Kini Yoora berada di depan pasangan tersebut yang terus menatapnya, mereka menatap Yoora dengan pandangan yang berbeda.
Jika sang wanita menatap Yoora dengan lembut, berbeda dengan laki-laki itu yang menatap Yoora datar.
"Apakah kamu yang bernama Yoora?" Tanya sang wanita dengan lembut.
"Ehhh...Iya nyonya" Balas Yoora dengan tersenyum sopan.
"Panggil saja momy" Balas wanita itu yang membuat Yoora terkejut.
"Tak perlu terkejut Seperti itu, bagaimana kabar Dady mu?" Tanya nya dengan tersenyum.
"Hmm Dady baik-baik saja" Balas Yoora dengan menundukkan kepalanya.
"Kami sudah tahu siapa dirimu yang sebenarnya, tidak perlu cemas. Dady mu sudah mengetahuinya" Jelas nya.
"Baik"
"Bagaimana sekolah mu disini?" Tanya laki-laki dewasa itu.
"Ahh...Baik tuan" Gugup Yoora.
"Panggil saya dengan Dady juga, mulai sekarang kami adalah wakil mu disini" Jelas nya.
"Hmmm baiklah" Pasrah Yoora.
"Kalau begitu kau kembali lah, kami akan menemui mu kapan kapan" Jelas nya dengan tersenyum tipis.
"Baik" Patuh Yoora, sebelum pergi ia sempat menundukkan kepalanya pada mereka.
Yoora masih terheran-heran dengan mereka yang mengatakan hal tersebut padahal Yoora sendiri tidak kenal dengan mereka.
Di lihat dari raut wajah mereka, mereka bukan orang sembarangan karena yang di pakai wanita itu serba limited edition.
Karena keasyikan melamun, Yoora tidak sengaja menabrak seseorang hingga membuatnya hampir terjatuh tapi untungnya saja orang tersebut langsung menarik tangannya agar tidak terjatuh.
"Apa kau tidak apa-apa?" Tanya orang tersebut.
"Ehh tidak, Maaf gue tidak sen...Gio?" Kaget Yoora.
"Hai" Sapa nya dengan tersenyum lebar.
"Ehh hehehhe Terimakasih yah dan maaf karena sudah menabrak Lo tadi" Jelas Yoora.
"Tidak masalah" Balas nya.
"Hmm kalau begitu gue permisi" Pamit Yoora.
"Baik"
Yoora pergi meninggalkan Gio yang terus menatapnya hingga tak terlihat, Gio tersenyum melihat tangannya yang sudah memegang tangan Yoora tadi.
"Aku pasti akan mendapatkan mu Yoora" Gumam nya dan berlalu pergi memasuki kelas nya.
Tok tok tok
"Masuk"
Yoora masuk kedalam kelasnya dengan santai dan duduk di samping Lucifer yang nampak bodoamat dengan kedatangan nya.
••••••
Kini Yoora berada di parkiran bersama dengan Rosa dan Lolita, di tangan Yoora penuh dengan coklat dan berbagai hadiah dari penggemarnya.
"Rosa, Lo mau langsung pulang atau ikut dengan kita?" Tanya Yoora.
"Hmm ..Gue ikut deh, gue akan ngikutin kalian dari belakang" Balas nya.
"Baiklah"
Yoora dan Lolita masuk kedalam mobil Yoora, sedangkan Rosa dia masuk kedalam mobilnya untuk membuntuti mereka berdua.
Setelah sampai di sana, Yoora membawa makanan tersebut dan di bantu oleh Rosa dan Lolita yang nampak heran melihatnya.
"Kenapa kau mengeluarkan nya?" Heran Lolita.
"Ini untuk mereka yang lebih membutuhkan, lagian gue ga terlalu suka dengan coklat ke gini" Jelas Yoora.
"Lo...." Kaget mereka.
"Tidak masalah, ayo bantu gue untuk membagikannya" Ajak Yoora dengan tersenyum lebar.
