Kencan Pertama

Happy Reading 😊

Alven saat ini berada diperusahaannya, dia sedang membuka artikel tentang bagaimana cara pasangan melakukan kencan pertama.

Maklum dia memang belum pernah sama sekali kencan dengan seorang wanita, Alven tipe pria yang sangat menutup diri dari pasangan. Banyak wanita yang ingin menjadi kekasihnya atau bahkan hanya ingin tidur dengannya.

Tapi pria itu selalu menghindari wanita-wanita seperti itu.

Alven membaca dengan teliti karena dia ingin mengajak kekasihnya kencan untuk pertama kali.

"Apa atrikel ini akurat dan benar, sangat konyol" Alven mengeluh membaca beberapa artikel yang menyarankan tips untuk firs date.

Jangan buru-buru tinggalkan teman kencan.

Jangan lakukan 'negging' (pujian yang berlebihan)

Jangan bicara tentang masa depan.

Jangan lontarkan pertanyaan seperti wawancara kerja.

Jangan bawa teman.

"Apa ini? Kenapa tidak ada bunga atau tempat yang romantis, semua hanya tips agar teman kencan kita bisa lebih respect" gerutu Alven.

Tok,tok,tok

"Masuk!"

"Maaf tuan, ini ada undangan acara birthday party putri tuan Bruno" ucap sekretaris Alven.

"Kapan acara itu Mel?" tanya Alven.

"Malam minggu ini tuan, disebuah hotel milik keluarga besar Martines Gerad, dan seperti yang anda tahu, tuan Martines adalah orang yang menjebak anda dengan obat perangsang untuk tidur dengan adiknya agar dia bisa mendapatkan anda tuan" jawab Melisa.

Alven mengetuk-ketukan jarinya ke meja, dia memang sudah tahu siapa orang yang menjebak nya malam itu, tapi Alven masih belum mau membalas temannya yang sudah dia anggap sebagai saudara.

Ya Alven dan Martines adalah teman kuliah, merintis karir bersama, bekerja keras hingga mencapai puncak jaya diperusahaan RA grup dan sampai pada akhirnya Alven bisa menjadi CEO diperusahaan cabang milik sang kakek.

Bukan karena dia salah satu cucu Richard Austin, tapi memang dia layak mendapatkan jabatan itu.

"Baiklah Mel, urus semua jadwalku dan aku akan menghadiri undangan itu" ucap Alven memijit pelipisnya..

"Baik tuan" jawab Melisa sambil menunduk.

"Oh ya aku mau bertanya padamu," seru Alven.

Melisa menatap Alven dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Ada pertanyaan apa tuan?" tanya Melisa gelisah.

"Apakah kamu bernah berkencan?" tanya Alven menatap sekretaris nya itu.

Apa aku tidak salah dengar? Tuan Alven menanyakan tentang kencan? Apa dia sudah memiliki kekasih? Aaa sebentar lagi aku akan kaya!! Taruhan ku dengan asisten bodoh itu akan ku menangkan! batin Melisa senang.

Ya, melisa dan asisten pribadi Alven yang bernama Joshua memang telah mengadakan taruhan, Kalau bulan ini ceo mereka punya wanita disampingnya maka Joshua akan memberikan sejumlah uang kepada Melisa, begitun sebaliknya.

"Ehem, apa kamu tidak mendengar kan ku Melisa?"

"Eh iya tuan, saya dengar, ehm tentu saja saya pernah kencan tapi itu sudah lama sekali sebelum saya bekerja menjadi sekretaris anda" ucap Melisa.

"Jawab secara langsung, to the point jangan bertele-tele." seru Alven membuat Melisa agak kaget.

"Iya tuan begini, bawakan bunga kesukaan wanita anda, dan ajak dia makan malam yang romantis di suatu tempat" jawab Melisa gugup.

"Bos, kamu begitu mengerikan seperti itu, wajah dingin dan angkuh, apa ada wanita yang mau denganmu" batin Melisa.

"Keluarlah Mel, aku kan menghubungi mu lagi nanti" seru Alven.

Sekretaris itu langsung kabur begitu mendapatkan kebebasannya.

***

Ara menyunggingkan senyum manis di bibirnya saat menyambut kedatangan kekasihnya itu.

Dia tidak pernah menyangka akan menjadi kekasih dari seorang Alven yang dulunya pria itu adalah kakak paling tua dikeluarganya.

