Di lapangan sangat heboh dengan sosok laki-laki yang tampan dan keren, mereka sangat kenal dengan laki-laki tersebut.
"Kyaaaaa....kak Rico tampan sekali!" Pekik mereka dengan heboh.
"Benar! Lihatlah, dia sangat tampan" Tambah temannya dengan heboh pula.
"CEO muda dari Sera group memang tiada tandingannya?" Kagum mereka dengan berbinar binar.
Rico melewati mereka begitu saja untuk mencari letak adiknya, ternyata Rosa berada di belakang dekat taman. Rico yang melihat itu sangat terkejut melihat seseorang yang di peluk adiknya.
"Apa yang terjadi?" Kaget nya.
"Kakak....Cepat bantu aku bawa Yoora ke rumah sakit sekarang!" Heboh Rosa.
"Ehh... Baiklah" Pasrah nya dan segera menggendong Yoora ala bridal style.
"Cepat kak!" Teriak Rosa.
"Ini juga sudah jalan!" Kesal Riko dengan sedikit emosi.
"Kakak sangat lambat!"
Rico menatap Yoora yang memejamkan matanya dengan wajah yang pucat, Rico akui bahwa Yoora Memiliki paras yang sangat cantik.
Di lapangan yang masih ramai mendadak hening melihat sosok Rico yang menggendong Yoora yang sedang tak sadarkan diri di dalam gendongannya.
"Yoora!" Panggil Lucifer dan segera mendekati mereka.
"Apa yang terjadi?" Panik Lucifer pada mereka.
"Bukan urusan Lo! Urus saja wanita murah Lo itu!" Sinis Rosa.
"Berikan Yoora pada gue!" Dingin Lucifer.
"Tidak akan!" Keukeh Rosa dan Lolita.
Lucifer menggeram marah, gigi nya sampai bergemeletuk Melihat Yoora dalam pelukan laki-laki lain.
"Ukhuk..." Yoora terbangun dari tidurnya dengan terbatuk-batuk.
"Yoora!" Khawatir Lucifer.
Yoora Melihat Lucifer sekilas dan menatap Rico yang sedang menggendong nya, Yoora meminta di turunkan.
"Ra,Lo ga apa-apa?" Panik Rosa dan Lolita.
"Hmm" Angguk Yoora dengan tangan yang masih bertumpu pada Rico.
"Kita ke rumah sakit sekarang" Ucap Lolita.
"Hmm" Angguk Yoora dengan lemah.
"Ra..." Panggil Lucifer dengan wajah cemasnya.
Namun Yoora masih mengacuhkannya, beberapa detik kemudian tubuh Yoora sudah berada di pangkuan seseorang.
"Apa yang Lo .." Marah Yoora dengan suara lemah nya.
"Diamlah! Kita ke rumah sakit sekarang" Ucap Lucifer dengan menggendong Yoora ala bridal style.
Yoora yang melihat tatapan panik dan cemas Lucifer pun merasa nyaman, Yoora merebahkan kepalanya di dada Lucifer dan Kembali memejamkan matanya.
Lolita dan Rosa dengan setia membuntuti Lucifer di belakang, begitupun dengan Gavin dan kawan-kawannya yang ikut di belakang.
Di tempat tadi hanya tersisa satu orang laki-laki yang berdiri dengan bodohnya, ia menatap mereka heran.
"Cih, kalau tahu bakal begini lebih baik gue tidur!" Kesal Rico dengan berlalu pergi.
••••••
Di dalam mobil, Lucifer terus memeluk tubuh Yoora yang nampak terlelap. Bisa Lucifer rasakan hawa panas dari tubuh Yoora.
Hingga tiba di rumah sakit mereka segera turun dengan Lucifer yang menggendong Yoora Kembali, Lucifer langsung membawa Yoora ke tempat khusus VVIP.
Lucifer terus mundar mandir di depan pintu rawat Yoora, begitupun dengan Lolita dan Rosa yang nampak cemas dan khawatir.
Setelah 10 menit berlalu, dokter yang memeriksa Yoora pun keluar. Dengan cepat mereka menemuinya.
"Dokter, bagaimana keadaan nya?" Tanya Lucifer dengan cemas.
"Apa yang terjadi dengan sahabat kami dok?" Tambah Rosa.
"Nona Yoora Baik-baik saja, ia hanya terlalu lelah dan banyak pikiran. Untuk luka di kaki nya sudah kami obati, sebaiknya nona Yoora tidak lagi memakan makanan sembarangan karena lambungnya sangat sulit untuk menerima makanan tersebut" Jelas nya.
"Maksud nya dokter?" Heran Lolita.
