Ketika sampai di depan kantor Wijaya Grup, Keenan segera turun dari taksi yang dia tumpangi. Dia memberikan lima lembar uang seratus ribuan kepada Sang Sopir taksi itu.
"Mas, ini kebanyakan," ucap sopir taksi itu.
Sambil tersenyum Keenan menjawab, "Anggap saja itu tip dariku."
"Terimakasih ya Mas. Saya doakan semoga Mas dan Mbaknya bisa berjodoh dunia akhirat, yang saling mencintai dan saling mendukung saat salah satu dari kalian sedang lemah."
Keenan hanya menghela napas mendengar doa dari Sang sopir taksi itu. Dia memilih untuk tidak menyahutinya.
Dengan langkah panjangnya Keenan berjalan menuju ke ruangannya. Seorang laki-laki yang merupakan sekretaris pribadi Keenan langsung mengikuti langkah panjang bos-nya itu hingga masuk ke ruangannya. Laki-laki itu berdiri di depan meja Keenan dan memberikan tumpukan file kerjasama yang baru saja selesai dia kerjakan kepada Keenan.
"Bagaimana? Apa tugas yang aku berikan padamu berjalan lancar?" tanya Keenan sambil membuka file yang diberikan laki-laki itu kepadanya.
"Semuanya lancar," jawab laki-laki itu. Laki-laki adalah Erik. Erik adalah teman Keenan sewaktu kuliah. Keenan menjadikan dia sekretarisnya karena Erik dianggap mampu untuk membantunya saat Arya sedang ditugaskan ke luar kota seperti sekarang ini.
"Bagus," ucap Keenan setelah melihat laporan yang diberikan oleh Erik. Keenan menutup semua file yang diberikan oleh Erik tadi dan menyimpannya di dalam laci.
"Ohya, tadi Kakak Anda juga kemari," Erik memberitahu.
"Kak Mikha atau Kak Tama?" tanya Keenan.
"Kakak perempuan Anda, beliau bilang, beliau menunggu Anda di rumah," jawab Erik.
"Ohya, Rik. Bagaimana dengan mobilku?"
"Sudah ada dibengkel, setelah selesai akan langsung dukirim ke mari," jawab Erik.
"Terimakasih ya, Rik. Hari ini kamu sudah sangat membantuku," ucap Keenan.
"Sudah menjadi tugas Saya untuk membantu pekerjaan Anda, Tuan."
"Apa ada yang ingin kamu tanyakan?" tanya Keenan saat melihat Erik seperti ingin mengungkapkan sesuatu.
"Maaf, Pak Kee. Apa aku boleh menanyakan sesuatu sebagai temanmu?" tanya Erik.
Keenan menatap wajah Erik, kemudian mengangguk. "Silakan tanya!"
Erik menarik bangku yang ada di sebelahnya sedikit mundur, kemudian barulah dia menduduki bangku tersebut.
"Katakan saja!" kembali Keenan mempersilakan.
"Kee, apa benar berita yang aku dengar kalau kamu akan menikah minggu depan?" tanya Erik sedikit berhati-hati.
"Benar," jawab Keenan singkat.
"Lalu bagaimana dengan Anjani?" tanya Erik.
"Rik, kamu lupa, aku dan Anjani tidak memiliki hubungan apapun."
"Tapi bukankah kamu menyukai dia sejak jaman sekolah dulu?" tanya Erik lagi.
"Dan dia sudah menolakku sebelum dia melanjutkan studinya ke Jepang," sahut Keenan. "Maaf ya, Rik. Untuk urusan antara aku dan Anjani, aku rasa aku tidak perlu menjelaskan apapun kepadamu."
Erik sedikit mengepalkan tangannya, "Baiklah, permisi!"
Erik bangun dari bangku yang dia duduki dan sedikit mendorongnya kebelakang. Sebelum keluar dari ruangan Keenan, dia sedikit membungkukkan badannya kepada Keenan.
Keenan menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Dia menengadahkan wajahnya kemudian menghela napas.
"Ku kira aku bisa melamar Anjani saat dia selesai dari S2-nya, ternyata ...."
Keenan tersenyum miris membayangkan dirinya yang harus menikah dengan gadis yang menjebaknya. Tiba-tiba Keenan ingat dengan ponsel miliknya yang mati karena kehabisan daya. Dia mengambil ponsel itu dari dalam saku. Keenan mengambil power bank yang selalu dia simpan di dalam laci dan menyambungkannya dengan ponsel miliknya yang mati.
****
Maaf ya baru up lagi 🙏, Tetap berikan like, komen dan votenya ya. Ohya untuk visual Bang Kee dan Mbak Dira akan aku up di next episode.
🌹Terimakasih🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Amora
aamiin yaa robbal aalamiin
2024-02-03
0
𝐀⃝🥀🅙🅞🅚🅔🅡ᴳ᯳ᷢтяι𝓐𝔂⃝❥ꪶꫝ
penasaran dengan si Erik ada apa ya🤔
2022-03-20
0
'Nchie
curiga sama Erik??
2022-03-05
0