Mendengar suara itu, membuat Aqilla menaikkan wajahnya untuk melihat sumber suara tersebut. Dan betapa kagetnya Aqilla melihat wajah pria itu, sungguh membuat jantungnya berdebar dengan sangat cepat.
" Siapa pengirimnya?" Pria itu semakin menekankan nada bicaranya.
" Sa saya tidak tau tuan, saya hanya menerima jasa untuk membuat dan menggirimkannya saja. Wanita itu tidak memberitahukan namanya." Aqilla semakin ketakutan.
" Buang saja, sungguh membuatku jijik." Pria itu adalah Akhtar, ia merasa sedikit terganggu dengan suara Pandu dan Aqilla yang berdebat. Kini tangannya sudah terlepas dari lengan Aqilla.
Aduh, sakit bener ni orang genggamannya. Kayaknya ni orang suka makan orang, dari wajahnya saja sudah menggambarkan kekejamannya. Semoga saja ini pertemuan pertama dan terakhir dengan orang ini, kalau nggak. Bisa end deh gue. Aqilla
Ketika Pandu akan membuang bunga yang Aqilla bawa sebelumnya, dengan cepat tangan Aqilla meraihnya.
" Jangan tuan, lebih baik saya bawa kembali saja. " Bunga itu kini sudah Aqilla dapatkan.
" Bunga dan orangnya sama saja, menjijikkan." Akhtar memutar bola matanya dan hendak masuk kembali.
" Tuan boleh menghina saya seperti sampah, namun kalian tidak ada apa-apanya tanpa kami yang seperti sampah ini. Keberhasilan kalian merupakan hasil dari memeras keringat orang sampah seperti kami, jadi. Siapa yang sangat menjijikkan?". Aqilla segera berlari dari tatapan para pria yang angkuh tersebut.
Mendengar cacian dari Aqilla, membuat Akhtar terdiam. Seperti mencerna setiap kata yang diucapkan oleh Aqilla padanya, sedangkan Pandu hanya menyaksikan hiburan yang menurutnya sangat menarik. Dimana seorang Akhtar yang terkenal kejamnya, bisa terdiam oleh seorang wanita biasa.
Aqilla yang sudah berada diluar gedung tersebut, segera menghampiri adiknya yang menunggu di atas motor.
" Loh kak, kok dibawa lagi bunganya? Nggak ketemu ya sama orangnya? " Haykal melihat bunga itu masih berada di tangan Aqilla.
" Pulang aja dek, orangnya nggak mau nerima. Sayangkan daripada masuk kotak sampah, lebih baik dijadiin hiasan dirumah." Aqilla berusaha menyembunyikan rasa kecewanya.
" Iya juga sih, lagian kok nggak diterima. Hilang aja uangnya, kan sayang." Memang bayaran bunga tersebut sudah dilunaskan, sebelum penggerjaan.
" Udah, yuk pulang. Kakak capek, mau istirahat." Mereka pun langsung pulang menuju rumah tercinta.
Ayah, Bunda. Maafin kakak ya, kakak masih cenggeng. Sungguh perjuangan kalian dalam mencari nafkah untuk kami, perjuangannya sangat besar. Berhadapan dengan orang kaya, sungguh sangat mengguras emosi dan tenaga. Kini kakak tau, kehidupan ini sungguh kejam kalau kita tidak pandai dalam menghadapinya, Ayah, bunda. Kakak Rindu.
Air mata Aqilla perlahan mengalir, ia segera menghapusnya. Takut akan sang adik melihatnya dari kaca spion motor, itu akan membuatnya menjadi sangat bersalah. Sepeninggalan kedua orangtuanya, Aqilla berjanji untuk membahagiakan sang adik. Walaupun sebenarngnya, Sang adik mengetahui apa yang sering disembunyikan oleh kakaknya.
Mereka akhirnya sampai dirumah tercinta, Aqilla segera mengistirahatkan tubuhnya yamg lelah. Lelah akan fisik dan non fisik, melupakan kejadian yang ia alami hari ini adalah tugas yang sangat berat.
" Sungguh terlalu meremehkan, mungkin menurut mereka. Uang seharga bunga itu tidak ada artinya, namun tidak bagi orang seperti kami. Ya sudahlah, mungkin belum rejekinya kali ya tu bunga di tangan pria itu." Dengan berbaring di atas kasurnya yang empuk, Aqilla melihat bunga yang ia ambil kembali tadi.
Didalam suatu kamar yang super super mewah, Akhtar menelfon asisten kepercayaannya dan juga merupakan sahabatnya dari kecil.
" Jas, tolong kamu cari informasi tentang perempuan yang menghantarkan bunga tadi." Perintah Akhtar.
" Baik tuan, akan saya laksanakan." Setelah sambungan terputus, Jason segera berolahraga jari untuk melaksanakan perintah tuannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Almira
tertarik Ama pengantar bunga kali
2023-04-09
0
Wiwik Murniati
asal jgn di sakiti aja thor
2023-01-05
0
Winsulistyowati
Hmm.. Penasaran kn si Bos Akthar..he he🤔
2022-08-09
0