NovelToon NovelToon
BENCI BENCI CEMBURU

BENCI BENCI CEMBURU

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Enemy to Lovers / Tamat
Popularitas:181.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Bekerja sebagai tim pengembangan di sekolah SMA swasta membuat Hawa Tanisha bertemu dengan musuh bebuyutannya saat SMA dulu. Yang lebih parah Bimantara Mahesa menjadi pemilik yayasan di sekolah tersebut, apalagi nomor Hawa diblokir Bima sejak SMA semakin memperkeruh hubungan keduanya, sering berdebat dan saling membalas omongan. Bagaimana kelanjutan kisah antara Bima dan Hawa, mungkinkah nomor yang terblokir dibuka karena urusan pekerjaan? ikuti kisah mereka dalam novel ini. Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CIH!

Sumpah dia?

Hawa kaget setengah mati saat meeting di yayasan bertemu dengan musuh bebuyutannya saat di SMA, Bimantara Mahesa. Pria itu adalah anak pemilik Yayasan Edu Creative tempat ia bekerja, dan mulai tahun ajaran baru ini terjadi pergantian ketua yayasan dari Pak Mahesa ke Bimantara. Menurut kabar beredar, setiap anak Pak Mahesa sudah dibagi area bisnisnya, dan Bimantara sebagai anak bungsu mendapat bagian yayasan pendidikan ini.

Yayasan Edu Creative ini menaungi jenjang PAUD hingga SMA. Setiap jenjang memiliki jajaran struktural seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, dan kepala Tata Usaha sedangkan untuk area sarana prasarana, humas, serta pengembangan prestasi siswa langsung dihandle oleh tim di bawah naungan yayasan langsung. Setiap jenjang memiliki 5 anggota per tim dan Hawa menjadi bagian tim pengembangan untuk jenjang SMA, dia bagian tim pengembangan prestasi siswa dan siswi.

"Masih muda, ganteng, kaya, baik, kurang apa coba," lirih Amelia sangat mengangumi penampilan Bimantara pada pertemuan kali ini. Dia adalah rekan tim kerja Hawa bagian tim pengembangan jenjang SMA khusus prestasi guru.

Cih, baik? Belum tahu saja dia tuh cowok jutek, sok ganteng, dan anti sama cewek cantik, entahlah mungkin dia belok. Batin Hawa tak setuju dengan pujian Amelia untuk Bima.

Semua orang yang hadir di meeting yayasan mendadak menatap Hawa, begitu juga dengan Bima, ada apa? Batin Hawa masih belum sadar saat riwayat pendidikan Bimantara tertera di layar videotron.

"Satu SMA sama kamu?" tanya Amelia sembari menyenggol Hawa. Bimantara tersenyum sekilas, dia mengaku kalau teman seangkatan Hawa Tanisha.

"Bukan mantan Pak Bima kan?" ledek Pak Surya, kepala sekolah jenjang SMA, beliau memang ramah dan suka bercanda, alhasil Pak Bimantara pun jadi korban candaan beliau di hari pertama bertugas.

"Alhamdulillah bukan," jawab Bimantara diiringi tawa para peserta meeting. Hawa hanya tersenyum canggung. Sedikit tersentil dengan jawaban Bima, terkesan kalau dia bersyukur tidak menjadi mantan Hawa. Cih menyebalkan sekali. Bikin tengsin saja.

Meeting berlanjut dengan laporan masing-masing struktural di sekolah dilanjutkan laporan dari tim yayasan. Bimantara sangat fokus pada masing-masing laporan termasuk laporan yang disampaikan oleh Hawa. Sampai detik ini, Bimantara sangat profesional meski beberapa guru dan tim senior mengeluarkan jurus cie saat Hawa presentasi.

"Kok kamu kayaknya gak tertarik sama Pak Bima sih?" protes Amelia heran. Mereka sudah kembali ke meja kerja masing-masing, dan beberapa orang masih membahas Bimantara, terutama saat SMA. Mumpung ada narasumber dan saksi nyata bagaimana kehidupan Bimantara saat SMA.

"Ya masa' gue harus tarik dia, Mel?" jawaban Hawa sangat menjengkelkan bagi Amelia. Harusnya sebagai teman SMA dan bertemu kembali seperti mereka saat ini, setidaknya say hello kek, atau kumpul dulu mengenang masa SMA.

"Apa mungkin kalian tuh musuh bebuyutan ala anak SMA zaman dulu, Wa? Terus sekarang kalian masih dendam. Wah gawat, auto jadi ibu yayasan kamu nanti."

