Kamu bisa pulang sendirikan?" tanya Keenan tanpa menoleh ke arah Anindira.
Anindira mengangguk. "Iya," jawabnya. Dan tanpa berkata apapun lagi, Keenan langsung meninggalkan Anindira di tempat itu.
Anindira memilih untuk tidak langsung pulang ke rumahnya karena ada satu tempat yang ingin dia datangi sebelum hari pernikahannya itu tiba. Anindira segera melambaikan tangan saat ada sebuah taksi yang lewat didepan matanya. Kebetulan taksi itu juga hendak meneurunkan penumpang di tempat yang tidak jauh dari tempat gadis itu berdiri. Dengan sedikit berlari dia mendekati taksi tersebut kemudian masuk ke taksi itu.
Setelah Dira memberitahu tempat yang hendak dia tuju, Sang Sopir taksipun segera menjalankan taksinya. Namun, dalam perjalanan ke tempat yang hendak Dira tuju, dia melihat mobil Keenan yang berhenti di tepi jalan.
"Pak, tolong berhenti sebentar!" pinta Dira. Pengemudi taksi itupun menuruti permintaan Dira dan menghentikan mobilnya di bahu jalan. Dira segera turun dari taksi dan menghampiri Keenan yang nampak sedang sibuk untuk mencari bantuan lewat benda pipih ditangannya.
"Kenapa dengan mobilmu?"
Keenan sedikit terkejut melihat keberadaan Dira disana. "Bukan urusanmu," jawab Keenan ketus.
"Aku kira kamu membutuhkan bantuan, makanya aku turun. Tapi, sepertinya aku salah." Dira kembali berbalik dan melangkah menuju ke tempat taksi yang tadi ditumpanginya berhenti.
"Shit!" umpat Keenan, dia terpaksa harus meminta bantuan Dira agar bisa kembali ke kantor karena ponsel miliknya mati dan dia juga lupa membawa power bank miliknya.
"Tunggu!" cegah Keenan.
Dira yang baru saja berjalan beberapa langkahpun berhenti dan berbalik menatap Keenan.
"Aku ikut denganmu," ucap Keenan dengan mengalihkan pandangannya ke tempat lain.
"Baiklah. Ayo!" jawab Dira.
Keenan mengikuti Dira masuk ke dalam taksi. Dia tidak menyangka kalau dia akan membutuhkan bantuan dari gadis yang sangat dia benci.
"Jalan, Pak!" seru Dira pada Sang pengemudi taksi itu. "Kita ke perusahaan Wijaya dulu, setelah itu baru mengantarku."
"Memang kamu mau kemana?" tanya Keenan. "Bukankah rumahmu searah dengan perusahaan Wijaya?"
"Ada tempat lain yang ingin aku kunjungi," jawab Dira singkat.
Keduanya kembali diam. Dira mengambil ponsel dan earphone dari dalam tas miliknya. Setelah menyambungkan kabel earphone dengan ponsel yang dia keluarkan dari dalam tas tadi, Dira segera memakai earphone tersebut untuk mendengarkan musik kesukaannya. Sambil memejamkan mata, dia menikmati musik yang dia putar lewat ponselnya.
"Terimakasih," ucap Keenan, tanpa menatap Dira.
Dira masih tetap diam sambil memejamkan mata.
"Nih, cewek bener-bener ya. Aku sudah mengucapkan terimakasih, sama sekali tidak dia respon," batin Keenan. Dia merasa kesal karena Dira tidak mengeluarkan suara apapun setelah dirinya mengucapkan kata terimakasih.
Merasa kesal, Keenan menumpahkan kekesalannya dengan cara memaki gadis yang duduk sebelahnya. "Heh, jangan mentang-mentang kamu sudah menolongku terus kamu bebas dan mengabaikanku," maki Keenan. Namun, Keenan langsung terdiam saat menyadari alasan Dira tidak menanggapi ucapan terimakasihnya, dikarenakan earphone yang masih menempel di telinga gadis itu.
Dira yang melihat ekspresi marah dari wajah Keenan, segera melepas earphone yang terpasang masih terpasang di telinganya.
"Ada apa?" tanya Dira bingung.
"Tidak ada," jawab Keenan singkat.
"Lalu kenapa kelihatannya kamu marah? Apa aku melakukan kesalahan lagi?" tanya Dira.
"Lupakan."
"Tadi Mas-nya bilang terimakasih sama Mbaknya," sopir taksi itu membantu menjawab.
"Apa itu benar?" tanya Dira, dia menatap Keenan.
"Tidak. Pak sopirnya saja yang tadi salah dengar," elak Keenan.
"Tapi perasaan saya dengar tadi Masnya bilang ...."
Sopir itu langsung diam saat melihat Keenan melotot kearahnya. Dia memilih untuk kembali fokus dengan stir ditangannya, daripada harus ikut campur dengan urusan kedua orang penumpang yang duduk di jok belakang .
"Ya sudah." Dira kembali menyumpal telinganya dengan earphone dan kembali mendengarkan musik kesukaannya. Namun, dia kembali melepaskan earphone dari telinganya saat Keenan mencolek lengannya.
"Ada apa lagi?" tanya Dira.
Keenan menampakkan deretan gigi putihnya sebelum menjawab pertanyaan dari Dira.
🍁🍁🍁
Tetap tinggalkan jejak dengan cara like, komen dan votenya ya. Salam sayang dariku otor ter--KECEH 🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
𝐀⃝🥀🅙🅞🅚🅔🅡ᴳ᯳ᷢтяι𝓐𝔂⃝❥ꪶꫝ
ati2 Lo ntar bucin ujung2nya🤣🤣🧐
2022-03-20
0
Sweet Girl
jutek amat si Keen
2021-09-28
0
M Arafat
lanjutttt
2021-06-18
0