Happy Reading
Zahra terus meronta dan berteriak berusaha untuk menyelamatkan diri. berharap ada seseorang yang mendengar teriakannya dan menolongnya. tapi semua sia-sia.
Takut itulah yang ada di pikiran Zahra saat ini. sekuat apapun tenaga yang di miliki Zahra tetap saja kalah dengan tubuh Kai yang tinggi dan tegap.
"Lepaskan aku tuan, kumohon." Zahra memohon dengan tangisannya, tapi Kai tetap dengan beringasnya mengobrak-abrik pakaian hingga semua kancing kemeja yang di kenakan zahra berserakan di lantai.
"Dasar kau wanita j****g, kau sudah mencoba pergi dariku, aku tidak akan pernah melepaskan mu." Kai masih dalam racauan tak jelas nya.
"Apa kau pikir aku ini laki-laki lemah yang bisa kau permainkan begitu saja, hah! " Kai makin menjadi-jadi.
"Apa kau pikir dengan sikap yang ku tunjukkan selama ini aku tidak mampu untuk melukaimu. kau harus tau aku sudah melakukan hal terbaik yang aku bisa untuk bisa menyenangkan mu, untuk membuatmu bahagia tapi kau dengan gampangnya mengatakan perpisahan" Kai makin menggila dalam aksinya.
"Tolong lepaskan saya tuan, biarkan saya pergi." Zahra masih mencoba untuk menghentikan kai
"Diam lah sayang, pemberontakan mu tak akan membantumu" Kai masih meneruskan aksinya.
"Tidak... tidak... jangan lakukan, saya mohon tuan kasihanilah saya." Zahra menendang nendang kan kakinya saat kai melepaskan rok yang di kenakan Zahra
Bugh......
Satu tendangan dari kaki zahra tepat di perut Kai, Kai hanya meringis tapi itu tetap tidak membuat Kai menghentikan aksinya.
Plak...
Satu tamparan mendarat mulus di pipi mulus Zahra, membuat gadis itu meringis. sakit tak lagi dirasakan di kulit zahra, hingga akhirnya pertahanannya runtuh, pemberontakannya tidak menjadikannya lebih baik. tenaganya semakin melemah.
Zahra menyerah, dia berhenti memberontak dan berteriak. permohonannya tidak mampu membuat Kai tersadar karna mabuk dan emosi yang ada di kepalanya.
Zahra hanya menangis menerima semua yang dilakukan Kai pada tubuhnya, tanpa pemberontakan. energinya sudah habis, pasrah dengan keadaan.
Kai masih dengan aksinya berusaha mendapatkan apa yang di inginkan nya.
Rasa sakit, itulah yang diinginkan Kai terhadap gadis yang ada di bawahnya, karna dia masih melihat gadis itu sebagai wanita yang telah berhasil memporak porandakan harga dirinya sebagai laki-laki .
Zahra menerima semua yang di lakukan Kai terhadap tubuhnya, membiarkan laki-laki itu melakukan aksinya menjelajahi tiap inci kulit di tubuhnya, menolak pun tak kuasa ia lakukan. tenaganya terkuras habis karena usahanya untuk melepaskan diri.
Tubuhnya membeku kaku tanpa perlawanan. hanya air mata yang mengalir yang mewakili perasaannya, sampai pada akhirnya...
"Ah....!!!
Pekik zahra saat Kai melakukan penyatuannya, merenggut paksa kehormatannya. mahkota yang di jaganya, kehormatannya di renggut orang yang tak di kenalnya yang baru pertama kali di lihatnya.
Zahra tak lagi menangis, air matanya seperti mengering. gadis itu hanya memejamkan mata merasakan sakit dan rasa yang tak pernah ia rasakan selama hidupnya.
Hatinya sakit batinnya menangis tapi tubuhnya menghianati nya, dia mengutuk dirinya sendiri dengan apa yang di rasakan nya sampai akhirnya tubuh Kai ambruk di atas ranjang di sisi tubuhnya.
Kesadarannya kembali seolah-olah ada yang menepuk kepalanya, air matanya kembali mengalir, menyesali nasib yang sudah di alaminya.
Zahra berusaha bangun dari ranjang dengan terseok terutama di bagian bawah tubuhnya.ia berjalan berusaha mengumpulkan pakaian yang berserakan di lantai dan makainya.
Tapi Zahra sadar kemejanya sudah tak bisa di pakai, dia tak mungkin keluar dengan pakaian acak-acakan, kemeja tanpa kancing tentu orang lain yang melihat akan berfikiran dia orang gila.
Zahra mengedarkan pandangan sekelilingnya, dia berfikir untuk mencari apapun yang bisa menutup tubuhnya, pergi secepatnya adalah yang di pi kirkan nya saat ini.
Dengan pencahayaan yang temaram di kamar itu netra nya menangkap sebuah jaket yang teronggok di sofa kamar, mengambil dan memakainya lalu secepatnya pergi dari tempat terkutuk itu.
Zahra menoleh sebelum ia membuka pintu, mencoba melihat wajah pria brengsek yang telah merenggut kehormatannya, tp rambut gondrong pria itu menutup sebagian wajahnya sehingga Zahra tak mampu melihat dengan jelas.
Dengan merasakan sakit Zahra keluar dari apartemen laknat itu, air matanya terus mengalir seiring dengan berlalunya waktu yang hampir tengah malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Nur Lailla
ksihan zahranya ka
2024-02-15
0
Yunia Afida
kasihan zahra
2024-02-02
1
Sri Utami
lanjut
2022-05-07
1