NovelToon NovelToon
BENCI BENCI CEMBURU

BENCI BENCI CEMBURU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Enemy to Lovers
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Bekerja sebagai tim pengembangan di sekolah SMA swasta membuat Hawa Tanisha bertemu dengan musuh bebuyutannya saat SMA dulu. Yang lebih parah Bimantara Mahesa menjadi pemilik yayasan di sekolah tersebut, apalagi nomor Hawa diblokir Bima sejak SMA semakin memperkeruh hubungan keduanya, sering berdebat dan saling membalas omongan. Bagaimana kelanjutan kisah antara Bima dan Hawa, mungkinkah nomor yang terblokir dibuka karena urusan pekerjaan? ikuti kisah mereka dalam novel ini. Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CIH!

Sumpah dia?

Hawa kaget setengah mati saat meeting di yayasan bertemu dengan musuh bebuyutannya saat di SMA, Bimantara Mahesa. Pria itu adalah anak pemilik Yayasan Edu Creative tempat ia bekerja, dan mulai tahun ajaran baru ini terjadi pergantian ketua yayasan dari Pak Mahesa ke Bimantara. Menurut kabar beredar, setiap anak Pak Mahesa sudah dibagi area bisnisnya, dan Bimantara sebagai anak bungsu mendapat bagian yayasan pendidikan ini.

Yayasan Edu Creative ini menaungi jenjang PAUD hingga SMA. Setiap jenjang memiliki jajaran struktural seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, dan kepala Tata Usaha sedangkan untuk area sarana prasarana, humas, serta pengembangan prestasi siswa langsung dihandle oleh tim di bawah naungan yayasan langsung. Setiap jenjang memiliki 5 anggota per tim dan Hawa menjadi bagian tim pengembangan untuk jenjang SMA, dia bagian tim pengembangan prestasi siswa dan siswi.

"Masih muda, ganteng, kaya, baik, kurang apa coba," lirih Amelia sangat mengangumi penampilan Bimantara pada pertemuan kali ini. Dia adalah rekan tim kerja Hawa bagian tim pengembangan jenjang SMA khusus prestasi guru.

Cih, baik? Belum tahu saja dia tuh cowok jutek, sok ganteng, dan anti sama cewek cantik, entahlah mungkin dia belok. Batin Hawa tak setuju dengan pujian Amelia untuk Bima.

Semua orang yang hadir di meeting yayasan mendadak menatap Hawa, begitu juga dengan Bima, ada apa? Batin Hawa masih belum sadar saat riwayat pendidikan Bimantara tertera di layar videotron.

"Satu SMA sama kamu?" tanya Amelia sembari menyenggol Hawa. Bimantara tersenyum sekilas, dia mengaku kalau teman seangkatan Hawa Tanisha.

"Bukan mantan Pak Bima kan?" ledek Pak Surya, kepala sekolah jenjang SMA, beliau memang ramah dan suka bercanda, alhasil Pak Bimantara pun jadi korban candaan beliau di hari pertama bertugas.

"Alhamdulillah bukan," jawab Bimantara diiringi tawa para peserta meeting. Hawa hanya tersenyum canggung. Sedikit tersentil dengan jawaban Bima, terkesan kalau dia bersyukur tidak menjadi mantan Hawa. Cih menyebalkan sekali. Bikin tengsin saja.

Meeting berlanjut dengan laporan masing-masing struktural di sekolah dilanjutkan laporan dari tim yayasan. Bimantara sangat fokus pada masing-masing laporan termasuk laporan yang disampaikan oleh Hawa. Sampai detik ini, Bimantara sangat profesional meski beberapa guru dan tim senior mengeluarkan jurus cie saat Hawa presentasi.

"Kok kamu kayaknya gak tertarik sama Pak Bima sih?" protes Amelia heran. Mereka sudah kembali ke meja kerja masing-masing, dan beberapa orang masih membahas Bimantara, terutama saat SMA. Mumpung ada narasumber dan saksi nyata bagaimana kehidupan Bimantara saat SMA.

"Ya masa' gue harus tarik dia, Mel?" jawaban Hawa sangat menjengkelkan bagi Amelia. Harusnya sebagai teman SMA dan bertemu kembali seperti mereka saat ini, setidaknya say hello kek, atau kumpul dulu mengenang masa SMA.

"Apa mungkin kalian tuh musuh bebuyutan ala anak SMA zaman dulu, Wa? Terus sekarang kalian masih dendam. Wah gawat, auto jadi ibu yayasan kamu nanti."

