NovelToon NovelToon
BENCI BENCI CEMBURU

BENCI BENCI CEMBURU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Enemy to Lovers
Popularitas:107.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Bekerja sebagai tim pengembangan di sekolah SMA swasta membuat Hawa Tanisha bertemu dengan musuh bebuyutannya saat SMA dulu. Yang lebih parah Bimantara Mahesa menjadi pemilik yayasan di sekolah tersebut, apalagi nomor Hawa diblokir Bima sejak SMA semakin memperkeruh hubungan keduanya, sering berdebat dan saling membalas omongan. Bagaimana kelanjutan kisah antara Bima dan Hawa, mungkinkah nomor yang terblokir dibuka karena urusan pekerjaan? ikuti kisah mereka dalam novel ini. Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CIH!

Sumpah dia?

Hawa kaget setengah mati saat meeting di yayasan bertemu dengan musuh bebuyutannya saat di SMA, Bimantara Mahesa. Pria itu adalah anak pemilik Yayasan Edu Creative tempat ia bekerja, dan mulai tahun ajaran baru ini terjadi pergantian ketua yayasan dari Pak Mahesa ke Bimantara. Menurut kabar beredar, setiap anak Pak Mahesa sudah dibagi area bisnisnya, dan Bimantara sebagai anak bungsu mendapat bagian yayasan pendidikan ini.

Yayasan Edu Creative ini menaungi jenjang PAUD hingga SMA. Setiap jenjang memiliki jajaran struktural seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, dan kepala Tata Usaha sedangkan untuk area sarana prasarana, humas, serta pengembangan prestasi siswa langsung dihandle oleh tim di bawah naungan yayasan langsung. Setiap jenjang memiliki 5 anggota per tim dan Hawa menjadi bagian tim pengembangan untuk jenjang SMA, dia bagian tim pengembangan prestasi siswa dan siswi.

"Masih muda, ganteng, kaya, baik, kurang apa coba," lirih Amelia sangat mengangumi penampilan Bimantara pada pertemuan kali ini. Dia adalah rekan tim kerja Hawa bagian tim pengembangan jenjang SMA khusus prestasi guru.

Cih, baik? Belum tahu saja dia tuh cowok jutek, sok ganteng, dan anti sama cewek cantik, entahlah mungkin dia belok. Batin Hawa tak setuju dengan pujian Amelia untuk Bima.

Semua orang yang hadir di meeting yayasan mendadak menatap Hawa, begitu juga dengan Bima, ada apa? Batin Hawa masih belum sadar saat riwayat pendidikan Bimantara tertera di layar videotron.

"Satu SMA sama kamu?" tanya Amelia sembari menyenggol Hawa. Bimantara tersenyum sekilas, dia mengaku kalau teman seangkatan Hawa Tanisha.

"Bukan mantan Pak Bima kan?" ledek Pak Surya, kepala sekolah jenjang SMA, beliau memang ramah dan suka bercanda, alhasil Pak Bimantara pun jadi korban candaan beliau di hari pertama bertugas.

"Alhamdulillah bukan," jawab Bimantara diiringi tawa para peserta meeting. Hawa hanya tersenyum canggung. Sedikit tersentil dengan jawaban Bima, terkesan kalau dia bersyukur tidak menjadi mantan Hawa. Cih menyebalkan sekali. Bikin tengsin saja.

Meeting berlanjut dengan laporan masing-masing struktural di sekolah dilanjutkan laporan dari tim yayasan. Bimantara sangat fokus pada masing-masing laporan termasuk laporan yang disampaikan oleh Hawa. Sampai detik ini, Bimantara sangat profesional meski beberapa guru dan tim senior mengeluarkan jurus cie saat Hawa presentasi.

"Kok kamu kayaknya gak tertarik sama Pak Bima sih?" protes Amelia heran. Mereka sudah kembali ke meja kerja masing-masing, dan beberapa orang masih membahas Bimantara, terutama saat SMA. Mumpung ada narasumber dan saksi nyata bagaimana kehidupan Bimantara saat SMA.

"Ya masa' gue harus tarik dia, Mel?" jawaban Hawa sangat menjengkelkan bagi Amelia. Harusnya sebagai teman SMA dan bertemu kembali seperti mereka saat ini, setidaknya say hello kek, atau kumpul dulu mengenang masa SMA.

"Apa mungkin kalian tuh musuh bebuyutan ala anak SMA zaman dulu, Wa? Terus sekarang kalian masih dendam. Wah gawat, auto jadi ibu yayasan kamu nanti."

Hawa mendengus kesal, apaan sih pemikiran Amelia ini. Cerita begitu hanya ada di novel, dalam dunia pekerjaan sangat mungkin terjadi like dan dislike. Justru kehadiran Bimantara bisa membuat karir Hawa tersendat. Hawa masih ingat betul bagaimana Bima saat marah dulu.

