Kejadian tak terduga

Happy Reading 😊

Alven dan Ara baru saja keluar dari ruangan dokter obgyn, mereka berdua terlihat sangat bahagia.

Terpancar dari kedua wajah sejoli yang sedang menunggu kehadiran calon Baby yang masih lama itu.

"Setelah ini kita akan segera menikah sayang, aku sangat bahagia" ucap Alven merangkul bahu Ara.

"Tentu saja kamu harus segera menikahiku, karena bagaimana pun bayi ini harus terlahir dengan orang tua yang sempurna" ucap Ara memegang perut nya.

Alven berhenti dan menghadap ke arah kekasihnya itu.

"Meskipun kalau bukan ada Baby itu aku tetap akan menikah dengan mu sayang" ucap Alven.

Ara tersenyum mendengar itu, kemudian dia memeluk pria yang sangat dicintainya ini.

"Terima kasih sayang" ucap Ara.

Alven mengelus rambut panjang kekasihnya itu. Tiba-tiba dari arah samping ada seseorang yang menabrak mereka berdua.

Brugh ... !!!

"Maaf, maafkan aku" seru seorang wanita itu menunduk.

Untung Ara tidak terjatuh karena Alven dengan sigap menangkapnya.

"Kamu bisa jalan gak sih!" seru Alven kepada wanita itu.

"Sekali lagi saya minta maaf, hiks" jawab wanita itu terisak.

"Sudah Alven, dia juga tidak sengaja" ucap Ara menenangkan kekasihnya.

Ara melihat iba pada wanita yang menabraknya karena seperti nya dia sedang ada masalah.

"Saya tadi tidak melihat dan terburu-buru, maafkan saya tuan, nona, permisi" ucap wanita itu masih menunduk dan pergi meninggalkan Alven dan Ara.

"Dia tidak bisa lihat depan apa, dari tadi cuma menunduk, makanya nabrak orang seenaknya" gerutu Aleve.

"Kenapa kamu kesal, bukankah dia sudah meminta maaf" ucap Ara.

Tiba-tiba gadis itu melihat sebuah kertas yang dilipat terjatuh dibawah kaki Alven.

"Kertas apa itu?" seru Ara.

Alben melihat ke bawah kakinya, dia mendapati sebuat kertas yang sudah lecek seperti baru diremas.

Kemudian pria itu mengambil dan membukanya.

"Stevani johan, 17 tahun, positif" gumam Alven membaca kertas itu.

Ara yang sudah sangat penasaran merebut kertas yang berada ditangan Alven.

"Sepertinya kertas ini milik gadis yang tadi, ternyata dia masih 17 tahun, dan ini adalah hasil tes kehamilan" ucap Ara.

"Apa maksudnya sayang?" Tanya Alven tidak mengerti.

"Seperti nya gadis tadi baru memeriksa dan mengetes kehamilan nya, seperti aku tadi, lihat kertas ini sama seperti miliku?" Ucap Ara memperlihatkan kertas hasil tes USG yang sama.

Alven hanya mangut-mangut.

"Apa kita perlu mengembalikan ini pada pemiliknya?" Tanya Alven.

"Seperti nya gadis tadi sudah pulang, nanti kita akan mencari alamat nya, sebaiknya sekarang kita pulang dulu" jawab Ara.

"Baiklah tuan putri" ucap Alven memeluk bahu kekasihnya.

Setelah itu mereka kembali ke mansion dengan Reno yang masih setia menunggu pemeriksaan mereka.

Ara dan Alven masuk kedalam mansion dan menuju ruang keluarga.

Mereka melihat sepasang kekasih yang sedang bermesraan saling suap-suapan Stela dan David kekasihnya.

"Eghemm" Ara berdehem.

Sontak membuat saudari dan kekasihnya itu menoleh.

"Bagaimana hasilnya Ra?" Tanya Stela.

"Hasil yang mana?" Jawab Ara terkekeh.

"Ayolah, jangan bercanda"

Alven melihat seorang pria yang tidak lain adalah David dengan tatapan tajam.

"Apakah ini calon adik iparku?" Tanya Alven menatap David.

David juga menatap Alven tapi lebih sedikit lembut.

"Iya betul kakak ipar, aku adalah David calon adik iparmu" jawab David tersenyum.

"Apakah kamu bisa dipercaya tuan David?" Tanya Alven.

Ara dan Stela hanya diam dan saling memandang satu sama lain.

Melihat kedua pria yang belum pernah bertemu sama sekali.

"Tenanglah kakak ipar, tentu aku bisa menjaga Stela dengan baik" jawab David.

Alven berjalan menuju ke arah calon adik iparnya itu, kemudian dia memeluk David sambil menepuk punggung nya.

"Hahaha, aku tahu kamu yang terbaik untuk adikku yang badel itu, tapi ketahuilah bahwa aku sangat menyayanginya jadi jangan sampai kamu menyakiti atau menghianatinya" ucap Alven.

