...Milih baju...
"Baiklah"Berjalan menuju lemari lipatan Mini bewarna Silver.
Baju dikeluarka satu persatu,Warna Sudah becampur menjadi Satu,Namun tidak ada satupun baju yang Menarik perhatian Andi.
Setelah cukup lama Mencoba Berbagai baju yang dipilihkan andi,tiba tiba Mata andi melihat sesuatu kearah lemari yang tidak dikeluarkan Oleh bulan yang tersusun rapi Dan berbungkus Kain hitam. Andipun Segera mengambil barang itu.,Tanpa ragu.
"Kak ini apa"Tanyanya penasaran.
"Oh itu,Itu bungkusan yang berisi baju,"
"Baju apa kak"
"Baju Almarhum Ibu"balasnya sambil Tertunduk Dan tak terduga Air mata Bulan pun jatuh membasahi kedua pipinya.
Bulan Bisa dikatakan Adalah wanita yang cukup lemah dan sangat Baperan,Walau hal sekecil apapun itu.Jika,menyangkut Hati maka Senjata pertama adalah Air Mata.
Andi yang melihat kakanya menangis pun segera duduk disampinya sambil Mengusap ngusap punggung bulan.
Ternyata bungkusan ini,Milik ibu yah!
Aku tak pernah menduga Jika Kakak Akan Sangat menjaganya!....
"Maafin andi yah kak,Gara gara mata andi,Kaka jadi sedih,Seharusnya mata Andi Tidak Melihat Bungkusan Itu"
"Gak Apa Apa ko,Kamu mau lihat bajunya Ibu,Bukalah"
Dengan Ragu Ragu Andi pun membuka Bungkusan Itu,Setelah Dibuka Oleh andi,Terlihat sebuah Gaun Yang Sangat cantik bewarna Dusty pink,Bentuk yang sederhana Namun Sangat indah.
Andi terkagum kagum dengan Gaun yang Dibukanya,Mata andi enggan Berkedip, Bulan yang melihat tingkah adiknya hanya bisa tersenyum.
Cukup lama Berbincang,Bulan memutus kan Untuk memakai Gaun Yang Dipilih andi Yaitu baju sang ibu.
Tak terasa waktu begitu cepat,Andi yang sudah Berjalan menuju sekolah,Dan Bulan yang sedang Berjalan Menuju Taman.
Ditaman Bulan tidak menemukan sosok seseorang Yang ingin ditemuinya,Bulan pun berfikir bahwa Dia mungkin telat.
Cukup lama menunggu,Putra pun datang dengan di dampingi oleh Ori.
"Sudah lama menunggu"Tanyanya
"Tidak"Singkat.
"Hemm....!.. Ikut denganku"Sambil berjalan mendekati bulan lalu berbisik"Persiapkan dirimu dari sekarang"
Bulan yang mendengar itu Bukanya mengerti malah Menjadi binggung,binggung akan maksud dari ucapannya.
Didalam mobil hanya keheningan,Tidak ada satupun suara yang terdengar,hanya suara Kendaraan yang berlalu lalang sepanjang perjalanan.
Hening
Diam
Hening
Setelah cukup lama berjalan,Sampailah bulan Disebuah Cafe Yang cukup terkenal Dikota Itu, RJM cafe.
"Ayo keluar"Ucapnya ketus
"Ba-baik tuan"Gugup
Mereka pun memasuki Cafe Itu dan mencari keberadaan seseorang,Sampai terlihat seorang laki laki yang sedang melambai lambaikan tangannya Dan berteriak kearah Putra,Iyah dia adalah Dino Abang nya putra.
"Sini, aku disini"Teriaknya
"Yah"Jawabnya singkat.
Putra pun menarik tangan Bulan dengan Sangat Lembut,Orang yang berada di Dalam cafe pun Hanya bisa Menatap Iri kearahnya.
Mereka pun Duduk Dimeja itu dengan Melingkar.
"Wah siapa wanita cantik ini"Dino pun terkagum kagum atas kecantikan yang dimiliki Bulan.
"Hay jangan menatap calon istriku dengan mata genit mu itu, sial*n"
"Waduh waduh selow dong adikku tersayang,Lihat wanitamu saja melihatmu dengan tatapan yang sangat takut,lihat dirinya"
Putra pun melirik kearah Bulan,benar saja bulan tertunduk dengan meremas remas kedua tangannya.
putra yang hanya melihat itupun Menatap tajam kearah abangnya.
"Jangan memperhatikan calon istriku,To the point aja,Apa kau merestui Hubunganku dengannya,Karena hanya kau keluarga ku disini,Orang tua kita Sudah lama tiada kan."Ucapnya....kau jangan GR aku hanya Menghargaimu saja Sebagai abangku Walau rasanya Aku tidak sudi berbicara denganmu seperti Ini....
"Aku merestui apapun yang kau lakukan "Jawabnya enteng
"Ok"Sangat singkat,Dan tak memperpanjang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments