Setelah adiknya berangkat menuju sekolah, Aqilla segera membersihkan dirinya dan melanjutkan dengan kegiatan dapur.
" Kayaknya, pagi ini enak sarapan yang hangat-hangat. Oh iya, masih ada mie dan telur. " Aqilla langsung mengeksekusi kedua bahan tersebut.
Menyantap makanan yang ia masak sebelumnya dengan sangat khusuk, menu yang selalu jadi sahabat dikala dompet sedang berjuang mencari tambatan hatinya, hehehe.
Selesai sarapan dan membersihkan piring kotornya, Aqilla langsung mengecek beberapa barang ditoko kecilnya. Toko tersebut ia buka dihalaman rumahnya, karena letak rumahnya yang berada didekat jalan utama di perumahannya. Hingga bisa dilihat banyak orang yang berlalu lalang.
Dddrrrtt..
Dddrrttt..
" Asaalamu'alaikum Mey." Jawa Aqilla setelah menerima panggilan telfon.
" Wa'alaikumussalam, Qil. Ini ada pesanan buat hari ini bisa nggak? Cuma dua bucket bunga, tapi dari flanel Qil. Nanti sekalian kita antar dengan paket yang lainnya, gimana? Kamu bisa nggak?" Meyra adalah teman sekaligus sahabat Aqilla dari saat ia duduk di bangku Sekolah Menenggah Atas hingga saat ini, tidak memandang status yang ia miliki. Kerena Meyra adalah anak dari seorang penggusaha yang cukup berhasil di kotanya, ia tidak malu untuk dekat dengannya.
" Gimana ya Mey, aku usahain deh. Makanya, kamu cepetan ya datangnya."
" Oce nyonya, aku OTW nih. Tunggu ya, oh iya Qil. Ada cemilan nggak? Biar sekalian jalan." Kebiasan Mey yang selalu membawa banyak makanan,ia tau akan keadaan sahabatnya itu.
" Cukup untuk kamu aja Mey, nggak usah berlebihan. Nanti mubazir." Aqilla merasa tidak enak, sabahatnya ini selalu membawa makanan dan bahan-bahan dapur yang cukup lumayan baginya.
" Hahaha, kamu tau aja Qil. Ya udh, tunggu ya. Assalamu'alaikum cintaku, wkwkwk." Kebiasan Mey yang selalu memanggil Aqilla dengan sebutan Cinta.
" Wa'alaikumussalam ". Tertawa kecil yang Aqilla tampakkan, akibat dari ulah Mey.
Melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi, melihat catatan barang-barang di toko kecilnya yang mulai menipis. Yang artinya, membutuhkan sentuhan tangannya kembali untuk merangkai berbagai karya. Karena keasikan dengan kegiatannya, bahkan kedatangan sahabatnya itu pun tidak Aqilla sadari.
" Dduuaarrr "
" Aaaaaakkhhh, dasar kebiasan kamu ya. Selalu aja buat jantung mau lepas. " Qilla menggelus dadanya.
" Assalamu'alaikum Cintaku, manisku, sayangku! Hahaha, gitu aja kaget, gimana kalau ada bom yang meledak. Lepas beneran jantung lu Qil!." Mey sangat suka menggoda sahabatnya ini.
" Wa'alaikumussalam, udah ah. Mana catatan pesenanny?a? Nanti temenin belanja lagi ya Mey, bahan-bahan dan stock barang yang ada sudah mulai menipis. " Aqilla melihat catatan yang diberikan oleh Mey.
" Beres nyonya, kira-kira biasa nggak tuh pesanan bucketnya Qil?" Tanya Mey.
" Maaf Mey, seperti aku nggak bisa. Waktunya juga mepet dan bahannya nggak cukup, nggak papa ya? Aqilla tak mau para pelanggannya kecewa, apabila pesanan mereka tidak sesuai dengan keinginan konsumen.
" Ya ampun Qil, Qil. Kayak sama siapa aja, Santai aja Cinta, bisa dicancel kok. Oh iya, tu bunga kok nonggol lagi disini sih. " Mey melihat bucket bunga yang sebelumnya dibuat oleh Aqilla.
" Orangnya nggak mau nerima Mey, daripada dibuang. Lebih baik aku bawa pulang lagi, lumayan kan buat dipajang hehehe." Walaupun kecewa, Aqilla tetap menampakkan keceriannya.
" Iya juga ya, hahaha. Kamu memang the best Qil, yuk berangkat. Nanti para konsumen lu pada merepet kayak terompet, males gue Qil. " Mey memang selalu menemani Qilla untuk menghantarkan pesanan para konsumennya, disaat ia tidak ada kesibukkan.
" Iya iya, ni juga udah selesai. Yuk berangkat nanti kesorean. "
Dengan menggunakan mobil milik Meyra, mereka melaju untuk menghantarkan beberapa pesanan sebelumnya dan lanjut belanja membeli bahan-bahan toko.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Almira
semangat Thor lanjut
2023-04-09
0
Rinto Hotang
lanjut
2022-08-02
0
Eman Sulaeman
lanjuuut
2022-03-28
0