Misteri danau setan

Xiang Huo dan Ming pun menatap dingin keapada Qwin Zie setelah mendengar gumam dari Qwin Zie.

Qwin Zie yang merasa malu sekaligus marah karena di tatap seperti itu, ia pun protes

"Mengapa kalian menatapku seperti ingin menerkam guru kalian?" ucap Qwin Zie mengerutkan dahi.

"Tidak" Xiang Huo dan Ming serentak

Akhirnya Qwin Zie pun menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Beberapa saat kemudian, Xiang Huo bertanya kepada gurunya;

"Guru, bagaimana dengan danau yang kita lalui kemarin?" Xiang Huo

"Ah ia, aku melupakannya. Kau tanyakan saja kepada dia,dia pasti tau karna dia kan lebih lama berada di desa ini." ucap Qwin Zie menunjuk Ming yang sedang berbaring di atas rerumputan hijau, ketika Ming melihat Qwin Zie menunjuknya ia pun bertanya,

"Kenapa?" tanyanya mengernyit

"Kakak, apa kau tau tentang danau hijau yang berada di bagian selatan desa ini?" tanya Xiang Huo

"apa aku tidak salah dengar? dia memanggilku kakak, wahh senangnya hahaha" batin Ming

"Hmm, yang aku tau danau itu sangatlah berbahaya, aku pernah mendengar kabar dari penduduk bahwa danau itu di huni oleh siluman"

"Benarkah itu? Lalu?" Xiang Huo tidak sabaran

"Lalu, penduduk desa juga mengatakan, Setiap ada orang yang pergi memancing atau hanya berjalan-jalan di sektar danau tersebut pasti tidak akan pernah pulang. Ada satu orang dari penduduk desa yang bisa kembali dari danau tersebut dengan keadaan tragis tapi masih hidup. Dia lah yang menceritakan semua kisah yang ku ketahui"

"Hmm. Memangnya siluman seperti apa?" Xiang Huo penasaran

"Penduduk desa menyebutnya Siluman iblis, dan danau itu dinamakan danau setan" Ming menjelaskan

"Apa?" Qwin Zie terkejut mendengar ucapan Ming

Xiang Huo dan Ming menatap guru mereka bersamaan, karena mereka terkejut dengan reaksi guru mereka, padahal sebelumnya guru mereka tidak ikut campur dalam cerita tersebut menurut Xiang Huo dan Ming.

"Apa yang kau katakan itu benar?" tanya Qwin Zie antusias

"Yah, tentu" ucap Ming meyakinkan gurunya

"Apakah kau tau dimana tempat tinggal seorang penduduk desa ya di katakan selamat itu?" Qwin Zie

"Ada apa dengan guru?padahal dari tadi biasa-biasa saja" pikir Xiang Huo

"Kenapa guru jadi aneh?" pikir Ming

"Cepat katakan" bentak Qwin Zie

"Sebenarnya ada apa dengan guru? mengapa guru membentaknya?" tanya Xiang Huo sambil menunjuk Ming

"Tidak, guru tidak kenapa-napa," ucap Qwin Zie mulai mengontrol emosinya.

"Sebenarnya aku juga tidak tau guru, tapi kita bisa menanyakan nya pada penduduk desa nanti" Ming

"Baiklah, kalau begitu nanti kita tanyakan pada mereka saja. Sekarang, kau lanjutkan cerita yang kau ketahui!"

"Ya, tapi guru! yang ku ketahui hanya itu saja, yang ku ceritakan tadi" jawab Ming jujur.

"Ya, tidak masalah. Itupun sudah cukup memuaskan." Qwin Zie merebahkan kembali badannya ke batang pohon.

"Guru, bolehkan aku kesana? aku ingin berlatih" Xiang Huo meminta izin.

"Hmm." Qwin Zie

"Boleh aku ikut Xiang'er, eh maksud ku anak muda" ucap Ming menggaruk kepalanya karena merasa salah bicara.

"Tidak masalah, dan jika kakak ingin memanggilku Xiang'er itu juga tidak masalah bahkan jika kau memanggilku adik juga tidak masalah," ucap Xiang Huo menepuk pundak Ming.