Happy Reading 😉
"Kenapa kamu berani membawa nona Ara ke rumahmu? Apa kamu tidak tahu apa akibat dari tindakanmu seperti ini!" Seru David.
David menatap Anton dengan tatapan tajam. Dia mendekati sopir pribadi sang calon mertuanya itu dan mencengkram bahunya.
"Maafkan saya tuan" ucap Anton.
"David, itu bukan salah Anton, aku yang memaksanya untuk membawa pulang ke rumah nya !" seru Ara.
David menatap Ara sekilas lalu kembali lagi menatap pria di hadapannya ini.
"Benarkah itu!" tanya David pada pada Ara.
"Iya Tuan, saya hanya menuruti permintaan nona Ara, tidak ada maksud lain tuan" jawab Anton masih menunduk.
David melepas cengkraman tangan nya di lengan Anton. Dia menghela nafasnya kasar.
David hanya takut kalau terjadi apa-apa dengan Ara, biar bagaimana pun dia adalah adik dari calon istrinya.
"Ayo sebaiknya kita segera pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan Alven" ucap David pada Ara.
"Baiklah, Anton terima kasih ya, bilang pada bibi aku pamit dulu" ucap Ara.
"Iya nona, nanti saya sampaikan pada Mama, maaf membuat kalian jadi khawatir" jawab Anton.
"Tidak Anton, itu adalah kesalahanku karena aku yang memaksamu" ucap Ara.
"Ayo Ara, Stela sudah menunggu kita di mobil" ucap David kemudian pergi dari rumah itu.
Ara mengikuti David dan masuk ke dalam mobil. Stela yang melihat Ara dan langsung memeluk gadis itu.
"Kamu kenapa Ra? Jangan bertindak bodoh seperti ini?" ucap Stela.
"Aku tidak apa-apa Stela, tadi aku menyuruh Anton untuk mengantar ke makam Papa dan Mama, kemudian aku hanya ingin mampir ke rumah Anton" jawab Ara merasa tidak enak.
Biar bagaimana pun dia juga bersalah karena telah melibatkan Anton, pria yang masih berusia 26 tahun itu.
"Ya sudah, kalau ada masalah jangan seperti ini lagi, kamu bisa membagi ceritanya ke aku atau Mommy" ucap Stela.
Ara tersenyum dan mengangguk, kemudian mereka berpelukan kembali sambil tertawa bersama meluapkan segala emosi yang mendera.
"Hai keponakan Aunty di dalam? Sedang apa ya kamu baby?" ucap Stela sambil menyentuh perut Ara yang masih datar itu.
"Aku lagi tidur Aunty" jawab Ara dengan suaranya yang dibikin seperti anak kecil.
Sedangkan David hanya menyimak dari belakang kemudinya dengan tersenyum.
Mobil mereka segera melaju pergi menuju ke rumah sakit dimana Alven dirawat.
Hujan sudah reda dan hanya menyisakan gerimis lembut yang jatuh dari langit.
Alven yang sudah berada di ruang perawatan hanya diberi cairan penambah daya tahan tubuh.
Karena pemeriksaan nya mengatakan bahwa Alven tidak mengalami sakit.
Alea dan Steven sudah berada disana bersama Oma Carrol.
"Sebenarnya apa yang terjadi dengan cucuku ini" tanya sang Oma.
"Dokter mengatakan bahwa tidak ada masalah yang serius, bahkan dia tidak sedang sakit sebelumnya, tidak ada makanan yang mengandung racun yang masuk ke dalam tubuhnya, jadi bisa dikatakan Alven kena penyakit gejala cinta" jawab Mommy Alea.
"Maksudnya apa?" Tanya Oma carrol.
Daddy Steve juga mengerutkan keningnya mendengar ucapan dari sang istri.
"Apa oma masih belum paham kalau Alven sedang mengalami morning sickness?" Ucap Alea.
Oma Carrol dan Daddy Steven melotot mendengar ucapan Mommy Alea. Sedangkan Alven hanya diam saja karena tidak tahu apa itu morninh sickness.
Meskipun tubuhnya sudah terlihat membaik dari pertama kali masuk ke rumah sakit.
"Apa? apa morning sickness seperti yang dulu pernah aku alami?" tanya Daddy Steve.
"Tepat sekali" jawab Mommy Alea.
Steven menahan tawa dengan mengalihkan perhatiannya, dia jadi teringat dengan dirinya dulu yang pernah mengalami morning sickness saat Alea sedang mengandung Stela.
"Apa itu Mom? Morning sickness? Penyakit apa itu?" tanya Alven bingung.
"Morning sickness adalah mual muntah yang terjadi saat terjadi kehamilan. Meski disebut morning sickness, kondisi ini tidak hanya terjadi pada pagi hari, tetapi juga pada siang, sore, atau malam hari. Kebanyakan ibu hamil mengalami morning sickness pada trimester pertama kehamilan." Jawab Mommy Alea.
"Tapi yang hamil bukan aku Mom, tak semestinya aku yang mengalami ini kan? Apakah ini sesuatu yang wajar?" ucap Alven.
"Ya memang itu bisa terjadi terhadap sang calon Papanya, seperti Daddy mu dulu" jawab Alea menoleh kepada suaminya.
"Dad? Apakah Daddy juga pernah mengalami seperti ini?" tanya Alven.
"Iya boy, dulu pada saat Mommy hamil adikmu Stela, rasanya sungguh menyiksa, tapi itu tidak apa-apa karena dengan begitu Dad bisa merasakan bagaimana susah nya menjadi wanita hamil yang sedang memasuki trimester pertama" jawab Steven.
Tidak lama setelah itu Ara masuk kedalam ruangan bersama David dan Stela.
"Alven, apa yang terjadi?" seru Ara.
Gadis itu mendekati sang kekasih dan langsung memeluknya.
"Aku tidak apa-apa, hanya sedikit lemas" jawab Alven.
"Maafkan aku karena telah membuatmu merasa khawatir" ucap Ara.
Alven bangun dan duduk bersandar, dia meraih tangan Ara dan mencium punggung tangan nya berkali-kali
"Jangan pernah pergi lagi, aku sangat takut kehilangan mu sayang" ucap Alven memeluk Ara.
"Iya, maafkan aku juga" jawab Ara.
Alven menangkup wajah cantik gadis yang sudah membuatnya cinta selama bertahun-tahun itu tanpa bisa menatap gadis lain.
Kemudian dia mencium bibir mungilnya, memangut lembut sambil membelai pipi mulus Ara.
Saat Ara akan melepas ciumannya karena merasa malu dihat oleh banyak orang diruangan itu tapi Alven malah semakin memperdalam ciumannya.
Semua orang menatap ke arah pasangan yang saling mencintai itu dengan penuh haru.
Steven mendekati sang istri lalu merangkul pinggangnya, melihat Alven yang begitu menyayangi Ara kedua orang tua itu merasa bahagia.
Sedangkan David memeluk Stela dari belakang.
Hanya oma carrol yang tidak ada pasangannya, aduh oma sini peluk othor aja ya 😂
Bersambung ...
Penasaran sama bab selanjutnya bisa tonton di channel youtube othor ya Navizza Ais
terima kasih 🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Iin Nurchayati
🤣🤣🤣🤣 kasihan oma
2021-12-25
0
Hany
tambahin up nya dong thoor 😄
2021-06-05
0
Green
tor hari ini ada niat up gak? 😅
2021-06-04
2