Tapi sebelum David memegang lengannya, Lucifer sudah menyingkirkan tubuh Gavin dari samping Yoora hingga membuat Gavin tersentak.
"Apa-apaan sih Lo!" Kesal Gavin namun Lucifer tidak menjawabnya dan Kembali duduk di kursinya, tapi sebelum itu..
"Pindah!" Ucap Lucifer dengan datar.
"Tidak mau!" Ketus Yoora.
"Yoora!" Geram Lucifer.
"Tidak mau! Tidak mau! Tidak mau!" Keukeh Yoora dengan menatap Lucifer kesal.
"Pindah atau gue cium sekarang juga!" Ancam nya dengan berbisik di telinga Yoora.
Yoora yang mendengar itu langsung membulat dan membungkam mulutnya dan menatap Lucifer tajam.
"Lo!!" Geram Yoora.
Lucifer hanya tersenyum sinis dan Kembali ke kursinya yang berada di samping Yoora, mereka terdiam heran dengan apa yang terjadi di antara Yoora dan Lucifer.
"Cih....Lo pikir gue takut!" Kesal Yoora dan tidak menghiraukan ancaman Lucifer.
"Ada apa sih?" Heran Rosa.
"Tidak tahu!" Kesal Yoora.
"Lo Deket dengan Lucifer?" Tanya Elang dengan serius.
"Tidak!" Ketus Yoora.
"Lalu?" Heran Aldo.
"Tidak ada apa-apa, dia memang menyeb...."
Cup
"Mau pindah sendiri atau gue yang akan membawa Lo pindah!" Sinis Lucifer dengan mengecup bibir Yoora singkat.
Yoora hanya terdiam dengan mata yang berkedip-kedip lucu, begitupun dengan mereka yang ada di dalam kelas.
"Lucifer!! Lo!!.. Brengsek!!" Marah Yoora dan bangkit dari duduk nya untuk menghajar Lucifer.
Yoora memukuli Lucifer menggunakan tangan kiri nya, Lucifer hanya diam dengan tersenyum tipis melihat kekesalan Yoora.
"Laki-laki mesum tidak tahu malu!!" Marah Yoora dengan nafas yang ngos-ngosan.
"Sudah?" Tanya Lucifer.
"Lo!!" Geram nya.
"Duduk" Titah Lucifer dan Kembali dengan buku nya.
"Cih..."
"Pergi satu langkah jangan salahin gue jika gue akan melakukan hal yang lebih!" Ancam Lucifer ketika melihat Yoora yang bangkit dari duduknya.
"Sialan!" Kesal Yoora dan Kembali duduk dengan wajah merah nya karena amarah.
Lucifer mulai membuka jas yang Yoora kenakan, hingga membuat wanita muda itu melotot karena terkejut.
"Lo..."
"Diamlah" Kesal Lucifer dan membuka jas Yoora dengan paksa hingga membuat Yoora meringis.
"Lo ga liat? Luka Lo Kembali terluka?" Tunjuk Lucifer pada lengannya.
Yoora Melihat luka nya yang kembali basah, pantas saja terasa perih dan sakit. Mereka yang melihat itu terkejut bukan main Melihat luka Yoora.
"Tahan" Ucap Lucifer dengan membuka perban itu.
"Akhhhhhhh...Sakit bego!" Pekik Yoora dengan menjambak rambut Lucifer.
"Gue kan bilang tahan!" Kesal Lucifer dengan menatap Yoora kesal.
"Tapi ini sakit, Lo jadi laki yang lembut dikit kenapa sih" Kesal Yoora.
"Oh"
Lucifer Melihat luka sayatan Yoora yang kembali terbuka, jahitannya sedikit terlepas karena Yoora terlalu banyak bergerak.
"Jahitan Lo Kembali terbuka" Jelas Lucifer.
"Apa? bagiamana bisa? Siapa yang melepaskan nya?" Marah Yoora.
"Lo sendiri bego! Apa Lo ga sadar kalo Lo terlalu banyak gerak!" Geram Lucifer.
"Ohh" Angguk Yoora dengan polos.
"Apa yang terjadi? Bagaimana bisa Lo terluka?" Heran mereka bertiga.
"Tidak apa-apa" Balas Yoora singkat.
Aldo, Elang dan Gavin saling lirik dan menggelengkan kepalanya. Mereka memilih untuk duduk di kursinya masing-masing.
"Sudah" Ucap Lucifer setelah mengganti perban Yoora.
"Terimakasih" Ucap Yoora dengan tersenyum tulus.
