Kebahagiaan yang di nanti

Happy Reading 😊

Ara dan Stela saling berpelukan, setelah Mommy Alea dan Omma Carrol memberikan restunya, tentu itu menjadi kebahagiaan yang tak ternilai untuk Ara.

Sempat mengira bahwa mereka tidak akan pernah menyetujui hubungan terlarangny dengan Alven, tapi tentu saat ini Ara merasa lega.

"Terima kasih Mom, oma, Lala aku sangat bahagia sekali" ucap Ara tersedu.

"Sebenarnya sudah sejak lama kita memutuskan untuk menjodohkan kalian, tapi kami takut kalau Alven ataupun kamu tidak suka sayang" ucap Alea membelai rambut putrinya.

Ya meskipun status Ara saat ini adalah putri angkat mereka toh tidak ada yang melarang untuk bisa semakin mengikat hubungan darah diantara Ara dan Alven.

"Mungkin kalian memang sudah berjodoh Ra, Selamat ya? Akhirnya kakak ku yang paling tampan bisa mempunyai pasangan yang tepat seorang gadis cantik dan baik hati yaitu Ara" Ucap Stela memeluk Ara kembali.

Suasana penuh kebahagian itu terpancar dari wajah mereka.

Alven dan Steven kembali masuk kedalam mansion, mereka melihat kebersamaan diruang keluarga dengan penuh canda tawa.

Mata elang Alven menatap penuh cinta pada Ara, dia segera menghampiri pujaan hatinya itu.

Greep ... !!!

Ara yang masih asyik bercengkrama itu sangat terkejut ketika merasakan sebuah pelukan dari belakang.

"Sayang, akhirnya kita mendapatkan restu dari Daddy!" ucap Alven.

"Hei, lepaskan Ara. Kalian dilarang berpelukan didepan kami semua!" seru Stela menarik lengan kakaknya itu.

"Bilang saja kamu iri kan, karena kekasihmu tidak ada disini" jawab Alven mengejek adiknya itu.

"Alven lepaskan, aku gerah ni" ucap Ara meronta.

"Kenapa sayang, kita ini kan sepasang kekasih jadi ya wajar kan bila aku memelukmu" ucap Alven.

Steven yang melihat kelakuan putranya itu menghela napas. Kenapa bisa mirip sekali dengan dirinya yang begitu memuja Alea sang istri.

Diapun berjalan ke arah Alven dan menjewer telinganya.

"Aawww Daddy!" seru Alven.

"Kamu ini apa tidak bisa melihat situasi dan tempat"

Semuanya yang berada diruangan itu tertawa.

"Daddy saja selalu bermesraan sama Mommy juga tidak tahu tempat kan?" ucap Alven tidak terima.

"Iya tuh, Daddy kan budak cintanya Mommy" Stela menambahkan.

Alea hanya menggelengkan kepalanya melihat perdebatan putra putrinya itu.

"Daddy kan sudah menikah, kalau mau bermesraan dimana saja ya itu wajarkan" jawab Steven duduk disamping sang istri.

"Iya deh, Dad menang" ucap Alven mengalah.

"Oh ya, kapan kamu periksa kedokter Ara?" tanya oma Carrol yang sedari tadi hanya menyimak.

"Siang ini juga oma, aku juga ingin melihat apakah benih yang kutaburkan ini menghasilkan bibit unggul" jawab Alven terkekeh dan langsung mendapatkan cubitan dari Ara.

Tentu saja hal itu membuat Ara semakin malu, dia merasa kalau sebagai gadis tidak bisa menjaga dirinya sendiri.

"Sayang, tidak usah merasa rendah diri, tadi Alven sudah menceritakan semuanya kepada Daddy perihal kehamilanmu itu, aku tahu kamu gadis yang baik nak, semua itu hanya kecelakaan dan kamu hanya membantu Alven, terima kasih Ara" ucap Daddy Steven menenangkan Ara yang terlihat malu dan menunduk.

Alea menghampiri putra dan putrinya itu, dia duduk disamping Ara dan memeluknya.

"Sebaiknya segera kalian periksa ke dokter obgyn, nanti paman Reno akan mengantar kalian" ucap Mommy Alea.

Alven tersenyum menatap Ara, dia kemudian menghampiri sang Mommy dan memeluknya.

