Bertemu Kembali

Happy Reading 😊

7 tahun kemudian ...

Alven yang saat ini sudah berusia 23 tahun dan menjadi CEO muda di salah satu perusahaan milik Grandpa Richard yang berada di London.

Dia terakhir kembali ke USA 7 tahun yang lalu. Setelah dia melakukan sebuah kesalahan yang tidak bisa diterimanya, Kevin tidak ingin kembali ke Negara itu lagi.

Flashback 7 tahun lalu ...

Alven yang sudah sampai di mansion keluarga nya sangat senang sekali. Sudah setahun dia tidak pulang, tapi entah karena rindu pada adik perempuan nya atau pada keluarga besarnya itu. Yang pasti dia ingin segera berkumpul dengan keluarganya.

"Alven, kami semua merindukanmu" seru Stela kepada kakak laki-lakinya itu.

Dia berhambur ke pelukan Alven dengan erat.

"Lala, aku tidak bisa bernafas" ucap Alven.

"Hehe, maafkan aku" jawab Stela melepas pelukannya.

"Hai Alven, apa kamu tidak mau memeluku" ucap gadis di belakang Alven yang tidak lain adalah Ara.

Alven tersenyum melihat Ara, kemudian dia merentangkan kedua tanggannya, sontak Ara langsung berhambur ke pelukan Alven.

Deg, deg, deg

Ya Tuhan kenapa dengan jantungku, rasanya berdebar debar saat memeluk Ara. Berbeda sekali dengan Stela. Batin Alven.

"Hei, kenapa kalian pelukannya lama sekali, Mommy juga merindukan anak yang paling tampan ini" seru Alea.

Semua orang disitu tertawa, mereka senang karena Alven pulang karena libur semester.

Malam harinya ...

Greep ...

Alven datang ke kamar Ara dan tiba-tiba memeluk gadis itu dari belakang.

Jantung Ara berdebar sangat kencang ketika Alven membisikan sesuatu.

"Ara, aku sangat merindukanmu. Apa aku boleh memelukmu sebentar?" bisik Alven.

Ara hanya mengangguk, dia berbalik badan dan langsung memeluk Alven erat. Rasanya sungguh nyaman.

Tiba-tiba sesuatu dari tubuh Alven bereaksi. Tentu saja hal tersebut membuat Ara begitu terkejut.

Deg, deg,

Jantung mereka berdua berdebar kencang, hingga saling bisa merasakan satu sama lain. Alven merasakan perasaan yang aneh terhadap Ara.

Keinginan untuk menyentuh lebih adiknya itu. Ara yang merasa resah langsung melepaskan pelukannya.

"Alven, aku ... " belum sempat selesai berbicara tiba-tiba Alven menangkup wajahnya dan ...

Cup ...

Alven mencium bibir Ara. Bukan hanya sekedar ciuman, dia bahkan ******* bibir mungil itu. Ara memejamkan matanya, dia yang sama sekali belum pernah berciuman tentu saja tidak bisa membalas dan hanya diam saja.

"Ara!!" seru Stela dari luar kamar.

Sontak membuat Ara menjadi terkejut, lalu dia mendorong Alven begitu kuat, sehingga membuat pria itu terhuyung ke belakang dan hampir terjatuh.

Ya tuhan, apa yang telah aku lakukan!!! Teriak Alven dalam hati.

Seketika dia tersadar dan pergi keluar dari kamar Ara.

Flashback off.

Alven mengusap wajahnya, masih teringat dengan jelas perbuatan yang sangat dilarangnya itu. Dia yakin kalau itu sebuah hasrat yang tidak boleh dilakukannya, apalagi Ara adalah adiknya sendiri.

Setelah kejadian itu, dia memutuskan untuk tidak pulang ke USA. Sudah 7 tahun berlalu, dia memilih mengubur bahkan membuang perasaan aneh itu.

Ya dengan cara tidak bertemu dengan Ara itu akan membuatnya merasa lebih baik.

Tiba-tiba Hp nya berdering. Alven melihat siapa yang menelepon.

"Daddy" gumam Alven.

Tidak biasanya Daddy Steven menelepon-nya kalau tidak ada hal yang sangat penting.

Alven mengambil benda pipih itu dan menggeser tanda hijaunya.

"Hallo Dad"

"Hai Boy, sedang apa?"

"Tidak ada, aku hanya memeriksa berkas-berkas penting saja, ada apa Daddy menelepon?"

"Ayolah Daddy sangat merindukanmu Boy, tapi ada hal penting yang akan Dad sampaikan"

"Hal penting apa Dad?"

"Your Sister Ara sedang dalam Perjalanan ke London, mungkin beberapa jam lagi dia akan sampai, tolong jemput dia dibandara"

Alven begitu terkejut mendengar ucapan Daddy-nya. Gadis yang dia hindari selama ini akan ke London dan mereka akan bertemu.

