Chapter. 05 - Kakek Tua Dengan Bocah Nakal

Dua jam sudah Mu Chen Xiao terus menunggu Zhao Bingyan di tempat yang sama dan dia sama sekali tidak kunjung datang juga. Padahal, dia sendiri yang mengatakan untuk datang lebih pagi akan tetapi, mengapa hingga saat ini dia tidak juga pergi menemuinya?

Aku masih tidak diizinkan untuk menghancurkan sesuatu di sini. Lagipula Zhao Bingyan terlalu baik dan percaya pada orang yang baru saja ditemui olehnya. Dia sama sekali tidak curiga apakah aku akan menghancurkannya atau tidak. Lagipula, tujuanku tetap sama. Menghancurkan sekte yang telah mengkhianati ku termasuk Zhao Bingyan.

"Anak muda! Sejak tadi kamu terus saja di sini. Apa yang kamu lakukan? Menunggu seseorang?" Ucap seorang kakek tua yang saat ini sedang berjalan di belakangnya.

Kakek tua dengan tongkat kayunya dan janggut putih panjangnya yang menjuntai hingga dada. Matanya rabun karena tertutupi oleh alisnya yang kian memanjang. Dia sudah memiliki banyak keriput di seluruh tubuhnya sehingga, tidak memungkinkan dia bisa bergerak cepat seperti saat dia masih muda.

[[ Zhao Yuan ]]

[[ Kepala keluarga Zhao yang terbunuh secara misterius ]]

[[ Tingkat Alam Langit level delapan ]]

'Hoh,... Jadi dia adalah orang yang terbunuh secara misterius. Dan akibat kematiannya, Mu Chen Xiao yang menjadi korbannya.'

"Kakek tua! Mengapa kau bisa ada di sini?" Ucap Mu Chen Xiao dengan kasar sehingga, Zhao Yuan menganggapnya sebagai anak yang kurang sopan terhadap orang tua.

[[ Pelanggaran Karakter Mu Chen Xiao ]]

[[ Poin dikurangi -50 ]]

[[ Sisa poin akhir +4450 ]]

'Menjengkelkan! Kau sama sekali tidak mengatakan kalau poin akan dikurangi jika aku berbicara kasar dengannya?!'

[[ Pelanggaran keras adalah melawan orang tua.]]

'Sepertinya sistem ini sudah mulai kacau.'

"Nak! Kamu ini tidak sopan sekali pada orang tua!" Ucap Zhao Yuan dengan nada kesal sambil menarik telinga Mu Chen Xiao dengan kerasnya hingga membuatnya tidak bisa merasakan kembali daun telinganya sendiri.

"Aish...!!! Tua bangka! Apa yang kau lakukan?!" Teriak Mu Chen Xiao sambil mencoba untuk melepaskan tangan Zhao Yuan yang mencoba untuk menghilangkan daun telinganya.

"Kau sebut aku ini apa? 'Tua bangka'? Kau ini sangat tidak sopan pada orang tua!" Bentak Zhao Yuan pada Mu Chen Xiao sambil mengeraskan tarikannya.

"Orang tua zaman kuno selalu durhaka terhadap anaknya sendiri! Kakek macam apa kau ini?!" Teriak Mu Chen Xiao kembali.

Tiba-tiba saja, Zhao Yuan berhenti sesaat karena mendengar apa yang dikatakan oleh Mu Chen Xiao padanya. Dia berpikir dan perlahan melepaskan tangannya setelah dia terus menarik telinga Mu Chen Xiao karena perbuatan nakalnya.

Setelah berlama-lama dia menahan sakit setelah telinganya ditarik oleh si Tua Bangka ini, Mu Chen Xiao akhirnya berhasil melepaskan dirinya dari tangan kejam Zhao Yuan yang tidak berhenti menceramahinya melewati kekerasan yang dia lakukan.

"Kenapa tidak melakukannya sejak tadi?! Aku hampir saja kehilangan pendengaran ku!" Ucap Mu Chen Xiao dengan keras sambil mengelus-elus daun telinganya yang mulai memerah.