Hawa termasuk siswi aktif di sekolah. Dia OSIS, ikut ekskul voli, menyanyi, bahkan menjadi penyiar radio tetap saat SMA dulu. Saking aktifnya banyak pihak yang kenal dia. Mulai dari satpam, guru, ibu kantin, adik dan kakak kelas banyak yang mengenal Hawa. Karena itulah dia juga banyak yang naksir. Kebetulan teman sebangku Bimantara dulu naksir berat sama Hawa, hanya saja tak berani mengungkapkan karena dia insecure. Saat Hawa jadian dengan ketua tim voli, teman Bima yang bernama Satria itu menangis, tak masuk sampai beberapa hari karena patah hati. Bima ngamuk dan mencaci Hawa di depan kelas.

Bima menganggap Hawa sebagai perempuan caper yang haus kasih sayang laki-laki. Sok cantik dan main tarik ulur serta pemberi harapan palsu pada setiap cowok yang menembaknya. Bima tak suka. Pacar Hawa ikut emosi, tak terima Hawa diperlakukan begitu oleh Bima. Padahal Hawa sendiri tak tahu kalau Satria menyukai Hawa. Terjadi adu mulut antara Satria dan Bima, hampir main tonjok juga. Berakhir keduanya di BK untuk bina siswa. Sejak saat itu Bima memblokir nomor Hawa, dia sangat tak suka pada Hawa.

"Punya pacar gak, Wa?" tanya Amelia lagi. Hawa kira pembahasan Bima selesai, dan kembali ke rutinitas mereka menghadap laptop, eh ternyata dibahas lagi. Memang gak bosen ya bahas dia, daripada tanya Hawa yang tak dekat dengan Bima, kan lebih enak tanya langsung ke orangnya langsung.

"Tanya Bima lagi aku geret kamu ke ruangannya."

"Mulut kamu, Wa. Bima, Bima, Pak Bima tahu," Hawa meringis, keceplosan hanya menyebut nama. Amelia juga sok dramatis lagi. Menyebalkan sekali siang ini.

Amelia tak tanya lagi, dia fokus ke dalam agenda pengembangan lomba guru, begitupun dengan Hawa. Gadis itu kalau sudah urusan pekerjaan bakal fokus, dan tak peduli dengan sekitarnya, kecuali kalau ada yang mencolek dan mengajaknya mengobrol sambil bawa tahu gejrot bakal dia tanggapi. Kerja nomor dua, ngrumpi nomor satu itu mah.

"Busyet, selalu saja begini. Email informasi lomba dadakan, kenapa sih sama pemerintah daerah itu kalau share undangan lomba selalu saja mepet. Emang latihan lomba untuk seminggu itu gampang," kesal Hawa menerima email seperti ini. Berasa dikejar debt collector coba, mana persyaratan administrasinya banyak lagi.

Amelia hanya tertawa cekikikan mendengar keluh kesah rekan kerjanya ini. Sudah hampir 3 tahun kerja di bagian ini dan berurusan dengan undangan lomba dari pemerintah kok masih protes. Itu mah sudah biasa, kalau gak mepet bukan pemerintah kali.

"Makan dulu, aaa!" Amelia sengaja menyodorkan keripik kentang ke mulut Hawa, buat mengalihkan kekesalannya saja.

"Kamu masih mending, Wa. Meski deadline mepet mana ada siswa yang berani protes. Kalau aku, hem berhadapan dengan Bapak Ibu guru apalagi senior beh kentut saja aku gak berani,” kan Amelia ini kalau cerita selalu mendramatisir mana ada seperti itu. Kentut mah kentut saja.

Hawa tertawa mendengar keluhan Amelia. Memang setiap pekerjaan pasti ada plus dan minusnya. Terkadang orang melihat pekerjaan rekan lain mudah, tapi kalau di posisi rekan itu belum tentu mudah juga. Semua tergantung keahlian dan kebiasaan saja.

Kalau Hawa berkutat dengan pengembangan prestasi siswa yang beragam, sedangkan kalau Amel untuk lomba guru memang terbatas, paling banyak tentang karya tulis ataupun artikel sehingga peminatnya pun hanya guru tertentu, yang punya bakat menulis saja. Padahal kalau mau siswa berprestasi, maka guru harusnya memberi contoh untuk berprestasi juga kan.

“Hari ini pulang jam berapa?” tanya Amelia yang sudah bersiap pulang, jam operasional kerja mereka selesai pukul 4 sore. Kalau Hawa paling cepat sebelum maghrib, menunggu progres siswa pembinaan lomba selesai. Tidak mungkin dia meninggalkan pembina dan siswa yang sedang menggarap lomba, sedangkan dirinya adalah penanggung jawab lomba.

“Maghrib mungkin, masih ada Bu Firsa dan Tania yang belum fix pidato Bahasa Inggrisnya.”