"Halo, Alven apa kamu masih disana?"

"Ah, iya Dad. Ada keperluan apa Ara mengunjungi London?"

"Dia akan melanjutkan kuliah disana sambil bekerja diperusahaanmu, jadi nanti dia akan tinggal bersamamu diapartemen"

"Apa Dad, diapartemen Alven?"

"Iya, kenapa? Apa kamu keberatan?"

"Tidak Dad, bukan begitu maksud Alven kenapa Ara tidak Daddy belikan apartemen lain saja, kenapa harus tinggal di apartemen Alven?"

"Alven putraku, kamu kan kakaknya Ara, Daddy tidak mau kalau Ara tinggal sendiri, kalau tinggal bersamamu kan ada yang menjaganya, lagian kalian juga sudah lama tidak bertemu, Stela sekarang tinggal bersama Grandma Rebeca, dan Ara tiba-tiba ingin mengikutimu ke London, ya Daddy bisa apa? Semua putra putri Dad pergi jauh meninggalkan Daddy dan Mommy sendiri, tapi Daddy yakin kalau semua itu akan menjadikan kalian lebih mandiri tanpa campur tanganku"

"Terserah Dad saja, Alven akan segera meeting, sampai jumpa Dad"

Tut ....

Alven menyugar rambutnya ke belakang, dia benar-benar tidak menyangka kalau akan bertemu Ara kembali.

"Ayolah Alven, ini sudah 7 tahun lebih, seharusnya rasa itu telah mati, ya ya dulu hanyalah cinta monyet, jadi tidak usah khawatir" gumam Alven sambil mondar mandir diruangannya.

Ya Alven menyadari bahwa perasaan aneh itu adalah cinta, perasaan terhadap laki-laki kepada perempuan, bukan sebagai adik dan kakak.

Sebuah ketertarikan terhadap lawan jenis. Alven juga tidak mengerti kenapa bisa dia mempunyai perasaan terlarang itu terhadap adiknya sendiri.

Dia takut akan mengalami kelainan atau sekedar hubungan incess yang menyalahi aturan.

***

Di bandara internasional London.

Seorang gadis cantik berjalan dengan menarik kopernya, dia tersenyum ke arah depan dimana sang kakak yang sangat dirindukannya itu berada.

Ara sudah sampai di London dan sesuai janjinya kepada sang Daddy mau tidak mau Alven yang harus menjemput sendiri Ara di bandara.

Tadinya dia mau menyuruh asisten pribadinya yang menjemput, tapi seakan mengetahui isi hati anaknya Steven langsung menelepon dan mengharuskan Alven yang datang ke bandara.

Dia masih belun menyadari akan kedatangan Ara, Alven masih sibuk memandang Hp nya sampai ada sebuah suara yang mengagetkannya.

"Hai, Alven" ucap suara merdu seorang gadis yang selama ini dia hindari.

Alven menoleh dan memandang gadis yang sudah 7 tahun tidak dilihatnya itu.

Cantik, sangat cantik. Ara tumbuh menjadi gadis yang sempurna, bibir pink mungil, hidung mancung, rambut coklat yang tergerai indah, apalagi dengan body goalsnya yang membuat kamu Adam tidak bisa mengalihkan pandangannya walau sebentar saja.

Glek...

Alven menelan saliva ketika melihat penampilan Ara yang sexy cantik paripurna itu.

Begitupun dengan Ara, dia juga terkejut melihat Alven yang tumbuh menjadi pria dewasa dengan tubuh yang gagah atletis, jangan lupa ketampanan yang diwarisi dari sang Daddy yang membuatnya menjadi idola para wanita di London.

"Apa kamu tidak mau memeluk-ku Alven?" ucap Ara membuyarkan semua fantasi liarnya.

"Ah, tentu saja" ucap Alven memeluk Ara.

Shit ...!!

Alven mengumpat dalam hati ketika merasakan benda kenyal didepan dada bidangnya itu.

Oh Tuhan, kali ini bukan hanya cinta dan harsat, bisa-bisa Alven akan memakan adiknya sendiri kalau melihat Ara seperti ini.

Bersambung ....

Minta rate bintang 5, vote, like dan jangan lupa komen ya kak😘😘

Terpopuler

Comments

S͟p͟a͟S͟i͟

S͟p͟a͟S͟i͟

Body goals cantik paripurna uhh..., cobaan banget gk tuh 😂😂

2021-07-13

2

Meylin

Meylin

ga apa2 lah jatuh cinta ma adik pungut kan beda ibu ma bapk🤭

2021-07-07

7

Atieh Natalia

Atieh Natalia

lanjut ka semangat seru nih

2021-07-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!