Zhao Yuan tiba-tiba tersentak dan langsung berkata kembali, "Kau ini bocah nakal! Aku masih belum selesai denganmu! Kemarilah! Aku akan menghukum mu mengumpulkan kayu bakar!" Ucapnya sambil mengejar Mu Chen Xiao yang mencoba untuk berlari menjauhinya ketika Zhao Yuan menyebutnya bocah nakal.

Padahal dia cuma seorang kakek-kakek, untuk apa dia terus mengejarku kalau pada akhirnya dia akan melakukan kekerasan padaku?! Berbeda sekali dengan zaman modern. Jika ini terjadi di zaman modern, mungkin kakek itu sudah ku bunuh dengan sadis!

"Hei! Bocah nakal! Beraninya kau dengan orang tua! Kembali!" Ucap Zhao Yuan kembali dengan nada yang mulai kelelahan karena terus mengejar Mu Chen Xiao yang larinya lebih cepat darinya.

"Tua bangka! Kau tidak akan bisa mengejarku! Sadar diri!" Teriak Mu Chen Xiao dari kejauhan sambil menoleh ke arah Zhao Yuan yang mulai berhenti mengejarnya karena kelelahan.

Mu Chen Xiao terus saja berlari menjauhi Zhao Yuan yang telah berhenti mengejarnya. Sesekali dia menoleh ke arah Zhao Yuan yang masih tampak kelelahan di belakangnya dan tanpa dia sadari, Mu Chen Xiao menabrak sebuah fondasi yang sangat kokoh dan tidak jatuh ketika ditabrak olehnya.

Seketika dia jatuh terduduk dan mengelus-elus dahinya yang mengenai bagian keras dari fondasi yang telah berdiri di hadapannya.

Dalam benaknya dia berkata, "Siapa yang menaruh dinding di lapangan seperti ini?!” dan tanpa dia ketahui, benda yang ada di depannya ini bukanlah tembok ataupun bebatuan besar. Dia adalah seorang laki-laki bernama Zhao Bingyan yang sedang berjalan menuju tempat pertemuannya dengan Mu Chen Xiao sebelum akhirnya, Mu Chen Xiao sendirilah yang datang menghampirinya.

Melihat Mu Chen Xiao yang saat ini sedang terduduk di hadapannya, Zhao Bingyan sedikit membungkuk untuk mengelus kepalanya dan bertanya, "Xiao'er? Mengapa kamu bisa ada di sini?"

'Ini adalah kesempatan emas!'

Melihat karakter Zhao Bingyan yang begitu menyayangi Mu Chen Xiao ketika usianya masih kecil, membuat dia akhirnya merencanakan sesuatu untuk memanfaatkannya.

Mu Chen Xiao langsung membuat tangisan palsu dan memeluk kaki Zhao Bingyan dengan erat sambil merengek, "Guru! Kakek tua itu telah menarik telinga Xiao'er! Sakit sekali Guru!" Ucapnya sambil menangis dan menunjuk ke arah Zhao Yuan yang baru saja muncul di hadapan mereka.

Zhao Bingyan tertegun dan langsung menoleh ke arah Zhao Yuan yang di tunjuk oleh Mu Chen Xiao.

Begitu dia mengetahui kalau orang yang ditunjuk oleh Mu Chen Xiao adalah Ayahnya sendiri, membuat Zhao Bingyan bingung untuk membela siapa yang salah saat ini. Zhao Yuan yang menarik telinga Mu Chen Xiao atau Mu Chen Xiao yang menyebut Zhao Yuan ini adalah tua bangka.

"Sebaiknya kalian katakan yang sebenarnya padaku, apa yang terjadi." Ucap Zhao Bingyan dengan lesu sambil menutup wajahnya karena tidak ingin mengotori matanya hanya karena seorang kakek tua bertengkar dengan anak kecil.

Dengan wajah yang memelas dan mata yang berkaca-kaca, bibir Mu Chen Xiao seketika gemetar ketika dia mengangkat kepalanya kembali dan melihat ke arah Zhao Bingyan.

Mu Chen Xiao semakin memeluk erat kaki kanan Zhao Bingyan dan berkata, "Guru besar Zhao! Aku ini anak desa yang masih kecil. Bagaimana aku bisa mengetahui sopan santun dan peraturan yang ada di sini?"

Di depan mereka, Zhao Yuan tiba-tiba saja mengangkat kepalanya kembali dan menunjuk ke arah mereka berdua dengan jengkel.

