NovelToon NovelToon
Andum

Andum

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Farraz Arasy seorang pemuda biasa tapi mempunyai kisah cinta yang nggak biasa. Dia bukan CEO, bukan direktur utama, bukan juga milyarder yang punya aset setinggi gunung Himalaya. Bukan! Dia hanya pemuda tampan rupawan menurut emak bapaknya yang tiba-tiba harus terikat dalam hubungan cinta tak beraturan karena terbongkarnya rahasia besar sang calon istri sebelum pernikahan mereka terjadi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenalan dulu

Farraz Arasy seorang pemuda biasa tapi mempunyai kisah cinta yang nggak biasa. Dia bukan CEO, bukan direktur utama, bukan juga milyarder yang punya aset setinggi gunung Himalaya. Bukan! Dia hanya pemuda tampan rupawan menurut emak bapaknya yang tiba-tiba harus terikat dalam hubungan cinta tak beraturan karena terbongkarnya rahasia besar sang calon istri sebelum pernikahan mereka terjadi!

Oh, sebelumnya mari kita berkenalan dengan sosok tinggi 183 cm segenter bambu menjulang ke atas ini dulu kawan!

Namanya Farraz Arasy, biasa dipanggil Arraz dia adalah seorang guru bahasa Jawa di sekolah menengah atas di provinsi yang cukup padat penduduknya. Jawa Tengah!

Namanya Farraz Arasy, lelaki berusia 28 tahun yang masih bujang perjaka. Seenggaknya dalam beberapa hari ke depan, gelar itu masihlah akan bertahan. Karena status bujang plus perjakanya Arraz nanti bakal diganti dengan status laki orang lima hari lagi.

Ya, namanya Farraz Arasy.. Dia akan menikah kurang dari seminggu yang akan datang. Dengan wanita yang dia pacari nggak lebih dari setahun lamanya.

Jika ditanya apa Arraz mencintai calon istrinya atau tidak, tentu jawabannya iya! Adanya rencana pernikahan ini juga karena Arraz yang udah ngebet banget pengen meresmikan hubungannya dengan sang pacar tercinta, Dewi Amora. Biasa dipanggil Dewi. Tapi, Arraz lebih suka memanggil kekasihnya itu dengan nama belakangnya yaitu Amora.

Ting. Satu pesan masuk ke ponselnya Arraz.

(Sayang.. Bisa ke rumah sebentar nggak? Mama papa bawa mobil buat nganterin undangan ke saudara-saudara aku yank. Masalahnya, aku harus benerin gaun aku yang kamu tau apa?? Kekecilan lho bagian lengannya.. Duuuh yaaank.. Ini acara kita tinggal beberapa hari lagi dan gaun aku malah bermasalah kayak gini!)

Arraz tersenyum sambil membayangkan betapa lucunya wajah Amora yang manyun manyun manja sedang melapor padanya tentang gaun pernikahan calon pengantinnya yang katanya kekecilan bagian lengan.

Perasaan waktu fitting beberapa Minggu yang lalu kan udah diukur ya. Kok bisa jadi kekecilan? Apa designer nya salah ukur, atau tubuh Amora nya tersayang terblaem blaem itu yang melebar? Ah.. nggak tau lah!

Ting. Pesan masuk lagi.

(Sayaaaaaang.. Aku nunggu lho ini! Aku nggak suka ya kamu cuekin gini! Cepetan ke sini ah!)

Iyaaaaa.. Semanja itu Dewi Amora kepada Arraz. Dan Arraz pun sudah terbiasa dengan sikap manjawati yang Amora miliki. Tak apa, manja sama pacar sendiri itu halal hukumnya! Kata Arraz sih gitu.

Arraz mengirimkan emoticon jempol dan gambar hati warna merah untuk membalas pesan Amora. Lalu dia masukkan kembali ponselnya ke saku celana.

Nggak pake lama, Arraz ijin pergi keluar sebentar kepada sang ibu tercinta yang sedang menyusun kartu undangan di meja. Ditemani kakaknya Arraz, Fathiya Fairuz atau biasa dipanggil mbak Fai.

"Mau kemana sih Ar? Penting banget apa? Calon manten itu mbok ya jangan keluyuran, pamali tau nggak!" Tegur ibunya.

Ibu perhatikan Arraz yang barusan salim padanya, meminta ijin ingin ketemu temen katanya. Ya Arraz nggak bilang kalo mau ketemu sama calon istrinya, bisa dipukul pakai gayung selusin oleh ibunya jika ketahuan. Karena jelas mereka tak boleh bertemu beberapa hari sebelum pernikahan dilakukan. Kalau kata orang.. Dipingit!

