Aaaaaaa....
Aqilla dan Meyra menjerit histeris, setelah melihat wajah pria yang dihadapannya. Tatapannya seakan-akan ingin membunuh mereka, Meyra langsung mempertajam matanya melihat pria tersebut. Sedangkan Aqilla, ia masih menyembunyikan wajahnya dibalik paketn bunga yang ia bawa.
" Wah wah wah, rupanya bertemu lagi dengan pria gila ini. Aiiss, nyesel banget kesini. " Tangan Meyra menyilang kedepan.
" Heh, saya tidak ada urusan dengan kamu. Tapi, teman kamu itu yang punya urusan sama saya. Kamu lebih baik pergi dari sini, wush wush." Akhtar menggerakkan tangannya, seperti menggusir.
" Dasar manusia batu, ya sudahlah Qilla. kita pergi saja dari sini, orang ini tidak tahu akan terima kasih dan sopan santun. Kalau bukan kamu yang nolongin dia, mungkin dianya sudah ada dibawah tanah. " Mey segera menarik tangan Aqilla untuk segera meninggalkan rumah Akhtar.
" Per permisi tuan." Aqilla meletakkan paket bunganya di sofa yang ia duduki sebelumnya.
" Tunggu !!!." Teriak Akhtar.
Namun, meyra tetap tidak bergeming dan terus menarik tangan Aqilla. Aqilla yang merasakan sakit di bagian perut dan kepalanya, memperlamban langkahnya. Matanya terpejam menahan rasa sakit yang ada, mencoba mempercepat langkahnya untuk segera sampai dimobil Meyra.
aaaaaarrrggghhh...
Tangan Aqilla ditarik oleh Akhtar dengan kasar, hingga keseimbangan tubuh Aqilla hilang. Ia terjatuh dihadapan Akhtar, meringgis menahan rasa sakit yang ada. Meyra melihat hal itu, menjadi sangat marah kepada Akhtar.
" STOP!!! saya tidak ada urusan sama kamu, pergi!!!." Akhtar tanpa perduli manarik kembali tangan Aqilla memasuki rumah dan menutup pintunya.
" Hei gila, buka pintunya." Meyra memukul pintu rumah Akhtar dengan sekuat tenaga.
Sedangkan Akhtar, menghempaskan tangan Aqilla hingga ia terjatuh dan membentur sudut meja yang berada tidak jauh dari dirinya.
" Aauuw, sa sakit !." Aqilla meringgis menahan semua rasa sakit pada tubuhnya.
" Bangun!!! Jangan berpura-pura dihadapanku, hah. Orang seperti kalian ini sunggun menjijikkan, bisa-bisanya kalian menipu menggunakan hal licik seperti ini. Mau membuatku berhutang budi pada kalian? jangan harap, akan saya habisi kalian tanpa bekas. Berapa yang kamu mau, jawab." Akhtar menatap Aqilla yang masih menunduk dengan tajam.
Namun, Aqilla hanya bisa menanggis. Ia tidak tau apa yang sedang terjadi, dicaci, dihina dan direndahkan. Sungguh menggenaskan hidupnya kali ini, rasa sakit yang ia rasakan semakin membuatnya pasrah.
" JAWAB !!!, Apa kamu bisu, hah? Sebutkan berapa yang kamu mau? Orang seperti kalian itu hanya ingin uang, uang dan uang. Dasar sampah!". Perkataan kmyang sungguh sangat kasar ia lontarkan kepada Aqilla.
" Maaf tuan, terima kasih atas hinaan yang anda berikan kepada saya. Uang bukan segalanya tuan, lebih baik anda berikan kepada orang lain yang sama-sama kaya seperti anda. Yang mengganggap uang bisa membeli segalanya, namun tidak bagi orang seperti kami. Kami hanya membutuhkan uang untuk bertahan hidup, Permisi." Aqilla memberanikan diri untuk membela diri, menahan tubuhnya agar tidak tumbang. Ia berjalan menujun pintu untuk keluar, namun rambutnya dijambak dari belakang.
" Aakkkhh, sakit tuan. Tolong lepaskan, sa sakit. " Rintih Aqilla.
" Jangan harap saya akan melepaskan kamu, kamu kira dengan semudah itu pergi setelah menghina dan merendahkan saya, Akhtar Wijaya, hah!!!." Dengan mudah, Akhtar menendang perut Aqilla dengan sangat keras.
Aqilla meringgis dengan bercak darah dibalik bajunya, luka jahitan operasinya kembali terbuka setelah mendapatkan tendangan dari Akhtar, Kesadaran Aqilla perlahan-lahan menghilang.
Bbbbraakkk!!!
Pintu terbuka dengan sangat keras.
" AQILLA!!! " Teriak Meyra, melihat tubuh Aqilla sudah tak sadarkan diri. Bercak darah itu terlihat olehnya, dan membuat diri Meyra menjadi brutal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
🥰Siti Hindun
Aqila😭😭
2024-12-08
0
Bunda
Akhtar tak tahu terimakasih y
2023-01-29
1
Nur Liana
kok jadi gak jelas gini cerita nya sih thor,kan dia tau aqila nya sakit karna dia hmmmm jadi pusing saya nya🤔🤔🤔
2022-09-23
0