Yang satu adalah bocah nakal dan yang satu lagi adalah anaknya sendiri yang tidak pernah mengajarkan kebaikan pada bocah nakal ini.

"Zhao Bingyan! Kau yang membawa bocah nakal ini dan sama sekali tidak mengajarinya etika bersopan santun!" Bentak Zhao Yuan pada mereka berdua.

Zhao Bingyan kemudian membungkuk dan memberi hormat pada Zhao Yuan sebelum dia mengakui kesalahannya, "Maaf Ayah. Yan'er sama sekali tidak mengajarkan etika pada anak kemarin sore."

Melihat Zhao Bingyan yang langsung saja merendah dan mengakui kesalahannya, membuat Mu Chen Xiao seketika merasa bersalah dan tidak mampu berkata apapun padanya.

'Aduh,... Aku benar-benar tidak menyangka akan menjadi seperti ini!'

Mu Chen Xiao menarik pelan pakaian panjang Zhao Bingyan dan berkata, "Guru besar tidak perlu meminta maaf. Ini semua adalah kesalahan Xiao'er karena menyebut dia tua bangka. Lagipula, Xiao'er sudah terbiasa hidup di desa dan Xiao'er masih butuh bimbingan untuk hidup di lingkungan sekte." Ucapnya sambil memelas pada Zhao Bingyan.

'Pufftt,...' tiba-tiba Zhao Bingyan menahan tawanya ketika Mu Chen Xiao menyebut Zhao Yuan 'tua bangka' itu sedikit lucu namun, bisa dimaklumi.

"Xiao'er masih kecil dan dia belum terbiasa dengan kehidupan barunya. Dia juga berasal dari desa terpencil. Jadi, sebaiknya Ayah maafkan saja dia." Ucap Zhao Bingyan dengan lembut dan bijak.

Zhao Yuan melipat tangannya dan melihat ke arah Mu Chen Xiao dengan jengkel dan menahan diri.

Tatapan yang diberikan oleh Zhao Yuan, entah kenapa itu membuat Mu Chen Xiao merasa kalau Zhao Yuan akan memakan hidup-hidup dirinya dan menyerahkan tulang-tulangnya untuk diberikan pada anjing-anjing liar yang ada di luar sana.

'Dasar kakek tua! Ibuku saja tidak pernah menghukum diriku karena terus bermain game dan kamu langsung saja marah hanya karena aku tidak sopan padamu?!' batin Mu Chen Xiao sambil menatap jengkel ke arah Zhao Yuan.

Zhao Yuan kemudian menghela nafas dan berkata, "Baiklah, aku memaafkannya. Kamu sebaiknya mengajarkannya cara untuk sopan santun pada orang yang lebih tua." Ucapnya sambil pergi dari tempat mereka.

Lagi-lagi Zhao Bingyan membungkuk dan memberikan hormat untuknya sambil berkata, "Baik, Ayah. Aku akan mengajarinya."

Mu Chen Xiao yang melihat Zhao Yuan begitu penurut, merasa terkejut dan berkata dalam benaknya, "Emosinya mudah sekali dia kendalikan. Aku tidak percaya Tua Bangka itu akan mudah sekali memaafkan anak kecil sepertiku. Tapi, kira-kira setelah aku besar nanti, apakah dia masih bisa memaafkanku?"

[[ Emosi Zhao Bingyan meningkat ]]

[[ Poin berkurang -50 ]]

[[ Sisa poin akhir +4400 ]]

'Hah?! Zhao Bingyan juga bisa marah padaku?!'

Terpopuler

Comments

Tjik Hen

Tjik Hen

tdk mendidik mcnya kurang ajar ( DELETE)

2021-07-31

0

Journey

Journey

Oh jadi ini sistem kemampuannya adalah memberi informasi serta points untuk Mu Chen Xiao dan selebihnya dia harus berjuang sendiri gitu?

(Zero to Hero???)

2021-07-10

0

Oon san ci pa

Oon san ci pa

cerita muter" gak jelas,dn bertele".
Maaf ku hapus dr daftar pavorit.