Hawa mendengus kesal, apaan sih pemikiran Amelia ini. Cerita begitu hanya ada di novel, dalam dunia pekerjaan sangat mungkin terjadi like dan dislike. Justru kehadiran Bimantara bisa membuat karir Hawa tersendat. Hawa masih ingat betul bagaimana Bima saat marah dulu.

Hawa termasuk siswi aktif di sekolah. Dia OSIS, ikut ekskul voli, menyanyi, bahkan menjadi penyiar radio tetap saat SMA dulu. Saking aktifnya banyak pihak yang kenal dia. Mulai dari satpam, guru, ibu kantin, adik dan kakak kelas banyak yang mengenal Hawa. Karena itulah dia juga banyak yang naksir. Kebetulan teman sebangku Bimantara dulu naksir berat sama Hawa, hanya saja tak berani mengungkapkan karena dia insecure. Saat Hawa jadian dengan ketua tim voli, teman Bima yang bernama Satria itu menangis, tak masuk sampai beberapa hari karena patah hati. Bima ngamuk dan mencaci Hawa di depan kelas.

Bima menganggap Hawa sebagai perempuan caper yang haus kasih sayang laki-laki. Sok cantik dan main tarik ulur serta pemberi harapan palsu pada setiap cowok yang menembaknya. Bima tak suka. Pacar Hawa ikut emosi, tak terima Hawa diperlakukan begitu oleh Bima. Padahal Hawa sendiri tak tahu kalau Satria menyukai Hawa. Terjadi adu mulut antara Satria dan Bima, hampir main tonjok juga. Berakhir keduanya di BK untuk bina siswa. Sejak saat itu Bima memblokir nomor Hawa, dia sangat tak suka pada Hawa.

"Punya pacar gak, Wa?" tanya Amelia lagi. Hawa kira pembahasan Bima selesai, dan kembali ke rutinitas mereka menghadap laptop, eh ternyata dibahas lagi. Memang gak bosen ya bahas dia, daripada tanya Hawa yang tak dekat dengan Bima, kan lebih enak tanya langsung ke orangnya langsung.

"Tanya Bima lagi aku geret kamu ke ruangannya."

"Mulut kamu, Wa. Bima, Bima, Pak Bima tahu," Hawa meringis, keceplosan hanya menyebut nama. Amelia juga sok dramatis lagi. Menyebalkan sekali siang ini.

Amelia tak tanya lagi, dia fokus ke dalam agenda pengembangan lomba guru, begitupun dengan Hawa. Gadis itu kalau sudah urusan pekerjaan bakal fokus, dan tak peduli dengan sekitarnya, kecuali kalau ada yang mencolek dan mengajaknya mengobrol sambil bawa tahu gejrot bakal dia tanggapi. Kerja nomor dua, ngrumpi nomor satu itu mah.

"Busyet, selalu saja begini. Email informasi lomba dadakan, kenapa sih sama pemerintah daerah itu kalau share undangan lomba selalu saja mepet. Emang latihan lomba untuk seminggu itu gampang," kesal Hawa menerima email seperti ini. Berasa dikejar debt collector coba, mana persyaratan administrasinya banyak lagi.

Amelia hanya tertawa cekikikan mendengar keluh kesah rekan kerjanya ini. Sudah hampir 3 tahun kerja di bagian ini dan berurusan dengan undangan lomba dari pemerintah kok masih protes. Itu mah sudah biasa, kalau gak mepet bukan pemerintah kali.

"Makan dulu, aaa!" Amelia sengaja menyodorkan keripik kentang ke mulut Hawa, buat mengalihkan kekesalannya saja.

"Kamu masih mending, Wa. Meski deadline mepet mana ada siswa yang berani protes. Kalau aku, hem berhadapan dengan Bapak Ibu guru apalagi senior beh kentut saja aku gak berani,” kan Amelia ini kalau cerita selalu mendramatisir mana ada seperti itu. Kentut mah kentut saja.

Hawa tertawa mendengar keluhan Amelia. Memang setiap pekerjaan pasti ada plus dan minusnya. Terkadang orang melihat pekerjaan rekan lain mudah, tapi kalau di posisi rekan itu belum tentu mudah juga. Semua tergantung keahlian dan kebiasaan saja.

Kalau Hawa berkutat dengan pengembangan prestasi siswa yang beragam, sedangkan kalau Amel untuk lomba guru memang terbatas, paling banyak tentang karya tulis ataupun artikel sehingga peminatnya pun hanya guru tertentu, yang punya bakat menulis saja. Padahal kalau mau siswa berprestasi, maka guru harusnya memberi contoh untuk berprestasi juga kan.

