" Tuan, nona Aqilla teryata pulang kerumahnya. Ini hasil penyelidikannya tuan." Jason menyerahkan informasi mengenai Aqilla kepada bosnya.
Wanita ini, sungguh membuat kepalaku pusing. Menyelamatkanku dan menggorbankan nyawanya sendiri, tidak bisa disangka. Atau ini hanya jebakannya saja? Aaahhh... lama-lama isi kepalaku ini menjadi ruwet. Batin Akhtar.
" Kamu tetap awasi saja dari jauh, tidak perlu terlalu formal. Kelihatannya, dia tidak berbahaya." Akhtar memberikan intruksi kepada Jason.
" Baik tuan, saya permisi. " Jason pun keluar dari ruangan sang bos.
Ddrrtt...
Ddrrtt...
Ponsel Akhtar bergetar.
Mama Bawel is calling...
Aiiss, selalu saja membuatku menjadi tikus kecil.
" Hallo Ma, ada apa? "
" Assalamu'alaikum nak, apa mama mengganggu pekerjaanmu?" Amirah menyapa sang anak.
" wa'alaikumussalam, tidak ma." Akhtar.
" Nak, kamu kapan mau main kerumah? Mama kangen, dirumah sepi. Sekalian aja ajak gebetan kamu ya, biar mama bisa kenalan." Amirah merayu anaknya, yang selalu menolak kalau disuruh menggenalkan pacarnya.
" Nanti ya ma, Kali ini Akhtar lagi banyak banget kerjaannya. Sabar ya mamaku sayang ". Si pria dingin akan menjadi tikus kecil dihadapan mamanya.
" Ah, entah kapan itu akan terjadi. Kamu ini, sungguh membuat mama jantungan. Kakakmu saja sudah menggenalkan calon tunangannya, masa kamu kalah." Sang mama mencoba memancing.
" Itu kan kakka! Bukan Akhtar kan ma!!!."
" Is kamu ini, ya sudah. Mama tunggu calon mantu mama dari kamu, entah sampai kapan mamamu ini akan menunggu. Assalamu'alaikum. " Amirah memutuskan obrolannya.
" Wa'alaikumussalam, huh. Selalu saja dibandingkan dengan kecoa itu, jadi penasaran siapa tunangan kakak. " Akhtar langsung menelfon seseorang.
" Leo, kamu cari tau siapa wanita yang menjadi tunangannya si kecoa Beni itu." Titahnya kepada Leo.
" Siap bos." Keahlian Leo sudah tidak bisa diremehkan.
" Akkhh, lebih baik pulang. Kepalaku rasanya mau pecah." Akhtar menggambil jasnya dan keluar dari ruangannya.
Adam sudah menunggu kehadiran tuannya, dan mempersilahkannya untuk masuk kedalam mobil.
" Kemana tuan ?" Tanya Adam.
" Langsung pulang saja Dam ." dan dijawab dengan anggukan oleh Adam.
Kini, Aqilla dan Meyra ingin menghantarkan pesanan atas nama Jason. Mereka tidak tahu, kalau alamat yang dituju adalah alamat rumah pribadi dari Akhtar. Jason memang menggaturnya, agar sang bos bisa menemui wanita yang telah menyelamatkan nyawanya.
Sesampainya di alamat yang mereka tuju, mereka berdua beradu pandangan satu sama lain. Bagaimana tidak bengong, alamatnya itu merupakan rumah mewah.
" Qil, alamatnya bener ni? Apa kita salah ya." Meyra masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
" Bener kok Mey, kalau nggak percaya. Ni lihat saja sendiri." Aqilla menyerahkan kertas berisikan alamat tersebut kepada Mey, dan memang benar adanya alamat itu.
" Akan aku telfon saja ya, biar kita nggak bingung." Lalu Aqilla meminjam telfon Mey untuk menghubungi nomor tersebut, karena ponsel Aqilla hilang disaat kejadian penembakan waktu itu.
" Hallo, apa benar ini dengan tuan Jason? ".
" Iya, benar. Dengan siapa ya, apa ada yang ingin dibicarakan?."
" Saya Aqilla tuan, ingin menghantarkan paket bungan pesananan tuan. Tapi, apakah benar alamatnya itu di jalan **** nomor ** ? "
" Hem, benar. Kamu tidak salah, saya akan menunggunya."
" Begini tuan, kami sekarang sudah berada didepan rumah tuan. Paketnya akan kami titipkan di pos satpam saja tuan."
" Tidak!!! Serahkan langsung pada saya, saya tunggu." Jason langsung memutuskan obrolan mereka.
" Gimana ?" Tanya meyra.
" Alamatnya benar, dan kita diminta agar menyerahkannya langsung pada orangnya didalam. Orangnya nggak mau dititipin di pos satpam. Kamu aja ya anterin, aku takut." Aqilla menjelaskan kepada Mey.
" Ogah! Daripada berdebat nggak sudah-sudah. Aku temenin aja ya kedalamnya, biar kamu nggak takut. "
Mereka berdua meminta izin kepada penjaga untuk menghantarkan paketnya, dan sang penjaga juga sudah diberitahukan oleh Jason. Meyra menekan tombol bel yang ada, dan muncullah seorang asisten rumah tangganya. Mempersilahkan mereka berdua untuk masuk dan menunggu diruang tamu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pria dengan wajah yang begitu dingin dan menyeramkan.
" Kemana kamu kabur, hah ?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
my boy 😎
bawaan nya kurang dingin klo emng pria kejam ketua mafia...
2022-09-08
0
Eman Sulaeman
sebuah jenakan buat qila
2022-03-28
0
Nona Cherry Jo
kayaknya tunangan kknya akhtar itu mantannya akhtar deh 😁
2022-03-03
0