Hawa mendengus kesal, apaan sih pemikiran Amelia ini. Cerita begitu hanya ada di novel, dalam dunia pekerjaan sangat mungkin terjadi like dan dislike. Justru kehadiran Bimantara bisa membuat karir Hawa tersendat. Hawa masih ingat betul bagaimana Bima saat marah dulu.

Hawa termasuk siswi aktif di sekolah. Dia OSIS, ikut ekskul voli, menyanyi, bahkan menjadi penyiar radio tetap saat SMA dulu. Saking aktifnya banyak pihak yang kenal dia. Mulai dari satpam, guru, ibu kantin, adik dan kakak kelas banyak yang mengenal Hawa. Karena itulah dia juga banyak yang naksir. Kebetulan teman sebangku Bimantara dulu naksir berat sama Hawa, hanya saja tak berani mengungkapkan karena dia insecure. Saat Hawa jadian dengan ketua tim voli, teman Bima yang bernama Satria itu menangis, tak masuk sampai beberapa hari karena patah hati. Bima ngamuk dan mencaci Hawa di depan kelas.

Bima menganggap Hawa sebagai perempuan caper yang haus kasih sayang laki-laki. Sok cantik dan main tarik ulur serta pemberi harapan palsu pada setiap cowok yang menembaknya. Bima tak suka. Pacar Hawa ikut emosi, tak terima Hawa diperlakukan begitu oleh Bima. Padahal Hawa sendiri tak tahu kalau Satria menyukai Hawa. Terjadi adu mulut antara Satria dan Bima, hampir main tonjok juga. Berakhir keduanya di BK untuk bina siswa. Sejak saat itu Bima memblokir nomor Hawa, dia sangat tak suka pada Hawa.

"Punya pacar gak, Wa?" tanya Amelia lagi. Hawa kira pembahasan Bima selesai, dan kembali ke rutinitas mereka menghadap laptop, eh ternyata dibahas lagi. Memang gak bosen ya bahas dia, daripada tanya Hawa yang tak dekat dengan Bima, kan lebih enak tanya langsung ke orangnya langsung.

"Tanya Bima lagi aku geret kamu ke ruangannya."

"Mulut kamu, Wa. Bima, Bima, Pak Bima tahu," Hawa meringis, keceplosan hanya menyebut nama. Amelia juga sok dramatis lagi. Menyebalkan sekali siang ini.

Amelia tak tanya lagi, dia fokus ke dalam agenda pengembangan lomba guru, begitupun dengan Hawa. Gadis itu kalau sudah urusan pekerjaan bakal fokus, dan tak peduli dengan sekitarnya, kecuali kalau ada yang mencolek dan mengajaknya mengobrol sambil bawa tahu gejrot bakal dia tanggapi. Kerja nomor dua, ngrumpi nomor satu itu mah.

"Busyet, selalu saja begini. Email informasi lomba dadakan, kenapa sih sama pemerintah daerah itu kalau share undangan lomba selalu saja mepet. Emang latihan lomba untuk seminggu itu gampang," kesal Hawa menerima email seperti ini. Berasa dikejar debt collector coba, mana persyaratan administrasinya banyak lagi.

Amelia hanya tertawa cekikikan mendengar keluh kesah rekan kerjanya ini. Sudah hampir 3 tahun kerja di bagian ini dan berurusan dengan undangan lomba dari pemerintah kok masih protes. Itu mah sudah biasa, kalau gak mepet bukan pemerintah kali.

"Makan dulu, aaa!" Amelia sengaja menyodorkan keripik kentang ke mulut Hawa, buat mengalihkan kekesalannya saja.

"Kamu masih mending, Wa. Meski deadline mepet mana ada siswa yang berani protes. Kalau aku, hem berhadapan dengan Bapak Ibu guru apalagi senior beh kentut saja aku gak berani,” kan Amelia ini kalau cerita selalu mendramatisir mana ada seperti itu. Kentut mah kentut saja.

Hawa tertawa mendengar keluhan Amelia. Memang setiap pekerjaan pasti ada plus dan minusnya. Terkadang orang melihat pekerjaan rekan lain mudah, tapi kalau di posisi rekan itu belum tentu mudah juga. Semua tergantung keahlian dan kebiasaan saja.

Kalau Hawa berkutat dengan pengembangan prestasi siswa yang beragam, sedangkan kalau Amel untuk lomba guru memang terbatas, paling banyak tentang karya tulis ataupun artikel sehingga peminatnya pun hanya guru tertentu, yang punya bakat menulis saja. Padahal kalau mau siswa berprestasi, maka guru harusnya memberi contoh untuk berprestasi juga kan.

