Pagi menyapa, semburat mentari bersinar begitu indah. kehangatan sang surya menyapa para penghuni bumi untuk menunaikan aktifitas hariannya.
Hari-Hari Zahra terlewati seperti biasa. detik demi detik terlewati, berganti menit berlalu menggapai hari. hari berganti minggu tak terasa dua bulan kejadian yang Zahra alami. dan laki-laki itu pun tak pernah muncul di hadapan Zahra.
Kini Zahra dan Dea melakukan aktifitas seperti biasa. dan tiba-tiba..
Brugh...
Zahra jatuh pingsan, dea yang saat itu sedang berada tak jauh darinya sontak terkejut dan berlari menghampiri Zahra yang tidak sadarkan diri. beruntung cafe yang pagi itu belum ramai pengunjung, sehingga kejadian tersebut tidak memicu keributan
"Zahra... Bangun! kamu kenapa?" tanya Dea panik.
Aldi yang pagi itu kebetulan datang untuk meninjau cafe mengetahui ada keributan di bagian belakang langsung mendatangi dan ia kaget mendapati Dea yang tengah memangku Zahra yang sedang pingsan.
"Dea, ada apa? kenapa Zahra sampai pingsan? apa yang terjadi?" tanya aldi panik.
"Entahlah pak, tiba-tiba dia pingsan. mungkin dia sedang tidak enak badan". sambil terus mencoba membangunkan Zahra.
"Kita bawa kerumah sakit, ayo kalian bantu angkat dia." Aldi menyuruh para pegawai laki-laki untuk membantu membawa Zahra ke mobil Aldi. dan di ikuti Aldi dan Dea.
"Ayo dea kamu iku saya." titah Aldi dan dea pun masuk kedalam mobil aldi.
Aldi mengendarai mobil dengan cepat. tampak raut kekhawatiran di wajah Aldi. dan Dea mengetahui itu. hatinya terasa tercubit mengetahui Aldi yang sangat menghawatirkan Zahra.
Dea yang sedang melamun tersentak saat aldi membuka suara.
"Dea, kamu melamun?" Dea yang masih di landa kebingungan pun tidak dapat merespon pertanyaan Aldi.
"Eh, itu pak, iya.. ah enggak." Duh apaan sih.
"Kamu kenapa? kok gugup, pengen pingsan juga?" sempat-sempatnya aldi bercanda.
'iya, gue pingin pingsan juga biar dapat perhatian juga dari si bos' batin Dea
"Kalau itu bikin bapak seneng, saya bersedia kok pingsan juga" kelakar Dea. "Apaan coba, siapa juga yang mau pingsan." Dea mengerucutkan bibirnya.
"Siapa tau." timpal aldi.
Dan kini mobil Aldi sudah sampai di rumah sakit dan dengan sigap Aldi mengangkat tubuh mungil Zahra.
Dokter jaga sedang memeriksa Zahra, sedangkan Aldi dan Dea menunggu di depan UGD. raut kekhawatiran masih tampak di wajah Aldi. "Pak, sepertinya anda sangat mengkhawatirkan Zahra?" Dea memberanikan diri untuk bertanya.
"Dia kan karyawanku Dea, ya wajarlah kalau aku khawatir. kalau kamu juga pingsan, pasti aku juga khawatir. tapi syaratnya kamu harus pingsan di tempat kerja bukan di tempat lain." Dea melongo mendengar ucapan Aldi yan frontal.
"Ishhh.. ngarep banget ya pak lihat saya pingsan." Dea dengan tatapan membunuh. dan Aldi hanya bergeming.
Pintu ruang IGD terbuka, dan dokter yang menangani Zahra pun keluar.
"Keluarga ibu Zahra, silahkan." seru seorang suster.
"Iya sus." aldi dan Zahra berseru bersamaan dan saling menoleh.
"Apa bapak suaminya pasien?" tanya dokter kepada Aldi yang sontak membuat Aldi menelan salivanya dengan susah.
Dan belum Aldi menjawan pertanyaan dokter, dokter menyambung ucapannya "Selamat ya pak, sebentar lagi bapak akan menjadi seorang ayah. istri anda sedang mengandung dan saat ini usia kehamilannya sudah 8 minggu." penjelasan dokter panjang lebar.
JEDDARRR....
Hamil!! batin Dea dan Aldi kompak
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Putri Kirana Saldin P
super.ceritanya juga
2022-02-22
2
lien
gubrak
2021-10-21
2
Candra Woods
jedar jessica iskandar
2021-08-16
4