memegang papan iklan kecil sebagai perisai.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Nama: Gremlin Hoarder

Level: 6

HP: 400/400

Skill: [Throw Junk], [Command Swarm]

Kelemahan: Kepala tidak terlindungi.

Deskripsi: Pemimpin para Gremlin. Lebih pintar dan lebih kuat, ia mengarahkan kelompoknya untuk menjarah dan mempertahankan sarangnya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Ini adalah sarang. Dan kami baru saja masuk tanpa diundang.

"Rencananya begini," bisikku pada Anya, mataku tak lepas dari para Gremlin. "Mereka lemah, tapi banyak. Kita tidak bisa melawan mereka semua sekaligus di ruang terbuka. Aku akan memancing pemimpinnya. Dia adalah kuncinya. Begitu aku melawannya, para Gremlin kecil akan mengeroyokku. Saat itulah tugasmu. Jangan melawan mereka. Lari saja. Kelilingi rak-rak, buat mereka mengejarmu, pisahkan mereka dari pemimpinnya. Beri aku waktu untuk menghabisi si bos. Mengerti?"

Anya tampak pucat, tetapi ia mengangguk dengan tegas. "Membuat mereka mengejarku. Aku bisa."

"Bagus. Saat aku berteriak 'Sekarang', lari ke arah yang berlawanan."

Aku mengambil napas dalam-dalam, mencengkeram kapak besiku. Aku keluar dari gudang dan dengan sengaja menendang sebuah kaleng kosong di lantai. Suara dentingannya bergema di seluruh toko.

Semua Gremlin membeku serempak. Mata hitam mereka yang seperti manik-manik semuanya menoleh ke arahku. Si Gremlin Hoarder di atas singgasananya mendesis marah, menunjuk ke arahku dengan cakarnya yang kotor.

"GRAK!"

Itu adalah sinyal. Para Gremlin Scavenger melompat turun dari rak-rak, bergerak serempak seperti gelombang abu-abu yang mengerikan, melesat ke arahku.

"SEKARANG!" teriakku.

Anya langsung berlari keluar dari gudang, berbelok tajam ke kiri, menyusuri lorong minuman. Seperti yang kuduga, sekitar setengah dari para Gremlin itu langsung mengubah arah, naluri predator mereka mengejar target yang lebih kecil dan tampak lebih lemah. Itu memberiku ruang bernapas yang kubutuhkan.

Si Gremlin Hoarder melompat turun dari tumpukannya, mengeluarkan pekikan marah. Ia mengambil segenggam kaleng penyok dan melemparkannya ke arahku. [Throw Junk]. Aku dengan mudah menangkisnya dengan kapakku.

Aku tidak membuang waktu. Aku menerjang maju, mengabaikan Gremlin-gremlin kecil yang mencakar-cakar kakiku. Targetku hanya satu. Aku mengayunkan kapak besiku ke arah si Hoarder. Ia mencoba menangkisnya dengan perisai papan iklannya, tetapi kekuatan STR-ku terlalu besar. Perisai darurat itu hancur berkeping-keping, dan kapakku mengenai bahunya. [-55 HP].

Ia menjerit kesakitan dan marah, lalu menyalakkan perintah. Gremlin yang tersisa di sekitarku menjadi lebih agresif, mulai memanjat tubuhku. Aku menembakkan satu [Void Pulse] ke kerumunan mereka, melenyapkan dua ekor secara instan dan membuat yang lain mundur ketakutan.

Sementara itu, di sisi lain toko, Anya menjalankan perannya dengan sempurna. Dia tidak bertarung. Dia berlari. Dengan AGI-nya yang superior, ia melesat di antara lorong-lorong, membuat para Gremlin yang mengejarnya menabrak rak dan menjatuhkan barang-barang. Ia adalah umpan yang sempurna, memecah belah kekuatan musuh tanpa harus mempertaruhkan dirinya dalam pertarungan langsung.

Aku kembali fokus pada si Hoarder. Tanpa perisainya, ia menjadi lebih rentan. Aku terus menekannya, setiap ayunan kapakku meninggalkan luka baru. [HP: 280/400]. [HP: 215/400]. Ia mencoba melawan dengan cakarnya, tetapi serangannya lambat dan mudah ditebak.

