Akhirnya taksi yang ditumpangi Keenan dan Dira, sampai juga di depan rumah Dira. Sebelum turun, Dira melepaskan jas yang tadi di pinjamkan Keenan kepada dirinya.
"Terimaksih," ucap Dira sambil menyerahkan jas yang baru saja dia lepas kepada pria yang duduk di sebelahnya.
"Dasar tidak tahu berterimakasih," oceh Keenan yang sengaja mengeraskan suaranya.
"Apa maksudmu?" tanya Dira yang mulai terpancing emosinya. Gadis itu sudah berusaha bersabar sejak Keenan ikut naik ke taksinya.
"Harusnya kamu mengembalikan jas itu setelah kamu cuci. Ini apaan? Benar-benar cewek yang nggak tahu diri," gerutu Keenan. Dia hampir menerima kembali jasnya sebelum akhirnya, Dira mengambil kembali jas yang mau dia kembalikan kepadanya.
"Aku akan mengembalikan jasmu ini setelah aku cuci," ujar Dira. Dia benar-benar kesal dengan semua tindakan Keenan hari ini.
"Baguslah, akhirnya kamu tahu diri juga. Ingat, jangan sampai jasku malah rusak setelah kamu cuci!" Keenan memberikan peringatan kepada Dira.
"Bener-bener nih cowok bikin aku emosi sepanjang hari ini. Nyesel aku ngasih tumpangan kedia," batin Dira.
"Kenapa masih menatapku? Jangan bilang, hanya karena aku meminjamkanmu jas, kamu jadi jatuh cinta padaku."
Dira memutar bola matanya, dia malas karena seharian ini dia sudah berdebat dengan Keenan berkali-kali.
"Jadi berapa yang harus aku bayar, Pak?" Dira lebih memilih untuk tidak menanggapi kenarsis-an Keenan.
"Tidak perlu! Biar aku yang bayar," sahut Keenan lebih dulu.
"Tapi aku juga naik taksi ini, aku tidak mau berhutang budi padamu," tolak Dira.
"Aku juga tidak mau berhutang padamu. Jadi, biar aku yang bayar," Keenan kembali menimpali.
Dira melihat ke argo, di sana tertulis dua ratus lima puluh ribu. Dira segera mengambil dompet dari dalam tasnya. Namun, saat dia membuka dompet milikmya, ternyata didalam dompet itu hanya tersisa uang seratus lima puluh ribu.
"Kenapa aku bisa lupa, kalau uangku tinggal seratus lima puluh ribu," batin Dira.
Keenan yang melihat perubahan pada ekspresi wajah Dira tersenyum penuh kemenangan. Dia yakin uang yang ada didalam dompet gadis itu kurang dari nomonal yang tercatat didalam argo. "Baiklah, silahkan kamu bayar. Anggap itu balas budimu karena aku sudah meminjamkan jasku padamu," seloroh Keenan.
"Setelah aku ingat-ingat, sepertinya kamu juga berhutang budi padaku. Aku menyelamatkanmu dengan memberikan tumpangan. Coba kalau tadi aku membiarkanmu tetap dijalan, pasti kamu masih tetap berada di sana sampai sekarang. Satu lagi, aku juga meminjamkanmu ponsel, jadi memang seharusnya kamu yang bayar," ujar Dira. Dia tidak mau terlihat kalah oleh Keenan.
Kali ini Keenan tidak bisa mengelak, karena semua yang dikatakan oleh Dira benar.
"Tapi, karena aku masih baik hati aku akan bayar separuhnya. Jadi, kamu tidak perlu membalas budi padaku. Karena kita membayar bagian kita masing-masing," lanjut Dira lagi. Dia mengambil semua sisa uang yang ada didalam dompetnya dan memberikan uang itu kepada sopir taksi. Namun, sebelum sopir taksi itu menerimanya, Keenan menepis tangan Dira dan menyuruhnya menyimpan kembali uangnya.
"Kamu kira aku miskin? Ambil kembali uangmu!" suruh Keenan. "Aku tidak mau berhutang budi padamu." tambah Keenan.
Dira yang tidak mau lagi berdebat memilih membiarkan Keenan untuk membayar taksi tersebut. Dia segera turun dari taksi dan berjalan masuk ke rumah.
"Kita mau kemana sekarang, Mas?" tanya Sopir taksi itu.
"Kembali ke perusahaan Wijaya," jawab Keenan. Taksi itu pun berjalan meninggalkan halaman rumah Dira.
***
"Dari mana kamu? Pulang-pulang bajumu basah seperti itu?" tanya Anita.
"Tadi setelah aku ke butik bersama Kee, kami jalan-jalan aebentar," jawab Dira.
"Jika aku bilang tadi aku pergi ke makam almarhum ibu, pasti dia akan kembali memarahiku," batin Dira.
Anita menatap jas yang dikenakan oleh anak tirinya. "Rupanya serigala kecil ini telah berhasil merayu putra dari Rangga Wijaya itu. Untuk sementara, aku harus bersikap baik padanya. Aku tidak mau putra Wijaya itu mempersulitku," Anita bermonolog dalam hati. "Setidaknya sampai aku bisa menemukan solusi untuk bisa menggagalkan pernikahan mereka."
"Ma, aku boleh masuk ke kamarkukan?" tanya Dira berhati-hati.
"Silakan," jawaban Anita singkat.
"Terimakasih," ucap Dira. Dia melangkah meninggalkan ibu tirinya yang masih diam ditempat. Namun, samar-samar dia mendengar Anita menggerutu, meski lirih Dira masih mendengarnya dengan jelas.
Dira menatap jas yang dia kenakan kemudian tersenyum. "Sekarang aku tahu maksudmu menyuruhku memakai jas ini," ucap Dira dalam hati.
🍁🍁🍁
Tetap tinggalkan jejak dengan memberikan like, komen dan votenya ya kapada Babang Kee. Salam sayang dari otor ter--KECEH.
Ohya, yang nanyain visual Babang Kee dan Dira kalian bisa ikuti akun medsos author. Nanti kalau sudah nemu yang cocok, author uploud di ig dan fb.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Wrin Budayani
apa kira2 maksud nya kee meminjamkan jas ? blm mudeng aku ..
2022-06-15
0
𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ
lanjutkan Thor 👍👍👍
2022-03-20
0
Sweet Girl
Tom n Jerry
2021-10-05
0