"Sebentar kok buk. Nggak ada dua jam udah balik lagi." Ucap Arraz dan berbagai caranya bersilat lidah dengan kearifan lokal yang dia miliki, bisa seluwes itu bicara membohongi ibunya. Dosa kowe Ar!

"Nggak usah aneh-aneh yo ngopo! Ini lho bantuin ibuk nempel-nempelin nama ke undangan ini. Banyak banget kerjaan di rumah yang belum kelar kok kamu malah enak-enakan mau ngelayap! Nggak ada! Duduk, ambil pulpen! Bantuin mbak sini!" Ini suara siapa yang galak banget ini?? Ya salam..

Dia adalah Gusti Diah ayu kanjeng Roro Mendut menul menul Fathiya Fairus! Wanita berkacamata yang adalah seorang bidan di daerahnya itu memang sejutek itu dia. Jangan harap dapet senyuman manis imut kiyut darinya jika sedang serius kayak gini, yang ada hanya muka sangar dengan mata melotot hampir keluar, yang menjadi pemandangan mengerikan bagi siapa saja yang menatapnya.

"Bentar doang ya elah mbaaaak.. Nanti tak beliin es cendol. Mau? Sama alpukat kocok deh. Plus siomay tiga puluh ribu!" Tawar Arraz dengan muka-muka khas tukang suap!

"Nggak ada ya Ar! Yang ada wetengku murus! Mencret mangan opo ae kui mau! Kamu kira aku segragas itu hah?!" (Perutku mules! Mencret makan apa aja itu tadi!)

Arraz tak patah arang. Dia mendekati ibunya. "Kan sebentar doang Buk.. Janji nggak ada dua jam wes! Ya buk ya..."

"Ya udah.. Tapi janji jangan lama-lama! Jangan ketemuan sama Dewi! Nggak boleh! Dan hati-hati nyetirnya."

Akhirnya luluh juga sang ibu. Tapi mbak Fai langsung menatap tak suka ke arah Arraz. "Buuuk.. Kok ya diijinin sih! Lha katanya pamali!" Sengit mbak Fai kesal.

"Biarin aja mbak. Wong ya beberapa hari ini kan dia sibuk ngurus ini itu buat persiapan pernikahan dia. Mungkin emang dia butuh refreshing. Butuh hiburan." Bela ibuk dengan nada lembut nan bijaksana.

"Ya emang itu kewajiban dia to buk! Ini kan dia yang mau nikah! Yang mau kawin! Kita kan cuma bantu-bantu, lha kok malah jadi kayak pembantu gini! Ancen gemblung cah kui!"

Yang di rumah senewen. Yang mau pergi ketemu ayank mesam-mesem. Arraz berlalu begitu saja tak menanggapi apapun ucapan mbaknya. Bukannya apa, sedari tadi ponselnya sudah bergetar getar ria. Menandakan jika ada yang menghubungi dirinya. Tak perlu dilihat pun Arraz bisa tahu jika yang sedang membidik nomernya jadi target utama untuk diteror adalah sang calon bini tercinta. Dewi Amora!

Singkatnya, Arraz sudah sampai di rumah Dewi. Rumah kecil sederhana yang ditinggali Dewi dan kedua orangtuanya. Dewi yang memang sudah menunggu Arraz sejak tadi, langsung menyambut Arraz dengan bergelayut manja di lengan sang calon suami.

"Sayaaaang.. Kenapa lama banget sih ke sininya! Kan aku bete nungguin kamu!" Keluh Dewi dengan wajah dibuat seimut mungkin. Jika sudah begini, Arraz tidak akan bisa menolak apapun keinginan Dewi nantinya.

"Jangan gini.. Nggak enak dilihat orang. Ayo, ke butik sekarang. Takut nggak keburu benerin gaunmu." Arraz mengusap pucuk kepala Dewi pelan lalu merayap ke tangan gadis itu agar melepaskan jeratan erat di lengannya.

Dewi geleng-geleng kepala, dia menarik Arraz masuk ke dalam rumah. Tentu Arraz bingung dengan apa yang calon istrinya ini lakukan.

"Lho Mor, kenapa ditutup pintunya? Ini jadi ke butik apa nggak? Kalau nggak aku harus buru-buru pulang Mor. Aku--"

"Aku kangen sayaaang.. Kamu nggak kangen aku apa?? Udah hampir seminggu kita nggak ketemu lho.. Kangeeen...." Ini bicaranya Dewi emang mendayu-dayu seperti itu.