“Syuting?” Hawa menggeleng.

“Setor teks pidato saja, baru kalau lolos syuting.”

“Yakin aku tinggal?”

“Heleh biasanya juga kamu tinggal, sok-sok an peduli,” ejek Hawa sembari menggoyangkan meja kerjanya.

“Kalau biasanya kan aku khawatir kamu digondol sama Mbak Kunti, kalau sekarang kan beda.”

“Bedanya?” Hawa tak paham. Kalau Mbak Kunti di ruangan ini mah sudah menjadi teman dekat Hawa. Amelia hanya menunjuk dengan dagu ruangan Ketua Yayasan, Pak Bima belum pulang.

“Cih!” Hawa hanya berdecih sebal dengan apa yang ditakutkan Amelia. Boro-boro digondol, Hawa yakin Bima tidak akan mau menyapanya meski berpapasan. Cowok sombong sok ganteng gituloh.

1
Reni Setia
ngambeknya Bima ini lucu lho,,, kayak pas masa pacaran, dulu kan gak sempat pacaran jadi hubungan mereka ya kayak orang pacaran
Lel: betul sekali
total 1 replies
partini
heh ayang bima ga usah ngambek lah salah dirimu pakai blokir no hawa oto lah punya pacar pacaran nya lama lagi pasti anda happy dan sadnya jadi nikmati aja 😂😂😂
Lel: cemburu banget
total 1 replies
mimief
ih .keren deh othor
Nurika Hikmawati: Halo sahabat pembaca,
Aku baru merilis karya pertamaku, berjudul CINTA YANG TERJEDA

Sebuah kisah tentang wanita yang mengira suaminya tewas, namun kembali lima tahun kemudian dalam keadaan sehat dan HIDUP.

Cerita tentang cinta, ketulusan, saling melepaskan, luka dan rahasia yang terbuka perlahan-perlahan.

Mampir ya, siapa tahu kamu jatuh hati pada perjalanan mereka.

Dukung dengan like ♥ & komentar 🤗, karena setiap dukungan sangat berarti sekali buatku.
Terima kasih ya
total 1 replies
mimief
Tere kah?
mimief
wkwkwkw
salaman doank mah ga bakalan ketularan wa
tapi...mang kita aja perempuan jijik si Ama cewek model begini
mimief: iy..ya🤣🤣
total 4 replies
mimief
kata mamakku juga Ama cowok ga boleh benci banget.benci Ama cinta itu...bedanya tipis 🤣🤣
Lel: iyes bener banget
total 1 replies
mimief
Yap
attitude itu pondasi dari segalanya
dan segalanya itu akan mengikuti
mimief: bahasa othor lah yg keren 😍🤗
total 2 replies
mimief
yah...hidup itu semuanya ttg prioritas bukan?
ankku pun bertanya,kok ibu keluar dari pekerjaan yg sudah lumayanlah?
aku jawab ..semua itu ttg prioritas bang,yg mana akan kau dulukan dalam hidup ini
dan ibu pilih ..anak anak ibu
walaupun pastinya kangen bgt masa masa dulu pas kerja. apalagi pas anak anak udah mulai gede
Lel: sama saya juga memprioritaskan anak dulu
total 1 replies
mimief
iya lah..
cewek model begitu siapa aja bisa mampir
yakin tu anak lu
siapa tau cuman nyari status doank
Lel: betul syekali
total 1 replies
mimief
walaupun..amit amit ya hawa jadi janda
daripada sama lu, mending sama brondong manis🤭
Lel: arham? waduh
total 1 replies
mimief
puas yaaa🤣🤣
mimief
ngintipin penganten baru..tambah cenat cenut yaa🤣🤣🤭
mimief
kan obat patah hati
ketemu hati yg baru🤣🤣
jiaaah
buang tu mantan pada tempatnya
buktiin gw baik baik aja tanpamu
malah makin glow up🤭🤣
mimief
sumpah...aku ngakak
jadi ngebayangin 🤣🤣🤣
Lel: kasihaaann
total 1 replies
mimief
kok rada merinding ya liat Bima mode begini 🤣🤣
Lel: nggilani yaa
total 1 replies
mimief
langsung tikung jalur mertua
eh calon mertua denk🤣
Lel: yuhuuu
total 1 replies
mimief
kebanyakan manuver si tapi ga action action
makan tu....🤣
Lel: sian yaa
total 1 replies
mimief
Bim..Bim
kelamaan lu
Untung rafka sadar diri
coba yg lain
Lel: jaim banget
total 1 replies
mimief
boleh...boleh
tapi ada password nya pak
"mau ga pacaran sama aku"
wkwkwk
mimief: takut Ampe bunuh diri ya Thor..kaya kata dio🤣
total 2 replies
mimief
yah..kalau bisa ngulang juga aku akan berkata gitu
mending jomblo wooy
Lel: hok.oh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!