2021-06-14

7

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter. 01 - Pertemuan Dengan Guru Besar
3 Chapter. 02 - Penolong Besar Di Akhir
4 Chapter. 03 - Menuju Titik Awal Kultivasi
5 Chapter. 04 - Layaknya Seorang Kaisar
6 Chapter. 05 - Kakek Tua Dengan Bocah Nakal
7 Chapter. 06 - Kekacauan Perpustakaan
8 Chapter. 07 - Malam Penyerangan
9 Chapter. 08 - Awal Duel Pertarungan
10 Chapter. 09 - Awal Duel Pertarungan II
11 Chapter. 10 - Ancaman Sistem
12 Chapter. 11 - Serangan Langsung
13 Chapter. 12 - Menghindari Pertarungan
14 Chapter. 13 - Shang Ren
15 Chapter. 14 - Segel Api Liu
16 Chapter. 15 - Keadaan Kritis
17 Chapter. 16 - Penawar Racun
18 Chapter. 17 - Mendetoksifikasi Racun
19 Chapter. 18 - Pemimpin Yang Serakah
20 Chapter. 19 - Kisah Tragis Masa Lalu
21 Chapter. 20 - Keturunan Terhina
22 Chapter. 21 - Menagih Janji
23 Chapter. 22 - Pil Elemen Manusia
24 Chapter. 23 - Shan Feng
25 Chapter. 24 - Keluarga Terhormat
26 Chapter. 25 - Saudara Seperguruan Cheng
27 Chapter. 26 - Menghadang Di Gerbang Utara
28 Chapter. 27 - Baixue
29 Chapter. 28 - Getaran Lembah Dao Xun
30 Chapter. 29 - Arwah Pegunungan
31 Chapter. 30 - Masalah Raja Xingyue
32 Chapter. 31 - Perselisihan Keempat Sekte
33 Chapter. 32 - Tamu Yang Datang Tiba-tiba
34 Chapter. 33 - Pasukan Raja Xingyue
35 Chapter. 34 - Menolong Seorang Penjahat
36 Chapter. 35 - Sehari Menjadi Ayah
37 Chapter. 36 - Kejadian Sebelum Keberangkatan
38 Chapter. 37 - Gu Qiaomei
39 Chapter. 38 - Hutan Sarang Hantu
40 Chapter. 39 - Perhatian Dari Seorang Penjahat
41 Chapter. 40 - Hantu Perbatasan Kota Xuanzhou
42 Chapter. 41 - Waktunya Makan Malam
43 Chapter. 42 - Waktunya Makan Malam II
44 Chapter. 43 - Kebenaran Yang Terungkap
45 Chapter. 44 - Su Lingyu
46 Chapter. 45 - Pasukan Istana
47 Chapter. 46 - Pasukan Istana II
48 Chapter. 47 - Hawa Kekuatan Spiritual
49 Chapter. 48 - Anak Yang Lahir Di musim Dingin
50 Chapter. 49 - Kembali Ke Sekte
51 Chapter. 50 - Mengejar Pembelajaran
52 Chapter. 51 - Hubungan Saudara
53 Chapter. 52 - Bayi Ular Putih
54 Chapter. 53 - Xun Ji'an
55 Chapter. 54 - Pilihan
56 Chapter. 55 - Keputusan
57 Chapter. 56 - Arwah Yang Tidak Diinginkan
58 Chapter. 57 - Ketakutan Dalam Hutan
59 Chapter. 58 - Kedai Makanan Jin Yue
60 Chapter. 59 - Segenggam Kue Kacang
61 Chapter. 60 - Target
62 Chapter. 61 - Arwah Pegunungan Jinya
63 Chapter. 62 - Arwah Tidak Berbentuk
64 Chapter. 63 - Berkunjung Ke Rumah
65 Chapter. 64 - Yang Mulia Dengan Tumpukan Batu
66 Chapter. 65 - Hao Shu
67 Chapter. 66 - Prioritas Utama
68 Chapter. 67 - Serangan Wanita Berjubah Hitam
69 Chapter. 68 - Serangan Wanita Berjubah Hitam II
70 Chapter. 69 - Laki-laki Misterius
71 Chapter. 70 - Kematian yang Sudah Direncanakan
72 Chapter. 71 - Firasat Tajam
73 Chapter. 72 - Kolam Herbal
