setelah membangun kan Gaura dan Gauka ,Kayana berjalan ke kamar yang terakhir yaitu kamar si putri bungsu yaitu Acha.
ceklek
kayana masuk kedalam kamar itu,berbeda dengan kamar Gaura dan Gauka kamar Acha sangat bersih.
pandangan Kayana Langsung beralih ke atas tempat tidur ,ternyata Acha sekarang sedang tidur dengan papa nya dengan lengan sang ayah yang memeluk nya .
kayana berjalan ke samping tempat tidur ,ia betumpu dengan lutut nya dan menyangga dagu nya memandang keindahan yang ada di hadapannya.
'mas duda nya tampan juga ya.'kata Kayana dalam hati menelisik wajah Arvan yang tertidur.
kayana tetap memperhatikan wajah Arvan dengan posisi yang tidak berubah.
mata Kayana berhenti di bibir tebal milik Arvan dan pikiran pikiran kotor memasuki kepala Kayana.
kayana menggeleng geleng mengusir pikiran kotor dari otak nya.
tanpa Kayana sadari mata orang yang ia pandangi sudah terbuka saat ia menggeleng geleng.
saat kayana kembali melihat Arvan ,Kayana terkejut karena si empunya sudah bangun tetapi tidak mengubah posisi.
"kamu ngapain disini?"tanya Arvan tanpa mengubah posisinya yang tiduran.
"aku menunggu Acha bangun."jawab kayana.
"aku manggil kamu apa?harus aku panggil pak,tuan atau apa?"tanya Kayana .
"terserah."jawab Arvan santai sambil mendudukkan dirinya di ranjang.
senyuman Licik terpatri di wajah cantik Kayana saat mendengar jawaban Arvan tadi.
"astaga kenapa kamu tidak membangunkan saya ,lihatlah hari sudah jam setengah tujuh."kata Arvan melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah tujuh.
"maaf mas,kata kamu kemarin malam yang aku urus anak anak kamu ,ya jadi yang aku bangun kan adalah anak anak saja ."kata Kayana santai sambil berdiri dan mengambil Acha yang mulai membuka matanya.
Arvan terdiam sebentar menelaah maksud dari kata kata Kayana tadi ,rasanya ada sesuatu yang salah di kata kata Kayana itu.
"mas?"kata Arvan baru ingat itu yang agak lain dari kata kata kayana.
"iya mas,itu adalah panggilan aku sama kamu mas."kata Kayana sambil mulai membuka baju Acha yang akan di mandikan.
"kenapa mas?apakah tidak ada panggilan lain selain itu."kata Arvan .
"jangan seperti ABG labil mas, tadi kamu sendiri yang bilang 'terserah' dan setelah aku panggil mas kamu marah."kata Kayana kelewat santai.
Arvan hanya bengong saja melihat keberanian Kayana tetapi entah mengapa ia tidak bisa menolak nya.
setelah beberapa detik Arvan mengembalikan wajah nya seperti biasa yaitu datar,lalu ia berjalan ke luar menuju kamar dia sendiri.
sekitar setengah jam Kayana sudah selesai memandikan bayi kecil yang menggemaskan itu.
kayana dan Acha pun kebawa untuk makan.
ternyata di bawah sudah berkumpul Gaura ,Gauka dan Arvan yang sedang memakan sarapan masing-masing.
tanpa banyak bicara Kayana mendudukkan Acha di kereta nya dan mulai memberi makan pada bayi kecil itu.
makanan Acha sudah dipersiapkan oleh pembantu di rumah itu sehingga Kayana tidak terlalu repot.
semuanya hening ,hanya suara celotehan dari mulut Acha yang sesekali terdengar.
Gauka telah menyelesaikan sarapannya lebih dulu.
kayana memandang kearah Gauka yang sepertinya ingin berbicara sesuatu.
"pa."panggil Gauka dengan suara kecil.
"jangan banyak bicara lagi Gauka , sekarang sudah setengah delapan nanti kalian terlambat."kata Arvan tanpa mendengar penjelasan dari Gauka.
Gauka hanya menghembuskan nafas kasar , dapat Kayana lihat ada air mata yang akan tumpah di mata anak laki laki itu .
sedangkan Gaura hanya memandang iba pada sang adik.
.
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote ya 😉😉
salam hangat dari author 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
_cloetffny
geli cok 😭
2023-12-25
0
Putri Minwa
😊😊😊
2023-03-02
0
Endang Purwati
kok saiyaa malah fokus dgn apaa yg ingin Gauka sampaikan yaaa...sampai ada genangan air mata dan pandangan iba dri sang kakak ... what happen Gauka sayaaanngg....
2022-03-01
0