“Hari ini pulang jam berapa?” tanya Amelia yang sudah bersiap pulang, jam operasional kerja mereka selesai pukul 4 sore. Kalau Hawa paling cepat sebelum maghrib, menunggu progres siswa pembinaan lomba selesai. Tidak mungkin dia meninggalkan pembina dan siswa yang sedang menggarap lomba, sedangkan dirinya adalah penanggung jawab lomba.

“Maghrib mungkin, masih ada Bu Firsa dan Tania yang belum fix pidato Bahasa Inggrisnya.”

“Syuting?” Hawa menggeleng.

“Setor teks pidato saja, baru kalau lolos syuting.”

“Yakin aku tinggal?”

“Heleh biasanya juga kamu tinggal, sok-sok an peduli,” ejek Hawa sembari menggoyangkan meja kerjanya.

“Kalau biasanya kan aku khawatir kamu digondol sama Mbak Kunti, kalau sekarang kan beda.”

“Bedanya?” Hawa tak paham. Kalau Mbak Kunti di ruangan ini mah sudah menjadi teman dekat Hawa. Amelia hanya menunjuk dengan dagu ruangan Ketua Yayasan, Pak Bima belum pulang.

“Cih!” Hawa hanya berdecih sebal dengan apa yang ditakutkan Amelia. Boro-boro digondol, Hawa yakin Bima tidak akan mau menyapanya meski berpapasan. Cowok sombong sok ganteng gituloh.

1
bunda DF 💞
ceritanya bagus,, definisi jgn benci kebangetan sm seseorang,, bisa balik secinta ituu looh. lagian bahasanya enak,, santai kyk temen tp musuh juga sm suami. marriage is scary ga ada disini,, love it
Lel: terimakasih
total 1 replies
Humaira izzatunisa
luar biasa
Lel: terimkaasih 😍
total 1 replies
mbu ne
eh...neng hawa sama Abang bima udah "end"...

okelah...ditunggu karya2 berikut kak...🫶
Lel: terimakasih kak😍😍
total 1 replies
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
s'pa yg wafat yaa...?
Lel: coba tebak
total 1 replies
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
wich asyiiik...
Lel: asyik banget🤣
total 1 replies
Elen Gunarti
uki
Lel: sepertinya
total 1 replies
mbu ne
uki kah? 🤭
Lel: sepertinya....
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
weeeh..uki jelly drink punya nyali apa punya nyawa cadangan berani nyamperin ke rumah hawa...🙃🙃
Lel: hwkwkkwk lucu juga pakai jelly
total 1 replies
partini
hemmmm bima yg sabar
Lel: sabar banget
total 1 replies
PuputMega Shelviana SuJanii
taraaa mantan hawa 😅 uji pastinya yg datang 🤣
Lel: siapa lagi
total 1 replies
desember
🤣🤣🤣🤣
desember
ya Allah ngakak 🤣🤣🤣
aku betah bgt lgi nongkrong dimari🤭
Lel: terimakasih
total 1 replies
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
tdk ada penyesalan dtg di dpn , penyesalan sllu dtg blkg an Uki...
Lel: nakal sih ....coba2 lagi
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
alhamdulillah siap on going normal
Lel: yup normal
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
nah laki mah enak..cm bikin adonan g ngrasain proses hamil selama itu🤭 p lg g d apa2 nya sakite tuh dbndg d sunat gur pisan seumur urip..lah lairan rasane y ngono kui tp nk hamil n lahiran lg dkatain kapok sambel🤭
Lel: bener abis
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
sabar ya wa, g mdh mnjlni mmng ya p lg tmbh down krn maaf khmlan yg tdk drencanakan mlh debay nya sungsang, mkn byk ketakutan hawa
Lel: iya betul banyak gak siapnya
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
wa ternyata cerita anak ke 2 kita sama..
sama² kebobolan..sempat g terima persis seperti hawa..samaaa protes ke mas suami dan sama juga saran dokter u di sc..lagi² sama si dedek malah lahiran sblm tanggal nya dan alhamdulillah sehat tak kurang 1 apa pun.🥰🥰
Lel: looohhhh sama lagi🤣🤣🤣
total 3 replies
partini
good tinggal nifas 40 hari gasken lagi tekdung lagi 😂😂😂😂
Lel: aampuuunnn
total 1 replies
Tina Astina
itulah kan semua yg berencana Cesar tp si dedek mau brojol tanpa drama
Lel: hanya butuh mamanya tenang aja
total 1 replies
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
tiada tara utk Hawa & Bima
Lel: sweet
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!