74 Chapter. 73 - Diangkat Sebagai Murid
75 Chapter. 74 - Pelatihan Pertama
76 Chapter. 75 - Pelatihan Pertama II
77 Chapter. 76 - Menunggu Jawaban
78 Chapter. 77 - Rencana Untuk Pulang
79 Chapter. 78 - Menginjak Mantra Teleportasi
80 Chapter. 79 - Mata Es Bingyan
81 Chapter. 80 - Terlibat Dalam Masalah
82 Chapter. 81 - Penghapusan Keluarga Jin
83 Chapter. 82 - Tuduhan
84 Chapter. 83 - Perubahan Monster
85 Chapter. 84 - Ritual Shen Qi
86 Chapter. 85 - Wajah Yang Hancur Lebur
87 Chapter. 86 - Nyawa Tidak Yang Berharga
88 Chapter. 87 - Bertaruh Nyawa
89 Chapter. 88 - Pegunungan Qunya
90 Chapter. 89 - Serangan Pertama
91 Chapter. 90 - Penengah
92 Chapter. 91 - Kembali Di Usia Lima Tahun
93 Chapter. 92 - Kembali Dengan Mantra Teleportasi
94 Chapter. 93 - Tentang A-Yue
95 Chapter. 94 - Pasukan Bayangan
96 Chapter. 95 - Kekacauan Yang Belum Selesai
97 Chapter. 96 - Penjebak
98 Chapter. 97 - Satu Kamar
99 Chapter. 98 - Kembali Seperti Semula
100 Chapter. 99 - Kematian Seorang Penyusup
101 Chapter. 100 - Berdiam Di Kursi Roda
102 Chapter. 101 - Yan Ling Lao
103 Chapter. 102 - Xing Ruo
104 Chapter. 103 - Terjebak Di Kota Jiangyan
105 Chapter. 104 - Ying Tian
106 Chapter. 105 - Penyusup Dinasti Yan
107 Chapter. 106 - Penjahat Di Semua Masalah
108 Chapter. 107 - Sebuah Nama
109 Chapter. 108 - Penugasan Gurun Gobi
110 Chapter. 109 - Pelindung
111 Chapter. 110 - Benang Merah
112 Chapter. 111 - Yong Qi
113 Chapter. 112 - Desa Tianlu
114 Chapter. 113 - Pertarungan Yang Belum Selesai
115 Chapter. 114 - Pasukan Perang
116 Chapter. 115 - Kota Nianfeng
117 Chapter. 116 - Selembar Surat Darah
118 Chapter. 117 - Mengawal Yang Mulia
119 Chapter. 118 - Peningkatan Drastis
120 Chapter. 119 - Melintasi Lembah Arwah
121 Chapter. 120 - Bangsa Taoyi
122 Chapter. 121 - Keluarga Tunggal
123 Chapter. 122 - Kultivator Negeri Gurun
124 Chapter. 123 - Kalajengking Gurun
125 Chapter. 124 - Sistem Kekacauan
126 Chapter. 125 - Mu Chou Ran
127 Chapter. 126 - Pemikiran Berlebih
128 Chapter. 127 - Bayangan Masa Lalu
129 Chapter. 128 - Tuan Besar Yang Baik
130 Chapter. 129 - Menghapus Nama
131 Chapter. 130 - Bayangan Wanita
132 Chapter. 131 - Lari Dari Sekte
133 Chapter. 132 - Mu You Na
134 Chapter. 133 - Bisikan
135 Chapter. 134 - Pertarungan Antar Saudara
136 Chapter. 135 - Kematian Mu Chen Xiao
137 Chapter. 136 - Wilayah Perbatasan
138 Chapter. 137 - Kelahiran Kembali
139 Chapter. 138 - Perang Singkat
140 Chapter. 139 - Perang Singkat II
141 Chapter. 140 - Kekecewaan Hao Shu
142 Chapter. 141 - Konferensi Tujuh Keluarga
143 Chapter. 142 - Konferensi Tujuh Keluarga II
144 Chapter. 143 - Monster Di Antara Manusia
145 Chapter. 144 - Kematian Raja Ketiga
146 Chapter. 145 - Dendam Terakhir [End]
147 Epilog
148 Promosi + Cast Gak Jelas.