Alven merentangkan tangannya meminta peluk, dengan senang hati Ara menyambutnya.

"Aku sangat merindukanmu sayang" ucap Alven ditelinga gadis itu.

Ara tersenyum mendengar ucapan romantis itu, hatinya selalu berdetak kencang saat berada disisi pria itu.

"Aku tidak percaya" Jawab Ara.

"Lalu bagaimana caranya agar kamu percaya?" tanya Alven masih betah memeluk Ara.

"Ehhmm, mungkin dengan kamu menunjukan sikap yang lebih romantis lagi" ucap Ara menggoda kekasihnya.

Alven memegang tengkuk gadis itu dengan tangan kanannya, dan tangan sebelah kiri masih betah dipinggang Ara, lalu perlahan Alven mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibirnya pada bibir gadis itu.

Tentu saja hal itu membuat Ara terkejut, dia mencoba mendorong dada Alven, tapi pria itu semakin menarik pinggang Ara semakin dekat.

Alven yang melihat kegelisahan Ara segera menjauhkan wajahnya, dia tersenyum karena Ara bersikap malu-malu.

"Apakah hanya aku pria yang dekat denganmu selama ini?" tanya Alven mengelus pipi mulus Ara.

Gadis itu mengangguk dengan masih memegang dadanya yang bergemuruh.

"Tentu saja, aku tidak pernah dekat dengan pria manapun selama ini, tidak seperti Stela yang dari kecil sudah mengejar cinta David" ucap Ara.

"Aku penasaran bagaimana kabar adik bar-barku itu?" tanya Alven mengingat Stela salah satu adik kesayangannya.

"Sebentar lagi dia akan menikah, aku tidak menyangka perjuangannya selama 8 tahun itu membuahkan hasil" jawab Ara terkekeh.

Dia ingat saat dulu dimana Ara selalu menjadi tempat curhat untuk Stela saudarinya itu.

"Aku janji, setelah pernikahan Stela dan David kita juga akan meminta izin pada Daddy untuk menikah" ucap Alven menatap mata indah itu.

"Apa kamu yakin kalau Daddy mengizinkan kita?"

"Itu harus, kitakan bukan saudara kandung jadi tidak ada hak Daddy menentang hubungan ini dan aku akan terus memperjuangkanmu sayang" jawab Alven dengan mode tatapan yang bernafsu.

Seakan ingin selalu merasakan manisnya bibir Ara.

"Ayo Alven, bukankah kamu janji akan mengajak ku ke suatu tempat" Ara dalam mode siaga untuk menghindari kemesuman Alven.

"Oh iya sayang, aku hampir lupa, ayo ikut dengan ku"

Alven menggandeng tangan Ara dan masuk kedalam mobil. Pria itu entah kenapa merasa sangat gugup.

Setelah mengemudi 20 menit akhirnya mereka sampai disebuah restoran mewah.

"Apa kita akan makan direstoran ini?" tanya Ara.

"Tentu saja, ayo masuk"

Alven menggandeng tangan Ara dan masuk kerestoran itu, mereka disambut ramah oleh pelayan restoran.

"Dusuklah" Alven menarik kursi untuk Ara.

"Terima kasih" jawab Ara tersenyum.

"Sayang hari ini kamu begitu cantik, dan asal kamu tahu setiap waktu aku selalu merindukanmu, tidak ingin jauh darimu Ara" ucap Alven.

Ara tersenyum senang.

"Aku juga sangat merindukanmu sayang, terima kasih telah mencintai ku" jawab Ara.

"Sebenarnya ini adalah kencan pertamaku" ucap Alven.

"Aku juga" jawab Ara tersenyum.

"Aku bahagia sekali sayang, sangat bahagia" ucap Alven meraih tangan Ara kemudian menciumnya.

Bersambung ...

Hai akak reader, jangan lupa like vote bunga dan komenya ya😘😘😘

Terpopuler

Comments

Siti maesaroh Saroh

Siti maesaroh Saroh

suka banget cerita y🥰🥰🥰

2021-05-31

0

Nafi' thook

Nafi' thook

manisnya

2021-05-25

1

Hayaku Gaya

Hayaku Gaya

Wah mel sepertinya kamu yang akan menang taruhan.. xixixi

2021-05-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!