“Hari ini pulang jam berapa?” tanya Amelia yang sudah bersiap pulang, jam operasional kerja mereka selesai pukul 4 sore. Kalau Hawa paling cepat sebelum maghrib, menunggu progres siswa pembinaan lomba selesai. Tidak mungkin dia meninggalkan pembina dan siswa yang sedang menggarap lomba, sedangkan dirinya adalah penanggung jawab lomba.

“Maghrib mungkin, masih ada Bu Firsa dan Tania yang belum fix pidato Bahasa Inggrisnya.”

“Syuting?” Hawa menggeleng.

“Setor teks pidato saja, baru kalau lolos syuting.”

“Yakin aku tinggal?”

“Heleh biasanya juga kamu tinggal, sok-sok an peduli,” ejek Hawa sembari menggoyangkan meja kerjanya.

“Kalau biasanya kan aku khawatir kamu digondol sama Mbak Kunti, kalau sekarang kan beda.”

“Bedanya?” Hawa tak paham. Kalau Mbak Kunti di ruangan ini mah sudah menjadi teman dekat Hawa. Amelia hanya menunjuk dengan dagu ruangan Ketua Yayasan, Pak Bima belum pulang.

“Cih!” Hawa hanya berdecih sebal dengan apa yang ditakutkan Amelia. Boro-boro digondol, Hawa yakin Bima tidak akan mau menyapanya meski berpapasan. Cowok sombong sok ganteng gituloh.

1
Deera
Skrg giliranmu Wa buat blokir no Bimbim ehee
Auto bawa sperangkat alat solat sekalian akhlak nyaa
awokwook /Curse/
Lel: kalau resek sepertinya boleh juga
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
gumush aku nya liat pak bim tarik ulur soal perasaan berasa lagi main layangan eeh pak bim ntar kesalip ama rafka ataw uki uki yang lain nyeeseel 7 tanjakan lhoo..
Lel: kayak anak smp malu2
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
langsung aja pak bim bilang ntar malam papa kamu ada di rumah g..aku mau dan keluarga mau ketemu papa dan mama kamu 🤣🤣🤣
Lel: ouch2
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
weeeh auto uring²an pak bima liat sw nya hawa 🤣🤣
Deera
Kann... apa aku bilang, gengsi sma saldo sama2 tinggi sih/Sleep/
Lel: suka saldo ajaaaaa
total 1 replies
Deera
Bim, Hareudang gak? /Grin/
Lel: terpantau meriang kak
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut yg banyak Thor q kasih kembang sekebon/Chuckle/
kalea rizuky
kasih lah Thor guru baru yg ganteng kaya raya/Curse//Curse/ biar panas si bima
kalea rizuky
heleh songong nya sok ganteng bgt /Puke/
Lel: kikiki
total 1 replies
kalea rizuky
sweet bgt papa
kalea rizuky
heleh awas aja lu. menjilat ludah sendiri bim q ludahin lu
kalea rizuky
km. di selamatkan Tuhan hawa apa jadinya klo qm. ampe nikah ma laki yg gk mau berkomitmen dan tukang selingkuh
Lel: betul bgt
total 1 replies
kalea rizuky
laki dajjal emang
Lel: khilaf😃😃😃
total 1 replies
Deera
Noted ya Bimbim... /Kiss//Rose/
Lel: iyaaaaa dicatatt ajaaa adeh omongan bima apa ajaaa
total 1 replies
Amy
ya iyalaaaah Tahu, Wong yg mergoki dengan saya,,,Hawa Said
Lel: hwwwwkkkk
total 1 replies
Deera
Sipaling Tau tentang Bimbim /Facepalm/
Lel: bikin yang lain curiga
total 1 replies
Heni Fitoria
ihhhh pengen liat tera babak belur dipukuli anak pak jayadi
Lel: Udah dibawa ke UKS kak
total 1 replies
Heni Fitoria
seruuuuuuu
Deera
Bima said: mending gweh yg kaya beneran tp ga banyak Lagak/Casual/
Hawa: ga beLagak tapi belagu/Slight/

reader: bim, ci pox bim ampe engappp/Grin//Tongue/
Lel: hwkwkkwkwk
total 1 replies
Heni Fitoria
santet aja sekalian mel.....
maaf aq nyaranin jahat 🤭🤭🤭
Lel: enaknya sih gitu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!