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Prolog
2
Chapter. 01 - Pertemuan Dengan Guru Besar
3
Chapter. 02 - Penolong Besar Di Akhir
4
Chapter. 03 - Menuju Titik Awal Kultivasi
5
Chapter. 04 - Layaknya Seorang Kaisar
6
Chapter. 05 - Kakek Tua Dengan Bocah Nakal
7
Chapter. 06 - Kekacauan Perpustakaan
8
Chapter. 07 - Malam Penyerangan
9
Chapter. 08 - Awal Duel Pertarungan
10
Chapter. 09 - Awal Duel Pertarungan II
11
Chapter. 10 - Ancaman Sistem
12
Chapter. 11 - Serangan Langsung
13
Chapter. 12 - Menghindari Pertarungan
14
Chapter. 13 - Shang Ren
15
Chapter. 14 - Segel Api Liu
16
Chapter. 15 - Keadaan Kritis
17
Chapter. 16 - Penawar Racun
18
Chapter. 17 - Mendetoksifikasi Racun
19
Chapter. 18 - Pemimpin Yang Serakah
20
Chapter. 19 - Kisah Tragis Masa Lalu
21
Chapter. 20 - Keturunan Terhina
22
Chapter. 21 - Menagih Janji
23
Chapter. 22 - Pil Elemen Manusia
24
Chapter. 23 - Shan Feng
25
Chapter. 24 - Keluarga Terhormat
26
Chapter. 25 - Saudara Seperguruan Cheng
27
Chapter. 26 - Menghadang Di Gerbang Utara
28
Chapter. 27 - Baixue
29
Chapter. 28 - Getaran Lembah Dao Xun
30
Chapter. 29 - Arwah Pegunungan
31
Chapter. 30 - Masalah Raja Xingyue
32
Chapter. 31 - Perselisihan Keempat Sekte
33
Chapter. 32 - Tamu Yang Datang Tiba-tiba
34
Chapter. 33 - Pasukan Raja Xingyue
35
Chapter. 34 - Menolong Seorang Penjahat
36
Chapter. 35 - Sehari Menjadi Ayah
37
Chapter. 36 - Kejadian Sebelum Keberangkatan
38
Chapter. 37 - Gu Qiaomei
39
Chapter. 38 - Hutan Sarang Hantu
40
Chapter. 39 - Perhatian Dari Seorang Penjahat
41
Chapter. 40 - Hantu Perbatasan Kota Xuanzhou
42
Chapter. 41 - Waktunya Makan Malam
43
Chapter. 42 - Waktunya Makan Malam II
44
Chapter. 43 - Kebenaran Yang Terungkap
45
Chapter. 44 - Su Lingyu
46
Chapter. 45 - Pasukan Istana
47
Chapter. 46 - Pasukan Istana II
48
Chapter. 47 - Hawa Kekuatan Spiritual
49
Chapter. 48 - Anak Yang Lahir Di musim Dingin
50
Chapter. 49 - Kembali Ke Sekte
51
Chapter. 50 - Mengejar Pembelajaran
52
Chapter. 51 - Hubungan Saudara
53
Chapter. 52 - Bayi Ular Putih
54
Chapter. 53 - Xun Ji'an
55
Chapter. 54 - Pilihan
56
Chapter. 55 - Keputusan
57
Chapter. 56 - Arwah Yang Tidak Diinginkan
58
Chapter. 57 - Ketakutan Dalam Hutan
59
Chapter. 58 - Kedai Makanan Jin Yue
60
Chapter. 59 - Segenggam Kue Kacang
61
Chapter. 60 - Target
62
Chapter. 61 - Arwah Pegunungan Jinya
63
Chapter. 62 - Arwah Tidak Berbentuk
64
Chapter. 63 - Berkunjung Ke Rumah
65
Chapter. 64 - Yang Mulia Dengan Tumpukan Batu
66
Chapter. 65 - Hao Shu
67
Chapter. 66 - Prioritas Utama
68
Chapter. 67 - Serangan Wanita Berjubah Hitam
69
Chapter. 68 - Serangan Wanita Berjubah Hitam II
70
Chapter. 69 - Laki-laki Misterius
71
Chapter. 70 - Kematian yang Sudah Direncanakan
72
Chapter. 71 - Firasat Tajam
73
Chapter. 72 - Kolam Herbal
74
Chapter. 73 - Diangkat Sebagai Murid
