Sepanjang perjalanan, Xiang Huo dan Qwin Zie hanya diam membisu, Qwin Zie sibuk dengan pikirannya sedangkan Xiang Huo juga demikian. Setelah hampir 6 hari mereka menempuh perjalanan merekapun sampai di sebuah danau yang berwarna hijau, tapi sayangnya danau itu terlihat menyeramkan.
"Guru, apakah menurutmu ada yang aneh dengan danau itu?" tanya Xiang Huo sambil menunjuk yang tidak terlalu jauh dari posisi mereka.
"Hmm, sepertinya dugaanmu benar, danau itu terlihat seperti aneh karna tidak ada seorangpun terlihat di sekelilingnya juga air yang begitu tenang namun memancarkan aura mencekam." ucap Qwin Zie
"Ya, tidak mungkin bukan jika para penduduk desa tidak ingin memancing di danau itu, sedangkan danau itu luas, mana mungkin tidak ada ikannya." ucap Xiang Huo yang juga merasa penasaran.
"Kau benar Xiang'er, kalau begitu sebaiknya kita bertanya ke penduduk desa nanti," ucap Qwin Zie.
Setelah berbincang-bincang, merekapun menggunakan ilmu meringankan tubuh untuk mempercepat langkah mereka menuju desa yang ada di depannya.
Tak memakan waktu yang cukup panjang akhirnya merekapun sampai di sebuah pedesaan yang tidak terlalu besar nama desa tersebut adalah Desa Xuiyang.
Xiang Huo dan Qwin Zie pun menghampiri sebuah kedai untuk mengisi perut mereka yang kosong sekaligus untuk beristirahat.
"Silahkan tuan," ucap pelayan
"Hmm. Aku mau dua mangkuk sup dan arak." Qwin Zie
Xiang Huo hanya diam saja karna memang dia orang yang tidak terlalu banyak bicara.
Sambil menunggu pesanan mereka, ada kekacauan terjadi di kedai tersebut.
"Hei, dengarkan kalian semua. Aku ingin kalian cepat keluar dari kedai ini, karena kami ingin menikmati hidangan disini. Jika tidak, maka tuanku akan sangat marah." ucap salah satu dari sekelompok orang bernama Guan Chou.
Penduduk yang tidak mempunyai nyalipun bergegas keluar dari kedai tersebut. Salah satu orang yang mengancam para penduduk tadipun tersenyum, atasannya yang sudah dudukpun tersenyum sinis kearahnya. Tanpa terasa para penduduk sudah keluar dari kedai tersebut kecuali dua orang yang masih setia dengan hidangan yang mereka nikmati, siapa lagi kalau bukan Xiang Huo dan Qwin Xie. Xianh Huo dan Qwin Zie sengaja membiarkan mereka mengusir para penduduk, karna mereka tidak ingin membuat dampak buruk terjadi kepada orang yang tidak bersalah dengan perlawanan mereka nantinya.
Sang pemimpin dari sekelompok orang itupun merasa geram dengan kedua orang yang tidak juga beranjak untuk pergi. Akhirnya ia membisikan susatu kepada bawahannya yang mengancam para penduduk tadi.
"Kau urus dua orang ini, aku tidak ingin makan siangku terganggu" bisik sang pemimpin yang ternyata adalah seorang putra bangsawan dari marga Yang, yang bernama Feng Yang.
"Baik tuan." ucap Guan Chou
"Hei kalian, kenapa kalian belum pergi? apa kalian ingin mentang kami?" ucap Guan Chou meneriaki Xiang Huo dan Qwin Zie
Xiang Huo dan Qwin Zie tidak bergeming, dan tetap melanjutkan makannya. Guan pun tidak bisa menahan emosinya ketika ia merasa di permalukan karena tidak di dengarkan.
Guan Chou pun mendekati Qwin Zie, dan ia hendak mencengkram bahu Qwin Zie, belum sampai tangannya ke bahu Qwin Zie, dengan seketika Guan Chou terlempar tepat di bawah kaki Feng Yang. Guan Chou sangat terkejut, sedangkan teman sekelompoknya juga tidak kalah terkejutnya.
"Apa kalian tidak tau siapa aku?" ucap Feng Yang Marah
"Tidak" jawab Qwin Zie dingin
"Cihh, dasar tidak tau malu" ucap Feng Yang
Akhirnya Feng Yang memerintahkan bawahannya untuk menarik paksa Xiang Huo dan Qwin Zie.
"Cepat tarik mereka keluar, jika mereka memaksa terserah kalian ingin melakukan apa." ucap Feng Yang angkuh.
"Memangnya kalian siapa?" ucap Xiang Huo yang memang ia tidak tau siapa yang berada di depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Dzikir Ari
Lanjut
2023-05-29
1
agussajiwo
ayo,hjr
2022-04-16
2
Kanjeng Mami Yuni
kalo nama marga itu didepan....marga YANG berarti namanya YANG FENG....
kalo namanya FENG YANG, brati marganya FENG
2022-03-31
0