BAB 6

Anindira menyuruh Keenan untuk masuk. Melihat yang datang adalah putra dari Rangga Wijaya, membuat wanita berumur 40 tahun-an tersebut langsung bersikap manis kepada Anindira. Wanita itu bernama Anita, ibu tiri dari Anindira.

"Dira, maafkan Mama ya kalau tadi Mama sedikit marah. Mama begitu karena Mama mencemaskanmu," ucap Anita lembut. Wanita itu bahkan membelai rambut Anindira, hal yang sebelumnya tidak pernah dia lakukan.

"Ayo masuk!"

Di sertai senyum, Anita mempersilahkan putra dari Rangga Wijaya itu masuk ke dalam rumah.

"Silahkan duduk!" kembali Anita mempersilahkan.

Keenan duduk di salah satu sofa yang ada diruangan tersebut.

"Nak Keenan mau minum apa?" tanya Anita. Dia tahu kalau nama putra Wijaya yang ada di rumahnya tersebut adalah Keenan. Siapa pun pasti akan mengenali wajah tampan dari salah satu pewaris keluarga Wijaya.

"Tidak usah, suruh saja suami Anda ke sini. Aku ingin membicarakan hal serius dengan kalian." Tolak Keenan.

Anita menatap putri tirinya tersebut untuk meminta penjelasan maksud dari ucapan Keenan.

"Sus, bawa Tuan besar kesini!" seru Anita.

Tidak lama, seorang suster datang dengan membawa laki-laki berumur yang duduk di atas kursi roda. Dilihat dari kondisinya sepertinya laki-laki itu sudah lama mengalami kelumpuhan akibat stroke.

"Ini suami saya, Hermawan."

Keenan menatap laki-laki yang sedang duduk di kursi roda itu dengan seksama. Ada perasaan iba yang tiba-tiba muncul di hatinya.

"Sekarang apa yang ingin Anda katakan kepada Kami?" tanya Anita.

Keenan menatap kedua orang tua Anindira bergantian. "Saya tidak terbiasa berbasa basi. Jadi langsung saja pada intinya. Besok keluargaku akan datang kemari untuk ...." Keenan menggantung kalimatnya, rassnya dia begitu enggan harus mengatakan maksud kedatangannya ke rumah ini, apalagi dia harus menyebut nama Anindira dari mulutnya. Tapi bagaimanapun dia harus harus tetap mengucapkannya agar dia bisa secepatnya pergi dari rumah gadis yang sudah menjebaknya. "Besok keluargaku akan datang kemari untuk melamar ja ... maksudku Anindira," akhirnya kata yang tidak ingin di ucapkan oleh Keenan keluar juga.

Mata Anita membulat sempurna, dia tidak percaya kalau putri tirinya akan dilamar oleh anak dari keluarga Wijaya. Dua ekspresi berbeda di tunjukkan oleh kedua orang tua di hadapan Keenan. Binar kebahagiaan terpancar dari mata ayahnya yang duduk di kursi roda. Namun, ekspresi sebaliknya justru di tunjukkan oleh ibu tiri dari Anindira.

"Apa Nak Keenan tidak mau memikirkannya terlebih dulu?" tanya Anita. "Anindira ini anaknya pemalas, urakan, suka ceplas ceplos bahkan dia juga sering keluyuran malam. Takutnya dia tidak akan bisa di andalkan saat menjadi menantu keluarga Wijaya." Anita berusaha untuk mempengaruhi Keenan agar mau membatalkan keinginannya melamar Dira.

Keenan kembali menatap kedua orang tua Dira bergantian. Satu sisi dia memang tidak ingin menikah dengan Anindira, gadis yang sudah dengan sengaja menjebaknya, namun, di sisi lain dia juga tidak tega melihat sorot mata ayah dari Anindira yang mengisaratkan sebuah harapan. Sorot mata itu seolah mengatakan kalau dia ingin Keenan tetap melamar putrinya.

"Nak, Kee. Aku juga tahu lho kalau sebenarnya Nak Kee sedang menunggu seseorang yang Nak Kee cintaikan?" tanya Anita. Kembali dia mengeluarkan jurusnya untuk menggagalkan keinginan Keenan untuk melamar Dira.

"Ternyata Anda jauh mengetahui tentang saya, rupanya," cibir Keenan.

"Apapun yang dilakukan Nak Kee selalu menjadi hot news di koran dan berita online. Makanya saya mengetahui semua tentang Nak Kee."

"Begitu rupanya," sahut Keenan.

"Bagaiman, apa nak Kee tidak ingin menikah dengan wanita yang Nak Kee suka?" bujuk Anita sekali lagi.

Keenan kembali berpikir, menurutnya ini adalah kesempatan terbaik untuk dirinya bisa menghindar dari pernikahan yang tidak dia inginkan.

Anita tersyum, dia berharap Keenan akan betul-betul merubah keinginannya untuk melamar putri tirinya.

"Baiklah, kalau begitu aku ...."

🍁🍁🍁

Nah lho, apa Keenan akan melakukan hal yang di inginkan oleh ibu tiri dari Anindira?

Otor ter--KECEH kembali mengingatkan nih agar kalian tidak segan untuk memberikan like, komen, gift dan votenya pada karya otor ini. Terimakasih 🤗.