75
Chapter. 74 - Pelatihan Pertama
76
Chapter. 75 - Pelatihan Pertama II
77
Chapter. 76 - Menunggu Jawaban
78
Chapter. 77 - Rencana Untuk Pulang
79
Chapter. 78 - Menginjak Mantra Teleportasi
80
Chapter. 79 - Mata Es Bingyan
81
Chapter. 80 - Terlibat Dalam Masalah
82
Chapter. 81 - Penghapusan Keluarga Jin
83
Chapter. 82 - Tuduhan
84
Chapter. 83 - Perubahan Monster
85
Chapter. 84 - Ritual Shen Qi
86
Chapter. 85 - Wajah Yang Hancur Lebur
87
Chapter. 86 - Nyawa Tidak Yang Berharga
88
Chapter. 87 - Bertaruh Nyawa
89
Chapter. 88 - Pegunungan Qunya
90
Chapter. 89 - Serangan Pertama
91
Chapter. 90 - Penengah
92
Chapter. 91 - Kembali Di Usia Lima Tahun
93
Chapter. 92 - Kembali Dengan Mantra Teleportasi
94
Chapter. 93 - Tentang A-Yue
95
Chapter. 94 - Pasukan Bayangan
96
Chapter. 95 - Kekacauan Yang Belum Selesai
97
Chapter. 96 - Penjebak
98
Chapter. 97 - Satu Kamar
99
Chapter. 98 - Kembali Seperti Semula
100
Chapter. 99 - Kematian Seorang Penyusup
101
Chapter. 100 - Berdiam Di Kursi Roda
102
Chapter. 101 - Yan Ling Lao
103
Chapter. 102 - Xing Ruo
104
Chapter. 103 - Terjebak Di Kota Jiangyan
105
Chapter. 104 - Ying Tian
106
Chapter. 105 - Penyusup Dinasti Yan
107
Chapter. 106 - Penjahat Di Semua Masalah
108
Chapter. 107 - Sebuah Nama
109
Chapter. 108 - Penugasan Gurun Gobi
110
Chapter. 109 - Pelindung
111
Chapter. 110 - Benang Merah
112
Chapter. 111 - Yong Qi
113
Chapter. 112 - Desa Tianlu
114
Chapter. 113 - Pertarungan Yang Belum Selesai
115
Chapter. 114 - Pasukan Perang
116
Chapter. 115 - Kota Nianfeng
117
Chapter. 116 - Selembar Surat Darah
118
Chapter. 117 - Mengawal Yang Mulia
119
Chapter. 118 - Peningkatan Drastis
120
Chapter. 119 - Melintasi Lembah Arwah
121
Chapter. 120 - Bangsa Taoyi
122
Chapter. 121 - Keluarga Tunggal
123
Chapter. 122 - Kultivator Negeri Gurun
124
Chapter. 123 - Kalajengking Gurun
125
Chapter. 124 - Sistem Kekacauan
126
Chapter. 125 - Mu Chou Ran
127
Chapter. 126 - Pemikiran Berlebih
128
Chapter. 127 - Bayangan Masa Lalu
129
Chapter. 128 - Tuan Besar Yang Baik
130
Chapter. 129 - Menghapus Nama
131
Chapter. 130 - Bayangan Wanita
132
Chapter. 131 - Lari Dari Sekte
133
Chapter. 132 - Mu You Na
134
Chapter. 133 - Bisikan
135
Chapter. 134 - Pertarungan Antar Saudara
136
Chapter. 135 - Kematian Mu Chen Xiao
137
Chapter. 136 - Wilayah Perbatasan
138
Chapter. 137 - Kelahiran Kembali
139
Chapter. 138 - Perang Singkat
140
Chapter. 139 - Perang Singkat II
141
Chapter. 140 - Kekecewaan Hao Shu
142
Chapter. 141 - Konferensi Tujuh Keluarga
143
Chapter. 142 - Konferensi Tujuh Keluarga II
144
Chapter. 143 - Monster Di Antara Manusia
145
Chapter. 144 - Kematian Raja Ketiga
146
Chapter. 145 - Dendam Terakhir [End]
147
Epilog
148
Promosi + Cast Gak Jelas.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!