"Terima kasih Mom, kalian semua telah mendukung kami, sekali lagi terima kasih" ucap Alven dipelukan sang Mommy.

Semua menatap haru ke arah Alea dan Alven. Tidak disangka putra pertama Steven dan Alea itu ternyata sekarang sudah cukup besar dan akan segera berumah tangga.

Eh jangan lupakan putri kedua Steven Stela Abraham Austin juga akan segera bertunangan dengan kekasihnya.

***

Siang itu juga Alven dan Ara diantar oleh Reno asisten Steven untuk pergi ke rumah sakit.

Reno ini adalah orang kepercayaan Daddy Steven yang dipekerjakan oleh opa Richard sejak sang Daddy masih kecil. Dan tentu saja dia selalu setia kepada Daddy Steven karena sudah dianggap sebagai keluarga sendiri.

"Paman, bagaimana kabarnya tante Rosa?" tanya Alven.

Rosa adalah istri dari paman Reno.

"Tantemu itu sekarang masih mengurus Papanya di mexico" jawab Reno.

"Lalu si Princess?" berganti Ara yang bertanya.

"Princess sekarang sedang kuliah di mexico juga, maklum punya istri anak dari seorang pengusaha membuat paman jarang bisa berkumpul dengan keluarga, apalagi Princess memilih kuliah di Mexico. sebenarnya itu juga bukan keinginannya melaikan sang Grandpa yang ingin selalu dekat dengan cucu nya" jawab Reno.

Princess adalah putri Reno dan Rosa, saat ini usianya masih 18 tahun, selisih 2 tahun dari Ara.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit akhirnya mereka sampai dirumah sakit.

"Ayo sayang, kita segera menemui dokter obgyn untuk memeriksa kehamilan mu ini" ucap Alven.

Ara hanya mengangguk, kemudian dia keluar dari dalam mobil setelah Reno membukakan pintunya.

Alven menggenggam tangan gadis itu erat, sepanjang koridor rumah sakit Ara terlihat sangat gugup, keringat dingin membasahi telapak tangannya.

Alven yang merasakan itu kemudian mengecup punggung tangan Ara.

"Tenanglah sayang, ada aku disini" ucap Alven.

" Kita sudah seperti sepasang suami istri saja" jawab Ara berusaha tenang.

"Sebentar lagi kita akan menikah, tentu saja sudah sangat pantas kita disebut sebagai pasangan suami istri kan?" tanya Alven.

Ara hanya tersenyum, dia tidak menjawab ucapan Alven, tapi didalam lubuk hatinya yang paling dalam tentu saja dia merasa sangat bahagia bisa menikah dengan orang yang dicintai selama ini.

Setelah sampai di ruang dokter, Ara langsung disuruh berbaring, lalu sstelah itu sang dokter memberi gel diperut Ara dan langsung mengarahkan alat USG tersebut.

"Lihat lah Nona Ara dan tuan Alven, digambar ini sudah terlihat jelas calon bayi kalian yang masih sebesar biji salak" ucap sang dokter.

Alven menatap layar monitor didepan nya dengan berlinang air mata.

Dan ternyata benar kata dokter bahwa Ara telah hamil 5 minggu. Alven sampai menitikan air mata saat melihat bakal calon bayinya itu.

Begitu juga dengan Ara, dia sungguh bahagia karena kehamilan yang tidak pernah direncanakan ini adalah sebuah anugerah yang diberikan Tuhan Kepada nya.

"Apakah aku akan menjadi seorang ibu?" gumam Ara yang sudah menangis.

Alven memeluk kekasihnya itu dan mencium pucuk kepala Ara berkali-kali.

"Kita akan menjadi orang tua sayang, aku berjanji akan selalu menjagamu, menyayangimu dan juga anak-anak kita kelak" ucap Alven.

"Selamat ya tuan Alven dan Nona Ara, kalian akan menjadi calon orang tua" ucap dokter.

Bersambung ....

Maaf baru bisa up🙏🏻🙏🏻

Terpopuler

Comments

S͟p͟a͟S͟i͟

S͟p͟a͟S͟i͟

Akhirnya dapet restu😂

2021-07-14

2

zien

zien

hadir 💗💐

2021-06-07

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

hadir❤️

2021-05-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!