Maaf ya readers, aurthor sudah lama tidak up. Aurthor baru saja sembuh, soalnya kemarin habis tidur-tiduran di RS hehehe.. becanda wkk..
Oh ya, jgn lupa vote nih. Likenya juga. Aurthor sangat membutuhkan bantuan kalian.
Terima kasih😉.
Di kamar Xiang Huo, ia sedang bermeditasi atau bersemedi. Setelah cukup lama ia bermeditasi, seseorang mengetuk pintunya.
tok tok tok..
Cklekk..
"Selamat malam tuan, maaf jika mengganggu istirahat anda, saya hanya ingin mengantarkan makanan" ucap sang pelayan wanita terlihat sedikit lebih tua darinya sambil menyerahkan nampan yang berisi hidangan kepada Xiang Huo.
"Baiklah, terima kasih." ucap Xiang Huo dingin
Xiang Huo memang bersifat dingin dan acuh tak acuh, tapi sebenarnya ia sangat memperdulikan orang yang membutuhkan bantuan. Hanya saja ia terlihat seperti cuek.
Setelah Xiang Huo menerima nampan tersebut ia pun memakannya dengan lahap, karna memang sudah beberapa hari ia tidak makan. Selesai memakan makanannya, ia beranjak untuk tidur, karna memang ia sudah sangat lelah karna di perjalanan ia sudah banyak menguras tenaga dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh. Padahal ia dan gurunya bisa saja menggunakan ilmu kilat atau langkah cahaya, namun sang guru mengatakan juka mereka menggunakan ilmu kilat maka sulit bagi mereka mencari informasi di desa-desa yang tidak mereka singgahi karena mereka akan melewati desa itu diatas langit dengan menggunakan ilmu kilat. Walaupun mereka akan sampai didesa yang akan mereka tuju.
Di pagi hari, sang mentari telah membus celah-celah jendela kamar Xiang Huo. Xiang Huo pun bergegas bangun dan tak lupa ia mandi untuk menyegarkan badannya yang sudah terlihat kusam.
Tok tok tok.
"Xiang'er, bukalah nak. Ini guru" Teriak Qwin Zie karna belum di buka kan pintu oleh muridnya.
Cklekk..
"Apa yang sedang kau lakukan? kenapa baru membuka kan pintu?" Qwin Zie mengerutkan dahi.
"Maaf guru, tadi murid sedang berpakaian." Xiang Huo
"Ya sudah, mari kita lanjutkan perjalanan." ucap Qwin Zie
"Secepat inikah? Hmm baiklah, apakah guru sudah membayar biaya menginap kita?" ucap Xiang Huo tidak enak hati karena ia tidak memiliki uang sedikitpun.
"Kau tenang saja, guru sudah membayarnya" ucap Qwin Zie menenangkan muridnya.
Akhirnya guru dan murid itu pun melanjutkan perjalanan mereka. Di tengah keramaian desa tersebut akhirnya Xiang Huo pun menanyakan tempat tujuan mereka,
"Guru, sebenarnya kita mau kemana? kita kan mau balas dendam, mengapa kita jadi berkelana?" Tanya Xiang Huo bingung yang berjalan tanpa arah tujuan.
"Sebenarnya guru juga tidak tau, kau juga tidak mengatakan kemana kita mau pergi? kan kau yang mau balas dendam, guru hanya menemani." jawab Qwin Zie
"fiuhhh, berarti perjalanan beberapa hari yang lalu sia-sia. Huhh kenapa guru tidak menanyakannya sebelum berangkat." benak Xiang Huo
"Guru, apa guru tau siapa yang membunuh orang tuaku." tanya Xiang Huo
"Guru tidak tau, kan waktu itu sebelum guru datang mereka telah pergi."
"iya juga ya, huhh bodohnya aku." benak Xiang Huo
"Sebenarnya murid juga tidak tau, hanya saja ada satu ciri yang masih menempel di pikiranku."
"Benarkah, seperti apa itu?" tanya Qwin Zie antusias
"Para kelompok itu memiliki lambang yang sama di pakaian yang mereka gunakan, semua berwarna merah, juga lambang teratai berwarna hitam di punggung baju tersebut." jelas Xiang Huo
"Benarkah? kalau begitu akan sangat sulit kita menemukan mereka, mereka adalah sakte alirah hitam nama sakte tersebut adalah Teratai Hitam. Guru pernah mendengar 5 tahun lalu mereka menjadi incaran Kerajaan Tang, karena mereka sudah membuat kekacauan di salah satu wilayah Kerajaan Tang." Qwin Zie menjelaskan
"Hmm. Mungkin saat ini mereka sedang menyembunyikan keberadaan mereka, karena mereka takut berhadapan dengan aliran putih dan kuasa kerajaan."
"Mungkin, guru juga tidak terlalu tau mengenai hal itu."
"Hmm. Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang guru?"
"Lebih baik kita berkelana saja di daerah kekuasaan tang sambil membasmi satu persatu aliran hitam." usul Qwin Zie
"Baiklah, murid sangat setuju. Tapi bolehkah jika murid sambil berlatih untuk memperdalam ilmu." pintanya
"Tentu Xiang'er guru akan mendukungmu." jawab Qwin Zie tersenyum hangat.
Akhirnya guru dan murid itupun melanjutkan perjalanan mereka untuk mengelilingi daerah kekuasaan Kerajaan Tang karena tidak mungkin bagi mereka untuk keluar dari daerah Kekuasaan Tang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Dzikir Ari
teruskan dulu Tor
2023-05-29
1
Pammang Pabbura
mantap 👍👍👍 Thor
2022-11-10
0
Tomi Khan
td ny mah duit perampok ambil² in lah
2022-05-15
0