"Baiklah"
"Tapi, disini tempatnya sangat kumuh. Apa Lo ga apa-apa? Gue takut badan kalian berdua gatal-gatal" Cemas Lolita.
"Tidak akan" Balas Yoora, sedangkan Rosa hanya diam dengan tersenyum.
Yoora memanggil mereka satu persatu hingga semuanya berkumpul dengan menatap Yoora kagum karena kecantikannya.
"Ada apa kakak cantik?" Tanya mereka dengan polos.
"Apa kalian mau coklat?" Tanya Yoora dengan menunjukkan coklat di tangan nya.
"Wahhh.....Kami mau kak" Balas mereka dengan girang.
"Baiklah, kakak akan memberikan nya satu satu. Jangan berebut, cepat berbaris" Jelas Yoora.
Mereka dengan cepat langsung membuat barisan yang sangat panjang hingga menjadi 2 barisan, Yoora memberikan coklat tersebut dengan senyum manis di wajahnya.
"Terimakasih kakak, coklat nya sangat enak dan manis" Girang mereka.
"Sama-sama" Balas Yoora dan Lolita.
"Ohh ya, apa Lo punya adik?" Tanya Yoora pada Lolita namun Lolita hanya diam dengan menundukkan kepalanya.
"Ada apa?" heran Rosa.
"Sebenarnya..." Lirih Lolita.
"Hahh...hahh....Kak Loli....Adam kejang kejang kak..." Ucap salah seorang anak kecil dengan pakaian lusuh nya.
"Apaaa? Bagiamana Mungkin?" Panik Lolita dan segera berlari menuju rumahnya.
Yoora dan Rosa segera menyusul nya, dan melihat laki-laki kecil yang terlihat tergoletak dengan tubuh kecil nya.
"Astaga.." Kaget Yoora dan Rosa secara bersamaan.
"Adam hiks...jangan membuat kakak takut hiks..." Tangis Lolita.
"Sebentar" Ucap Yoora dan segera memeriksa denyut nadi Adam dan Melihat Kedua matanya.
Jangan heran, Yoora memang bercita-cita menjadi seorang dokter. Itulah kenapa Yoora sangat pintar dan cerdas.
"Sepertinya Adam terkena DBD" Ucap Yoora dengan menatap Lolita.
"Sebaiknya kita bawa Adam kerumah sakit sekarang" Ucap Rosa.
"Tapi..."
"Tidak perlu memikirkan soal biaya" Ucap Yoora dan Rosa secara bersamaan.
"Baiklah" Pasrah Lolita dan segera menggendong Adam yang di bantu oleh Rosa.
Mereka menaiki mobil Yoora dan segera pergi meninggalkan tempat tersebut menuju rumah sakit terdekat.
Lolita terus menangis di dalam mobilnya, Rosa yang melihat itu segera menenangkan Lolita agar tidak terlalu cemas.
Sesampainya di rumah sakit, Adam langsung di bawa ke ruangan pemeriksaan. Hingga beberapa lamanya, barulah keluar sang dokter yang sudah memeriksa Adam.
"Dokter bagaimana keadaan adik saya?" Tanya Lolita dengan panik.
"Pasien terkena DBD, apakah lingkungan di sekitarnya sangat kotor?" Tanya sang dokter yang membuat Lolita terdiam.
"Sebaiknya anda menjauhkan tempat tersebut dari nya karena pasien masih terlalu kecil dan akan sangat berbahaya jika terus-terusan tinggal di tempat seperti itu" Jelas nya.
"Baik dokter" Lirih Lolita dengan menundukkan kepalanya.
Jangan lupa like dan komen yahh ❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
inget quqi dulu si yoora nya nih.wlpn anak sultan tapi mau gaul ma org kecil.dan Rosa pun bgt salut deh👍👍
2022-09-13
0
Yeyen Dhevan
kasian untung yora baik ya.
2021-08-26
2
Sahril Banong Potabuga Lasene
suka sma karakter yora
2021-08-19
2