"Iya, aku juga kangen sama kamu. Tapi, sebenarnya kan kita nggak boleh ketemu dulu. Jadi, gaun itu.. Kamu bohong?" Arraz menatap dalam mata Dewi.

"Nggak sayaaang.. Gaunnya emang kekecilan. Tapi, aku udah bawa ke butik sendiri kemarin sore. Aku sengaja minta kamu datang ke sini karena aku pengen ketemu kamu..."

Dewi melingkarkan kedua tangannya di leher Arraz. Karena memang perbedaan tinggi yang signifikan, Dewi bahkan berjinjit untuk bisa melakukan hal tersebut.

Arraz menoleh ke samping, dia tahu Dewi akan menyosor bibirnya. Bukan nggak pernah melakukan kokop-kokopan lambe, tapi Arraz hanya ingin melakukan hal ini nanti.. Nanti jika mereka sudah sah menjadi suami istri! Mau diajak ngokop yang lain juga Arraz siap sedia kalau udah halalan Toyiban!

"Kenapa? Kamu nggak kangen sama aku Ar?"

Dewi melepaskan belitannya di leher Arraz tapi masih mepetin tubuhnya ke tubuh bidang sang calon suami.

"Nggak gini Mor.. Ini salah.."

Arraz bilang 'nggak' tapi dia diam saja waktu tangan Dewi mengusap rahang tegasnya, meluncur ke bawah mengelus lembut bagian leher Arraz, terus meluncur ke bawah ke bagian dada. Dan berputar-putar pelan di sana, lalu bergerak pelaaaan.. Melepas kancing kemeja Arraz satu persatu. Tanpa melepaskan kontak mata di antara mereka.

"Jangan nolak aku yank... Aku butuh kamu... Aku akan kasih apapun yang kamu mau, asal kamu nurut sama aku.. Ya?!"

Dewi berkata seperti seorang penyihir yang memiliki ilmu untuk menghipnotis lawannya. Arraz merinding mendengar suara lirih bercampur tindakan seduktif yang Dewi lakukan pada dirinya.

______

Tenan to.. Kandani ojo lungo ojo lungo, angel cah iki ancen. Wes mbuh kono Ar.. Ra urus!

1
99% Menuju Tobat😇
seperti apa?
maaf aku yg polos ini bertanya dengan nada dering selembut2nya.. tolong dijawab, jangan dijokiin😐
Alya Karunia
dari senyum" terus nyengir eh kok bablas ketawa baca bab ini 😄😄
Hikari Puri
akhirnya setelah sekian kali diphp othornya,kelakon jg adegan kokop mengkokopnya🤭🤭
vanilla
kayane udah gak buka lowongan deh Thor...buat gantiin patungnya
vanilla
mungkin rokok...
vanilla
hadeuhhh thorrr...làgi makan pagi inihhh
vanilla
readers kecewa gak jdi kokopan..
Alya Karunia
ga bisa berkata kata lagi sama kelakuan mu Wi Wi 😡
99% Menuju Tobat😇
mungkin tulang patah🤔
𝐙⃝🦜尺o
cinta koq punya selingan, ancen gendheng si dewi
Ⓜ️αɾყσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐
rai gedeg si Dewi Kunti ini malah buka aib didepan mertua dan emaknya hahhah wes budhe gek akenen megat wae mantu bosokmu iku hahahah
ora mangan nongko keno pulute awakmu arr kuapokkkkk
Dewi kunti
ak Ki gur gemes pingin ngruwes Sik jengger pitik
Mrs. Dinold
semangat semangat yg nulis..,,selalu d tunggu up nya..🥰🥰🥰
🍊 NUuyz Leonal
urat malunya udah di bikin bakso kayak nya si Dewi 🤦🤦🤦
🍊 NUuyz Leonal
kan kan akhirnya kamu membuka bobrok nya kamu sendiri 😏😏
🍊 NUuyz Leonal
ini ternyata maksudnya 😫😫😫
🍊 NUuyz Leonal
Baru tau perumpamaan nya udah di ganti ya🤣🤣🤣
99% Menuju Tobat😇
tengah jalan loh ini.. mau digerebek trus dinikahkan lagi?🤔🤔🤔🤔
99% Menuju Tobat😇: tolong jgn terulang lagi😳😳😳
Dfe: ya ampuuuuun idenya bagus bingoooooo🤩🤩
total 2 replies
𝐙⃝🦜尺o
istri pertama tapi statusnya masih siri
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
emang nanggung banget thorrrrrrrr🙃🙃🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!