Fishya merupakan istri seorang wakil CEO, berusaha menghentikan temannya Erlina yang mencoba bunuh diri.
Erlina memegang pisau di rumah sakit, hendak mengiris nadinya."Fishya! Kamu tidak mengerti perasaanku. Suamiku meninggal karena over dosis narkotika. Lalu bisnisnya hancur. Sedangkan kamu bisa hidup bahagia, dengan suami menjadi wakil CEO. Jika bisa aku ingin hidup sepertimu!" Teriaknya.
"Erlina sabar dulu. Kehidupanku tidak sebaik yang kamu duga." Fishya mendekat, mencoba menghentikan.
Tapi.
Srak!
Erlina menusuk tubuh Fishya, kemudian baru membunuh dirinya sendiri. Sepasang sahabat yang mati di saat yang sama.
***
Tapi keajaiban tiba-tiba terjadi, mereka kembali ke masa SMU.
Erlina yang mengetahui masa depan, dengan percaya diri merebut kekasih Fishya. Menyakini dirinya akan dapat hidup senang sebagai istri wakil CEO.
Sedangkan Fishya yang juga mengetahui masa depan hanya tersenyum."Baik, kita bertukar pasangan. Aku akan memungut samapahmu." Batinnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menukar
Selama 18 tahun dirinya menjadi istri yang setia. Citra sebagai istri yang dimanjakan melekat padanya. Aslinya...selama 18 tahun mati-matian mendukung karier suaminya, Andika. Bahkan suaminya pernah terang-terangan menariknya ke ranjang pria lain demi kesepakatan bisnis.
Sampai saat ini dirinya yang membantu sang suami menangani proyek sulit, istri yang bekerja di balik layar, sedangkan sang suami yang mendapatkan nama baik. Itulah kehidupan Fishya Virginia.
Mengetahui belasan gundik yang dimiliki suaminya. Ditambah dengan ibu mertua dengan banyak tuntutan. Anak yang lebih menyayangi ibu mertua, begitu terlihat membencinya karena hasutan gundik suaminya dan sang ibu mertua. Karena dirinya terlalu sibuk membantu Andika.
Menghela napas, Fishya Virginia hanya ingin lari dari masalah. Untuk saat ini, dia ingin merawat teman lamanya Erlina yang baru saja memasuki rumah sakit karena mengalami depresi.
Bau alkohol medis tercium menyengat. Membuatnya menghela napas berkali-kali. Hingga langkahnya terhenti di depan ruang rawat Erlina.
Membuka pintu, wajah sahabatnya terlihat pucat pasi, begitu kurus. Berbeda dengan Erlina yang satu sekolah dengannya 18 tahun lalu. Seorang primadona sekolah, berakhir menikah dengan putra keluarga konglomerat. Bukankah seharusnya Erlina dapat hidup bahagia?
"Erlina...ini aku Fishya..." Ucapnya pelan.
"Aku seharusnya dapat hidup lebih bahagia darimu." Erlina menjambak rambutnya sendiri, terlihat begitu berantakan.
"Dimana suamimu? Dan anakmu?" Tanya Fishya mendekat pelan.
"Virgo? Dia meninggal karena over dosis narkotika. Di...dia jatuh bangkrut. A...anak...aku tidak memilikinya." Jawab Erlina gugup, pandangan matanya tidak fokus.
"Tenang ya? Ada lebih banyak orang yang memiliki kehidupan yang lebih buruk dari kehidupanmu." Fishya mencoba memberi motivasi. Ingin melangkah semakin dekat.
Tapi Erlina meraih pisau buah yang berada di atas meja. Hendak mengiris urat nadinya sendiri."Jangan mendekat! Aku tidak ingin hidup susah. Aku tidak bisa hidup miskin. Lebih baik aku mati."Teriaknya.
Seketika suasana panik."Nona! Tolong tenang! Jangan berbuat nekat." Teriak sang perawat.
"Bunuh diri bukan jalan yang baik. Kamu masih memiliki warisan mendiang suamimu walaupun sedikit. Kamu bisa memulai kehidupan yang baru." Fishya mencoba mendekatinya.
"Fishya! Kamu tidak mengerti perasaanku. Suamiku meninggal karena over dosis narkotika. Lalu bisnisnya hancur. Sedangkan kamu bisa hidup bahagia, dengan suami menjadi wakil CEO. Jika bisa, aku ingin hidup sepertimu!" Teriak Erlina, dengan pisau kini tertuju pada Fishya.
"Erlina sabar dulu. Kehidupanku tidak sebaik yang kamu duga." Fishya mendekat, mencoba menghentikan.
Tapi.
Srak!
Tubuh Fishya ditikam oleh Erlina. Fishya menatap tidak percaya pada apa yang dilakukan sahabatnya.
"Hidupku sudah hancur, percuma aku merebut Virgo (mendiang suami Erlina) darimu. Dia hanyalah sampah!" Teriak Erlina menikam Fishya berkali-kali.
Srak!
Srak!
Srak!
Kemudian menikam dirinya sendiri."Jika ada kehidupan kedua, aku akan menikah dengan Andika (suami Fishya)..." gumam Erlina dengan suara kecil.
Sementara Fishya terdiam menunggu kematiannya, ditengah darah yang mengalir deras dari tubuhnya.
Dua sahabat lama yang mati di saat yang sama. Meregang nyawa dengan mata terbuka.
Tapi...
Waktu bagaikan berputar kembali. Fishya membuka mata, matanya menelisik.
