Tak terasa, matahari kini sudah menyapa para insan. Akhtar menyipitkan matanya yang terkena cahaya matahari, ia tertidur dengan keadaan duduk di sofa. Kini Aqilla sudah dipindahkan diruang perawatan, yang tentunya tempat yang paling terbaik untuk kamar perawatan.
Ddrrtt...
Ddrrtt...
Ponsel Akhtar bergetar.
" Hallo, apa sudah ada perkembangan?" Tanya Akhtar langsung.
" Benar tuan, ini terkait kejadian penembakan yang kita alami. Hal ini murni dari kelompok Wars tuan, mereka ingin balas dendam dengan kelompok kita." Leo menjelaskan informasi yang ia dapatkan.
" Hem, rupanya mereka ingin bermain-main denganku. Tetap kau pantau kegiatan mereka, kita ikuti dahulu permainan yang mereka ciptakan. " Akhtar menyeringai.
" A ay ayah, Ibu. Jangan pergi, jangan tinggalin kami." Aqilla menggigau.
Mendengar suara yang berasal dari Aqilla, Akhtar segera menghampirinya. Melihat wajah Aqilla penuh dengan keringat, Akhtar dengan perlahan menghapusnya dengan tissu. Tak tega dengan kedaannya, tangan yang besar itu meraih tangan mungkin Aqilla dan lalu menggenggamnya.
" Hei, bangun. Jangan tidur lagi, kamu terus menggigau kalau tidur. " Akhtar berkata perlahan.
Mata Aqilla dengan perlahan terbuka, hingga penglihatannya sempurna. Ia merasa aneh dengan ruangan tersebut, yang didominasi warna putih.
" Saya ada dimana?"Suara berat Aqilla.
" Hah, baguslah kamu sudah sadar. Sungguh merepotkan menemanimu disini." Masih dengan keangkuhannya si Akhtar.
" Anda siapa? Bisa lepaskan tangan saya?" Aqilla melihat wajah Akhtar yang menjengkelkan.
" Akh, sial! Ya sudah, saya panggilkan dokter dulu. " Akhtar merutuki kebodohannya yang memegang tangan, dengan cepat ia melepaskannya.
Tak berselang lama, dokter memasuki ruangan itu dan segera memeriksanya. Akhtar masih berada di luar ruangan, ia merasa malu akibat kejadian tadi.
" Syukurlah anda sudah sadar nona, untuk kedepannya. Jangan terlalu memfotsir tenaga dalam bekerja, pola hidup mulai sekarang harus mempunyai jadwal. Apalagi soal makanan, anda harus ekstra menjaganya." Dokter menjelaskan.
" Memangnya, saya kenapa dok?" Aqilla bertanya, karena menurutnya. Penjelasan dokter tersebut, membingungkan.
" Ah, anda baru saja selesai melakukan operasi pengeluaran peluru yang menggenai ginjal anda. Dan nantinya, jangan lupa untuk rutin cuci darah ya. Untuk saat ini, anda sebaiknya banyak-banyak istirahat dahulu. Mari, saya permisi." Dokter pun berlalu, setelah menjelaskan semuanya kepada pasien.
Aqilla menjadi terdiam, setelah mendengar penjelasan dari dokter tersebut. Ia harus melakukan cuci darah rutin? Hal ini yang menjadi pikirannya Aqilla, dan terutama untuk masalah biayanya. Untuk biaya hidupnya sehari-hari saja, sudah harus ekstra hemat. Apalagi memikirkan biaya buat cuci darah, berapa harganya dan uang dari mana?.
" Hei!!! Kamu ngelamun?" Akhtar memasuki kamar Aqilla.
" E eh, tidak." Jawab Aqilla.
" Kamu istirahat saja, saya harus kekantor. Nanti saya akan menemuimu kembali." Akhtar keluar dari kamar itu tanpa memerlukan jawaban atau tanggapan dari Aqilla.
Ya ampun, kok aku ngerasa merinding gini ya liat wajah orang itu. Apa dia tuan yang mau ditembak itu ya? Ah, sudahlah. Oh iya, Meyra dimana ya? Ponsel aku juga nggak ada, Haykal pasti bingung nyarii aku. Batin Aqilla.
Aqilla memejamkan matanya, berfikir bagaimana caranya untuk menghubungi sang adik.
Ceklek...
Suara pintu terbuka.
" Permisi..." Kepala Meyra yang terlebih dahulu masuk untuk menggintip.
" Aqilla!!! Kamu sudah sadar ya! Ya ampun, gembiranya aku." Meyra yang melihat sang sahabat telah sadar, begitu gembira.
Meyra berlari, hingga berada disisi ranjang Aqilla. Menatap tubuh sang sahabat itu dengan begitu tajam, dari ujung rambut sampai ujung kepala.
" Apa yang terjadi padaku, Ceritakan?!! " Aqillah masih bingung dengan apa yang ia alami.
" Em, kamu tertembak Qilla!" Jelas mey.
" Hhah, tertembak!!! " Dan meyra hanya menjawab dengan anggukan kepala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Almira
ceritanya asik lanjut thor
2023-04-09
0
Eman Sulaeman
seruuuuu nih
2022-03-28
0
Cicih Sophiana
semoga ginjalnya akan baik" aja...
2021-11-19
0