"Hhh....Sedari kecil nona Yoora pasti tidak pernah memakan makanan luar seperti bakso dan lain-lain yang di jual bebas. Nona Yoora juga belum terbiasa dengan makanan seperti itu" Jelas nya membuat mereka terkejut bukan main.
"Baik dokter, Terimakasih" Ucap Lolita.
"Lalu, makanan apa yang sering ia makan?" Heran Aldo.
"Sebaiknya kalian tanyakan saja pada pasien" Jawab nya.
"Baiklah dokter" Angguk mereka.
Mereka berenam segera masuk kedalam ruangan Yoora dan melihat Yoora yang masih memejamkan matanya.
"Yoora, sebenarnya siapa dirimu?" Gumam mereka dengan menatap Yoora.
Lucifer memegang tangan Yoora yang masih terasa hangat, mereka yang melihat itu hanya bisa diam dengan saling memandang satu sama lainnya.
"Nona muda..." Ucap seseorang yang baru saja masuk kedalam ruangan Yoora.
"Nona? Bagaimana nona bisa seperti ini?" Panik wanita setengah baya itu.
"Bibi Yun?" Ucap Lolita dan Rosa secara bersamaan.
"Saya sudah mendengar ucapan dari dokter, apa selama ini nona Yoora tidak memakan makanan yang sering saya buatkan?" Tanya nya dengan cemas.
"Benar bi, tapi kami baru mengetahui bahwa bibi sering membuatkan makanan untuk Yoora. Selebihnya kami tidak tahu" Jelas Lolita.
"Hiks....Nona maafkan bibi hiks..." Tangis nya dengan berlutut di hadapan mereka semua.
"Bibi apa yang kau lakukan?" Pekik mereka semua dengan membantu nya bangun namun pelayan tersebut terus bersikeras berlutut di bawah Yoora.
"BERHENTI! DIA PANTAS SEPERTI ITU!" Ucap seseorang dengan tegas.
Mereka melihat sosok laki-laki dewasa yang memiliki ekspresi datar dan dingin namun tidak membuat laki-laki itu seram Justru semakin terlihat tampan dan berwibawa.
Rosa sendiri sampai menganga melihat nya, wajah Rosa sampai memerah karena laki-laki itu yang menatapnya datar.
"SETELAH SEMUANYA SELESAI! TERIMA HUKUMAN MU PELAYAN YUN!" Ucap nya dengan dingin.
"B..a...i..k..." Balas bibi Yun dengan gugup.
Laki-laki itu mendekati ranjang dan memegang kepalanya Yoora menggunakan tangannya yang sebelumnya sudah ia balut dengan sarung tangan.
"Putri..." Bisik nya di telinga Yoora.
Dalam beberapa detik, Yoora membuka matanya. Di lihatnya mereka satu-persatu. Namun saat bertatapan dengan laki-laki tadi, mata Yoora membulat dengan sempurna.
"Lo!" Kaget Yoora.
"Maaf nona, tolong perhatikan tata Krama anda" Ucap laki-laki itu dengan menundukkan kepalanya.
"Hhh...Ada apa kamu kemari?" Tanya Yoora dengan pelan.
"Bibi Yun?" Pekik Yoora yang melihat bibi Yun terduduk di lantai dengan kepala yang terus menunduk.
"Apa yang sudah kamu lakukan pada orang ku!" Marah Yoora.
"Maaf nona, dia pantas di hukum karena sudah lalai menjaga nona" Jelas nya dengan menunduk.
"Tidak ada yang bisa menghukum orang-orang ku kecuali aku sendiri Reza Artamevia!" Geram Yoora.
"Maaf nona" Ucap nya dengan duduk di lantai samping tempat tidur Yoora.
"Cihh....Bibi Yun, ayo kita pulang" Ucap Yoora dengan sinis menatap laki-laki yang bernama Reza itu.
"Baik nona" Balas bibi Yun dengan menganggukkan kepalanya.
Yoora menatap teman-temannya yang masih heran dengan suasana di sana, Yoora mengisyaratkan mereka untuk ikut ke apartemen nya.
"Gendong aku" Pinta Yoora pada Lucifer dengan mengangkat kedua tangannya ke atas.
"Hmm" Angguk Lucifer dan segera mengangkat tubuh Yoora yang langsung memeluknya erat.
Jangan lupa like dan komen yahhhh❤️❤️ Maaf banget kalo banyak typo nya:(
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Rifa Endro
siapa lelaki yg sok itu
2024-04-29
0
Yeyen Dhevan
hehehe yeeeeesss
2021-08-26
1
Rika Martini
hehehe sk bacanya.serasa jd abg lg
2021-07-11
1