Deg
Lucifer yang melihat senyum Yoora untuk pertama kalinya pun merasa aneh, Lucifer hanya mengangguk dan memalingkan wajahnya ke arah samping.
Yoora yang melihat hanya mengedikkan bahunya acuh dan Kembali memakai jas nya, tak lama kemudian muncullah guru yang akan mengajar mereka.
••••••••
Jam istirahat pun tiba, mereka segera keluar begitu pun dengan Yoora dan Rosa yang hendak mengisi perutnya ke kantin.
Namun Yoora merasakan hal yang aneh, ternyata keempat laki-laki di belakangnya sedang mengikutinya.
Yoora memilih duduk di tempat biasa bersama Rosa, Lucifer sendiri memilih duduk di depan Yoora yang terlihat aneh itu.
"Kenapa kalian duduk di situ?" tanya Yoora dengan tidak suka.
"Kenapa? Apa lo takut kekasih Lo akan marah?" Tanya Gavin yang mewakili Lucifer.
"Tidak, hanya saja terasa Aneh menurut gue" Balas Yoora.
Mereka memesan makanan nya masing-masing, Yoora sendiri memesan nasi goreng dan es teh manis. Entah sejak kapan Yoora menyukai masakan sederhana itu.
BRAKKKKKK
"Jala**Ng sialan!! Lo ga punya malu yah untuk dekati mereka!" Marah seorang wanita dengan menggebrak meja Yoora.
Yoora menatap wanita itu datar, Yoora segera bangkit dari duduknya dan menatap wanita itu dingin.
"Lo masih belum puas gue hajar?" Tanya Yoora dengan santai.
"Lo!!" geram nya.
"Oh ya, bukankah dia kekasih Lo?" Tanya Yoora dengan menunjuk Lucifer yang langsung melotot mendengar nya.
"Bu..kan .. Lucifer itu calon pacar gue!! Jadi jangan dekat-dekat dengan nya lagi!! Dasar miskin!" Marah nya.
"Oh benarkah?" Ejek Yoora dan berjalan mendekati Lucifer yang masih duduk santai.
Yoora mendongakkan wajah Lucifer hingga menatapnya, Lucifer menatap wajah cantik Yoora yang tersenyum aneh itu.
"Emelyn! Lihatlah dengan mata kepala Lo sendiri" Ucap Yoora dan mencium bibir Lucifer singkat dan tersenyum sinis pada Lucifer.
"Kita impas!" Bisik Yoora di telinga Lucifer.
Setelah melakukan itu, Yoora tersenyum penuh kemenangan pada Emelyn yang terkejut bukan main. Terlebih Lucifer hanya diam menonton tanpa melakukan perlawanan pada Yoora.
"Bagaimana?" Tanya Yoora dengan terkekeh.
"Lo!!" Geram Emelyn dengan mengepalkan tangannya.
"Kakkakkkkk yoooorrraaaaa" Teriak seseorang membuat mereka langsung memalingkan wajahnya.
"Hah...hah...kakak aku mendukung mu hah....Selamat kak....hah..." Ucap Aurel dengan ngos-ngosan.
"Benar kak...Kami sangat senang" Tambah Bayu dengan tersenyum lebar.
"Apa maksud kalian?" Heran Yoora.
"Oh kakak ku yang polos, bukankah kalian memang sepasang kekasih? Bahkan kalian sudah berciuman lebih dari 3 kali hehehehe" Ucap Aurel dengan Cengengesan.
"APAAA 3 KALI?" Pekik Emelyn.
"Tidak, ini yang ke 4 kali nya" Jelas Bayu dengan santai.
"Haishhh diamlah..." Pusing Yoora dan Kembali duduk di kursinya, namun sebelum duduk di kursi nya Emelyn malah mendorong tubuh Yoora.
Sebelum Yoora terjatuh, Lucifer langsung memeluk pinggangnya hingga Yoora terduduk di atas pangkuannya.
Kantin mendadak hening karena mereka sangat Fokus Melihat adegan langsung yang ada di depan mata mereka.
Jangan lupa like dan komen yahh ❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Rifa Endro
hahaha...mati kutu si Mak rempong
2024-04-29
0
🥰Siti Hindun
🤣🤣🤣🤣🤣ternyata Aurel ga jauh beda dari Rangga yg pecicilan..
2023-11-14
0
Ida Lailamajenun
Aurel Aurel pecicilan kayak Daddy mu Rangga 🤣🤣🤣emg anak Rangga sejati😂😂😂
2022-09-13
0