Melihat ia mulai kalah, ia mengeluarkan pekikan putus asa. [Command Swarm]. Semua Gremlin, termasuk yang mengejar Anya, berhenti. Mereka semua berbalik dan menatapku dengan mata merah yang menyala-nyala. Mereka akan menyerang serempak.

Ini adalah momen kritis. Aku tidak bisa menghadapi mereka semua sekaligus. Aku butuh serangan AoE. Tapi aku tidak punya.

Atau mungkin... aku punya?

Pikiranku berpacu. Aku melihat sekeliling. Lorong tempat kami bertarung adalah lorong pembersih. Rak-raknya dipenuhi botol-botol semprotan aerosol: pengharum ruangan, semprotan serangga, deodoran. Di "Realms of Oblivion", ada quest konyol yang melibatkan penggunaan item-item seperti ini untuk menciptakan ledakan kecil. Itu adalah mekanik game yang terlupakan. Tapi bagaimana jika di dunia ini... itu benar-benar berfungsi?

Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya.

"Anya, menunduk!" teriakku.

Saat para Gremlin mulai menerjang, aku melompat ke atas meja kasir. Aku mengambil dua kaleng semprotan aerosol terbesar yang bisa kujangkau. Dengan satu [Void Pulse] kecil dan terkonsentrasi, aku menciptakan percikan energi panas di antara kedua kaleng itu.

FWOOOSH!

Sebuah bola api raksasa meledak dariku, menyapu seluruh area kasir. Raungan para Gremlin berubah menjadi jeritan kesakitan saat mereka dilalap api. Notifikasi EXP membanjiri pandanganku. Si Gremlin Hoarder, yang berada di pusat ledakan, meraung kesakitan saat HP-nya anjlok drastis. Tutup panci di kepalanya meleleh.

Aku melompat turun dari meja, mendarat di depannya yang sedang terhuyung-huyung karena terbakar. Dengan satu ayunan terakhir yang kuat, aku mengakhiri penderitaannya.

Saat pemimpin mereka mati, Gremlin yang tersisa yang selamat dari ledakan (hanya satu atau dua ekor) menjerit ketakutan dan melarikan diri melalui jendela yang pecah, menghilang ke dalam malam.

Keheningan total kembali menyelimuti toko. Bau daging terbakar yang mengerikan memenuhi udara. Tapi kami berhasil.

Anya perlahan bangkit dari belakang sebuah rak, matanya terbelalak melihat kehancuran yang kubuat. "I-itu... apa itu tadi?"

"Improvisasi," jawabku, napasku masih terengah-engah. "Selamat datang di markas baru kita."

Kami berdiri di sana, di tengah surga kecil kami yang baru saja kami rebut. Toko ini dipenuhi makanan kaleng, air kemasan, dan perban. Kami aman, setidaknya untuk saat ini.

Aku berjalan ke pintu depan dan menggunakan rak logam yang berat untuk membarikadenya. Anya menemukan beberapa kotak P3K dan mulai merawat luka goresan kecil di tubuhnya dan luka gigitan di kakiku.

Untuk pertama kalinya sejak "Sinkronisasi Besar", aku merasa bisa sedikit bernapas. Kami telah mengamankan tempat berlindung. Kami telah memenangkan pertarungan yang sulit. Kami telah membuktikan bahwa kami bisa bekerja sama sebagai sebuah tim.

Aku membuka sekaleng buah persik dan menyerahkannya pada Anya. Ia menerimanya dengan mata berbinar. Duduk di lantai toko serba ada yang berantakan, di bawah cahaya lampu darurat yang berkedip-kedip, kami makan dalam diam. Ini bukan perayaan. Ini adalah momen istirahat yang sangat kami butuhkan.

Perjalanan kami masih panjang, dan dunia di luar sana masih merupakan neraka. Tapi malam ini, kami punya atap di atas kepala kami dan makanan di perut kami. Dan untuk saat ini, itu sudah lebih dari cukup.

1
Babymouse M
Uppppp🔥
Mamimi Samejima
Gak pernah kepikiran plot twist-nya seunik ini! 🤯
Shishio Makoto
Cepat update, jangan biarkan kami menunggu terlalu lama!
Nocturnalz: terimakasih dukungannya, saya usahakan untuk update secepatnya
🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!