"Fishya! Fishya!" Panggil Virgo yang mengenakan seragam SMU.
Fishya mengamati keadaan sekitar. Ini... seperti kantin sekolah SMU?
"Dasar bodoh! Karenamu aku dihukum!" Ucap Virgo bersungut-sungut kesal.
"Virgo! I...ini dimana? Di surga ada kantin?" Tanya Fishya belum dapat mencerna. Mengamati pakaiannya sendiri, dirinya juga memakai seragam SMU?
"Surga? Kamu sudah gila! Ini di kantin." Geram Virgo masih menatap sengit padanya.
Mencoba mencerna segalanya. Apa dirinya mengulangi waktu? Kenapa bisa? Jantungnya berdegup cepat tidak mengerti. Mengamati jemari tangannya sendiri. Jika ini pengulangan waktu, dirinya tidak akan terjebak menikah dengan Andika lagi.
Mungkin menjadi wanita mandiri, wanita karir sukses lebih baik.
Hingga seseorang datang, Erlina tiba-tiba saja melangkah arogan mendekat."Virgo! Kita putus!"
Fishya mengerutkan keningnya. Bukankah Erlina selalu menempel pada Virgo sebelum waktu terulang? Apa Erlina juga mengulangi waktu.
"Kenapa putus!? Kita sudah sepakat bukan---" Kalimat Virgo disela.
"Aku lebih menyukai Andika yang tampan dan pintar." Ucap Erlina memandang hina.
Sedangkan Fishya masih terdiam terpaku. Sama sekali tidak mempercayai apa yang terjadi.
"Erlina! Tidak bisa seperti itu. Aku mencintaimu." Virgo menegang jemari tangan Erlina.
Namun, Erlina menghempaskannya. Membuat Virgo terjatuh."Mulai sekarang kita tidak memiliki hubungan lagi!" tegasnya.
Hal yang membuat Fishya semakin yakin, Erlina juga mengulangi waktu. Satu hal yang harus dilakukannya, berpura-pura tidak tahu.
Mata Fishya melirik ke arah Virgo. Virgo bukan pria yang kasar dan jahat. Dia hanya kurang motivasi.
"Fishya! Dengar! Mulai sekarang kamu jangan coba-coba mendekati Andika. Atau kamu tau sendiri akibatnya!" Ancam Erlina pada Fishya.
Fishya menahan senyuman di bibirnya. Kemudian menunduk berpura-pura sedih."Tapi aku adalah pacar Andika."
Plak!
Erlina menampar Fishya di depan umum."Kamu cuma anak dari kepala gudang milik orang tuaku. Jangan pernah menentangku."
Ini sudah biasa, Erlina memang selalu sewenang-wenang padanya. Hanya karena orang tuanya bekerja pada perusahaan milik orang tua Erlina.
Tapi kali ini tidak lagi... perlahan dirinya mulai menitikkan air matanya. Air mata yang mengalir membuat siapapun orang yang melihatnya akan iba.
"Virgo..." Ucap Fishya menempel pada Virgo.
Baik! Bertukar pasangan juga bukan hal yang buruk. Dirinya akan membuat Virgo yang manja menjadi pria sejati.
"Ja...jangan menempel padaku." Virgo mendorong kepala Fishya.
"Erlina ingin merebut pacarku. Tentu saja aku harus menangis..." Fishya masih saja menempel, sembari menangis. Meraih lengan pakaian Virgo. Kemudian mengeluarkan ingusnya.
"Menjijikkan!" Teriak Virgo.
Erlina mengangkat sebelah alisnya. Perlahan wajahnya tersenyum, entah keajaiban macam apa. Dirinya mengulangi waktu ke masa SMU.
Perusahaan kedua orang tuanya akan bangkrut lima tahun dari sekarang. Kemudian dirinya menikah dengan Virgo. Namun hidupnya malah bertambah hancur, dengan runtuhnya perusahaan besar milik keluarga Virgo, dan kematian suaminya.
Tapi baguslah, memang seharusnya sampah seperti Fishya yang mendapatkan Virgo. Dan dirinya bersama Andika, akan sukses menjadi wakil CEO perusahaan terbesar di negara ini, yang memiliki aset triliunan rupiah.
"Kalian memang pantas bersama." Erlina tersenyum melangkah meninggalkan mereka.
Kala itulah Virgo menghempaskan tangannya dari Fishya.
"Apa-apaan kamu, bagaimana jika Erlina salah paham!?" Ucap Virgo bersungut-sungut, anak manja yang akan dididiknya untuk menjadi pria keren.
"Virgo...kamu tidak mengerti. Sama sekali tidak mengerti. Ini trik untuk membuat Erlina cemburu." Dusta Fishya, penuh senyuman. Anak orang kaya ini harus menjadi dukungan finansialnya.
"Membuat cemburu?" Tanya Virgo mulai tertarik.
"Benar! Erlina hanya menjaga gengsi. Dia sebenarnya menyukaimu. Karena itu, untuk membuatnya tertarik, yang harus kamu lakukan pura-pura acuh. Dan pura-pura jatuh cinta padaku." Jelas Fishya meyakinkan.
"Caranya?" Virgo mengernyitkan keningnya.
"Buat dia cemburu. Dimulai dari belajar berciuman."
Bawa fisya sekalian..
klau ga..
Tetep di sini dengan memperluas EO nya
Buktikan kalian adalah duo rubah yg mematikan
BTW aku suka cover nya thor mnggambrkn fishya bgt🥰