'mama?'kata Arvan dalam hati.
Arvan berjalan mendekat ke arah mereka dengan senyuman manis karena melihat kebahagiaan yang terpancar dari sang anak.
tentang panggilan itu Arvan akan menanyakan sendiri pada kayana nanti.
"Abang lagi."kata Gaura kembali mengambil kopi itu dan mencolek di hidung Gauka.
"hahahah."gauka kembali tertawa terbahak-bahak melihat sang adik yang tidak jauh berbeda dengan Kayana.
"babababaaba."sambil berceloteh Acha berjalan mendekati Arvan dengan merangkak.
kayana,Gauka dan Gaura mengalihkan pandangannya ke arah Arvan .
Arvan menggendong Acha lalu membawa Acha kembali duduk di dekat kayana dan secara otomatis Arvan pun duduk di dekat kayana.
kayana hanya memandang biasa saja pada Arvan tak ada lagi raut wajah datar di wajahnya bahkan sekarang ia sedang tersenyum pada arvan.
"lagi main apa?"tanya Arvan.
"lagi main ABC lima dasar,papa mau main?"tanya Gauka semangat.
malihat Gauka yang begitu semangat membuat Arvan tidak bisa untuk menolak.
"baiklah papa main juga."kata Arvan.
"baiklah ,ABC lima dasar."semua tangan di letakkan di atas rumput.
"……T nama hewan awalan T."kata Gauka .
"tupai."kata Kayana paling pertama.
"tikus."kata Gaura.
sekarang tinggal Gauka dan Arvan yang belum menjawab.
"trenggiling."jawab Gauka semangat.
semua mata memandang ke arah Arvan yang belum mengatakan nama hewan berawalan T.
'kenapa aku sampai sebodoh ini dalam permainan anak anak.'kata arvan dalam merasa paling bodoh.
Arvan menggeleng tanda tidak tau.
dengan semangat Gauka mangambil kopi dengan jarinya tapi saat akan mengenai wajah Arvan…
"bukankah yang kenak kopinya yang kalah ya?"tanya Arvan menghentikan tangan Gauka.
"tapi yang nggak dapat nama hewannya iya juga."kata Gaura.
akhirnya Arvan pasrah dan melepaskan tangan Gauka yang ia tahan tadi.
dengan semangat gauka mengoles kopi di wajah Arvan pada pipinya.
dan semuanya memberi kopi pada wajah Arvan.
"hahahaha papa lucu kayak kucing."kata Gauka tertawa paling besar.
"hahahahahha."si kecil Acha pun tak mau ketinggalan di juga mentertawakan Arvan yang di polesi kopi menyerupai kucing.
"yaudah Ayok main lagi."kata Arvan semangat.
mereka pun bermain dengan tawa dan senyuman yang tak lepas dari wajah mereka masing masing.
tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 6.
"yaudah mainnya sampai disini besok besok kita main lagi."kata kayana sambil membereskan mangkok kopi.
"yahhhh."semuanya cemberut termasuk juga Arvan merasa masih ingin bermain.
"sudah Maghrib."kata Kayana berjalan.
mereka pun berjalan menuju kadalam rumah.
"setelah kakak sama Abang bersih bersih ,kalian shalatnya."kata Kayana dengan lembut.
"tapi kakak nggak pandai shalat."kata Gaura dengan menunduk.
"Abang juga."Gauka juga menundukkan kepalanya.
degg
Arvan merasa bersalah pada anak anaknya ,ia menyadari ternyata selama ini ia bukanlah ayah yang baik bahkan tentang agama saja ia belum mengajarkan ke pada anak anaknya.
'ternyata benar kata Kayana,aku hanya memenuhi semua ambisiku tanpa melihat anak anakku yang masih butuh kasih sayangku.'kata Arvan dalam hati.
"ya udah besok balik sekolah kita belajar shalat sama sama."kata Kayana .
"sekarang bersihkan wajah kalian dulu setelah itu kerjakan PR kalian."
"iya ma."Gaura dan Gauka berjalan kekamar mereka dengan patuh.
setelah anak anak pergi wajah Kayana Langsung berubah 180 derjat ,wajahnya kembali dingin dan datar.
'dia masih marah?'
.
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote ya 😉😉
salam hangat dari author 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Dapur Athan
ada ya baby sister kek gitu hahah lucu
2022-02-13
0
Rahayu Komariah Markim
baby sister yg teladan berasa majikan 👍👍👍
2021-08-03
1
Wati Simangunsong
aku hny bs blng smngat y thor
2021-07-30
0