David melepas pelukan itu.

"Aku berjanji padamu kakak ipar, akan selalu menjaga Stela dan tidak akan pernah menghianatinya, karena aku sangat mencintainya" jawab David sambil menatap Stela.

Alven tersenyum mendengar jawaban dari pria yang lebih tua darinya itu.

Tentu dia tidak akan menyerahkan begitu saja adik perempuan nya dengan pria yang tidak baik.

Karena David adalah salah satu CEO perusahaan besar di kota itu.

****

Malam harinya ...

Ara pergi kekamar Alven membawa kertas yang tadi siang mereka temukan di rumah sakit.

Ara masuk ke dalam kamar Alven dan melihat kekasihnya itu sedang berkutat dengan laptopnya.

"Apakah kamu masih bekerja dari USA?" Tanya Ara.

Alven mendongak melihat Ara yang masuk dengan senyuman manis di bibirnya.

"Ada apa sayang? Kenapa kamu belum tidur?" Tanya Alven berjalan mendekati Ara.

Dia memegang perut Ara dan mengelusnya.

"Aku hanya ingin memberikan ini padamu, bukankah kamu bilang akan mengantarkan hasil tes milik Stevani ini ke alamat rumahnya" ucap Ara.

"Apakah itu penting sayang?" Tanya Alven.

"Tentu saja, pasti gadis itu mencari nya, bahkan jika itu terjadi padaku, pasti aku juga akan ... " Belum selesai Ara berbicara, Alven sudah menempelkan bibirnya pada bibir Ara.

"Alven, aku belum selesai" seru Ara.

"Sayangku, itu cuma kertas tidak penting, dia bisa memeriksa atau USG lagi dan mendapatkan hasilnya apabila kertas itu hilang kan, sudahlah jangan terlalu memikirkan kertas ini" ucap Alven mengambil kertas itu dan meremasnya.

Ara melotot ketika melihat Alven melakukan itu.

"Kenapa diremas seperti itu?" Seru Ara.

"Sudah ku bilang kertas ini tidak penting" jawab Alven.

Ara hanya menghela napas.

"Baiklah, terserah kamu saja, aku akan kembali ke kamarku" ucap Ara membalikan badan.

Alben langsung memeluk Ara dari belakang, dia tahu kalau kekasihnya itu sedang marah padanya karena tidak mendengar kan keinginan nya.

"Sayang, aku tahu kamu memang sangat baik, tapi kita tidak berkewajiban untuk mengembalikan kertas itu, karena itu bukan sesuatu yang penting untuk kita, mengerti hemm" ucap Alven.

Ara mengangguk paham, entah karena hormon kehamilan nya dia menjadi suka tersentuh.

Kemudian Alven membalikan badan Ara dan mencium bibir gadis itu.

****

Keesokan harinya ...

Alven saat ini akan mengunjungi kantor sang Daddy yang berjarak agak jauh dari mansion.

Dia ingin mengajak Ara tapi gadis itu tidak mau, alhasil Alven pergi sendiri ke kantor SA GROUP milik sang Daddy.

Saat ditengah perjalanan tiba-tiba ada seseorang yang melintas dan seperti sengaja menabrakan diri ke mobilnya.

Untung saat itu Alven mengemudikan mobilnya dengan santai, dan dia  masih sempat mnginjak rem kuat.

Tapi sayangnya wanita tadi sepertinya sudah sempat menyenggol bamper mobil depan milik Alven.

Alven segera keluar dari dalam mobil dan melihat wanita yang sudah tergeletak denang darah yang mengalir dari kakinya.

"Hei, apa kamu baik-baik saja?" Seru Alven yang sudah memangku wanita tadi.

"Tolong, tolong saya" ucap wanita itu lirih.

Tiba-tiba dia tidak sadarkan diri.

Alven sangat khawatir dengan kondisi wanita itu. Diapun menelepon salah seorang kepala pengawal  Daddy nya.

Alven melihat banyak darah yang mengalir dari kaki dan membasahi baju yang dipakai wanita itu.

Deg, Alven terkejut ketika melihat wajah wanita yang seperti sudah pernah dilihatnya.

"Stevani"

Bersambung ...

Cerita ini juga aku publis di youtube loe dengan Bab yang sudah lebih dari sini.

bagi yang penasaran bisa langsung cuss di channel Navizza Ais

Salam sayang dari othor abal-abal😘😘😘

Terpopuler

Comments

Revina Imut

Revina Imut

jgn2 selingkuhan nya David🤔🤔🤔🤔

2021-07-19

2

S͟p͟a͟S͟i͟

S͟p͟a͟S͟i͟

apakah ada hubungan nya degn David🤔

2021-07-14

1

༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜

༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜

kok aku curiga Stevani hamil anaknya David calon suaminya Stela 😅😅✌️✌️

2021-06-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!