Happy reading...
Kai pov.
Sudah sebulan dan aku masih disini, aku harus cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan ini. aku harua segera mengetahui siapa gadis itu.
Aku memang mabuk waktu itu, tapi aku masih ingat betul bagaimana ketakutannya gadis itu.
Brengsek, ya aku memang brengsek, aku pria terbrengsek karna aku telah menodai seorang gadis tanpa tau wajahnya seperti apa.
Bermain perempuan bukankah itu hal biasa, tapi kenapa justru itu sangat mengangguku. aku tidak bisa berhenti memikirkannya.
***
Ayah...
Tidak! Aku tidak mungkin salah lihat, aku masih sangat mengenali wajah itu, wajah yang sama persis di foto yang di tinggalkan ibu. meskipun sekarang orang itu tampak tua, tapi aku yakin dia orang yang selama ini aku cari.
Author pov.
Secara reflek Zahra berlari mengikuti pria tersebut sampai pria tersebut menghilang di antara kerumunan orang.
Dengan langkah gontai, zahra kembali ke tempat semula. karena Dea tampak kebingungan melihat Zahra yang tiba-tiba saja berlari.
"Zahra ada apa?"
"Gak ada apa-apa." sahutku
"kamu tiba-tiba berlari." sahutnya lagi.
"itu tadi aku seperti melihat orang yang aku kenal." Zahra sambil terus memperhatikan arah di mana tadi ia melihat orang itu.
"Siapa? hey... malah bengong." Dea mengguncang-guncangkan lengan Zahra.
"Eh.. iya.. itu, bukan siapa-siapa, sepertinya aku salah lihat." Zahra terbata.
"jadi nonton kan? ya udah yuk!" Dea menarik tangan zahra untuk mengikuti lamgkahnya.
Mereka berdua akhirnya memilih nonton film yang bergenre komedi romantis, tapi Zahra sama sekali tidak menikmati acara nontonnya. gadis itu kehilangan fokus, fikirannya terpecah karna apa yang di lihatnya tadi tidak mungkin salah. hanya Dea yang yang sesekali terdengar tertawa lepas karena adegan di film yang sedang mereka tonton.
Aku tidak mungkin salah lihat, aku tidak mungkin salah mengenali. wajah itu senyum itu sama persis dengan yang ada di foto. ayah, apa benar itu kau, kau di sini di kota ini. kita sangat dekat yah, tapi aku tidak bisa menggapaimu.
Zahra berkecamuk dengan fikirannya sendiri, air matanya tiba-tiba menetes.dia sangat merindukan memanggil seorang pria dengan sebutan ayah.
Sampai film itu berakhir Zahra sama sekali tidak menikmati acara nonton tersebut.
Setelah film berakhir,Zahra dan Dea berjalan beriringan. dan karena hari masih siang mereka akhirnya memutuskan untuk melanjutkan jalan-jalan ke toka pernak-pernik.
"Ra, aku tinggal ke toilet bentar ya, udah berat banget nih, kalo nunggu sampai rumah gak keburu nih." pamit Dea yang di balas anggukan kepala oleh Zahra.
Zahra melangkahkan kakinya melewati jajaran rak-rak, dan langkahnya terhenti tatkala ekor matanya menangkap pemandangan seorang pria paruh baya sedang berjalan beriringan dengan seseorang yang usianya tak jauh berbeda dengannya.
"Ayah!" gumam zahra yang maaih dapat di dengarnya sendiri. memanggil pria yang sedang ke luar dari restoran mewah itu dengan sebutan ayah.
Zahra mempercepat langkahnya berusaha mengejar agar dapat melihat wajah orang tersebuat. ia hanya ingin memastikan bahwa ia tidak sedang salah lihat.
Langkah Zahra terhenti saat pria tersebut masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan area mall.
Dengan langkah gontai Zahra kembali masuk, dia takut Dea akan mencarinya. dan di siang hari menjelang sore, kedua gadis itu pulang kembali kerumah kontrakan mereka.
***
malam itu....
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Mia Mobateng
lanjut thoor ❤️
2021-07-17
1
Endang Purwati
siapapun ayah Zahra...berharap Zahra bisa segera bertemu dan memulai hidup barunya dgn lebh baik....
2021-07-02
2
Elazmi Puji
siapa ayah nya Zahra?
2021-06-24
1